I. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. RM :-
Umur : 51 Tahun Pekerjaan : IRT
Jenis Kelamin : P Status Perkawinan :Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 18 Des 2021 Jam : 07.50
Pendidikan : 8 Smp Tanggal Pengkajian : 20 Des 2021 Jam : 10.00
Alamat : Jelbuk Sumber Informasi : Keluarga Klien
Jember
II.Riwayat Kesehatan
1. Diagnosa Medik :
Hipertiroid + Sepsis
2. Keluhan Utama :
Klien mengeluhkan lemas
c. Imunisasi :
Keluarga mengatakan tidak mengetahui riwayat imunisasi Ny. S
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
Ny. S Tn. S : Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan :
Keluarga mengatakan klien memiliki persepsi kesehatan yang baik, ditunjukkan saat klien
sakit langsung mencari pengobatan ke puskesmas
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Antropometry :
TB = 160 Cm
BB = 41 Kg
LILA/MAC = 20 cm (underweight)
TSF = 8 cm (underweight)
MAMC = MAC – (0,134 x TSF) = 20 – (0,134 x 8) = 20 – 1,072 = 18,9 (underweight)
Interpretasi :
Hal ini mengindikasikan IMT Ny. S berada pada kategori underweight dengan IBW (Ideal Body
Weight) seharusnya senilai 54 kg. Keluarga mengatakan sebelum sakit Ny. S memiliki tubuh yang
gemuk yang memiliki BB sekitar 60 kg, setelah sakit Ny. S mengalami penurunan berat badan yang
drastic.
Biomedical sign :
Hb : 8,1 gr/dL
Leukosit : 29.100/ul
Natrium : 127.0 mmol/L
Interpretasi:
Klien mengalami sepsis
Clinical Sign :
CRT >2detik
TD : 100/60 mmHg
Suhu : 36,5°C
Nadi : 76x/menit
Turgor kulit baik
Interpretasi:
Wajah klien pucat, kulit gelap dibagian pipi dan dibawah mata, konjungtiva anemis, klien gelisah,
bibir kering dan pupil isokor
Intake :
- Energi basal = 30 kkal/BB (kg) = 30/41 = 0,73
- Energi aktivitas = 20% x Energi basal = 20% x 0,75 = 0,15
- Energi total = Energi basal + aktivitas = 0,75 + 1,2 = 1,95
Output :
- BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x usia)
= 655 + (9,6 x 41) + (1,7 x 160) – (4,7 x 51)
= 655 + 393,6 + 272 – 239,7
= 1080,9 kkal
- TEE = BEE x Aktivitas x Faktor sress
= 1080,9 x 1,2 x 1,2
= 1556,4 kkal
Balance kalori
BK = input-output
= (intake + terapi intravena) – (BEE + Faktor koreksi)
= (0 kkal + 500 cc) – 2637,3
= 500 – 2637,3
= -2137,3
Interpretasi :
Keluarga mengatakan selama sakit Ny. S kesulitan makan akibat penyakit gondok yang
dialaminya. Kebutuhan kalori klien kurang dari kebutuhan tubuh
3. Pola eliminasi:
BAK
BAK Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit
Frekuensi 2-5 x/hari 2
Jumlah 1000 cc 400 cc
Warna Kekuning pucat Kekuningan
Bau Urin Urin
Karakter Tidak menyengat Amonia
Alat bantu - Pampers
Kemandirian (mandiri/dibantu) Mandiri Dibantu
lainnya - -
BAB
Balance cairan
Input :
Makan = 0 cc
Minum 100 cc x 1 kali sehari = 100 cc
Total = 100 cc
Perhitungan IWL
IWL normal = 10 x 41 kg dalam 24 jam
= 410 cc
Output
IWL = 410 cc
BAK = 400 cc
BAB = 100 cc
= 910 cc
Balance cairan = input – output
= 100 – 910
= -810
Interpretasi :
Kebutuhan cairan klien kurang dari kebutuhan tubuh
IV.Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Composmentis GCS E4V5M6
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 100/60 mmHg
- Nadi : 176 X/mnt
- RR : 20X/mnt
- Suhu : 36,5°C
2. Mata
I : Konjungtuva anemis, mata kanan dan kiri tampak simetris, tidak ada lesi, kulit gelap dibagian
pipi dan dibawah mata, pupil isokor, konjungtiva anemis, dan klien gelisah
P : Tidak ada nyeri tekan
3. Telinga
I : Telinga simetris, daun telinga tidak ada lesi, dan tidak menggunakan alat bantu dengar
P : Tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
I : Hidung bersih
P : Tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
I : Mulut tampak kering, tidak sianosis, gigi berwarna kuning, kebersihan oral kurang, dan tidak
ada sariawan
6. Leher
I : Tidak ada lesi, terdapat benjolan
P : Ada benjolan, teraba lunak, melenting dan memiliki batas tegas
7. Dada
a. Jantung
I : Tidak ada ictus cordis
P : Tidak ada masa/benjolan, teraba normal, dan tidak ada nyeri tekan
P : Pekak
A : Suara S1 dan S2 normal (tidak ada suara tambahan)
b. Paru-Paru
I : Pengembangan dada simetris, irama regular, kedalaman nafas dalam, frekuensi nafas
20x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan pada daerah dada
P : Sonor
A : Vesikuler, tidak ada suara tambahan baik wheezing maupun ronkhi
c. Payudara dan ketiak
Tidak terkaji
8. Abdomen
I : Tidak ada lesi dan warna kulit sawo matang
A : Peristaltic usus 8-12 x/menit
P : Sonor
P : Tidak ada nyeri tekan
- - -
- - -
- - -
9. Urogenital
Pasien tidak menggunakan alat bantu kateter namun menggunakan pampers
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
I : Ny. S dapat menggerakan tangan dengan bebas
+5 +5
+5+5
P : Tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas bawah
I : Ny. S dapat menggerakan kaki dengan bebas
+5+5
+5+5
P : Tidak ada nyeri tekan
11. Kulit dan Kuku
Kulit
I : Turgor kulit elastis, kulit sawo matang
P : Tidak ada nyeri tekan
Kuku
I : Kuku tampak kotor, kuku panjang berwarna coklat dan terdapat penumpukan kotoran
P : Tidak ada nyeri tekan, CRT <2 Detik
12. Keadaan lokal
Composmentis, saat pengkajian Ny. S sedang tidur
V. Terapi
Ketidakmampuan
melakukan aktivitas
perawatan diri
Defisit perawatan diri b.d Kelemahan d.d Tidak 20 Desember 21 Desember Tercapai
mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke 2021 2021
2 toilet/berhias secara mandiri
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Observasi
Kriteria Hasil :
1. Identifikasi status nutrisi
Status Nutrisi L.03030
2. Identifikasi kalori dan jenis nutrient
Tujuan 3. Identifikasi perlunya pemasangan selang nasogastric
No Indikator Awal
1 2 3 4 5 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
1 Frekuensi 2 V
makan Edukasi
2 Nafsu makan 2 V 1. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
3 Membran 3 V
Kolaborasi
mukosa 1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
Keterangan kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
1. Memburuk
Pemberian Makanan Enteral 1.0316
2. Cukup memburuk
3. Sedang Definisi
4. Cukup membaik Menyiapkan dan memberikan nutrisii melalui selang
5. Membaik gastroinstestinal
Observasi
1. Periksa posisi nasogastric tube (NGT) dengan memeriksa
residu lambung atau mengauskultasi hembusan udara
2. Monitor tetesan makanan pada pompa setiap jam
3. Monitor rasa mual dan muntah
Terapeutik
1. Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via
selang
2. Berikan tanda untuk mempertahankan posisi yang tepat
3. Tinggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama
pemberian makan
4. Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama
pemberian makan dan setelah pemberian makan intermiten
5. Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum
prosedur atau pemindahan pasien
6. Hindari pemberian makanan jika residu lebih dari 150 cc
atau lebih dari 110%-120% dari jumlah makanan tiap jam
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah makanan enteral
2. Defisit perawatan diri b.d Tujuan : Dukungan Perawatan Diri : Mandi 1.11352
Kelemahan d.d Tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24
mampu mandi/mengenakan jam perawatan diri dapat meningkat, dengan kriteria Definisi
pakaian/makan/ke hasil: Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
toilet/berhias secara
mandiri Observasi
Kriteria Hasil : 1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan
Perawatan Diri L.11103 diri
Tujuan 2. Monitor kebersihan tubuh (mis. rambut, mulut, kulit,
No Indikator Awal kuku)
1 2 3 4 5
3. Monitor integritas kulit
1 Minat 2 V
melakukan Terapeutik
1. Sediakan peralatan mandi (mis. sabun, sikat gigi,
perawatan diri shampoo, pelembab kulit)
2 Mempertahan 2 V 2. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
kan 3. Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan
4. Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian
kebersihan diri
Keterangan Edukasi
1. Menurun 1. Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap
2. Cukup menurun kesehatan
3. Sedang 2. Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien, jika
perlu
4. Cukup meningkat
5. Meningkat Dukungan Perawatan Diri : Berpakaian 1.11350
Definisi
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan berpakaian dan berhias
Observasi
1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu
berpakaian/berhias
Terapeutik
1. Sediakan pakaian pribadi, sesuai kebutuhan
2. Fasilitasi mengenakan pakaian, jika perlu
3. Jaga privasi selama berpakaian
Edukasi
1. Ajarkan mengenakan pakaian
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kuku agar bersih dan sehat serta
tidak mengalami lesi kulit akibat perawatan kuku yang tidak
tepat
Observasi
1. Monitor kebersihan dan kesehatan kuku
2. Monitor perubahan yang terjadi pada kuku
Terapeutik
1. Fasilitasi pemotongan dan pembersihan kuku, sesuai
kebutuhan
2. Bersihkan bagian bawah kuku dengan alat bantu
pembersih kuku
Edukasi
1. Anjurkan memotong dan membersihkan kuku secara
rutin
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN