Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


Dosen pemampu : Ns. Siti Aminah., M.Kep

Disusun oleh :
Cepi Aria C.0105.20.042
Heriawati C.0105.20.049
Agung abdul Ghani C. 0105.20.098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI

TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERSEPSI SENSORI : KATARAK

I. Biodata
a. Nama pasien : NY.S
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Suku / bangsa : sunda/indonesia
Diagnosa medis : katarak

II. Riwayat kesehatan pasien


a. Keluhan utama ; pandangan mata kanan kabur dan berair
b. Riwayat kesehatan sekarang : kelain mengatakan pandangan mata kanan kabur
dan kadang mata kanan kabur, blored pision (positif) tanpa nyeri poto pobia
positif, lensa mata keruh, dan buram seperti susu, pupil bulat sentral, reflex cahaya
positif dan pundus kopi, tidak di temukan pendarahan retina.
c. Riwayat Kesehatan dahulu : tidak ada
d. Riwayat Kesehatan keluarga : tidak ada

III. Pemeriksaan fisik


a) Kepala : Kaji bentuk kepala dan bentuk wajah, keadaan dan distibusi rambut,
keadaan kulit kepala adakah psoriasis. Tanyakan apakah klien mengalami riwayat
sakit kepala
b) Wajah : kaji bentuk wajah, simetris, pada ekspresi wajah klien sering
meringis, menangis, merintih
c) Mata : dengan pelebaran pupil, ditemukan gambaran kekeruhan lensa (berkas
putih) pada lensa, keluhan terdapat di plopia, pandangan berkabut dan penurunan
fungsi penglihatan, terjadi peningkatan TIO dan mengakibatkan mata agak
kemerahan (Tamsuri, 2011)
d) Hidung : Kaji bentuk, inflamasi, nyeri tekan, kebersihan hidung, lendir
hidung/sekret hidung, adakah pernapasan cuping hidung
e) Telinga : Kaji apakah ada gangguan pendengaran (tuli)
f) Mulut : Kaji apakah klien memakai gigi palsu atau retsiner dan apakah
g) keduanya nyaman dipakai. Tentukan apakah klien mengalami perubahan nafsu
makan atau berat badan, adakah lesi atau sariawan pada mulut.
IV. Pemeriksaan penunjang
a) Bloored vision positif tanpa nyeri
b) Fotophopbia positif
c) Refleks cahaya positif
d) Pendarahan retina negatif
e) Pupil bulat sentral
V. Analisa data
N Analisa data Etiologi Masalah
o
1. Pre op Trauma, degeneratif, Persepsi sensori
Ds : penyakit lain
1. Klien mengatakan ↓
pandangan mata Perubahan serabut,
kanan kabur dan kompresi central,
mata berair jumlah protein
Do : meningkat
1. Tampak Bloored ↓
vision positif tanpa Densitas, keruh
nyeri ↓
2. Potophobia positif Katarak
3. Lensa mata tanpak ↓
keruh dan buram Menghambat jalan cahaya
seperti susu ↓
4. Pupil tampak bulat Penurunan ketajaman
penglihatan
sentral

5. Reflex tampak
Penglihatan
cahaya positif
berkurang/buta

Gangguan persepsi sensori

2. Pre op Trauma, degeneratif, Ansietas


Ds : penyakit lain
1. Klien mengatakan ↓
cemas Perubahan serabut,
Do : kompresi central, jumlah
1. Klien dan keluarga protein meningkat
tanpak cemas ↓
2. Klien dan keluarga Densitas, keruh
tampak bingung ↓
Katarak

Menghambat jalan
cahaya

Penurunan ketajaman
penglihatan

Pembedahan

Ansietas

3. Pre op Kecemasan Defisit pengetahuan


Ds : ↓
1. Klien bertanya Kurang nya pengetahuan
kepada perawat ↓
mengenai prosedur Kebingungan
operasi ↓
Do : Defisit pengetahuan
1. Klien tanpak
bingung
2. Klien tanpak tidak
mengerti dengan
prosedur operasi

4. Post op Mengabutkan pandangan Nyeri akut


Ds : ↓
1. Klien mengatakan Terputusnya protein
nyeri bagian mata lensa disertai influks ke
kanan dalam lensa
Do : ↓
1. Klien tampak Usia meningkat
kesakitan ↓
2. Klien tampak Penurunan enzim
meringis menurun

Degenarasi pada lensa

Katarak

Post op

Nyeri akut
5. Post op Pengkaburan pandangan Resiko infeksi
Factor resiko ↓
1. Efek prosedur Terputusnya protein
invasit lensa disertai infeksi ke
2. Malnutrisi dalam lensa
3. Peningkatan ↓
paparan organisme Prosedur invasive
pathogen pengangkatan katarak
lingkungan ↓
4. gangguan peristaltik Post op
5. ketidakadekuatan ↓
pertahanan tubuh Terpapar bakteri

Resiko cidera
VI. Prioritas diagnosa keperawatan
1. Persepsi sensoro b.d penurunan ketajaman penglihatan
2. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan
3. Deficit pengetahuan b.d kurangnya informasi
4. Nyeri akut b.d post operasi
5. Resiko inpeksi b.d terpapar bakteri
VII. Rencana keperawatan
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o keperawat
an
1. Gangguan Setelah Managemen
persepsi dilakukan halusinasi Observasi
sensori tindakan Observasi 1. Untuk
b.d keperawatan 1. Monitor mengetahui
penuruna selama 1x24 jam perilaku perilaku yang
n maka diharapkan yang mengindikasi
ketajaman persepsi sensori mengindikas halusinasi
penglihata membaik dengan i halusinasi 2. Untuk
n kriteria hasil: 2. Monitor dan mengetahui
1. Verbalisas sesuaikan aktivitas
i melhat sesuai stimulus
bayangan aktivitas dan sesuai
meningkat stimulasi lingkungan
2. Respon lingkungan Terapeutk
sesuai Terapeutik 1. Untuk
stimulus 1. Pertahankan mempertahan
membaik lingkumgan kan
3. Konsentra yang aman lingkungan
si 2. Diskusikan yang aman
membaik perasaan 2. Untuk
4. Orientasi dan respon mendiskusika
membaik terhadap n perasaan
halusinasi dan respon
3. Hndari terhadap
perdebatan halusinasi
tentang 3. Untuk
validasi menghindari
halusinasi perdebatan
Edukasi tentang
1. Ajarkan validasi
memonitor halusinasi
sendiri Edukasi
situasi 1. Agar klien
terjadinya dapat
halusinasi memonitor
2. Ajarkan sendiri situasi
bicara pada terjadinya
orang lain halusina
yang 2. Agar klien
percaya bisa
untuk mendapat
memberi dukungan dan
dukungan umpan balik
dan umpan korektif dari
balik orang yang
korektif dipercaya
terhadap 3. Untuk
halusinasi melakukan
3. Anjurkan distraksi 4.
melakukan Agar klien
distraksi dan keluarga
4. Ajarkan tahu cara
pasien dan mengontrol
keluarga halusnasi
cara Kolaborasi
mengontrol 1. Kolaborasika
halussinasi n pemberian
Kolaborasi obat
1. Kolaborasi antipsikotok
pemberian dan
obat antiansietas
antipsikotik
dan
antiansietas
2. Ansietas Setelah Reduksi ansietas
b.d dilakukan Observasi Observasi
kekhawati tindakan 1. Identifikasi 1. Untuk
ran keperawatan saat tingkat mengetahui
mengalam selama 1x24 jam ansietas tingkat
i maka diharapkan berubah ansietas jika
kegagalan tingkat ansietas 2. Monitor berubah
menurun dengan tanda tanda 2. Untuk
kriteria hasil : ansietas memonitor
1. Verbalis Terapeutik tanda tanda
asi 1. Ciptakan ansietas
kebingu suasana Terapeutik
ngan terpeutik 1. Untuk
menurun untuk menciptakan
2. Verbalis menumbuh suasana
asi kan terapeutik
khawatir kepercayaa untuk
akibat n menumbuhka
kondisis 2. Temani n kepercayaa
yang di pasien 2. Unuk
hadapi untuk mengurangi
menurun mengurangi ansietas
3. Perilaku ansietas 3. Untuk
gelisah 3. Pahami memahami
menurun situasi yang situasi yang
4. Perilaku membuat membuat
tegang ansietas ansietas
menurun dengarkan Edukasi
5. Konsentr dengan 1. Agar klien
asi penuh tidak merasa
membai perhatian terlalu cemas
k Edukasi 2. Untuk
1. Ajarkan melatih
keluarga kegiatan yang
untuk tetap mengurangi
bersama ketegangan
pasien 3. Untuk
2. Latih melatih
kegiatan teknik
pengalihan relaksasi
untuk Kolaborasi
mengurangi 1. Kolaborasi
keteganga pemberian
3. Latih teknik obat
relaksasi antiansietas
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
obat
antiansietas

