Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas PBL TK. 3 yang diampu oleh :
Bapak Dedep Nugraha S.Kep,Ners.M.kep

Kelas D
Disusun oleh :
Asri Kartika Sumirat AK118024
Ellsa Nadila AK118053
Fathunnisa Imarah N AK118060
Hana Nabiilah AK118071

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

Ny. K (35 tahun) membawa anak perempuannya (an. S) usia 3 tahun 5 bulan,
kerumah sakit dengan keluhan utama mata sebelah kanan menonjol keluar. Ibu klien
mengatakan awalnya mata sebelah kanan merah sejak 5 bulan yang lalu disertai
mata berair dan kotoran mata berlebih, riwayat adanya leukokoria sejak 1 bulan
yang lalu. Ibu sudah membawa klien berobat ke dokter mata dan diberi obat tetes
mata (yang tidak diketahui jenisnya), tapi tidak ada perubahan.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil: KU: sakit sedang, compos mentis, TB: 82
cm, BB: 10 kg, S: 36,80C, RR: 24 x/mnt, N: 90 x/mnt, TD: 90/60 mmHg, Inspeksi
pada mata terdapat hiperlakrimasi, secret (+), konjungtiva hiperemis, bola mata
kanan menonjol serta terdapat strabismus, Skala nyeri 6. Klien meringis kesakitan,
gelisah dan susah tidur . Antropomteri : BB sebelum masuk RS 10 kg, BB sesudah
di RS 8 Kg, lingkar kepala : 32 cm, lingkar dada : 50 cm, TB : 82 cm. Biokemikal :
Limfosit : 9.000/mcL, kreatinin : 17 mg/dl. Turgor kulit kering, mukosa bibir kering.
Diet : pola makan kurang karna An. S selalu menolak untuk makan
An. S selalu menangis jika didekati oleh perawat atau dokter. Menurut ibu klien,
klien sejak mata kanannya menonjol tidak pernah bermain diluar bersama dengan
temannya dan merasa malu terhadap matanya. An. S selalu menolak untuk makan
karena jika mengunyah matanya terasa sakit, An. S juga sering jatuh akibat kaburnya
penglihatan . Ibu klien tampak cemas dan selalu menyalahkan dirinya karena tidak
mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya. Klien adalah anak ke 2 dari 2
bersaudara.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S (3 Tahun 5 Bulan)


DENGAN GANGGUAN SISTEM SENSORIK : RETINOBLASTOMA

A. Pengkajian
I. Identitas Klien dan Keluarga (Penanggung jawab)
a. Identitas Klien
Nama : An. S
Umur : 3 Tahun 5 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Penanggung Jawab
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Hub.Dengan Klien :
II. Pengkajian
a) Keluhan Utama:
( Mata sebelah kanan menonjol keluar )
b) Riwayat penyakit sekarang: ( Retinoblastoma)
c) Riwayat penyakit dahulu:
( Mata berair,kotoran mata berlebih, dan adanya riwayat leukokoria)
d) Pemeriksaan fisik:
KU : Sakit sedang, compos mentis
TB : 82 cm
BB : 10 Kg
BB sekarang : 8 Kg
o
S : 36,80 C RR R : 24x/mnt N N : 90x/mnt

TD : 90/60 mmHg
Inspeksi : terdapat hiperlakrimasi, secret (+), konjungtiva hiperemis, Bola
mata kanan menonjol terdapat strabismus
Turgor kulit : Kering
Mukosa bibir : Kering
lingkar kepala : 32 cm
lingkar dada : 50 cm
Limfosit : 9.000/mcL
kreatinin : 17 mg/dl
Diet : pola makan kurang karna An. S selalu menolak untuk makan

III. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS : Ibu klien mengatakan Faktor presipitasi Nyeri berhubungan dengan


awalnya mata sebelah agen pencedera fisiologi
kanan merah sejak 5 bulan ditandai dengan Skala nyeri
yang lalu disertai mata Reseptor nyeri 6, mengeluh nyeri, tampak
berair dan kotoran mata meringis, tampak gelisah,
berlebih, riwayat adanya dan sulit tidur
leukokoria sejak 1 bulan
yang lalu. Persepsi nyeri
DO : Skala nyeri 6 , klien
meringis kesakitan, gelisah
dan susah tidur Nyeri

2. DS : ibu mengatakan An. S Cahaya yang masuk Resiko cedera berkaitan


sering jatuh terganggu dengan gangguan
DO : penglihatan
Adanya gangguan
penglihatan, teradapat Akomodasi tidak ade kuat
secret, adanya
hipereklakrimasi, bola mata
kanan menonjol, kotoran
mata berlebih Penurunan Visus

Penglihatan kabur

Resiko cedera

3. DS : ibu klien mengatakan Retinoblastoma Defisit nutrisi kurang dari


anaknya selalu menolak kebutuhan berhubungan
makan karena jika dengan nyeri pada mata
mengunyah terasa sakit Nyeri
DO : Antropomteri
BB sebelum masuk RS 10
kg, BB sesudah di RS 8 Kg,
lingkar kepala : 32 cm, Nafsu makan
lingkar dada : 50 cm, TB :
82 cm.
Biokemikal Berat badan
Limfosit : 9.000/mcL,
kreatinin : 17 mg/dl.
Turgor kulit kering,
mukosa bibir kering
Diet : pola makan kurang Defisit nutrisi
karna An. S selalu menolak
untuk makan
4. DS : Menurut ibu klien, Retinoblastoma Gangguan citra diri
klien sejak matanya berhubungan dengan
menonjol tidak pernah penampilan pada mata
bermain bersama dengan Perubahan gambaran diri
temannya
DO : An. S merasa malu
terhadap matanya
Gangguan citra tubuh

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri b/d agen pencedera fisiologi ditandai dengan Skala nyeri 6 , mengeluh
nyeri, tampak meringis, tampak gelisah, dan sulit tidur (D.0077)
2. Resiko cedera berkaitan dengan gangguan penglihatan (D.0136)
3. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan b/d nyeri pada mata (L.03119)
4. Gangguan citra diri b/d penampilan pada mata (L.09305)
V. INTERVENSI
No Diagnosa Outcome (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
(SDKI)
1. Nyeri b/d agen Tujuan : setelah Manajemen Nyeri - Menurunkan
pencedera dilakukan asuhan D.0077 skala nyeri klien
fisiologi ditandai keperawatan selama 3 x - Memberikan
dengan Skala 24 jam diharapkan Observasi terapi pada klien
nyeri 6, masalah nyeri dapat - identifikasi lokasi, agar mengurangi
mengeluh nyeri, teratasi dengan kriteria karakteristik, nyeri
tampak hasil: durasi, frekuensi, -
meringis, - Nyeri menurun kualitas, intensitas
tampak gelisah, mengenal nyeri
dan sulit tidur konsep - identifikasi skala
(D.0077) - nyeri dapat nyeri identifikasi
mengenali respon nyeri non
penyebab nyeri verbal
- kemampuan - identifikasi faktor
menggunakan yang memperberat
teknik non dan memperingati
farmakologis nyeri
dan dukungan - identifikasi
orang terdekat pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
- identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri
- identifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
- Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
monitor efek
samping
Penggunaan
analgetik
Therapeutic
- Berikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri misalnya
terapi musik terapi
bermain
- Kontrol
lingkungan yang
memperberat terasa
nyeri misalnya suhu
ruangan
pencahayaan
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategis meredakan
nyeri

Edukasi
- Jelaskan penyebab
periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
hancurkan monitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik
non farmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
- Kolaborasi
pemberian analgetik
Jika perlu

2. Resiko cedera Tujuan : : setelah Manajemen - Memberikan


berkaitan dengan dilakukan asuhan Kesehatan rasa aman
gangguan keperawatan selama 3 x Lingkungan nyaman terhadap
penglihatan 24 jam diharapkan (L.14513) klien
(D.0136) masalah keperawatan
dapat diatasi dengan Observasi
kriteria hasil: - Identifikasi
- Toleransi kebutuhan
aktivitas keselamatan
menurun nafsu misalnya kondisi
makan fisik fungsi kognitif
meningkat, - Monitor
gangguan Perubahan status
mobilitas keselamatan
memurun lingkungan
gangguan Terapeutik
kognitif - Hilangkan bahaya
menurun keselamatan
(L.14136) lingkungan
misalnya fisik
biologi dan kimia
Jika memungkinkan
- Modifikasi
lingkungan untuk
meminimalkan
bahaya dan resiko
- Sediakan alat
bantu keamanan
lingkungan seperti
pegangan tangan
- Gunakan
perangkat
pelindung misalnya
pengekangan fisik

Edukasi
- Ajarkan individu
keluarga dan
kelompok resiko
tinggi bahaya
lingkungan

3. Defisit nutrisi Tujuan : setelah Manajemen - untuk


kurang dari dilakukan asuhan nutrisi (L.03119) mengetahui
kebutuhan b/d keperawatan selama 3 x status nutrisi
nyeri pada mata 24 jam diharapkan Observasi klien
masalah keperawatan - Identifikasi Status - menentukan
dapat diatasi dengan nutrisi makanan sesuai
kriteria hasil : - Identifikasi alergi dengan
- BB anak naik dan intoleransi kebutuhan
- Asupan nutrisi makanan nutrisi klien
baik - Identifikasi - agar keluarga
makanan yang mengetahui
disukai kebutuhan
- Identifikasi nutrisi yang
kebutuhan kalori dibutuhkan
dan jenis nutrisi
- Monitor asupan
makanan monitor
berat badan
- Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral
hygiene sebelum
makan Jika perlu
- Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah
konstipasi
- Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
berikan suplemen
makanan Jika perlu
- Hentikan
pemberian makanan
melalui selang
nasogastrik jika
asupan oral dapat
ditoleransi

Edukasi
- Hancurkan posisi
duduk jika mampu
ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi:
- Kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan
misalnya pereda
nyeri anti emetic
Jika perlu
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan Jika
perlu

4. Gangguan citra Tujuan : setelah Promosi citra - Dukungan


diri b/d dilakukan asuhan tubuh (L.09305) keluarga penting
penampilan pada keperawatan selama 3 x dalam proses
mata 24 jam diharapkan Observasi penyembuhan
masalah keperawatan - Identifikasi pasien
dapat diatasi dengan harapan Citra tubuh
kriteria hasil : berdasarkan tahap
- An. S tidak perkembangan,
merasa malu - Identifikasi
terhadap sakit budaya agama jenis
yang dialaminya kelamin dan umur
- Perawat terkait Citra tubuh
memberikan - Identifikasi
semangat perubahan citra
kepada An. S tubuh yang
bahwa akan mengakibatkan
cepat sembuh isolasi sosial
- Monitor frekuensi
pernyataan kritik
terhadap diri sendiri
- Monitor Apakah
pasien bisa melihat
bagian tubuh yang
berubah
Terapeutik
- Diskusikan
perubahan tubuh
dan fungsinya
- Diskusikan
perbedaan
penampilan fisik
terhadap harga diri
- Diskusikan
Perubahan akibat
pubertas kehamilan
dan penuaan
- Deskripsikan
kondisi stres yang
mempengaruhi
Citra tubuh misal
penyakit
- Diskusikan cara
mengembangkan
harapan tersebut
secara realistis
- Diskusikan
persepsi pasien dan
keluarga tentang
perubahan citra
tubuh

Edukasi
- Jelaskan kepada
keluarga tentang
perawatan
perubahan citra
tubuh
- Anjurkan
mengungkapkan
gambaran diri
terhadap Citra
tubuh
- Anjurkan
mengikuti
kelompok
pendukung
- Latih fungsi tubuh
yang dimiliki
- Latih
meningkatkan
penampilan diri
- Latih
pengungkapan
kemampuan diri
kepada orang lain
maupun kelompok

DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi1.
Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi1.
Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai