A DENGAN
Disusun oleh:
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. A
b. Alamat : Semarang
c. Umur : 39 Tahun
d. Pendidikan : SLTA
e. Diagnosa Medis : Gastritis
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri ulu hati dan mual
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Tugurejo dengan keluhan nyeri ulu hati dan mual.
Sebelumnya pasien melakukan pengobatan di Puskesmas, lalu pasien meminta
untuk di rujuk ke RSUD Tugurejo untuk mendapatkan tindakan medis yang lebih
lanjut. Pasien lalu masuk ke Ruang Dahlia 2, pasien akan dilakukan Endoscopi
untuk mengetahui kelainan di saluran pencernaannya karena pada hasil USG
Abdomen organ dalam pasien tampak tidak ada kelainan.
DAR
No. Diagnosa Keperawatan
(Data, Action, Respond)
1. Nyeri akut berhubungan DATA :
DS : Pasien mengatakan nyeri ulu hati, tetapi
dengan inflamasi mukosa
pasien masih bisa beraktifitas
lambung
DO :
- Pasien nampak tidak meringis
kesakitan
- Pasien nampak pucat
- Pasien nampak aktifitas di tempat
tidurnya tidak terganggu
- Pasien nampak bisa menahan nyeri
yang dirasakan
- P : Nyeri ulu hati
- Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
- R : Nyeri pada ulu hati
- S : Skala Nyeri 4
- T : Nyeri hilang timbul
ACTION :
RESPON :
ACTION :
RESPON :
C. PEMBAHASAN
Dalam semua pengkajian yang dilakukan selama 2 hari, diagnosa keperawatan
yang dapat diambil dari kasus ini adalah Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi
mukosa lambung dan Mual berhubungan dengan peningkatan sekresi asam lambung.
Berdasarkan data yang di dapat dari pemeriksaan USG Abdomen, pasien tidak ada
kelainan pada organ dalamnya, serta berdasarkan dari hasil pemeriksaan Laboratorium
Hematologi, pasien tidak ada kelainan darah. Pasien nampak pucat dan mukosa bibir
kering, pasien nampak tidak meringis kesakitan, pasien nampak melakukan aktifitasnya
di tempat tidur, pasien nampak kurang tidur, dan masih merasa mual setelah makan.
Untuk rasional dalam tindakan, keperawatan yang diberikan, seperti Melakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif, hal ini untuk mengetahui letak nyeri, nyeri yang di
rasakan seperti apa, apakah nyerinya di satu tempat atau menjalar, waktu nyeri terus-
terusan atau hilang timbul, dan skala nyeri yang dirasakan berapa.
Faktor kenyamanan lingkungan pasien juga mempengaruhi terhadap nyeri yang
dirasakan pasien, apabila pasien merasa tidak nyaman, pasien tidak bisa melakukan
relaksasi atau distraksi untuk mengendalikan nyeri yang dirasakan. Memberikan tindakan
farmakologi dengan obat antinyeri untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien
melalui Oral yaitu Lansoprazol 5mg (2x1) obat ini berfungsi untuk mengatasi gangguan
pada system pencernaan akibat produksi asam lambung yang berlebihan. Sukralfat Sirup
(3 x 10ml) berfungsi untuk mengobati tukak lambung dan Diazepam (1 x 1) berfungsi
untuk mempengaruhi saraf otak dan memberikan efek penenang.
Selain itu, untuk mengatasi mual yang dirasakan pasien, pengkajian lengkap
dilakukan untuk mengidentifikasi keefektifan intervensi yang akan diberikan. Evaluasi
efek mual terhadap nafsu makan pasien dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh mual
terhadap kualitas hidup pasien. Menganjurkan pasien untuk sedikit makan tapi sering
dilakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan mencegah mual.
Menganjurkan pasien untuk mengurangi jumlah makanan yang bisa menimbulkan mual
bertujuan untuk menghindari terjadinya mual. Memberikan istirahat dan tidur yang
adekuat bertujuan untuk menghindari efek mual dan memenuhi kebutuhan istirahat tidur
pasien yang kurang. Kolaborasi pemberian obat antiemetik untuk mual bertujuan untuk
mengurangi mual dengan kerja obat yang langsung berpusat pada daerah yang dituju.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, didapatkan respon pasien yaitu pasien
mengatakan nyerinya sudah berkurang tetapi masih merasakan mual setelah makan,
pasien juga mengatakan susah tidur ketika nyerinya timbul. Pasien nampak masih pucat,
mukosa bibirnya kering, pasien melakukan aktifitasnya di tempat tidur, tetapi pasien
masih bisa berjalan ke kamar mandi tanpa bantuan, pasien nampak bisa menahan nyeri
yang di rasakan.
Masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi :
a. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung
- Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan
- Mengajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
- Melakukan tindakan farmakologi (melalui injeksi IV dan oral) dan
nonfarmakologi (manajemen nyeri : teknik relaksasi, massage, kompres
hangat)
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Berkolaborasi dengan dokter jika keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
b. Mual berhubungan dengan peningkatan sekresi asam lambung
- Anjurkan makan sedikit tapi sering dan dalam keadaan hangat
- Anjurkan pasien mengurangi jumlah makanan yang bisa menimbulkan
mual
- Berikan istirahata dan tidur yang adekuat untuk mengurangi mual
- Kolaborasi pemberian antiemetik untuk mual