3. Deficit Setelah Edukasi Kesehatan


pengetahu dilakukan Observasi Observasi
an b.d Tindakan 1. Identifikasi 1. Untuk
kurangny keperawatan kesiapan dan mengetahui
a selama 1x24 jam kemampuan tingkat
informasi maka diharapkan menerima kesiapan
tingakt informasi dalam
pengetahuan Terapeutik menerima
menungkat 1. Sediakan informasi
dengan kriteria materi dan Terapeutik
hasil : media 1. Agar
1. Perilaku Pendidikan memudahkan
sesuai Kesehatan dalam
anjuran 2. Beri pemberian
meningk kesempatan edukasi
at untuk mengenai
2. Persepsi bertanya Kesehatan
yang Edukasi 2. Agar klien
keliru 1. Jelaskan dapat
menurun factor yang menanyakan
dapat seputar
mempengaru pertanyaan
hi Kesehatan tentang
edukasi
kesehtan
Edukasi
1. Agar klien dan
keluarga tahu
factor yang
dapat
berpengaruh
pada
Kesehatan
4. Nyeri Setelah Managemen nyeri
akut b.d dilakukan Observasi Observasi
prosedur Tindakan 1. Identifikasi 1. Untuk
post keperawatan lokasi mengetahui
operasi 1x24 jam maka karakteristik lokasi
di harapkan durasi karakteristik
tingkat nyeri frekuensi durasi
menurun dengan kualitas frekuensi
kriteria hasil : intensitas kualitas
1. Keluhan nyeri intensitas
nyeri Terapeutik nyeri
menurun 1. Berikan Terapeutik
2. Meringis Teknik 1. Untuk
menurun nonfarmakol mengurangi
3. Gelisah ogi untuk rasa nyeri
menurun mengurangi 2. Untuk
nyeri memperingan
2. Control dan
lingkugan menciptakan
yang keadaan yang
memperbera nyaman
t nyeri Edukasi
Edukasi 1. Agar klien dan
1. Jelaskan keluarga dapat
penyebab mengetahui
dan pemicu penyebab dan
nyeri pemicu nyeri
2. Jelaskan 2. Agar klien
strategi dapat
meredakan meredakan
nyeri nyeri dengan
Kolaborasi strategi yang
1. Kolaborasi sudah di
pemberian berikan
analgesic Kolaborasi
1. Untuk
mengurangi
rasa nyeri

5. Resiko Setelah Observasi Observasi


infeksi dilakukan 1. monitor 1. Untuk
b.d resiko tidakan tanda gejala mengetahui
terpapar keperawatan infeksi lokal tanda gejala
bakteri selama 1x24 jam dan infeksi lokal
maka di sistemik dan sistemik
harapkan resiko Terapeutik
infeksi menurun Terapeutik 1. Untuk
dengan kriteria 1. Batasi menjaga
hasil: jumlah kebersihan
1. Tidak pengunjung dan mencegah
ada nyeri Cuci tangan terjadinya
2. Tidak sebelum penularan
ada dan sesudah penyakit
kemeraha kontak akibat bakteri
n dengan dan virus
3. Tidak pasien dan 2. Untuk
ada lingkungan mempertahank
cairan pasien an pola hidup
berbau 2. Pertahankan sehat
busuk teknik Edukasi
4. Vesikel aseptik pada 1. Agar klien dan
normal pasien keluarga tahu
beresiko mengenai
tinggi tanda dan
Edukasi gejala infeksi
1. Jelaskan 2. Agar klien
tanda dan mampu
gejala memeriksa
infeksi luka secara
2. Ajarkan mandiri
cara 3. Agar klien
memeriksa dapat
luka meningkatkan
3. Anjurkan cairan
meningkatk Kolaborasi
an cairan 1. Untuk
menjaga imun
Kolaborasi : tubuh tetap
1. Kolaborasi sehat
imunisasi,
jika perlu

VIII. Implementasi keperawatan


No Hari/tgl Diagnose Implementasi paraf Evaluasi
1. Selasa,07.00 Persepsi 1.Monitor S ; klien
sensori perilaku yang mengatakan
mengindikasi mata sebelah
halusinasi kanan buram
Hasil : setelah dan berair
dilakukan O : pasien
pengkajian klien tampak kurang
mengalami mata nyaman
buram sebelah A : masalah
kanan belum teratasi
2.Pertahankan P : intervensi
lingkumgan di lanjutkan
yang aman
Hasil : setelah di
kaji klien
didampingi oleh
keluarga
3.Ajarkan bicara
pada orang lain
yang percaya
Hasil :
Klien sering
berbincang
dengan keluarga

2. Selasa,08.00 Ansietas 1.Identifikasi S : klien


saat tingkat mengataan
ansietas masih merasa
Hasil : cemas
Setelah dikaji O : klien
klien tampak tampak cemas
cemas -klien tampak
2.Ciptakan tenang setelah
suasana dijelaskan
terpeutik untuk mengenai
menumbuhkan prosedur
kepercayaan operasi
Hasil : A : masalah n
Setelah dikaji Sebagian
klien mulai P : intervensi
merasa nyaman di lanjutkan
setelah perawat
beri penjelasan
megenai
prosedur operasi
2.Latih teknik
relaksasi
Hasil :
Setelah
diberikan Teknik
relaksasi klien
tampak lebih
tenang

3. Selasa,19,00 Deficit 1.Identifikasi S : pasien


pengetahuan kesiapan dan mengatakan
kemampuan bahwa ia
menerima memahami
informasi materi yang
Hasil : pasien telah diberikan
kurang O : pasien
menerima tampak lebih
informasi mengerti dan
2.Sediakan dapat
materi dan mengetahui
media factor yang
Pendidikan mempengaruhii
Kesehatan Kesehatan
Hasil : pasien A : masalah
melihat teratasi
mempelajari dan P :intervensi
mencoba dihentikan
memahami
materidan media
penkes
3.Jelaskan factor
yang dapat
mempengaruhi
Kesehatan
Hasil :pasien
mengetahui
factor yang
dapat
mempengaruhi
Kesehatan
4. Selasa . Nyeri akut 1.Identifikasi S :pasien
20.30 lokasi nyeri mengatakan
Hasil : pasien nyeri
mengatakan berkurang
nyeri mata O : pasien tidak
sebelah kanan tampak
2.Berikan meringis
Teknik A : masalah
nonfarmakologi teratasi
untuk Sebagian
mengurangi P : intervensi
nyeri dilanjutkan
Hasil : pasien
mengatakan
nyeri berkurang
3.Jelaskan
strategi
meredakan nyeri
Hasil : pasien
mengetahui
strategi
meredakan nyeri
4.Kolaborasi
pemberian
analgesic
Hasil : pasien
mengataan nyeri
berkurang
setelah
diberiksan obat
5. Selasa. Resiko 1.monitor tanda S:-
21.30 infeksi gejala infeksi O : tidak ada
lokal dan tanda gejala
sistemik infeksi
Hasil : tidak ada A : masalah
tanda gejala teratasi
infeksi local P : intervensi
maupun sistemik dihentikan
3.Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
Hasil : pasien
mengetahui
tanda dan gejala
infeksi
4.Ajarkan cara
memeriksa luka
Hasil : pasien
dapat memeriksa
lukanya

IX. Catatan Perkembangan

No DX Hari / Catatan Perkembangan Paraf


Tanggal
D.0085 Rabu, 31 S : pasien mengatakan mata sebelah kanan buram dan
agustus berair
O : pasien tampak kurang nyaman
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : Monitor dan sesuaikan sesuai aktivitas dan stimulasi
lingkungan
E : pasien mengatakan matanya masih buram
R : Untuk mengetahui aktivitas stimulus sesuai
lingkungan
D.0080 Rabu, 31 S : pasien mengataan masih merasa cemas
agustus O : pasien tampak cemas
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : melatih Teknik relaksasi
E : pasien tampak lebih tenang
R : Untuk melatih teknik relaksasi
D.0111 Rabu, 31 S : pasien mengatakan bahwa ia memahami materi
agustus yang diberikan
O : pasien tampak lebih mengerti
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
D.0077 Rabu, 31 S : pasien mengatakan nyeri berkurang
agustus O : pasien tidak tampak meringis
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
I : menjelaskan strategi meredakan nyeri
E : pasien dapat melakukan strategi menredakan nyeri
R : Agar pasien dapat meredakan nyeri dengan strategi
yang sudah di berikan
D.0142 Rabu, 31 S:-
agustus O : tidak ada tanda dan gejala infeksi
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai