Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MENINGITIS

STASE KEPERAWATAN ANAK

Oleh
GELDINE RAUDINA FRESHTA DELENDRA
NIM 212311101012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Mawar
Tgl/Jam MRS : 02 November 2021/18.00WIB
Dx. Medis : Meningitis TB
No. Register : 252102
Tgl/Jam Pengkajian : 03 November 2021/15.00WIB

A. Identitas Klien
1. Identitas Klien :
Nama : An. Z
Nama Panggilan : An. Z
Umur/Tgl Lahir : 7 Tahun / 15 Mei 2014
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Identitas Orang Tua :
Nama Ayah : Tn. A Nama Ibu : Ny. S
Umur : 33 Tahun Umur : 32 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia Bahasa : Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : - Penghasilan :-
Alamat : Perum. Permai 1, Alamat : Perum. Permai 1,
Jember Jember
B. Diagnosa Medis
Meningitis TB

C. Keluhan Utama
Demam, Kejang, Penurunan Kesadaran
D. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu klien mengatakan awalnya sebelum demam anaknya sering mengeluh sakit kepala
dan pusing kemudian mengalami demam selama 2 minggu kemudian mengalami kejang
diseluruh tubuhnya. Frekuensi kejangnya 1 kali per2hari, dengan durasi kejang 10 menit.
Biasanya klien akan langsung tidak sadarkan diri setelah mengalami kejang.
Setelah masuk RS dan dilakukan pengkajian klien mengalami penurunan kesadaran,
tampak lemah, dank lien mengalami sesak nafas. Klien masih mengalami demam dan
batuk berdahak. Reflek batuk klien sangat lemah, klien tidak banyak bicara, dan jika
klien merasa kesakitan klien hanya meringik kesakitan.

E. Riwayat Penyakit Dahulu


Orang tua klien mengatakan bahwa anaknya An.Z sering mengeluh sakit kepala dan
demam. Orang tuanya selalu memberikan obat penurun panas dan sakit kepala yang
dibeli di apotik. Akan tetapi demam klien tidak kunjung sembuh dan sakit kepalanya
juga tidakn kunjung hilang. Sampai akhirnya klien mengalami demam selama 2 minggu
dan dibawa ke RS. Sebelum sakit ayah klien mengatakan bahwa anaknya pernah kontak
dengan saudaranya yang memiliki penyakit TB.
Orang tua klien mengatakan bahwa anaknya tidak pernah dioprasi, tidak memiliki
riwayat alergi, dan An.Z telah mendapatkan imunisasi lengkap.

F. Riwayat Perinatal
1. Antenatal
Ibu klien Ny. S mengatakan selama masa kehamilan beliau tidak mengalami
penyakit yang berat. Ny.S selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan dengan
teratur sesuai jadwal yang di tentukan.
2. Intra Natal
Proses persalinan Ny. S normal dan dibantu oleh bidan di Klinik dekat rumahnya
dengan kelahiran 37 minggu. Saat An.Z lahir, An.Z langsung menangis. Berat badan
An. Z saat lahir 2,3 kg dan pangjang 40 cm.
3. Post Natal
Ny. S mengatakan bahwa anaknya An.Z lahir dengan normal tanpa ada kelainan fisik
dan gejala sakit apapun. An. Z mendapatkan ASI eksklusif dan imunsasi lengkap.

G. Riwayat Kesehatan Keluarga


Orang tua klien mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki riwayat yang kronik
seperti DM, Hipertensi, dan lain-lain.
Genogram

H. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


1. Perkembangan Fisik
 Gigi susu An.Z masih terus lepas satu persatu sehingga klien masih ada gigi
yang ompong
 An.Z mampu mengombinasikan beberapa kemampuan motoric kasar yang
dimilikinya
 An.Z semakin tinggi dan tidak terlalu gemuk
 Penglihatan dan reflek tangannya jauh lebih baik (sebelum sakit
2. Perkembangan motorif
 Disekolah An.Z aktif melakukan olahraga dan ekskul menari
 An.Z sudah bisa menulis, menggambar, dan mewarnai
 An.Z bisa membuat origami
3. Perkembangan kognitif
 An.Z sangat suka menari
 An.Z mulai belajar menerima perbedaan pendapat antara dirinya dan
temannya
 Kemampuan membaca An.Z sangat baik
 Kemampuan berhitung An.Z sangat baik
 An.Z sudah mulai bisa memahami larangan-larangan yang tidak boleh
dilakukan
 An.Z sudah mulai memahami membedakan hal baik dan buruk
4. Perkembangan psikososial
 An.Z sudah jarang menangis
 An.Z mulai memiliki rasa peduli di sekitarnya
 An.Z sudah dapat menjelaskan perasaan yang dirasakan kepada orang tuanya
 An.Z sudah mulai memahami membedakan hal baik dan buruk
5. Perkembangan bahasa
 Kemampuan bicara An.Z baik dan bisa mengikuti perintah
 An.Z mulai mampu menyusun kalimat lengkap
 An.Z mampu memahami bahwa satu kata terkadang memiliki lebih dari satu
makna
 Kosakata yang digunakan An.Z semakin banya
 An.Z telah mengetahui waktu

I. Keadaan Lingkungan Yang Mempengaruhi Timbul Penyakit


Orang tua An.Z mengatakan bahwalingkungan rumah tempat tinggal berada pada
keadaan sirkulasi udara dan air yang bersih. Akan tetapi Tn. A dan Ny. S merasa
kecolongan karena tidak tau jika saudaranya menderita TB sedangkan An.Z selalu
bermain dengan anak saudaranya dan bermainnya di rumah saudaranya tersebut. Karena
hal tersebut An.Z terpapar bakteri sehingga di diagnosa meningitis TB.

J. Pola Fungsi Kesehatan


1. Pola Persepsi & Tatalaksana Kesehatan
Orang tua klien mengatakan jika anak-anaknya sakit akan segera memberikan obat
yang di beli di apotik kemudian jika penyakitnya tidak kunjung sembuh orangtua
klien akan membawa dan memeriksanya ke klinik atau ke rumah sakit.

2. Pola Nutrisi & Metabolisme


a. Antropometri
TB : 105 cm
BB : 14,5 kg
Usia : 7 tahun
Status Gizi (sesuai BB/U) : -2 SD sampai +1 SD berat badan normal
b. Biomedical Sign
 Hb : 10,7 gr/dl
 Leukosit : 8.620/mm3
 Trombosit : 229.000/mm3
 Hematokrit : 30%
 Kalsium : 8 mg/dl
 Natrium : 132 mmol/L
 Kalium : 3,1 mmol/L
 Klorida Serum : 107 mmol/L
 Hasil pemeriksaan Lumbal Pungsi didapatkan hasil volume ± 2 CC,
kekeruhan negatif, warna bening, jumlah sel 8/mm3 dan glukosa 44
mg/dl.
c. Clinical Sign
Konjungtiva anemis, akral hangat, mukosa bibir kering, CRT >2 detik, klien
tampak lemas, dan klien tampak sesak.
d. Diet Pattern
Sebelum Sakit :
Klien makan 3x sehari (nasi, sayur, dan lauk pauk) dan frekuensi minumnya bisa
lebih 5 gelas per hari.
Sesudah Sakit :
Klien terpasang NGT dengan jenis MC 6 x 200 cc (orang tua klien memberikan
dengan teratur)
3. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit :
Klien melakukannya secara mandiri di kamar mandi
BAK : 3-5x/hari, warna urine kuning, tidak mengalami masalah BAK
BAB : 1-2x/hari, warna feses coklat dan lunak, tidak mengalami masalah BAB
Sesudah Sakit :
Klien memakan pampers.
BAK : warna urin kuning, 3-4x/hari, tidak mengalamai masalah BAK
BAB : warna feses kuning, 2x/hari, konsistensi lunak, tidak mengalami BAB
4. Pola Aktivitas
Aktivitas Harian (Activity Daily Living)
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Total √
Keterangan :
0 : ketergantungan total
1 : bantuan petugas dan alat
2 : bantaun petugas
3: bantuan alat
4 : mandiri

Status oksigenasi :
An. Z terpasang O2 nasal kanul dengan konsentrasi 2L/i, RR : 30x/menit

Fungsi kardiovaskuler :
Akral hangat, CRT >2 detik, nadi 87 x/menit

Interpretasi :
Klien mengalami hambatan pola aktivitas/bermain saat sakit
5. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit :
An.Z jarang tidur siang dan tidur malam ±10 jam per hari dengan teratur
Sesusah Sakit :
An,Z tidur siang ± 2jam per hari dan tidur malam 7 jam per hari. An.Z sering
terbangun
6. Pola Kognitif& Sensori
Klien tidak memiliki gangguan kognitif dan sensori pada kelima indernya
7. Pola Konsep Diri
An.Z selalu ingin di temani Ibu atau Ayahnya saat berada di Rumah Sakit
8. Pola Hubungan Peran
Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Orang tua klien mengatakan
bahwa klien merupakan anak yang periang, suka bermain, dan peduli terhadap
lingkungan sekitarnya
9. Pola Seksual-Seksualitas
Klien merupakan anak pertama dengan jenis kelamin perampuan dan usia klien 7
tahun
10. Pola Mekanisme Koping
Klien selalu diberikan semangat dari kedua orang tuanya agar klien cepat sembuh
walaupun klien hanya diam saja akan tetapi klien selalu patuh minum obat dan
makan minum sesuai dengan kebutuhannya.
11. Personal Nilai & Kepercayaan
Orang tua klien selalu mengajarkan klien agar selalu berdoa dan meminta kepada
Allah agar segera di sembuhkan dari penyakitnya.
K. Pemeriksaan Fisik
1. Status Kesehatan Umum
Keadaan Umum :
An.Z tampak lemas, kongtiva anemis, turgor kulit menurun, mukosa bibir keris,
akral terapa panas, CRT >2 detik, dan GCS 9 (E4 V2 M3).
Keasadaran :
An.Z sedikit mengalami penurunan karena taip hari atau 2x sehari akan kejang
diseluruh tubuh dengan durasi 10 menit

Tanda-Tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 37,8 ◦C

2. Kepala
Inpeksi :
Rambut tersebar merata, warna rambut hitam, rambut pendek, bentuk kepala
normochepal, simetris, rambut tipis, rambut tipis, distribusi rambut merata,tidak
terdapat benjolan, tidak ada lesi, tidak ada jejas pada kulit kepala, kulitkepala
tampak bersih.
Palpasi :
Tidak ada benjolan, kepala terasa pusing, dan terdapat nyeri tekan dengan skala
nyeri 4
3. Mata
Inspeksi:
Mata tidak ada odema palpebra, konjungtiva anemis, pupil isokor, gerakan bola
mata normal, reflek cahaya mata kanan dan kiri positif, dan distribusi bulu mata
merata.
Palpasi :
Tidak teraba benjolan pada mata.
4. Hidung
Inpeksi :
An.Z terpasang NGT dan O2 Nasal Kanul, bentuk lubang hidung simetris, dan tidak
ada ingus, dan tidak ada polip hidung
Palpasi :
Tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
5. Telinga
Inpeksi :
Tidak terdapat adanya serumen dan telinga luar tampak bersih
Palpasi :
Tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan

6. Mulut
Inspeksi :
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir tampak kering dan pecah-pecah, lidah tampak
kotor, gusi berwarna merah muda gigi lengkap, tidak ada kelainan konginetal seperti
labiopalatoskisis, rongga mulut kurang bersih.
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada bibir
7. Leher
Inspeksi :
Leher tidak ada lesi, terjadinya perubahan warna kulit disebabkan Karena timbulnya
ruam
Palpasi :
Tidak ada benjlan dan nyeri tekan pada leher
8. Dada
 Paru-Paru
Inspeksi:
Bentuk dada simestris dengan perkembangan dada seimbang antara kanan
dan kiri, tidak ada etraksi dada dan tidak penggunaan otot bantu pernapasan,
dan terdapat tarikan dinding dada
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada massa, fokal fremitur tidak terkaji
Perkusi :
Sonor pada lapang paru ICS 2 hingga ICS 4 paru sinistra dan pada paru
sinistra ICS 2 hingga ICS 5 paru-paru dextra
Auskultasi :
Terdengar bronkial dan ronkhi
 Jantung
Inspeksi:
bentuk dada simetris, ,ictuscordis tidak tampak, tidak terdapat otot bantu
nafas,
Palpasi:
tidak terdapat nyeri tekan,
Perkusi:
Redup
Auskultasi:
tidak terdengar suara tambahan

9. Abdomen
Inspeksi :
Tidal ada asites, bentuk simetris, tidak ada lesi
Auskultasi :
Bising usus normal
Perkusi:
Tidak terdapat nyeri tekan, terdapat cairan dalam perut
Palpasi:
Tidak terdapat pembesaran organ, suara pekak terdapat banyak cairan
10. Ekstemitas
Pada ekstermitas atas sebelah kanan terpasang infus.
Pada ekstermitas bawah mengalami atau tampak kaku, spastik dan ekstensi
abnormal
11. Kulit
Dipermukaan kulit terdapat ruam kemerahan di seleuruh tubuh, terapa panas, akral
hangat, CRT >2 detik, kulit kering.
12. Pemeriksaan Diagnostik
 Hb : 10,7 gr/dl
 Leukosit : 8.620/mm3
 Trombosit : 229.000/mm3
 Hematokrit : 30%
 Kalsium : 8 mg/dl
 Natrium : 132 mmol/L
 Kalium : 3,1 mmol/L
 Klorida Serum : 107 mmol/L
 Hasil pemeriksaan Lumbal Pungsi didapatkan hasil volume ± 2 CC,
kekeruhan negatif, warna bening, jumlah sel 8/mm3 dan glukosa 44 mg/dl.
13. Terapi
 INH 1x150 mg,
 Luminal 2x30 gr
 Etambutol 1x250 mg,
 Diazepam 3x1 mg
 Rifampisin 1x225 mg
 Prednison 3x10 mg
 Pirazinamid 1x300 mg
 Asam folat 1x1 mg,
 Ambroxol sirup 3x1/2 sdt
 Bicnat 3x3/4 tablet
 Vit B6
 Diamox 3x150 gr,
 Paracetamol 4x150 mg
 IVFD KaEN 1 B 22 tts/i.
 Terpasang O2 nasal kanul dengan konsentrasi 2L/i,

Jember, 03 November 2021


Pengambil Data,

Geldine Raudina Freshta Delendra


NIM. 212311101012
ANALISA DATA

Data Penunjang Etiologi Masalah


DS : Sering mengeluh sakit kepala Resiko Perfusi
 Orang tua klien dan pusing Serebral Tidak
mengatakan bahwa Efektif
anaknya sering mengalami
pusing dan sakit kepala
 Orang tua klien Demam lebih dari 2 minggu
mengatakan anaknya
sudah 2 minggu lebih
demam
 Orang tua klien Kejang setiap hari atau
mengatakan bahwa 2xsehari dengan durasi waktu
anaknya kejang tiap hari 10 menit
atau 2xsehari dengan
durasi waktu 10 menit
 Orang tua klien
mengatakan bahwa Mengalami penurunan
anaknya juga mengalami kesadaran setelah kejang
batuh berdahak akan tetapi
reflek batuknya lemah
 Orang tua klien
mengatakan bahwa Tampak lemah
anaknya tidak banyak
bicara dia akan mengerang
jika kesakitan
DO : Risiko Perfusi Serebral
 An.Z sedikit mengalami Tidak Efektif
penurunan karena taip hari
atau 2x sehari akan kejang
diseluruh tubuh dengan
durasi 10 menit
 An.Z tampak lemas
 kongtiva anemis
 turgor kulit menurun
 mukosa bibir kering
 akral teraba panas,
 CRT >2 detik
 GCS 9 (E4 V2 M3).
 Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 37,8 ◦C
DS : Betuk berdahak dengan reflek Bersihan Jalan
 Orang tua klien batuk lemah Nafas Tidak
mengatakan bahwa Efektif
anaknya mengalami batuk
berdahak dengan reflek
batuk yang lemah Terpasang O2 nasal kanul
 Orang tua klien dengan konsentrasi 2L/i,
mengatakan bahwa
anaknya sering merasa
kurang nyaman karena
merasa sesak RR 30x/menit
DO :
 An. Z terpasang O2 nasal
kanul dengan konsentrasi
2L/i, Tampak sesak dan lemah
 Klien tampak sesak
 Klien tampak lemah
 Terdapat tarikan dinding
dada Terdapat tarikan dinding dada
 Terdengar suara tambahan
bronkial dan ronkhi
 Tanda-tanda vital :
Terdengar suara tambahan
TD : 110/70 mmHg
bronkial dan ronkhi
Nadi : 87x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 37,8 ◦C

Bersihan Jalan Nafas Tidak


Efektif
DS : Proses penyakit Hipertermi
 Orang tua klien (Meningitis TB)
mengatakan bahwa
anaknya sering mengalami
pusing dan sakit kepala
 Orang tua klien Demam lebih dari 2 minggu
mengatakan anaknya
sudah 2 minggu lebih
demam
 Orang tua klien Suhu tubuh 37,8 ◦C
mengatakan bahwa
anaknya kejang tiap hari
atau 2xsehari dengan
durasi waktu 10 menit Kejang dengan durasi wamtu
DO : 10 menit
 An.Z sedikit mengalami
penurunan karena taip hari
atau 2x sehari akan kejang
diseluruh tubuh dengan Kulit terasa panas
durasi 10 menit
 Klien tampak lemah
 Kulit teraba panas
 Tugor kulit menurun dan Terdapat ruam kemerahan di
kulit seluruh tubuh
tampak kering
 Kulit terdapat ruam
kemerahan diseluruh tubuh
 Mukosa bibir kering
Hipertermi
 Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 37,8 ◦C
DS : Sering mengeluh sakit kepala Nyeri Akut
 Orang tua klien dan pusing
mengatakan bahwa
anaknya sering mengeluh
sakit kepala dan pusing
 Orang tua klien Demam selama lebih dari 2
mengatakan anaknya minggu
sudah 2 minggu lebih
demam
DO :
 Klien tampak lemah Terdapat nyeri tekan dibagian
 Terdapat nyeri tekan di kepala
bagian kepala
 Skala nyeri 4
 Jika merasa pusing atau
kesakitan klien akan Skala nyeri 4
mengerang dan meringik
 Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Klien tampak mengerang dan
Nadi : 87x/menit
meringik jika mengalami nyeri
RR : 30x/menit
Suhu : 37,8 ◦C

Nyeri Akut
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intevensi
1. Resiko Perfusi Serebral Tujuan: Manajemen Peningkatan Tekanan
Tidak Efektif (D.0017) Setelah dilakukan tindakan Intrakranial (I.06194)
b.d preses inflamasi di keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi :
selaput otak d.d demam diharapkan keluhan menurun 1. Monitor tanda/gejala peningkatan
lebih 2 minggu dan dengan, TIK (tekanan darah meningkat,
kejang dengan durasi Kriteria Hasil : kesadaran menurun, sesak nafas)
waktu 10 menit Perfusi Serebral (L.02014) 2. Monitor MAP
1. Tingkat kesadaranmeningkat 3. Monitor CVP
2. Kognitif meningkat 4. Monitor PAWP
3. Tekanan intra cranial menurun 5. Monitor PAP
4. Sakit kepala menurun 6. Monitor ICP
5. Gelisah menurun 7. Monitor CPP
6. Agitasi menurun 8. Monitor gelombang ICP
7. Demam menurun 9. Monitor status pernafasan
8. Tekanan darah membaik 10. Monitor intake dan output cairan
9. Reflek saraf membaik 11. Monitor cairan serebro-splinalis
Terapeutik :
1. Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang
tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
4. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian sedasi dan
anti konvulsan
2. Kolaborasi pemberian diuretic
osmosis
2. Bersihan Jalan Nafas Tujuan: Manajemen Jalan Nafas (I.01011)
Tidak Efektif (D.0001) Setelah dilakukan tindakan Observasi :
b.d penumpukan secret di keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Monitor pola nafas
jalan nafas d.d klien batuk diharapkan keluhan menurun 2. Monitor bunyi nmafas tambahan
berdahak, reflek batuk dengan, 3. Monitor sputum
lemah, klien sesak nafas, Kriteria Hasil : Terapeutik :
RR 30x/menit, terdapat Bersihan Jalan Nafas ( L.01001) 1. Posisikan semi fowler atau fowler
suara tambahan bronkial 1. Batuk efektif meningkat 2. Berikan minuman hangat
dan ronkhi. 2. Produksi sputum menurun 3. Berikan oksigen
3. Mengi menurun Edukasi :
4. Ronchi menurun 1. Anjurkan asupan carian 2000
5. Gelisah menurun ml/hari
6. Frekuensi nafas membaik 2. Ajarkan batuk efektif
7. Pola nafas membaik Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.

Latihan Batuk Efektif (I.01006)


Observasi :
1. Identifikasi kemampuan batuk
2. Monitor adanya retensi sputum
Terapeutik :
1. Atur posisi semi fowler atau
fowler
2. Pasang perlak dan bengkok di
pangkuan pasien
3. Buang secret pada tempat sputum
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
2. Ajarkan teknik nafas dalam
3. Anjurkan batuk dengan kuat
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian mukolitik
atau ekspektoran
3. Hipertermi (D.0130) b.d Tujuan: Manajemen Hipertermia (I.15506)
peningkatan laju Setelah dilakukan tindakan Observasi :
metabolism d.d demam keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi penyebab hipertermia
lebih 2 minggu, kejang diharapkan keluhan menurun (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan
dengan durasi waktu 10 dengan, panas, penggunaan incubator)
menit, suhu tubuh 37,8◦C, Kriteria Hasil : 2. Monitor suhu tubuh
terdapat ruam kemerahan Termoregulasi (L.14134) 3. Monitor kadar elektrolit
di seluruh tubuh, kulit 1. Menggigil menurun 4. Monitor haluan urine
teraba panas. 2. Kulit merah menurun 5. Monitor komplikasi akibat
3. Kejang menurun hipertermia
4. Pucat menurun Terapeutik :
5. Suhu tubuh membaik 1. Sediakan lingkungan yang dingin
6. Suhu kulit membaik 2. Longgarkan atau lepaskan
7. Tekanan darah membaik pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Berikan oksigen
6. Ganti linen setiap hari
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
4. Nyeri Akut (D.0077) b.d Tujuan: Manajemen Nyeri (I.08238)
agen pencedera fisiologis Setelah dilakukan tindakan Obervasi :
d,d sering mengeluh sakit keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
kepala dan pusing, skala diharapkan keluhan menurun durasi, kualitas, itensitas nyeri
nyeri 4, demam lebih 2 dengan, 2. Identifikasi skala nyeri
minggu, kejang dengan Kriteria Hasil : 3. Identifikasi faktor yang
durasi waktu 10 menit, Tingkat Nyeri (L.08066) memperberat dan memperingan
selalu mengerang dan 1. Keluhan nyeri menurun nyeri
meringik saat merasakan 2. Meringis menurun 4. Monitor efeksamping penggunaan
sakit 3. Kesulitan tidur menurun analgetik
4. Pola nafas membaik Terapeutik :
5. Tekanan darah membaik 1. Fasilitasi istirahat dan tidur
2. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam oemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
1. Anjurkan menggunakan analgetik
yang tepat
2. Jelaskan strategi nyeri
3. Anjurkan nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai