Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

N DENGAN GASTROENTERITIS
AKUT DI RUANG CATLEYA RSD dr.SOEBANDI JEMBER

oleh
Cirila Aripratiwi, S.Kep
NIM 202311101035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan pada Tn.N dengan Gastroenteritis Akut di Ruang Catleya RSD
dr. Soebandi Jember telah disetujui dan di sahkan pada :
Hari, Tanggal :
Tempat : Ruang Catleya RSD dr. Soebandi Jember

Jember,…Maret 2021
Pembimbing Klinik Ruang Pembimbing Akademik
Catleya RSD dr. Soebandi Jember Stase Keperawatan Medikal
FKep Universitas Jember

Ns. Farida Angkaeni, S.Kep Ns. Akhmad Zainur Ridla,


NIP 2022001006 2 19841105 S.Kep.,MadvN NRP. 760019007

Kepala Ruang Catleya


RSD dr. Soebandi Jember

Ns. Sri Wahyuningsih,


S.Kep NIP. 19750508
200604 2025
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL DAN BEDAH

Nama Mahasiswa : Cirila Aripratiwi, S.Kep


NIM 202311101035
Tempat Pengkajian : Ruang
Catleya Tanggal : 15 Maret 2021

I. Identitas Klien
Nama : Tn.N No. RM : 312xxxx
Umur : 41 Tahun Pekerjaan : Kuli Bangunan
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 12-3-2021
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 15-3-2021
Alamat : Perum Tegal Besar Sumber Informasi : istri
Permai

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik:
B20 Anemia GEA TB Hypoalbumin
2. Keluhan
Utama: BAB
Cair
3. Riwayat penyakit sekarang:
Klien datang ke RSDS pada tanggal 12 maret 2020 pukul 08.41 dikarenakan
kondisinya yang lemas dan tidak dapat menelan makanan dikarenakan sariawannya
yang begitu parah 2 hari sebelum dibawa ke rumah sakit klien sudah sangat lemas dan
hanya bisa makan dan minum dengan sendok dan hanya makan minum yang cair cair
saja, klien juga mengakami diare sehari 7 kali dengan konsistensi cair, saat dibawa ke
RSDS klien dalam kondisi hanya berbaring saja, keluarga klien mengatakan bahwa
klien tidak dapat duduk dikarenakan kondisi lemasnya, saat dikaji klien hanya
terbaring lemah dengan luka sariawan yang cukup parah, istri klien juga mengatakan
bahwa klien sudah BAB 3 kali dengan konsistensi cair.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Istri klien mengatakan bahwa klien baru mengetahui bahwa klien menderita B20
sejak bulan februari 2021
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Klien mengatakan tidak punya alergi terhadap obat-obatan tertentu selama ini
serta tidak alergi pada bahan apapun seperti plester. Klien juga mengatakan bahwa
tidak mempunyai alergi terhadap makanan tertentu.
c. Imunisasi:
Klien mengatakan bahwa sudah diimunisasi secara lengkap

d. Kebiasaan/pola hidup/life style:


klien memiliki kebiasaan bekerja selama seharian penuh akan tetapi klien tetap
memenuhi kebutuhan nutrisi dan minum air putih dengan cukup, klien tidak
meminum teh maupun kopi.
e. Obat-obat yang digunakan:
klien mengatakan hanya mengkonsumsi obat obatan yang ia beli diwarung apabila
mengalami pusing
f. Riwayat penyakit keluarga:
Istri klien mengatakan bahwa dirinya telah terdiagnosa B20 sejak 1,5 tahun yang
lalu saat dirinya hamil anak ke tiga, sementara untuk penyakit seperti hipertensi,
diabetes, istri klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang memiliki penyekit
tersebut

Genogram:

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Istri klien mengatakan Tn.N tidak jarang sakit, apabila sakit hanya diobati dengan
obat diwarung saja, akan tetapi saat Tn.N didiagnosa B20 Tn.N menjadi mengurung
diri tidak mau berbicara sama sekali, dan menjadi pendiam, istri klien juga
mengatakan bahwa suamiya belum bisa menerima takdir dan kondisinya saat ini.
Interpretasi :
terdapat gangguan pada persepsi kesehatan klien
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
a. Antropometeri
Antropometry sebelum MRS sesudah MRS
BB (kg) BB = 53 kg tidak terkaji karena
TB (cm) TB = 170 cm klien hanya terbaring
IMT BB(kg)/TB (M2) IMT = 1,61 kg/m2 lemah saja
170 cm
IMT = - kg/m2
Interpretasi :
Klien berada pada rentang sangat kurus
b. Biomedical sign :
Hemoglobin 10.1
Leukosit 7.3
Hematocrit 31.1
Trombosit 242
Interpretasi :
Nilai Biomedical sign klien berada pada nilai upnormal
c. Clinical Sign :
Klien tidak daoat melakukan aktivitas, klien hanya terbaring lemah, konungtiva
anemis, dan CRT klien > 3 detik
Interpretasi :
Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat masalah pada kondisi klinis
klien
d. Diet Pattern (intake makanan dan cairan)
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
frekuensi 3x sehari 6x sehari
jenis makanan nasi putih, sayur, lauk susu rendah lemak
jumlah 1 piring 200 ml
Interpretasi :
terdapat perubahan pola diet klien
e. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 4-5x/ hari -
Jumlah 2400 cc/hari 600 cc
Warna kuning kecoklatan kuning kecoklatan
Bau khas urine khas urine
Karakter cair cair
BJ - -
Alat bantu tidak menggunakan menggunakan cateter
alat bantu urin
Kemandirian mandiri -
(mandiri/dibantu)
Lainnya - -

BAB Sebelum sakit Saat di rumah sakit


Frekuensi 9 x/hari 2 kali
Jumlah - -
Warna kuning kecoklatan kuning
Bau khas feces khas feces
Karakter padat lembek
Alat bantu pampers pampers
Kemandirian dibantu dibantu
(mandiri/dibantu)
Lainnya - -
Interpretasi :
Pola elemininasi klien saat di rumah sakit berubah
Balance cairan:
Input
Infus = 1000 cc
Obat = 50 cc
Air Metabolisme = 265 cc
Makan/Minum = 1200 cc
TOTAL 2515 cc
Output
Urin = 800 cc
Feces = 600 cc
IWL = 795 cc
TOTAL 2195 cc
Balance Cairan = Input-Output
= 2515-2195
= 370 cc
Interpretasi : Klien mengalami kelebihan cairan diakrenakan balance cairan
menunjukkan angka 370 cc
f. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu
alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi :
Kebutuhan oksigen klien
MV= (53x (6-8))x 44
= 13992-18656 ml/menit
= 13-18 L/menit
pernafasan klien dibantu oleh oksigen nasal kanul 3 lpm
Fungsi kardiovaskuler : HR klien 137x/menit
Terapi oksigen : Nassal Kanul 3 lpm
Interpretasi : Klien mengalami permasalahan pada oksigenasi
g. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Tidur
Durasi 7-8 jam 3 jam
Gangguan tidur tidak ada klien sering kali tdur
hanya sebentar lalu
terbangun kembali,
setelah itu klien
tidak dapat tidur
lagi, dan ketika tdiur
selang sekitar 3 jam
makan akan
terbangun kembali
Keadaan segar pusing
bangun tidur
Lain-lain - -

h. Pola kognitif & perceptual


Fungsi Kognitif dan Memori : klien tidak mau berbicara sama sekali bahkan
dengan istrinya klien hanya menggunakan bahasa isyarat ketika meminta sesuatu
Fungsi dan keadaan indera : lidah klien sariawan dan terlihat kotor
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pola kognitif dan perseptual
i. Pola persepsi diri
Gambaran diri :
Klien tidak dapat menerima kondisinya bahwa dirinya terkena B20
Ideal diri :
Klien hanya terbaring lemas dan menangis ketika dikaji mahasiswa, istri klien
mengatakan bahwa klien tidak memiliki semangat hidup lagi
Harga diri :
klien tidak dapat menerima kondisinya dan selalu berdiam diri
Peran Diri :
klien merupakan kepala rumah tangga, suami untuk istrinya, ayah untuk 3 orang
anaknya
Identitas Diri :
klien merupakan seorang laki laki
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pola persepsi diri
j. Pola seksualitas & reproduksi
Klien menikah dan memiliki 3 orang anak perempuan
Interpretasi :
Tidak ada masalah pada pola seksualitas dan reproduksi
k. Pola peran & hubungan
Klien meruakan kepala rumah tangga, saat ada apapun klien memilih untuk diam
dan memendam sendiri, akan tetapi terkadang klien mau menceritakan dengan
istrinya
Interpretasi :
klien mengalami masalah pola peran dan hubungan
l. Pola manajemen koping-stress
Istri klien mengtakan apabila mendapat masalah dalam keluarga, maka mereka
akan mecari solusi bersama walaupun klien sangat jarang berbicara dengan istri
dikarenakan belum mampu menerima kondisi penyakit b20 yang dialaminya
Interpretasi :
Terdapat masalah pada pola manajemen koping stress klien
m. System nilai & keyakinan
Istri klien mengatakan dirinya seorang muslin dan beragama islam
Interpretasi :
klien memiliki system nilai dan keyakinan yang baik

IV. Pemeriksaan Fisik (PENDEKATAN SISTEMATIS: INSPEKSI, PERKUSI,


PALPASI AUSKULTASI)
1. Keadaan umum:
Klien Nampak lemas dan pucat,konjungtiva anemis, sclera putih keruh, pakaian rapi,
nafas dibantu oleh oksigen nasal kanul, CRT >3 detik dengan GCS E4V5M6
Tanda vital:
 Tekanan Darah : 90/30 mmHg
 Nadi : 137 X/mnt
 RR : 44 X/mnt
 Suhu : 37,7 0C
 SpO2 : 92 %
Interpretasi :
Klien mengalami penurunan keadaan umum
2. Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
a. Kepala
Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, dan tidak ada nyeri
tekan pada kepala.
b. Mata
Simetris, konjungtiva anemis, tampak lingkaran hitam di sekitar mata, sclera
putih, tak ada secret mata,
c. Telinga
Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
d. Hidung
Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung,
terpasang NGT pada hidung sebelah kanan klien.
e. Mulut
Terdapat stomatitis pada bibir dan mulut klien, mukosa bibir kering, gigi dan lidah
kotor
f. Leher
Teraba nadi jugularis, tidak nyeri tekan, adanya pembesaran kelenjar getah bening
g. Thorax
Inspeksi : simetris
Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, tak ada suara tambahan.
h. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di space inter costa V 2cm medial line mid clavicula
sinistra
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I / II murni, tak ada suara tambahan
i. Abdomen
Inspeksi : terlihat asites, tak ada luka
Auskultasi : bising usus 20x/menit
Perkusi : pekak.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
j. Genetalia dan Anus
Tidak terkaji
k. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Terpasang infus pada ekstremitas atas sebelah kanan, kekuatan otot 5/5,
Ekstremitas bawah
Kekuatan otot 5/5, CRT >3 detik
l. Kulit dan kuku
Kulit
Klien memiliki warna kulit sawo matang, tugor kulilt sedang, kulit Nampak
kering, terdapat luka lecet pada punggung bawah klien dan bersisik
Kuku
Kuku klien terlihat bersih, namun tampak pucat pada warna kukunya dengan CRT
>3 detik
m. Keadaan local
Klien terlihat lemah dan pucat, GCS klien E4V5M6
V. Terapi
No Jenis Terapi Dosis dan Rute Indikasi dan Kontra Indikasi Efek Samping
Pemberian
1 infus RL : D5 rute : IV indikasi : 1) Iritasi mata
dosis: 14 tpm 1) Dextrose dapat diindikasikan sebagai 2) Mual
2) sebagai sumber kalori dan penggantian 3) Radang saluran pencernaan
cairan 4) Muntah
3) sebagai tata laksana dan pencegahan 5) Diare
terhadap hipoglikemia
4) untuk melarutkan obat, baik untuk
pemberian secara bolus intravena,
maupun melalui drip infus.
kontraindikasi :
pada pasien dengan hipersensitivitas
terhadap dextrose, trauma kepala, dan
dehidrasi berat
2 Cefoperazone Rute : IV Indikasi diare
dosis : 3x1 pengobatan infeksi saluran nafas atas dan mual
bawah, ISK, peritonitis, muntah
kolesistitis,kolangitis dan infeksi intra ruam makulopapular
abdominal, infeksi kulit dan jaringan lunak urtikaria
Kontraindikasi eosinophilia
Diketahui alergi penisilin, sulbaktam, demam
sefoperazone atau sefalosporin
3 Ondansentron Rute : IV Indikasi : Dapat terjadi pada berbagai sistem,
dosis : 3x8 mg Untuk mengatasi mual dan muntah yang seperti gastrointestinal,
mungkin terjadi akibat kemoterapi, setelah kardiovaskular, dan metabolik.
tindakan operasi, ataupun radioterapi. Interaksi obat bersama apomorphin
Kontraindikasi : dan dronedarone dapat
Pada pasien yang pernah mengalami menimbulkan efek fatal.
hipersensitivitas terhadap obat ini dan
kombinasi dengan apomorphin karena dapat
menimbulkan hipotensi dan penurunan
kesadaran
4 Santagesik Rute : IV Indikasi Reaksi anafilaksis/anafilaktoid,
dosis : 3x1 mg Nyeri akut atau kronik berat seperti sakit dispnea, urtikaria, angioedema
kepala, sakit gigi, tumor, nyeri pasca op dan berat atau bronkospasme; aritmia
nyeri pasca cedera; nyeri berat yang kordis, hipotensi dan syok sirkulasi
berhubungan dengan spasme otot polos
(akut atau kronik) misalnya spasme otot atau
kolik yang mempengaruni GIT, pasase
bilier, ginjal, atau sal kemih bagian bawah
Kontraindikasi
Reaksi anafilaksis/anafilaktoid, dispnea,
urtikaria, angioedema berat atau
bronkospasme; aritmia kordis, hipotensi dan
syok sirkulasi
5 omeprazole Rute : IV Indikasi 1. Pertumbuhan
dosis : 2x1 Terapi jangka pendek tukak lambung dan enterochormaffine likecells
tukak duodenum yang tidak responsif (ECL) pada penggunaan jangka
terhadap antagonis reseptor H2. Terapi untuk lama dan dosis tinggi
refluks esofagitis erosif atau ulseratif; 2. Pantau adanya pertumbuhan
sindrom Zollinger-Ellison. berlebihan bakteri dalam
Kontraindikasi saluran cerna (pada penggunaan
hipersensitivitas terhadap bahan omeprazole jangka lama)
6 solvonex Rute : IV Indikasi Mual, diare, gangguan pencernaan,
dosis : 2x1 Terapi sekretolitik utk peny sal napas akut & perut kembung,vertigo,keringat
kronik yg disertai dg sekresi mukus yg berlebihan,ruam,peningkatan
abnormal serta gangguan transportasi mukus transaminase,gangguan sistem
Kontraindikasi imun; gangguan kulit dan jaringan
hipersensitivitas subkutan
7 Flukonazole Rute : IV Indikasi Mual, nyeri perut, diare, kembung;
dosis : 1x 200 mg Untuk mengobati kandidiasis orofaringeal, ruam kulit, sakit kepala,
esofageal, vulvovag hepatotoksisitas
Infeksi kandidiasis sistemik yang serius
Meningitis akibat Cryptococcus neoformans
Kontraindikasi
Sensitifitas terhadap flukonazol atau
kompnen yang berhubungan dengan azol,
terfenadin, sisaprid, astemizol, pimozid, dan
kuinidin
8 Lodia Rute : oral Indikasi nyeri abdomen, megakolon toksisk,
dosis : 3x1 Diare lelah, ruam kulit
Kontraindikasi
konstipasi, colitis akut
9 Biodiar Rute : oral Indikasi sembelit, mual, muntah, perut
dosis : 3x 2 Pengobatan simptomatik pada diare yang kembung, dan nyeri perut
disebabkan oleh keracunan dan toksin dari
bakteri maupun virus.
Kontraindikasi
gagal ginjal dan gangguan pada hati
10 Cotrimoxazol Rute : oral Indikasi Gangguan GI
dosis : 2x960 Infeksi pernapasan, ISK, dan GUT Sindrom Steven-Johnson
Kontraindikasi Syndrom Lyell
Hipersensitivitas
Anemia megaloblastik, trombositopenia.
Gangguan hati atau ginjal berat
ibu hamil dan menyusui
Bayi <2 bulan
11 Nistatin Rute : oral Indikasi Gangguan GI
dosis : 3x10 tetes - Mengobati infeksi jamur Candida detak jantung melebihi 100x/mneit
albicans pada mulut (kandidiasis oral), iritasi mulut
pada membran tipis yang terletak di nyeri otot
esofagus tengah atau atas (esofageal),
dan saluran pencernaan atau usus.
- Mengatasi diare yang tidak disertai
lendir atau darah (diare non spesifik)
pada bayi dan anak-anak.
- Mencegah sariawan pada bayi baru lahir.
Kontraindikasi
hipersensitovotas
VI. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
1) Photo Torax
2) Laboratorium
Nilai normal Hasil
Jenis
No (rujukan) (hari/tanggal)
pemeriksaan
Nilai Satuan Tgl: 13 Maret 2021
1 Hemoglobin 13.5-17.5 gr/dL 10,1 (hemoglobin rendah)
2 leukosit 4,5-11.0 108/L 7,3 (leukosit normal)
3 hematocrit 41-53 % 30,1 (hematocrit rendah)
4 trombosit 150-450 109/L 242 (trombosit normal)

Jember, 15 Maret 2021


Pengambil Data,

Cirila Aripratiwi,
S.Kep NIM.
202311101035
ANALISA DATA

No Data Penunjang Etiologi Masalah


1 DS: output cairan ↑ Pola Napas Tidak
- Istri klien mengatakan ↓ Efektif
bahwa apabila selang kehilangan cairan
oksigennya dilepas dan elektrolit
maka klien akan merasa ↓
sesak ketidakseimbangan
DO: asam basa
- RR klien 24x/menit ↓
- SpO2 : 97% asidosis metabolic

nafas ↑

gangguan pola
napas
2 DS: infeksi bakteri/virus Diare
Istri klien mengatakan bahwa ↓
suaminya sudah BAB 3 kali iritasi mukosa usus
dengan konsistensi cair ↓
DO: hiperperistaltik
bising usus 20x/menit ↓
absorbis usus ↓

Diare
3 DS: inflamasi Defisit Nutrisi
- Istri klien mengatakan sal.pencernaan
bahwa suaminya sudah ↓
BAB 3 kali dengan peningkatan hcl
konsistensi cair ↓
DO: gangguan menelan
- IMT 1,61 kg/m2 klien ↓
dalam rentang sangat kurus defisit nutrisi
- candidiadis (+)
- klien menerima diet rendah
lemak 6x200 cc
- urin klien 600 cc dengan
warna kuning kecoklatan
- BAB 3 kali dengan
konsistensi cair
- balance cairan 370 cc
- terpasang NGT pada
hidung sebelah kiri
- lidah klien kotor
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa (Problem- Tanggal Tanggal Keterangan


Etiologi-Signs/Symptoms perumusan pencapaian
1 pola napas tidak efektif b.d 15-03-2021
depresi pusat pernafasan d.d
Istri klien mengatakan
bahwa apabila selang
oksigennya dilepas maka
klien akan merasa sesak, RR
klien 24x/menit, SpO2 : 97%
2 Diare b.d proses infeksi d.d 15-03-2021
Istri klien mengatakan
bahwa suaminya sudah
BAB 3 kali dengan
konsistensi cair, bising usus
20x/menit
3 Defisit nutrisi b.d infeksi d.d 15-03-2021
Istri klien mengatakan
bahwa suaminya sudah
BAB 3 kali dengan
konsistensi cair, IMT 1,61
kg/m2 klien dalam rentang
sangat kurus, candidiadis
(+), klien menerima diet
rendah lemak 6x200 cc, urin
klien 600 cc dengan warna
kuning kecoklatan, BAB 3
kali dengan konsistensi cair,
balance cairan 370 cc
,terpasang NGT pada
hidung sebelah kiri, lidah
klien kotor
PERENCAAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA (Dx) TUJUAN (SMART) DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


1 Pola napas tidak efektif b.d depresi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Manajemen Jalan Napas
pusat pernafasan d.d Istri klien jam, kondisi klien membaik dengan kriteria hasil Obsrvasi
mengatakan bahwa apabila selang : 1. monitor pola napas
oksigennya dilepas maka klien akan Pola nafas membaik 2. monitor bunyi napas tambahan
merasa sesak, RR klien 24x/menit, RR klien dalam rentang normal dengan nilai 16- Terapeutik
SpO2 : 97% 20x/menit 3. posisikan semifowler
tidak adanya penggunaan otot bantu pernapasan 4. berikan minum
saturasi oksigen klien dalam rentang normal hangat Edukasi
100% 5. mengajarkan teknik semifowler
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian bronkodilator
jika perlu

Pemantauan Respirasi
Observasi
1. monitor adanya sumbatan jalan
napas
2. auskultasi bunyi napas
3. monitor saturasi
oksigen terapeutik
4. atur interval pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
edukasi
5. jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2 Diare b.d proses infeksi d.d Istri klien Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Manajemen Diare
mengatakan bahwa suaminya sudah jam, kondisi klien membaik dengan kriteria hasil Observasi
BAB 3 kali dengan konsistensi cair, : 1. identifikasi penyebab diare
bising usus 20x/menit Eliminasi Fekal 2. monitor tanda dan gejala hipovolemi
konsistensi feses menjadi normal 3. monitor iritasi dan ulserasi kulit
frekuensi BAB <3 kali didaerah perianal
bising usus menjadi normal 5-30x/menit terapeutik
4. berikan asupan cairan oral
Tingkat Infeksi 5. berikan cairan intravena
kebersihan tangan klien dan kluarga terjaga 6. edukasi
kadar leukosit normal yakni berada pad arentang 7. anjurkan makan porsi kecil dan
4,5-11.0 sering secara bertahap
8. anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas
kolaborasi
9. kolaborasi pemberian obat

3 Defisit nutrisi b.d infeksi d.d Istri Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Manajemen Nutrisi
klien mengatakan bahwa suaminya jam, kondisi klien membaik dengan kriteria hasil Observasi
sudah BAB 3 kali dengan konsistensi : 1. identifikasi status nutrisi
cair, IMT 1,61 kg/m2 klien dalam Status Nutrisi 2. identifikasi alergi dan intoleransi
rentang sangat kurus, candidiadis (+), klien menghabiskan diet susu rendah lemak makanan
membrane mukosa kering, klien sesuai dengan jam pemberian 3. monitor asupan
menerima diet rendah lemak 6x200 keluarga klien mengetahui mengenai pemilihan makanan terapeutik
cc, urin klien 600 cc dengan warna makanan yang sehat dan tepat 4. hentikan pemberian makanan
kuning kecoklatan, BAB 3 kali sariawan klien menurun melalui selang nasogatrik jika supan
dengan konsistensi cair, balance pola BAB klien <3 kali sehari oral dapat ditoleransi
cairan 370 cc ,terpasang NGT pada membrane mukosa klien lembab edukasi
hidung sebelah kiri, lidah klien kotor 5. ajarkan diet yang diprogramkan
kolaborasi
6. kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan

Edukasi Nutrisi
Observasi
1. identifikasi kemampuan dan waktu
yang tepat menerima informasi
terapeutik
2. persiapkan materi dan media
3. jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
edukasi
4. jelaskan kepada pasien dan keluarga
makanan yang harus dihindari
CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa Keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif


Tanggal Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf
15-03-2021 08.00 1. Mengukur tanda tanda vital klien (RR 11.00 S:
klien, Saturasi klien, TD, HR, dan 1. Istri klien mengatakan
suhu) apabila selang oksigen
Cirila Cirila
2. Mengkaji klien apakah ada sumbatan klien dilepas maka
jalan napas atau tidak dengan cara klien akan merasa
mengauskultasi bunyi napas sesak nafas
3. Melakukan dan memastikan 6 benar O:
obat 1. RR: 25x/menit
4. Memberikan injeksi Cefoperazone 2. SpO2: 97%
dan solvonex Rute : IV 3. Tidak ada bunyi nafas
5. Memberikan obat Cotrimoxazol tambahan
A:
pola napas tidak efektif
belum teratasi
P
lanjutkan intervensi
17-03-2021 13.00 1. mengukur tanda tanda vital klien 16.00 S:
2. memposisikan klien semifowler 1. Istri klien mengatakan
3. meberikan edukasi kepada keluarga klien mau meminum air
Cirila Cirila
terkait dengan posisi klien yang benar hangat sedikit demi
4. mengauskultasi bunyi suara napas sedikit
tambahan 2. istri klien mengatakan
5. menganjurkan keluarga klien untuk memahami dengan apa
memberikan minuman hangat sedikit yang dijelaskan oleh
demi sedikit menggunakan sendok mahasiswa
atau sedotan O:
6. Melakukan dan memastikan 6 benar 1. klien terlihat mampu
obat untuk menalan air
7. Memberikan injeksi Cefoperazone hangat sedikit demi
Rute : IV sedikit
2. klien terlihat lebih
nyaman dengan posisi
semifowler
3. klien Nampak
memahami dan
menerima kehadiran
mahasiswa
4. RR : 28x/menit
5. SpO2 : 100
A:
pola napas tidak efektif
belum teratasi
P
lanjutkan intervensi
19-03-2021 08.00 1. mengukur tanda tanda vital klien 11.00 S:
2. mengauskultasi bunyi suara napas 1. Istri klien mengatakan
tambahan tadi malam Tn.n sudah
3. Memberikan injeksi Cefoperazone Cirila Cirila
dicoba untuk tidak
dan solvonex Rute : IV menggunakan oksigen
4. Memberikan obat Cotrimoxazol akan tetapi keesokan
harinya Tn.N mengeluh
sesak napas
O:
2. Tidak ada bunyi napas
tambahan
3. RR : 24x/menit
4. SpO2 : 92 %
A:
pola napas tidak efektif
belum teratasi
P
lanjutkan intervensi

Diagnosa Keperawatan: Diare


Tanggal Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf
15-03-2021 09.00 1. Mengidentifikasi penyebab diare 11.30 S:
2. Melihat dan mengamati tanda dan 1. Istri klien mengatakan
gejala hipovolemi bahwaTn. N didiagnosa
3. Mengamati integritas kulit didaerah Cirila Cirila
B20 sejak bulan
perianal februari
4. Mengganti infus dengan RL: D5 rute 2. Istri klien mengatakan
IV dengan dosis 14 tpm bahwa lesi yang terjadi
5. Edukasi terkait dengan porsi kecil didaerah perianal
saat makan akan tetapi sering disebabkan karena
6. Memastikan 6 benar obat terlalu seringnya klien
7. Memberikan injeksi Santagesik Rute : BAB
IV O:
8. Memberikan obat lodia, dan biodar 3. Nadi teraba lemah
secara oral 4. TD : 100/60 mmHg
5. Membrane mukosa
kering
6. Terdapat luka sariawan
pada mulut klien
7. Turgor kulit menurun
8. Hematocrit : 30.1
9. Konjungtiva anemis
10. Terdapat luka lesi pada
daerah perianal klien
A:
Diare belum teratasi
P
lanjutkan intervensi
17-03-2021 15.00 1. mengajarkan klien dan keluarga klien 16.30 S:
6 langkah cuci tangan dengan baik 1. Istri klien
dan benar mengatakan
2. Memastikan 6 benar obat Cirila Cirila
bahwaTn. N sudah
3. Memberikan injeksi Santagesik Rute : tidak diare lagi
IV 2. Istri klien
4. Memberikan obat lodia, dan biodar mengatakan
secara oral memahami cara
mencuci tangan yang
baik dan benar
O:
1. Keluarga klien Nampak
memahami penjelasan
mahasiswa
A:
Diare teratasi
P
lanjutkan intervensi

Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi


Tanggal Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf
15-03-2021 10.00 1. Mengidentifikasi status nutrisi dan 12.00 S:
menayakan terkait dengan alergi klien 1. Istri klien mengatakan
2. Mengajarkan klien makan melalui bahwa klien tidak
Cirila memiliki alergi Cirila
mulut menggunakan sendok dan
sedotan, dengan menu yang halus dan makanan apapun
lunak 2. Istri klien mengatakan
3. Kontrak waktu untuk pendidikan bahwa klien mampu
kesehatan menelan melalui mulut
4. Memastikan 6 benar pemberian obat dengan sedikit demi
5. Menginjeksikan ondansentron, sedikit
omeprazole, dan fluconazole Rute : 3. Istri klien bersedia
IV untuk mengikuti
pendidikan kesehatan
keesokan harinya
O:
1. Klien dan keluarga
klien mampu menerima
informasi denganbaik
2. Klien mampu makan
melalui mulut
A:
defisit nutris masih ada
P
lanjutkan intervensi
17-03-2021 16.00 1. Memberikan pendidikan kesehatan 17.00 S:
mengenai konsumsi rendah lemak 1. Istri klien mengetahui
2. Memastikan 6 benar pemberian obat apa saja yang boleh dan
Cirila tidak boleh dikonsumsi Cirila
3. Menginjeksikan ondansentron
oleh klien
O:
1. Klien dan keluarga
mampu menerima
informasi dengan baik
A:
defisit nutrisi teratasi
P
lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai