Anda di halaman 1dari 19

BAB III

ANALISIS KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN

SKENARIO KASUS

Seorang An. F umur 5 tahun dibawa ke RSUD Dr. M. Haulussy Ambon pada tanggal
16 September 2022 dengan keluhan nyeri pada area mata, matanya merah, bengkak
dan penglihatan nampak kabur. nafsu makan berkurang, Ibu klien mengatakan mata
memerah sudah dialami sejak 5 hari yang lalu dan telah diberi obat tetes mata, namun
tidak terdapat perubahan. Setelah dilakukan observasi di dapat N : 100 x/m, S : 37,5
℃ , RR : 24 x/m, pasien tampak gelisah, lemah dan meringis kesakitan.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Bayi
Nama : An. F

Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal lahir : 04 Maret 2017

Umur : 5 tahun

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan : PAUD

Alamat : Talake

Anak ke : 1 (Pertama)

Tanggal MRS : 10 November 2022

Tanggal Pengkajian : 10 November 2022

Diagnosa medis : Retinoblastoma


Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Ny. V

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : PNS

Pendidikan : S1

Alamat : Talake

Hubungan dengan Pasien : Ayah Kandung

Nama Ibu : Ny. V

Umur : 29 tahun

Pekerjaan : IRT

Pendidikan : SMA

Alamat : Talake

Hubungan dengan Pasien : Ibu Kandung

2. Keluhan utama : Nyeri pada area mata


3. Riwayat penyakit sekarang : Klien tampak gelisah, meringis kesakitan,
lemah, mata merah dan bengkak, penglihatan nampak kabur, nafsu makan
berkurang
4. Pengkajian Nyeri
P : Nyeri di area mata
Q : Tertusuk tusuk
R : Area mata
S : 8 (berat)
T : 5-10 mnt
5. Riwayat penyakit sebelumnya :
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya yang dialami
oleh sejak dia lahir sampai sekarang
6. Riwayat kesehatan keluarga :
Ibu pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang
sama seperti pasien sebelumnya.
7. Riwayat Imunisasi
Tabel 1.1
Riwayat Imunisasi
NO JENIS IMUNISASI WAKTU PEMBERIAN REAKSI PASIEN
1. BCG Umur 6 bulan sekali Panas
2. DPT (I,II,III) Umur 5 bulan inter 5 mg Panas

3. POLIO (I,II,III,IV) Tidak diketahui Tidak diketahui

4. CAMPAK Tidak diketahui Panas

5. HEPATITIS Tidak diketahui Panas

8. Riwaya Tumbuh Kembang


a. Berguling : 4 bulan
b. Duduk : 7 bulan
c. Merangkak : 9 bulan
d. Berdiri : 11 bulan
e. Berjalan : 13 bulan
f. Berbicara pertama kali : 9 bulan
g. Berpakaian tanpa bantuan : 3 tahun
9. Pola aktivitas sehari-hari
Tabel 1.2
Pola Aktivitas Sehari-hari
NO AKTIVITAS SMRS MRS
1. Nutrisi
- Frekuensi 3-4 x/hari 3 x sehari/3-4
- Waktu makan Pagi, siang, malam Pagi, siang, malam
- Jenis nutrisi Nasi, Ikan, Sayur Bubur, telur, sayur
- Jumlah yang 1 porsi ½ porsi dihabiskan
dihabiskan Tidak ada Nafsu makan menurun
- Keluhan
3. BAB
- Frekuensi 1-2 x/hari 1-2 x/hari
- Warna Kuning Kuning
- Konsistensi
- Keluhan Lembek Lembek
Tidak ada Tidak ada

4. BAK :
- Frekuensi ± 5-7 x/hari 3-4 x hari
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Keluhan Tidak ada Tidak ada

5. Istirahat dan tidur


- Siang 2-3 jam/hari < 1 jam/hari
- Malam 7-8 jam/hari < 8 jam/hari
- Keluhan Tidak ada Ada, Sering terbangun
karena nyeri

6. Personal Hygiene
- Mandi 2 x/hari 1-2 x/hari
- Keluhan Tidak ada Tidak ada

10. Pemeriksaan fisik


a. Keadaan Umun : Lemah
b. TTV : N: 100 x/m S: 37,5 ℃ , R: 24 x/m
c. Antropometri : BB: 12 Kg PB: 110 cm IMT : 19,6
d. Kepala/Leher/ : Normal tidak ada massa dan pembesaran kelenjar
tiroid kelainan,
e. Wajah : Bengkak di area sekitar mata
f. Mata : Mata memerah, pengihatan kabur
g. THT : Normal tidak ada kelainan, fungsi penciuman,
pendengaran, menelan baik
h. Toraks : Inspeksi pengembangan dada kanan kiri simetris, palpasi
fremitus kanan dan kiri sama, perkusi sonor, auskultasi
tidak ada suara ronchi maupun weezing, normal tidak
ada kelainan pada jantung irama reguler
i. Abdomen : Inspeksi tidak ada lesi, auskultasi bising usus 29 x/m,
palpasi tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan maupun
pembesaran hepar, perkusi timpani
j. Ekstremitas : Kekuatan otot lemah
4 4
4 4
Ket :
5 : Normal
4 : Mampu melakukan gerakan normal, tapi tidak bisa melawan tahanan
maksimal pemeriksa
3 : Mampu melakukan gerakan mengangkat ekstremitas/badan tapi tidak
bisa melawan tahanan sedang
2 : Mampu melakukan gerakan dua sendi atau lebih, tidak bisa melawan
tahan maksimal
1 : Hanya bisa menggerakan ujung jari
0 : Tidak bisa menggerakan sama sekali

11. Terapi Pengobatan


D5 ½ NS 18 tpm/mikro/IV
Amoxicilin 3 x 500 mg /IV
Paracetamol drip 3 x 120 mg/IV
Dexamethasone 2 x 2,5 mg/IV
12. Klasifikasi Data
DS :
- Pasien mengatakan nyeri pada matanya
- Ibu pasien mengatakan anaknya mata memerah sejak 5 hari yang lalu
dan bengkak, nafsu makan berkurang, penglihatan anaknya nampak
kabur

DO :

- Pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan


- Pengkajian nyeri
P : Nyeri di area mata
Q : Tertusuk tusuk
R : Area mata
S : 8 (berat)
T : 5-10 mnt
- KU lemah
- N : 100 x/m
- Mata memerah, bengkak
-
Porsi makan yang dihabiskan ½ dari porsi yang disediakan (bubur,
telur, sayur)
- BB : 12 Kg
13. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS: Agen pencidera Nyeri


fisiologis (proses
- Pasien mengatakan nyeri pada penyakit)
matanya
- Ibu pasien mengatakan mata
anaknya memerah sejak 5 hari
yang lalu dan bengkak,
penglihatan kabur

DO :

- Pasien tampak lemas, gelisah


dan meringis kesakitan
- Mata memerah, bengkak
- Pengkajian nyeri
P : Nyeri di area mata
Q : Tertusuk tusuk
R : Area mata
S : 8 (berat)
T : 5-10 mnt
2. DS : Penurunan fungsi Gangguan presepsi
penglihatan sensorik (gangguan
- Ibu klien mengatakan mata penglihatan)
anaknya memerah sejak 5 hari
yang lalu, mata bengkak,
penglihatan anaknya nampak
kabur

DO :

- Pasien gelisah dan meringis


kesakitan
- Mata memerah, bengkak

3. DS : Ibu pasien mengatakan nafsu Keengganan untuk Defisit nutrisi


makan pasien menurun makan

DO :

- KU lemah
- Porsi makan yang dihabiskan
½ dari porsi yang disediakan
(bubur, telur, sayur)
- BB : 12 Kg

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d agen pencidera fisiologis (proses penyakit), ditandai dengan :
DS:

- Pasien mengatakan nyeri pada matanya


- Ibu pasien mengatakan mata anaknya memerah sejak 5 hari yang lalu dan
bengkak, penglihatan kabur

DO :

- Pasien tampak lemas, gelisah dan meringis kesakitan


- Mata memerah, bengkak
- Pengkajian nyeri
P : Nyeri di area mata
Q : Tertusuk tusuk
R : Area mata
S : 8 (berat)
T : 5-10 mnt

2. Gangguan presepsi sensorik (gangguan penglihatan) b.d penurunan fungsi


penglihatan
DS :
- Ibu klien mengatakan mata memerah sejak 5 hari yang lalu, mata
bengkak, penglihatan anaknya nampak kabur

DO :

- Pasien gelisah dan meringis kesakitan


- Mata memerah, bengkak

3. Defisit nutrisi b.d keengganan untuk makan


DS : Ibu pasien mengatakan nafsu makan anaknya menurun

DO :

- KU lemah
- Porsi makan yang dihabiskan ½ dari porsi yang disediakan (bubur, telur,
sayur)
- BB : 12 Kg
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

TUJUAN DAN KRITERIA


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI
HASIL

1. Nyeri b.d agen pencidera fisiologis Tujuan . setelah di berikan Manajemen Nyeri
(proses penyakit), ditandai dengan : tindakan keperawatan 3 x 8 jam Observasi
DS: harapkan nyeri berkurang dengan 1. Identifiaksi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
kriteria hasil:
- Pasien mengatakan nyeri pada 2. Identifikasi skala nyeri
matanya 1. Keluhan nyeri berkurang 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
- Ibu pasien mengatakan mata 2. Pasien tidak tampak meringis 4. Identifikasi factor yang memperingan dan
dan gelisah lagi memperberat nyeri
anaknya memerah sejak 5 hari
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
yang lalu dan bengkak, nyeri
penglihatan kabur 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Teraupetik
DO : 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri
- Pasien tampak lemas, gelisah
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
dan meringis kesakitan 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
- Mata memerah, bengkak 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
- Pengkajian nyeri pemilihan strategi meredakan nyeri
P : Nyeri di area mata Edukasi
Q : Tertusuk tusuk 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
R : Area mata 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik non farmaklologi untuk
S : 8 (berat)
mengurangi nyeri
T : 5-10 mnt
Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
bila perlu

2. Gangguan presepsi sensorik Tujuan setelah di berikan Minimalisasi Rangsangan


(gangguan penglihatan) b.d tindakan keperawatan selama 3 x Observasi
penurunan fungsi penglihatan 8 jam di harapkan fungsi Periksa status sensorik dan tingkat kenyamanan (mis.
DS :
penglihatan membaik dengan nyeri, kelelahan)
- Ibu pasien mengatakan mata kriteria hasil : Teraupetik
anaknya memerah sejak 5 hari 1. Fungsi sensorik penglihatan 1. Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban
yang lalu, mata bengkak, sensori (mis. bising, terlalu terang)
membaik 2. Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara,
penglihatan anaknya nampak
kabur aktivitas)
3. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
DO : 4. Kombinasikan prosedur/tindakan selama satu
waktu sesuai kebutuhan
- Pasien gelisah dan meringis
Edukasi
kesakitan
Ajarkan cara meminimalisir stimulus (mis. mengatur
- Mata memerah, bengkak cahaya ruangan)
Kolaborasi
Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
3. Defisit nutrisi b.d keengganan Tujuan setelah di berikan Manajemen Nutrisi
untuk makan tindakan keperawatan selama 3 x Observasi
DS : Ibu pasien mengatakan nafsu 8 jam di harapkan nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi
makan anaknya menurun terpenuhi dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi perlunya penggunaan nasogastric tube
DO : 1. Porsi makanan dihabiskan 4. Monitor asupan makanan
2. Nafsu makan meningkat 5. Monitor berat badan
- KU lemah Teraupetik
- Porsi makan yang dihabiskan 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
½ dari porsi yang disediakan 2. Sajikan makanan secara mekanik dan suhu yang
(bubur, telur, sayur) sesuai
- BB : 12 Kg 3. Hentikan pemberian makanan melalui nasogastric
tube jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk jika mampu
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Promosi Berat Badan
Observasi
1. Identifikasi kemungkinan penyebab BB
berkurang
2. Monitor adanya mual muntah
Teraupetik
1. Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi
pasien
2. Berikan pujian kepada pasien untuk
peningkatan yang dicapai

Eduaksi
Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi dan
terjangkau

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN HARI-1

WAKTU
NO (TANGGAL, IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM)
1. 10/11/22 1. Mengidentifiaksi lokasi, karakteristik, durasi, kualitas, intensitas 10 November 2022 (16.30 WIT)
nyeri
08.00-16.00 Hasil : Lokasi nyeri di area mata, durasi nyeri 5-10 mnt S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah
tertusuk-tusuk, intensitas nyeri hilang timbul berkurang rewelnya, gelisah mulai
2. Mengidentifikasi skala nyeri berkurang
Hasil : Skala 8 (berat)
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal O:
Hasil : Pasien tampak meringis, menangis, mencoba mengucek
mata - Pasien tampak sedikit meringis
4. Mengidentifikasi factor yang memperingan dan memperberat kesakitan
nyeri - Mata memerah, bengkak
Hasil : Factor yang memperingan ketika pasien menutup mata,
- Pengkajian nyeri
factor yang memperberat ketika pasien membuka mata
5. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa P : Nyeri di area mata
nyeri Q : Tertusuk tusuk
Hasil : Memutar lagu kesukaan pasien, pasien sudah mulai R : Area mata
tenang S : 8 (berat)
6. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri T : 5-10 mnt
Hasil : Menganjurkan kepada ibu untuk mengurangi pemberian
smartphone jika digunakan untuk menonton film kartun,
meminimalisir penggunaan cahaya dalam ruangan A : Masalah belum teratasi
7. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Hasil : Memberikan edukasi kepada ibu penyebab dari nyeri P : Lanjutkan intervensi 2,3,5,6,8,9
karena proses penyakit (retinoblastoma) yang diperberat jika
tidak dicegah sejak dini, penggunaan cahaya yang berlebih atau
lingkungan yang memaksa anak untuk membuka mata dapat
memperberat kondisi anak.
8. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : Menganjurkan ibu tetap tenang agar dapat menenangkan
anaknya juga, mengurangi pengguanan smartphone pada anak,
mengurangi penggunaan cahaya dalam ruangan
9. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Hasil : PCT drip 120 ml/8 jam
2. 10/11/22 1. Memeriksa status sensorik dan tingkat kenyamanan (mis. nyeri, 10 November 2022 (16.45 WIT)
kelelahan)
08.00-16.00 Hasil : KU lemah, pasien tampak meringis S:
2. Membatasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas) - Ibu klien mengatakan mata memerah,
Hasil : Aktivitas pengujung dibatasi, tirai ditutup sedikit, bengkak, penglihatan anaknya
penggunaan lampu di matikan sebagian, mengurangi nampak kabur
penggunaan smartphne maupun bahan elektroknik yang
menghasilkan blue light O:
3. Berkolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
- Pasien gelisah dan meringis kesakitan
Hasil : Ruangan dibuat minim pencahayaan kalau perlu dalam
melakukan tindakan baru dinyalakan kembali - Mata memerah, bengkak

A : Masalah belum teratsi


P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
3. 16/09/22 1. Mengidentifikasi status nutrisi 10 November 2022 (17.00 WIT)
Hasil : Status nutrisi pasien normal, IMT : 19,6
08.00-16.00 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan
Hasil : Ibu pasien mengatakan pasein tidak alergi maupun anaknya menurun
intoleransi terhadap makanan apapun O:
3. Memonitor asupan makanan
Hasil : Porsi yang dihabiskan ½ dari yang disediakan - Porsi makan yang dihabiskan ½ dari
4. Menyajikan makanan secara mekanik dan suhu yang sesuai porsi yang disediakan (bubur, telur,
Hasil : Pasien diberi makanan yang hangat untuk menambah sayur)
asupan makan pasien
A : Masalah belum teratasi
5. Menganjurkan diet yang diprogramkan
Hasil : Pasien diberi diet TKTP (tinggi karbohidrat tinggi P : Lanjutkan intervensi 3,4,5,6
protein) untuk mencegah infeksi dan proses penyembuhan
6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Hasil : Protein yang dibutuhkan per hari 35 gr, kalori 1600 kkal
7. Memonitor adanya mual muntah
Hasil : Tidak ada mual muntah yang dialami pasien
8. Menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi dan terjangkau
Hasil : Makanan yang dianjurkan ibu TKTP (tinggi karohidrat,
tinggi protein) yang disediakan di rumah sakit karena sesuai
dengan perhitungan jumlah yang dibutuhkan per harinya

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN HARI-2


WAKTU
NO (TANGGAL, IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM)
1. 11/11/22 1. Mengidentifikasi skala nyeri 11 November 2022 (16.30 WIT)
Hasil : Skala 6 (sedang)
08.00-16.00 2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah
Hasil : Pasien tampak sesekali meringis tampak tenang, gelisah mulai berkurang
3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri O:
Hasil : Memutar lagu kesukaan pasien, pasien sudah mulai
tenang - Pasien tampak sesekali sedikit
4. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri kesakitan
Hasil : Menganjurkan kepada ibu untuk mengurangi pemberian - Mata memerah, bengkak
smartphone jika digunakan untuk menonton film kartun, - Pengkajian nyeri
meminimalisir penggunaan cahaya dalam ruangan
P : Nyeri di area mata
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Hasil : PCT drip 120 ml/8 jam Q : Tertusuk tusuk
R : Area mata
S : 6 (sedang)
T : 5-7 mnt
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi 2,3,5,6,9

2. 11/11/22 1. Memeriksa status sensorik dan tingkat kenyamanan (mis. nyeri, 11 November 2022 (16.45 WIT)
kelelahan)
08.00-16.00 Hasil : KU mulai membaik, sesekali meringis kesakitan S:
2. Membatasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas) - Ibu klien mengatakan bengkak pada
Hasil : Aktivitas pengujung dibatasi, tirai ditutup sedikit, mata anaknya mulai berkurang,
penggunaan lampu di matikan sebagian, mengurangi penglihatan anaknya nampak sudah
penggunaan smartphone maupun bahan elektroknik yang muali membaik
menghasilkan blue light
3. Berkolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan O:
Hasil : Ruangan dibuat minim pencahayaan kalau perlu dalam - Pasien sesekali meringis kesakitan
melakukan tindakan baru dinyalakan kembali - Mata memerah, bengkak mulai
berkurang

A : Masalah belum teratsi


P : Lanjutkan intervensi 1,2,3

11/09/22 1. Memonitor asupan makanan 11 November 2022 (17.00 WIT)


Hasil : Porsi yang dihabiskan 1 dari yang disediakan
08.00-16.00 2. Menyajikan makanan secara mekanik dan suhu yang sesuai S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan
Hasil : Pasien diberi makanan yang hangat untuk menambah mulai membaik
asupan makan pasien O:
3. Menganjurkan diet yang diprogramkan
Hasil : Pasien diberi diet TKTP (tinggi karbohidrat tinggi - Porsi makan yang dihabiskan 1 porsi
protein) untuk mencegah infeksi dan proses penyembuhan yang disediakan (bubur, telur, sayur)
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dengan intensitas makan lambat
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
A : Masalah belum teratasi
Hasil : Protein yang dibutuhkan per hari 35 gr, kalori 1600 kkal
P : Lanjutkan intervensi 3,4,5,6
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN HARI-3

WAKTU
NO (TANGGAL, IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM)
1 12/11/22 1. Mengidentifikasi skala nyeri 12 November 2022 (16.30 WIT)
Hasil : Skala 3 (ringan)
08.00-16.00 2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah
Hasil : Pasien tampak tenang tampak tenang
3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri O:
Hasil : Memutar lagu kesukaan pasien, pasien sudah mulai
tenang - Pasien tampak tenang
4. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri - Mata memerah, bengkak sudah
Hasil : Menganjurkan kepada ibu untuk mengurangi pemberian menurun
smartphone jika digunakan untuk menonton film kartun, - Pengkajian nyeri
meminimalisir penggunaan cahaya dalam ruangan
P : Nyeri di area mata
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Q : Hilang timbul
Hasil : PCT drip 120 ml/8 jam
R : Area mata
S : 3 (ringan)
T : 1-3 mnt
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

2. 12/11/22 1. Memeriksa status sensorik dan tingkat kenyamanan (mis. nyeri, 12 November 2022 (16.45 WIT)
08.00-16.00 kelelahan) S:
Hasil : KU membaik
2. Membatasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas) - Ibu klien mengatakan mata anaknya
Hasil : Aktivitas pengujung dibatasi, tirai ditutup sedikit, sudah tidak bengkak lagi, penglihatan
penggunaan lampu di matikan sebagian, mengurangi anaknya nampak sudah mulai
penggunaan smartphone maupun bahan elektroknik yang membaik
menghasilkan blue light O:
3. Berkolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
Hasil : Ruangan dibuat minim pencahayaan kalau perlu dalam - Pasien tampak tenang
melakukan tindakan baru dinyalakan kembali - Mata sudah tidak merah dan bengkak
lagi

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

12/09/22 1. Memonitor asupan makanan 12 November 2022 (17.00 WIT)\


Hasil : Porsi yang dihabiskan 1 dari yang disediakan
08.00-16.00 2. Menyajikan makanan secara mekanik dan suhu yang sesuai S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan
Hasil : Pasien diberi makanan yang hangat untuk menambah membaik
asupan makan pasien
3. Menganjurkan diet yang diprogramkan
Hasil : Pasien diberi diet TKTP (tinggi karbohidrat tinggi O:
protein) untuk mencegah infeksi dan proses penyembuhan
- Porsi makan yang dihabiskan 1 porsi
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
yang disediakan (bubur, telur, sayur)
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Hasil : Protein yang dibutuhkan per hari 35 gr, kalori 1600 kkal
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai