LAPORAN PENDAHULUAN
1
1.1.2 KLASIFIKASI DEMAM ( FEBRIS)
Demam dapat merupakan salah satu gejala pada pasien infeksiu,panas dapat
dibentuk secara berlebihan pada hipertiroid, intoksikasi aspirin atau adanya gangguan
pengeluaran panas misalnya beatstroke.
Klasifikasi dilakukan berdasarkan pada tingkat keganasan etiologi demam dan umur.
Klasifikasi dilakukan berdasarkan lama demam pada anak, dibagi menjadi:
Demam kurang dari 7 hari ( demam pendek) dengan tanda local yang jelas diaknostik,
pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa bantuan laboratorium misalnya tonsillitis akut
.Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda local, diaknostik etiologic tidak dapat ditegakan
dengan amanesis, pemeriksaan fisik namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium,
misalnya demam tifoid.
3 .Demam yang tidak dapat diketahui penyebabnya, sebagai terbesar adalah sindrom
firus
2
1.1.3 ETIOLOGI DEMAM
Bakteri
Gangguan otak
Virus
Imunisasi
Bahan toksin
Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibad bahan toksin yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu (hipotalamus) yang dapat menyebabkan
efek
3
1.1.4
MANIFESTASI KLINIS
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase
demam meliputi:
Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil)
Tanda dan gejala
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
Peningkatan nadi
5.
6.
Dehidrasi
7.
Kelemahan
8.
9.
Fase 3 (pemulihan)
Tanda dan gejala
1.
2.
Berkeringat
3.
4.
Mengigil ringan
1.1.5 PATOFISIOLOGI
Mekanisme demam timbul dimulai dengan reaksi tubuh terhadap pirogen, pada
mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag
jaringan dan limfosit aranula besar.
Seluruh sel ini mencerna hasil pemecahan bakteri dan mlepaskan zat interleukin -1
kedalam jaringan tubuh yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen.
.interleukin -1 ketika sampai dihipotalus akan menimbulkan demam dengan cara
meningkatkan temperatur tubuh dalam waktu 8-10 menit, interleukin -1 juga
menginduksi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya bekerja dihipotalamus.
Teruatama prostaglandin E2 atau zat yang mirip zat ini. Bekerja dihipotalamus untuk
membangkitan reaksi demam.
5
1.1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik pada anak demam secara kasar dibagi atas status generalis dan
efaluasi secara detil yang menfokuskan pada sumber infeksi.
Pemerksaan status generalis tidak dapat diabaikan karena menentukan apakah pasien
tertolong tokis atau tidak toksis.
Skala penilaian terdiri dari evaluasi secara menagis, reaksi terhadap orang tua, variasi
keadaan, respon social, warna kulit, dan status hidrasi.
Pemeriksaan awal:
-
Pemeriksaan atas indikasi, kultur darah, urin atau feses, pengembalian cairan,
Serebrospinal,foto toraks
Darah urin dan feses rutin, morfolografi darah tepi, hitung jenis leokosit.
6
1.1.7 PENATALAKSANAAN
Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan merugikan pada tingkat tertentu
demam merpakan bagian dar pertahanan tubuh antara lain daya fagositosis meningkat
dan viabilitas kuman menurun,tetapi juga merugikan karene anak menjadi gelisa, nafsu
makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur dan demam.
a.
Pemberian Antipiretik
b.
c.
7
1.1.8 PATHWAY
Kebutuhan nutrisi
8
1.1.9 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajian
Deman merupakan keadaan suhu tubuh diatas suhu normal yaitu suhu diatas 38
derajat Celsius suhu tubuh adalah suhu ferisal, hati, otak, yang dapat diukur dengan oral
rectal, dan aksia.
a.Aktifitas/istirahat:
Keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus/kekuatan otot
b. Sirkulasi:
Peningkatan nadi, sinosis, TTV tidak normal, peningkatan frekwensi pernapasan.
c.Integritas ego:
Peka terhadap rangsangan, stressor internal/eksternal yang berhubungan dengan keasdaan
dan perangsangan.
d. Elminasi
Konstipasih
e.Makan/cairan:
Sensifitas terhadap makan,mual/muntah.
e.Neorosensori
Tidak ada riwayat troma kepala dan infeksi serebral.
9
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidak efektifan kerja hipotalamus
INTERVENSI
- Pantau TTV
RASIONAL
- TTV
dapat
memberikan
Untuk
mempercepat
penyembuhan
-
Berikan kompres
banyak minum
-
Berikan antipiretik
menambah kekuatan
-
Menghilangkan panas
RASIONAL
- Agar pasien bisa biasa dan tidak
takut untuk bisa mempercepat
penyembuhan
gizinya
-
Agar
membantu
memenuhi
kebutuhan nutrisi
-
Untuk
menambah
wawasan
INTERVENSI
- Menceritakan hal-hal yang lucu
RASIONAL
- Untuk menghibur anak agar cepat
Meninabobokan anak
tidur
11
Laporan Kasus
3 Hari sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien merasa demam, diare, panas.
Akibad diare yang berlebihan serta demam.
Kemudian sehari pada saat pasien masuk Rumah Sakit pasien merasakan hal yang sama
disertai dengan batuk, panas yang berlabihan dan tidak bisa ditahankan, kemudian
keluarga memutuskan untuk membawa pasian kerumah sakit Brawijaya Rumah Sakit
pukul 11.30 WIB.
Pasien tiba di UGD Rumah Sakit Brawijaya Surabaya pada jam 12.00 WIB dan ditermah
oleh Dokter dan Perawat, kemudian pasien diopservasi dan diberi terapi:
BBL : 2000
Imm H1P1
Felistil drop
Sin modrop
TTV:
- TD : 90/70
- N
: 95 kali / menit
- R
: 29 kali/menit
- S
12
BAB II
1.1.10 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAKNOSA FEBRIS
Pengakajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 pada jam 12:30.
1.Identitas pasien
Nama
: An J.
TTL
: Surabaya, 08-10
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 3 seperdua tahun
Nama Ayah
: Beno
Nama Ibu
: Malinda
Pekerjaan AyahU
: TNI
Pekerjaan Ibu
Pendidikan Ayah
: SMA
Pendidikan Ibu
: SD
Alamat
: Asrama Brawijaya
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Indonesia
13
2.Keluhan Utama
Keluarga mengatakan pasien pasien pbadannya panas,demam, dan batuk selama 3
hari sebelum masuk rumah sakit.
3.Riwayat penyakit sekarang
Keluaraga menyatakan pasien badanya panas, makan minum kurang disertai muntah
serta kelur keringat yang berlebihan.
4.Riwayat kesehatan masa lalu
-
Obat-obat yang digunakan sanmol sirup ukuran 120 ml dengan dosis 3 kali
sehari1/2 sendok.
14
7. Genogram
Febris bukan salah satu penyakit keturunan, tidak pernah ada riwayat anaknya
demam.
8. Lingkungan rumah
Kelurga mengatakan rumahnya berada didaerah kepadatan penduduk
9.
Pengkajian Nutrisi
10.
Pola sehari-hari
Saat sakit
15
12.
: pasien masih sempat bermain diatas tempat tidur walaupun tidak cerah.
Pola elminasi
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x/hari, dengan konsistensi lembek warna kuning dan bau
Khas feses.
Saat sakit
: Pasien BAB dan BAK sama sebelumnya sakit yaitu BAB 1x/hari
Dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau feses.
BAK 3x sehari
14.
Pemeriksaan fisik
-Keadaan umum
Pasien terlihat lemah
-Pengukuran antropometri (BB,TB,LILA,LK,LD)
BB= 8 Kg.
Tidak melakukan anamnesis TB, LILA, LK, dan LD
-Tanda- tanda vital
S = 39OC , N = 100/ menit , R = 28/ menit
-Kepala
Rambut pasien terlihat baik,warna hitam pekat, tidak kusam dan tidak terjadi
kerontokan
-Mata
Skelera dan konjungtiva tampak normal,gerakan bola mata normal, tidak ada tanda
infeksi,serta tidak ada alat bantu penglihatan
16
-Hidung
Terlihat bersih,tidak ada serumen atau mimisan tidak ada polip serta tidak ada napas
cuping hidung
-Mulut
Mukosa bibir tampak pucat, kebersihan mulut cukup bersih, bentuk
normal,serta
Dada
Jantung
Tidak terdengar suara jantung tambahan, irama dan frekuensi jantung normal
Paru-paru
Dada simetris baik kiri maupun kanan, idak ada suara ronchy, serta tidak ada suara
jantung tambahan
16. Abdomen
Inspeksi
Palbasi
Perkusi
Genitalia
17
18.
Ekstermitas
Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah normal, tampak terpasang infuse R/L
dilengan kanan
Kulit teraba panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam kulit serta tampak
keluar keringat berlebih.
19.
-
- Motorik halus
Pasien mampu menggoyangkan ibu jari serta meniru garis vertical
- Bahasa
Pasien mampu mengetahui dua kegiatan,menyebut empat gambar serta menunjuknya
- Motorik kasar
Paien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik, loncat jauh dan melempar bola keatas
-Kesmipulan
Tidak ada kelainan perkembangan
-Data penunjang
a.
Pemeriksaan laboratorium
b.
Pemeriksaan radiologi
- Terapi :
- Antacid 3
- Paracetamol 4 1
- Ranitidine 3 400 mg
- Cefotaxim 2 amp
- Ringer laktat ( R/L) 20 tts/ menit
18
1.1 11 ANALISA DATA
Nama
: anak J
No, RM : 32 11 99
Umur
: 1 bulan
Diaknosa: FEBRIS
DATA
DS: keluarga mengatakan
Proses
kuman
ETIOLOGI MASALAH
inflamasi Hypertermi
keluarga
bahwa
anaknya
tidak
makan,
dan
bila
mau
makan
dimuntahkan kembali
2.
DO: -muntah 1
- mukosa bibir tampak pucat
- makan minum kurang
terjadinya
gangguan kebutuhan
nutrisi
=10 Kg
sendok
makanan
: anak J
No, RM : 32 11 99
Umur
: 1 bulan
Diaknosa: FEBRIS
DIAKLNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN
Hipertermi
b/d Setelah
1. beri HE tentang 1.
proses
penyakitnya
kuman
inflamsi dilakukan
memberikan
tindakan
2.
keperawatan
kompres hangat
selama
dengan
HE
mengetahui
Keadan pasien
suhu
2.
pasien
dengan KH :
-tanda
vital
diharapkan
memberikan
dengan
cepat
karena
proses
normal
tanda vital
N=70-110/
6.
mnt
dengan dokter
3. agar keringat
oleh
S=36,5oc -37,5o
dan memberikan
R=20-30/ mnt
rasa nyaman
4.
agar
tidak
terjadi
dehidrasi
dan
proses
penguapan
yang
berlebihan akibat
suhu tubuh yang
meningkat
2.
Potensial
5.
terjadinya
memanyau
berikan
untuk
gangguan
1.
HE perubahan
dan
kebutuhan nutrisi
kuran
2. anjurkan untuk 6.
sedini mungkin
untuk
Setelah
banyak istirahat
mendapatkan
dilakukan
tindakan
memberikan
keperawatan
makanan
1.
menambah
indikasi
nutrisi
makanan
tidak hangat
menghindari
peningkatan kerja
yang lambung
3.
meningkatkan
ada lagi
-mkosa bibir
makananan
5.
mengurangi
dapat
rasa
penuh dilambung
6.
untuk
mengetahui
pertumbuhan dan
perkembangan
penyakit pasien
Dx
TUJUAN
Tgl/hari
Implementasi Respon
Keperwatan
Hiperteremi b/d Setelah
jam
10/05/2013
proses
dilakukan
12:00
inflamasi
tindakan
n HG tentang hubungan
kuman
keperawatan
penyakitnya
selama
kep
Pasien
1.Memberika 1.terbina
antara
124
klien,perawat
jam, diharapkan
dankelurgany
suhu
pasien
tubuh
2.melakukan
2.keluarga
dengan KH :
kompres
melakukan
-tanda
hangat
kiompres
vital
normal 12:20
tanda
kembali
hangat sesuai
normal
N=70-110/
anjuran
12:30
3.menganjur
mnt
kan
S=36,5oc -37,5o
menggunaka
R=20-30/ mnt
yang tipis
13:00
3.kelurga
untuk memakaikan
kain tipis
pakian
4.menganjur
kan
4.klien
memberikan
dengan
banyak
putih
minum
mau
air
13:20
5.TTV
TD:100/70
S
: 30x/mnt
RR:90x/mnt
2.
Terjadinya
Setelah
11/05/2013
gangguan
dilakukan
09.00
kebutuhan
tindakan
n HE tentng memberikan
nutrisi
keperawatan
nutrisi
selama 1 24
klien
1.memberika
1.kelurga
bagi anaknya
makan
dan
jam, diharapkan
minum serta
kebutuhan
memahami
nutrisi
manfaatnya
pasien
dapat terpenuhi
bagi
dengan KH:
kesehatan
-muntah
tidak 10:20
ada lagi
-mkosa
bibir
2.
2.nafsu
menganjurka
makan klien
kelurga mulai
terlihat lembab
untuk
-porsi
memberikan
makan
membaik
dihabiskan
makanan
-BB
kembali
Kesukaanya
3.Menganjur
BB=10 13 Kg
kan
3.klien
untuk istirahat
banyak
dengan
istirahat
teratur sesuai
anjuran
11:20
4.menimban
4.berat badan
meningkat
Jumat, 10/2013
KEPERAWATAN
Hiperteremi
b/d
Jam 13:00
inflamasi kuman
EVALUASI
proses S
Kelurga
mengatakan
bahwa
Intervensi
dihentikan
2.
Saptu,11/2013
Jam 11:30
makan
keluarga
masu
anaknya
mulai membaik
O : berat badan mulai
membaik
A : Masalah teratasih
P
dihentikan
Intervrensi
24
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penyakit Febris merupakan penyakit yang terjadi akibad infeksi kuman.penyakit ini
terjadi demam dan panas.
Febris ini permulaan dimulai dari tidaknya menjaga kesehatan dengan baik, akhiranya itu
kuman mulai menyebar.
B.Saran
Usulan penulis pada klien dengan untuk mengatasi masalah yang dihadapi seperti
menjaga kebersihan dan jaga kesehatan melalu tidak boleh jajan sembarangan.
1. Hindarkan hal-hal yang bisa menyebabkan demem yaitu mengungkit masalah
tentang keinginan yang tidak terpenuhi, menjauhi hal-hal yang menyebabkan
klien sakit panas.
2. Hindarilah sakit demam dengan mengikuti anjuran diatas secara baik
25
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6.
EGC. Jakarta
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
http://www. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and interventions
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Tridasa. Jakarta
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN1
ETIOLOGI3
MANIFESTASI KLINIS..4
PATOFISIOLOGI5
PEMERIKSAAN PENUNJANG6
PENATALAKSANAAN.7
PATHWAY.8
BAB II : ASUHAN KEPERAWATAN.13
ANALISA DATA.14
PERENCANAN KEPERAWATAN.28
IMPLEMENTASI..30
EVALUASI..32
BAB III : PENUTUP33
KESIMPULAN34
SARAN..34
OLEH :
NAMA : ANTHON. Y. RAINUNY
NIM
: 2010114191
2013