OLEH
Nama : Helda Maghfurah
NIM : P07120117054
Mengetahui,
___________ ______________
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN OBS FEBRIS
DI RUANG JANTUNG AS-SAMI
RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
PENGKAJIAN
I.BIODATA
Nama : Nn. W
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin :P
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan :-
Ruangan dirawat : Jantung (As-sami)
No.reg : 41 xx xx
Status perkawinan : Belum Menikah
Tanggal masuk RS : 14 Juli 2019
Tanggal pengkajian : 18 Juli 2019
Diagnosa medis : Obs. Febris
Alamat : Bati-bati
6. Psikososial
a. Masalah yang mempengaruhi pasien adalah terasa nyeri di ulu hati
b. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
-Hal yang sangat dipikirkan saat ini ingin cepat pulang dan beraktivitas
seperti biasa
-harapan setelah menjalani perawatan adalah ingin cepat pulang dan
berkumpul keluarga
-perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit tidak bisa beraktivitas
seperti biasa
c. mekanisme koping terhadap stress dialihkan dengan berkomunikasi
dengan keluarga
d. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga yaitu rutinitas keluarga
menjadi terganggu karena harus menunggu pasien di RS
e. Pola interaksi dengan orang terdekat terjalin baik
f. hubungan pasien dengan tenaga kesehatan selama dirawat baik, pasien
kooperatif.
V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
-Agama yang dianut : Islam
-kegiatan spiritual yang dilakukan : sholat 5 waktu
-dampak penyakit terhadap kegiatan spiritual : tidak dapat
melakukan ibadah
seperti biasanya
IV. DATA PENUNJANG
1. Hasil pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan lab Hasil Nilai normal
WBC 6,11 3,2 – 10,0
- NEUT 63,5 40 – 70
- LYMPH 25,6 20 – 40
- MONO 6,8 3–9
- EOS 0,4 0–5
- BASO 0,2 0–1
- LUC 3,5 0–4
30 tpm
Infus RL
Ceftriaxon 2x1
Ondansentron 3x1
Sucralfat 3x1
Obat Oral
Ambroxol 3x1
Rebamipide 3x1
ANALISA DATA
Hari/
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
Tanggal
1 Kamis/ DS: Adanya Bersihan
18 juli - pasien secret Jalan Nafas
2019
mengatakan tidak
masih sering Efektif
batuk berdahak
- Pasien
mengatakan
dahak sulit
keluar
DO:
- pasien dalam
posisi semifowler
- pasien terlihat
batuk
- pasien lemas
TD : 90/60 mmHg
N : 98x/menit
RR : 22x/menit
T: 37,6˚ C
Spo2 : 98%
2 Kamis/ 18 DS: Agen cedera Nyeri Akut
juli 2019 -pasien biologis
mengatakan terasa
nyeri saat bergerak
DO:
-pasien terlihat
memegang bagian
perut atas
- pasien terlihat
meringis jika terasa
nyeri
- pasien terlihat
gelisah
P : Nyeri terasa
saat bergerak
Q : Nyeri seperti
tertusuk
R : Nyeri di ulu
hati
S : Skala nyeri 4 (1
– 10)
T : Nyeri hilang
timbul
PRIORITAS MASALAH
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya secret
2. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
3. Gangguan pola tidur b.d penyakit yang diderita (batuk)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA INTERVENSI
NO TUJUAN
KEPERAWATAN RENCANA RASIONAL
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui
nafas tidak efektif tindakan 2. Auskultasi suara status O2
b.d adanya secret keperawatan nafas catat pasien.
selama 1 x 24 jam adanya suara 2. Mengetahui
diharapkan nafas tambahan. adanya suara
bersihan jalan 3. Posisikan pasien napas
nafas pasien dalam posisi tambahan.
menjadi efektif semifowler 3. Membantu
dengan kriteria 4. Anjurkan pasien memaksimalkan
hasil : untuk meminum ekspansi paru
1. Pasien dapat air putih hangat 4. Untuk
mendemonstra 5. Ajarkan teknik mengencerkan
sikan batuk batuk efektif secret
efektif, suara 6. Kolaborasi 5. Untuk
nafas yang dengan tim medis mempermudah
bersih, dapat dalam pemberian pengeluaran
mengeluarkan obat ambroxol secret
sputum dan 6. Membantu
bernafas lebih pengenceran
mudah. dahak
2. Menunjukkan
jalan nafas
yang paten (
pasien tidak
merasa
tercekik, irama
nafas, tidak
ada suara
nafas
abnormal )
3. Pasien mampu
mengidentifik
asi dan
mencegah
faktor yang
menghambat
jalan nafas.
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri 1. Mengetahui
Agen cedera tindakan pasien. seberapa berat
biologis. keperawatan 2. Observasi reaksi rasa nyeri yang
selama 1 x 24 jam non verbal dan dirasakan.
diharapkan nyeri ketidaknyamanan 2. Mengetahui
dapat berkurang 3. Kaji tanda-tanda letak dan
atau teratasi vital. penyebab rasa
dengan kriteria 4. Ajarkan teknik nyeri.
hasil : relaksasi nafas 3. Memeriksa
1. Skala nyeri dalam. keadaan umum
berkurang 5. Kolaborasi pasien untuk
(skala 1 atau dengan tim medis melakukan
kurang dari 5) dalam pemberian tindakan.
2. Mengatakan obat analgetik. 4. Mengalihkan
secara verbal perhatian pasien
rasa nyeri terhadap rasa
yang dirasakan nyeri yang
berkurang. dirasa.
3. Ekspresi 5. Membantu
wajah rileks. mempercepat
meredakan
nyeri.
3. Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Pantau keadaan 1. Mengetahui
tidur b.d Penyakit tindakan pasien. kesadaran dan
yang diderita keperawatan 2. kaji pola tidur kondisi tubuh
selama 1 x 24 jam pasien. dalam keadaan
diharapkan pasien 3. kaji faktor yang normal atau
tidak mengalami menyebabkan tidak.
gangguan tidur gangguan tidur. 2. Mengetahui
dengan kriteria 4. Ciptakan kemudahan
hasil : lingkungan yang dalam tidur.
1. Jumlah tidur tenang dan 3. Mengetahui
pasien dalam nyaman. penyebab aktual
batas normal 5. Batasi gangguan tidur.
6-8 jam sehari. pengunjung 4. Membantu
2. Pasien selama periode pasien
menyatakan istirahat yang beristirahat
perasaan segar optimal. dengan nyaman.
setelah bangun 5. Tidur akan sulit
tidur. dilakukan tanpa
3. Pasien relaksasi.
mengatakan
tidak lagi
sering
terbangun
ketika sedang
tidur.
CATATAN KEPERAWATAN
HARI/
NO DIAGNOSA IMPLEMETASI EVALUASI
TANGGAL
1 Kamis bersihan jalan 1. Memonitor TTV S:
18 Juli 2019 nafas tidak 2. Mengauskultasi suara - Pasien
efektif b.d nafas catat adanya mengatakan
adanya secret suara nafas tambahan. masih sering
3. Memposisikan pasien batuk dan dahak
dalam posisi susah keluar
semifowler O:
4. Menganjurkan pasien - Pasien dalam
untuk meminum air posisi
putih hangat semifowler.
5. Mengajarkan teknik TD : 90/60 mmHg
batuk efektif N : 98x/menit
6. Berkolaborasi dengan RR : 22x/menit
tim medis dalam T : 37,6˚ C
pemberian obat Spo2 : 98%
ambroxol A : Masalah belum
teratasi
P : Intevensi
dilanjutkan
2 Kamis Nyeri akut b.d 1. Mengkaji tingkat S :
18 Juli 2019 Agen cedera nyeri pasien. - Pasien
biologis 2. Mengobservasi reaksi mengatakan
non verbal dan masih terasa
ketidaknyamanan nyeri
3. Mengkaji tanda-tanda O :
vital. - Ekspresi wajah
4. Mengajarkan teknik pasien tidak
relaksasi nafas dalam. kesakitan.
5. Berkolaborasi - Skala nyeri
dengan tim medis pasien 4 (0-10)
dalam pemberian - TTV
obat analgetik. TD : 90/60 mmHg
N : 98x/menit
RR : 22x/menit
T : 37,6˚ C
Spo2 : 98%
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
3 Kamis Gangguan pola 1. Memantau keadaan S:
18 Juli 2019 tidur b.d pasien. - Pasien
Penyakit yang 2. Mengkaji pola tidur mengatakan sulit
diderita pasien. tidur terutama
(batuk) 3. Mengkaji faktor yang saat malam hari
menyebabkan karena batuk.
gangguan tidur. O:
4. Menciptakan - Pasien tertidur
lingkungan yang sekitar 2-4 jam
tenang dan nyaman. pada malam hari
5. Membatasi tetapi sering
pengunjung selama terbangun.
periode istirahat yang - Pasien sering
optimal. batuk.
- Pasien tampak
masih
mengantuk.
- Pasien lelah dan
lemas.
- Konjungtiva
anemis.
- Pasien menguap.
A : Masalah belum
teratasi.
P : Intervensi
dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
N HARI/
DIAGNOSA PERKEMBANGAN TTD KET
O TANGGAL
1 Jumat Bersihan jalan S:
19 Juli 2019 nafas tidak - Pasien mengatakan batuk
efektif b.d berdahak sudah mulai berkurang
adanya secret O:
- Pasien dalam posisi semi fowler.
TD : 110/70 mmHg
N : 94x/menit
RR : 22x/menit
T : 37,6˚ C
Spo2 : 98%