Disusun Oleh :
RIKA NURWATI
NPM. 220112170043
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
1
I. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Diri
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 14 Juli 2010
Umur : 7 tahun 4 bulan
Agama : Islam
Kultur : Sunda
Diagnosa Medis : Acute Lymphoblastic Leukemia
Tanggal dikaji : 13 November 2017
Tanggal Masuk RS : 30 Oktober 2017
No Medrec : 0001642727
Nama Ayah/Ibu : Tn. M/Ny. E
Pekerjaan Ayah/Ibu : Buruh bangunan/IRT
Pendidikan Ayah/Ibu : SD/SD
2
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Klien adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Dikandung selama 9 bulan,
kontrol teratur ke bidan Puskesmas dan ibu minum obat-obatan hanya dari
Pukesmas.
b. Natal
Klien lahir di rumah dibantu oleh paraji, berat badan lahir 3 kg dan
panjang badan lupa.
c. Post natal
Riwayat pemberian imunisasi dasar lengkap diberikan.
6. Riwayat Keluarga
Menurut ibu klien, anggota keluarga yang lain tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi, diabetes, jantug ataupun batuk-batuk lama. Kakak
pertama klien meninggal pada usia 12 tahun karena sakit demam dan batuk.
7. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
: Laki-laki
: Klien
3
8. Riwayat Sosial
Klien tinggal bersama dengan orang tua dan kakaknya. Klien dapat
bersosialisasi dengan baik dengan perawat dan orang yang berada disekitar
klien.
9. Kebutuhan dasar (makan, minum, eliminasi, tidur dan aktivitas bermain)
No Jenis Aktivitas Sebelum sakit Saat di rawat
1 Nutrisi
Makan
Frekuensi 3 x/hari 2-3 x/hari
Jenis makanan Nasi, sayur, lauk, buah Nasi, sayur, lauk, buah
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minum
Frekuensi Sering Sering
Jenis Air bening dan susu Air bening dan susu
minuman
Pantangan Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
BAK
Frekuensi 5-6 x/hari 5-6 x/hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih.
BAB
Frekuensi 1 x/hari 1 x/hari
Konsistensi / Lembek/ kuning Lembek/kuning
warna
3 Istirahat Tidur Klien tidur jam 20 s/d Klien tidur tidak tentu
jam 05 pagi, klien waktu, tidur siang (+),
kadang-kadang tidur sering terbangun karena
siang, klien dapat tidur nyeri kaki.
nyenyak.
4
No Jenis Aktivitas Sebelum sakit Saat di rawat
4 Aktivitas Klien beraktivitas Klien lebih banyak
dengan baik, bermain beraktivitas di tempat
dengan teman-temannya tidur.
di rumah.
5 Kebersihan diri Klien mandi 2x/hari, Klien mandi 2 x diseka
gosok gigi tiap kali oleh keluarga, ganti baju
mandi dan berganti baju setiap selesai diseka,
setiap mandi belum keramas dan
gosok gigi sejak masuk
Rumah Sakit
Keterangan :
Status Gizi berdasarkan BMI/U termasuk kurus (<12,8).
Skala nyeri
Menggunakan Visual Analog Scale, berada pada rentang skala 5 (1-10).
5
Head to Toe
Kepala :
Distribusi rambut merata, rambut lengket, kedua mata simestris, pupil isokor
ukuran 3 mm, konjungtiva anemis, skelera putih jernih, refleks cahaya (+),
tidak tampak adanya pernafasan cuping hidung, tidak terdapat sekret pada
hidung, sudut mata sejajar dengan daun telinga, sekret telinga (+), nyeri (-),
bentuk bibir simetris, saat dikaji bibir tampak pucat, lembab, reflek menghisap
(+), terdapat gigi karies dan gigi berwarna kuning.
Leher :
Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening, kelenjar tiroid dan
peningkatan JVP, reflek menelan (+)
Dada dan Punggung :
Pergerakan dada simetris, pengembangan dada maksimal, bentuk dada normal,
suara nafas vesicular, suara jantung normal (S1 dan S2).
Abdomen :
Bentuk abdomen datar dan lembut, bising usus (+) 8 x/menit, tidak ada nyeri
tekan, suara perkusi timpani.
Ekstremitas :
Tangan : bentuk simetris, tidak ada luka, terpasang infus larutan 1 : 4 pada
tangan kiri, kuku tangan panjang, CRT < 3 detik, kekuatan otot 5 5
Kaki : bentuk simetris, tidak ada luka, terdapat bengkak pada lutut kanan,
kuku kaki panjang, kekuatan otot 4 5.
Genital :
Tidak ada luka, keadaan bersih.
6
11. Pemeriksaan perkembangan
Klien sekarang berada di usia sekolah. Saat dikaji tahap perkembangan klien
baik, klien sudah pandai berbicara, dapat menyebut hari dan minggu, dapat
menghitung jari. Karena kondisinya saat ini klien hanya bermain di tempat
tidur.
Hematologi
7
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
MCV 88,8 fL 77 – 95 fL
MCH 29,5 pg 25 - 43 pg
MCHC 33,2 % 31 - 37 %
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0% 0–1%
Eosinofil 0% 1–6%
Neutrofil Batang 2% 3–5%
Neutrofil Segmen 26 % 33 – 59 %
Limfosit 63 % 33 – 50 %
Monosit 5% 2 – 10 %
Metamielosit 2%
Mielosit 2%
Keterangan : batang + segmen x leukosit
100
2 + 26 x 3.380 = 946,4 (immunocompromise negatif)
100
13. Informasi tambahan
Therapy
Cefixime caps 2 x 100 mg (per oral) jam pemberian 06-18
Paracetamol 20 cc (IV drip) bila demam atau nyeri
Ondancetron 2,5 mg (IV) bila muntah
Vincristin 1,2 mg (IV) jam pemberian 19.30
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan kalori = ((22,5 x 17) + 499 x 1 x 1,5
= 1322,25 kkal/hari
- Protein = 8% x 1.322,25
= 105,8 kkal/hari
- Karbohidrat = 67 % x 1.322,25
= 886, 075 kkal/hari
- Lemak = 25 % x 1.322,25
8
= 330,625 kkal/hari
Kebutuhan cairan = 1000 + (50 x 7,3)
= 1365 ml/hari
14. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: - Etiologi & Faktor resiko (zat Risiko infeksi
DO : kimia, radiasi, genetik)
- TTV:
TD = 90/60 mmHg Sel neoplasma berproliferasi
HR = 100 x/menit di sumsum tulang
RR = 20 x/menit
S = 37 oC Leukosit imatur
- Leukosit : 3.380 /uL
- Hemoglobin 10 gr/dL Leukosit menurun
Daya tahan tubuh/ imun
turun
Risiko Infeksi
2. DS: Etiologi & Faktor resiko (zat Hambatan
- Klien mengatakan kimia, radiasi, genetik) mobilitas fisik
nyeri pada lutut
kanan Sel neoplasma berproliferasi
- Ayah klien di sumsum tulang
mengatakan klien
tampak pucat dan Leukosit imatur
lemah dari sebelum
masuk Rumah Sakit Penurunan eritrosit
DO :
- Leukosit : 3.380 /uL Anemia
- Hemoglobin 10 gr/dL
- Konjungtiva anemis
9
No. Data Etiologi Masalah
- Bengkak lutut kanan Suplai oksigen ke jaringan
- Kekuatan otot kaki 4- berkurang
5 ↓
Lemah, lelah, pucat
Hambatan mobilitas fisik
3. DS : Proliferasi sel kanker Nyeri kronis
Klien mengatakan ↓
nyeri pada lutut kanan Kanker bersaing dengan sel
DO : normal dalam mendapatan
- Klien tampak nutrisi
meringis bila kaki ↓
digerakkan Infiltrasi
- Skala nyeri 5 (1-10) ↓
Sel normal digantikan
dengan sel kanker
↓
Infltrasi SSP
↓
Infiltrasi ekstra medular
↓
Pembengkakan sendi
↓
Nyeri kronis
4. DS : Faktor risiko Kebutuhan
- Ayah klien ↓ nutrisi kurang
mengatakan klien Sel neoplasma berproliferasi dari kebutuhan
makan 2-5 sendok di sumsum tulang tubuh
setiap makan ↓
- Klien mengatakan Leukosit imatur
mual ↓
10
No. Data Etiologi Masalah
DO : Maligna sel leukosit
- Porsi makan tidak ↓
habis Masuk ke pembuluh darah
- LILA 14 cm ↓
- BMI 12,1 kg/m2 Beredar ke seluruh tubuh
- Berat badan 23 kg ↓
menjadi 17,3 kg Usus
↓
Peradangan pada dinding
usus
↓
Penyerapan nutrisi terganggu
↓
Mual
↓
Intake kurang
↓
Kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
5. DO : Etiologi & Faktor resiko (zat Risiko gangguan
Ayah klien mengatakan kimia, radiasi, genetik) oksigenasi
klien tampak lemah dan
pucat dari sebelum Sel neoplasma berproliferasi
masuk Rumah Sakit di sumsum tulang
DO :
- Leukosit : 3.380 /uL Leukosit imatur
- Hemoglobin 10 gr/dL
- Konjungtiva anemis Penurunan eritrosit
Anemia
11
No. Data Etiologi Masalah
Suplai oksigen ke jaringan
berkurang
↓
Risiko gangguan oksigenasi
6. DS : Klien ALL Defisit
Ibu klien mengatakan ↓ pengetahuan
tidak mengerti tentang Kemoterapi untuk pertama
pengobatan dan kali
perawatan leukemia ↓
DO : Kurang informasi tentang
Klien pertama kali penyakit dan pengobatan
menjalani kemoterapi ↓
Defisit pengetahuan
12
II. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji adanya alergi makanan 1. Mengkaji alergi makanan pada
dari kebutuhan 2 x 24 jam, status nutrisi klien dilakukan untuk menghindari
berhubungan klien baik dengan kriteria terjadinya alergi yang dapat
dengan mual hasil: memperlambat proses
dan muntah - BB ideal/ dapat penyembuhan
dipertahankan 2. Monitor adanya penurunan BB 2. BB merupakan salah satu indikator
- Mual (-) untuk menilai status gizi klien
3. Kolaborasi pemberian antiemetik 3. Antiemetik atau anti muntah adalah
obat yang dapat mengatasi muntah
serta mual
4. Hitung kebutuhan nutrisi dan 4. Nutrisi adalah semua makanan
kebutuhan cairan yang diperlukan yang mengandung zat-zat gizi yang
oleh klien dibutuhkan oleh tubuh baik untuk
mempertahankan keseimbangan
metabolisme ataupun sebagai
pembangun. Sedangkan kebutuhan
cairan merupakan bagian dari
13
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
kebutuhan dasar manusia secara
fisiologis kebutuhan ini memiliki
proporsi besar dalam bagian tubuh
dengan hampir 90% dari total berat
badan
5. Anjurkan makan sedikit tapi sering. 5. Makan dalam porsi kecil dengan
frekuensi sering bisa ditoleransi
dengan baik.
6. Kolaborasi pemberian nutrisi 6. Intake nutrisi sangat diperlukan
oleh tubuh sebagai sumber energi
2. Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. Untuk menilai perubahan skala
berubungan keperawatan selama 3 x 24 nyeri
dengan jam, nyeri berkurang 2. Kaji TTV 2. Untuk mengetahui perubahan
infiltrasi sel ditandai dengan : hemodinamik yang mungkin
medular. a. TTV dalam batas diakibatkan karena nyeri
normal 3. Lakukan teknik distraksi dan 3. Teknik distraksi dan relaksasi
b. Klien mengatakan relaksasi setiap akan melakukan dapat menutup transmisi nyeri ke
nyeri berkurang tindakan pada bagian sekitar luka otak sehingga nyeri tidak
14
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
c. Skala nyeri menurun operasi dipersepsikan
4. Mobilisasi secara bertahap 4. Mobilisasi dini secara bertahap
dapat menurunkan nyeri karena
adanya aktivitas sehingga menutup
transmisi nyeri ke otak
5. Kolaborasi : pemberian analgetik 5. Pemberian analgetik sebagai
pemblokade zat kimia dalam tubuh
yang merangsang respon nyeri
6. Beritahukan klien untuk melakukan 6. Mengalihkan perhatian klien dari
teknik relaksasi dan distraksi setiap rasa sakitnya
klien merasakan nyeri seperti
menarik nafas atau bermain game
kesukaannya
3. Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Ciptakan lingkungan yang aman 1. Lingkungan yang aman dan
mobilitas fisik keperawatan selama 2 x 24 (pasang bed plang) dan nyaman nyaman dapat meminimalisir
berhubungan jam, klien dapat (bersih, tidak bising) terjadinya cedera pada anak
dengan menunjukkan peningkatan 2. Rencanakan tentang pemberian 2. Program latihan yang sesuai dapat
kelemahan toleransi terhadap aktivitas program latihan yang sesuai memberikan aktivitas yang sesuai
15
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
dengan kriteria hasil: dengan kemampuan klien. dengan keadaan klien dan
- Klien dapat melakukan meningkatkan toleransi klien
aktivitas yang mandiri terhadap aktivitas
- Hb dalam batas normal 3. Libatkan keluarga untuk 3. Mobilisasi dapat menstimulasi otot
melakukan mobilisasi pada klien. untuk tetap bekerja sehingga tidak
mengalami kekakuan dan
melancarkan sirkulasi darah
4. Evaluasi laporan kelemahan, 4. Berdasarkan evaluasi akan
perhatikan ketidakmampuan klien didapatkan hasil untuk menentukan
untuk berpartisipasi dalam aktifitas derajat kelemahan serta efek
sehari-hari. ketidakmampuan untuk
menentukan intervensi lanjutan.
5. Kolaborasi tindakan transfusi. 5. Kolaborasi tindakan transfusi dapat
meningkatkan hematologi sehingga
mencapai rentag normal yang
diharapkan untuk melakukan
intervensi lanjutan
16
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
4. Defisit Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi ketidaktahuan ibu, kaji 1. Dapat mengidentifikasi hal yang
pengetahuan 1 x 24 jam, pengetahuan keperluan edukasi bagi ibu menyebabkan keluarga tidak tahu
berhubungan bertambah dengan kriteria dan untuk menentukan informasi
dengan : keluarga mengatakan apa yang dibutuhkan.
kurangnya mengerti tentang 2. Jelaskan pada ibu tentang penyakit 2. Merupakan edukasi yang
informasi penjelasan perawat dan pengobtan yang diperlukan diinginkan oleh keluarga.
klien
3. Berikan informasi yang jelas dan 3. Membantu penilaian diagnosa
akurat dalam cara yang nyata tetapi kanker serta memberikan informasi
sensitif. yang diperlukan.
5. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan semua pengunjung 1. Menjaga kondisi tangan tetap
berhubungan 3 x 24 jam, tidak ada seperti orangtua dan kerabat untuk bersih dan mengangkat
dengan tanda-tanda infeksi dengan mencuci tangan sesuai dengan mikroorganisme yang ada di
menurunnya kriteria hasil: prosedur. tangan dapat mencegah terjadinya
pertahanan - TTV dalam batas infeksi silang (Cross Infection).
tubuh normal 2. Gunakan tindakan aseptik untuk 2. Teknik aseptik/asepsis adalah
- Tidak ada tanda-tanda semua prosedur invasif segala upaya yang dilakukan untuk
infeksi seperti kalor mencegah masuknya
17
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
(panas), rubor mikroorganisme ke dalam tubuh
(kemerahan), dolor yang kemungkinan besar akan
(rasa sakit), tumor dan mengakibatkan infeksi.
adanya perubahan 3. Kolaborasi pemberian antibiotik 3. Antibiotik adalah segolongan
fungsi molekul, baik alami maupun
sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu
proses biokimia di alam organisme
4. Observasi tanda-tanda vital 4. Perubahan hemodinamik penting
untuk mengetahui tanda-tanda vital
apakah terjadi perubahan yang
menjadi alarm khusus bagi
perawat.
5. Evaluasi keadaan anak terhadap 5. Tempat penusukan jarum sangat
tempat munculnya infeksi seperti rentang terhadap infeksi dan
tempat penusukan jarum, ulserasi kesehatan mukosa oral adalah
mukosa dan masalah gigi. sebagai pertahanan melawan
serangan organisme.
18
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
6. Jelaskan pentingnya nutrisi untuk 6. Kecukupan gizi dapat
daya tahan tubuh. mempertahankan daya tahan tubuh
sehingga mengurangi pasien
terkena infeksi.
6. Risiko Setelah dilakukan tindakan 1. Pemberian terapi oksigen sesuai 1. Pemberian oksigen dapat
gangguan keperawatan selama 2x24 kebutuhan (TV x RR x 20% = 2 membantu meningkatkan suplai
oksigenasi jam, gangguan oksigenasi lpm via nasal kanul) oksigen ke jaringan
berhubungan tertasi dengan kriteria 2. Kolaborasi pemberian transfusi 2. Pemberian transfusi darah dan
dengan hasil: darah PRC sesuai kebutuhan (Hb membantu meningkatkan sel darah
penurunan - RR : 12-2-x/menit yang diharapkan-Hb sekarang) x merah
hemoglobin - Suhu : 36.5 – 37.5oC BB x 3
- Hb : 12.3 – 15.3 gr/dl 3. Pantau apakah ada alergi setelah 3. Untuk melihat kecocokan transfusi
- Akral hangat diberikan transfusi yang diberikan
- CRT < 3 detik 4. Atur posisi semifowler 4. Karena posisi semifowler dpat
- Konjunctiva tidak meningktan ekspansi paru dan
anemis mengurangi sesak
- Wajah dan mulut tidak 5. Evaluasi tanda-tanda vital ( RR, 5. Untuk melihat keefektifan dari
pucat Suhu, akral, CRT). pengobatan
19
NO Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
6. Kolaborasi pemeriksaan lab 6. Untuk melihat respon dari transfusi
kembali setelah transfusi darah
7. Kolaborasi pemberian obat PCT 7. Untuk menurunkan demam
20
III. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal
Implementasi Evaluasi Paraf
dan Jam
13/11/2017
07.30 Mengobservasi TTV dan keadaan Klien tampak pucat
umum klien dan lemah
TTV :
TD= 90/60 mmHg
HR = 100 x/menit
RR = 20 x/menit
S = 37 oC
08.00 Membantu klien keramas, gunting kuku Rambut, kuku dan gigi
dan gosok gigi klien tampak bersih
08.30 Merapikan tempat tidur selesai tindakan Tempat tidur rapi dan
bersih
09.00 Menyuapi makanan klien Klien makan 2 sendok
makan
09.15 Memberikan edukasi penyakit, Ibu klien mengatakan
pengobatan dan diet untuk leukemia akan mencoba
mematuhinya
09.30 Mencuci tangan sebelum dan sesudah Mencuci tangan
tindakan menggunakan handrub
atau sabun dan air
mengalir
09.45 Mengobservasi skala nyeri klien Klien dapat tertidur
namun mengeluh nyeri
bila kaki digerakkan
13.45 Mengobservasi keadaan umum klien Keadaan umum baik,
skala nyeri 3 (1-10) Rika
21
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
NO. Tanggal /
SOAP Paraf
Dx Jam
1 13 S : Klien mengatakan mual
November O : Porsi makan siang tidak habis
2017 A : Kebutuhan nutrisi kurang dari
jam 13.45 kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Lanjutkan planning Rika
5 S:-
O : Tidak tampak tanda-tanda infeksi
A : Risiko infeksi teratasi Rika
22
DAFTAR PUSTAKA
23