oleh:
Ayu Putriyas Ningsih, S.Kep
NIM 212311101041
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik
Menegetahui,
Kepala Ruang Seruni RSD dr.
Soebandi Kabupaten Jember
I. Identitas Klien
Nama : Tn.S No. RM : 18xxxx
Umur : 45 Tahun Pekerjaan : Petani/Serabutan
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan
: Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 22 Januari 2022,
jam 03.30 WIB
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2022,
jam 18.00 WIB
Alamat Dusun Darungan Sumber Informasi : Pasien dan
Jatiroto keluarga pasien
Sumberbari
RT001/RW 009
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri saat BAK
Genogram:
Interpretasi:
Klien mementingkan kesehatannya serta baik dalam memelihara
kesehatan. Klien tidak menolak adanya pertolongan dari tenaga
kesehatan.
Interpretasi:
Ny. N memiliki IMT pada rentang 18,5-25,0 kg/ m 2(normal) yakni
19,98 kg/ m2
Interpretasi :
Nilai HB dan hematokrit klien kurang dari batas normal
sehingga dapat disimpulkan bahwa klien mengalami anemia karena
kekurangan zat besi.
Selain itu, terjadi penurunan dibawah rentang normal pada
kandungan elektrolit tubuh yakni kalium. Rendahnya kandungan
elektrolit tersebut dapat menyebabkan kelelahan, karena kaliun
bertugas menjaga keseimbangan cairan tubuh dan tekanan darah.
Ketika terjadi ketidak seimbangan cairan tubuh klien lebih
memungkinkan untuk mengalami dehidrasi
c. Clinical sign
Klien dalam kondisi compos mentis, mukosa bibir tampak lembab,
CRT <3 detik, klien tidak melakukan aktivitas lain selain tidur, duduk
dan toileting serta klien juga mengeluhkan nyeri dengan hasil
pengukuran:
P : nyeri bertambah saat setelah klien BAK
Q : nyeri seperti di ditekan dan terlokalisasi
R : nyeri bagian perut bawah
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
Interpretasi :
Klien menunjukkan kondisi tubuh yang stabil dan merasakan nyeri
yang tidak menganggu dalam pemenuhan asupan makanan dan
minuman klien.
d. Diet pattern
Klien mengatakan biasa makan 3x sehari dengan makanan yang
dimasak sendiri oleh istrinya berupa nasi, kuah sayur, tempe, tahu dan
ikan. Klien mengatakan takut untuk mengganti makanannya karena
klien dan keluarga tidak tahu makanan apa saja yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi setelah operasi maupun dalam upaya menjaga agar
penyakit sebelumnya tidak kambuh.
Interpretasi :
Diet pattern klien dalam keadaan normal dan baik. Asupan makanan
klien sebelum MRS nasi (±204 kkal/porsi), kuah sayur rendah sodium
dengan air (±56 kkal/porsi), tempe goreng (±270 kkal/porsi), tahu
goreng (±115 kkal/porsi), dan ikan goreng (±127 kkal/porsi).
Sehingga total asupan makan klien sebelum MRS adalah ±772
kkal/porsi dan untuk asupan airnya yakni ±1800 ml/hari dan sudah
sesuai dengan kebutuhan cairan tubuh yang baik oleh Kemenkes.
Balance Kalori :
Menurut Harris Benedict (1919), Basal Metabolic Rate (BMR) laki-laki,
yakni:
BMR = 66,5 + (13,7 x BB) + (5,0 x TB) – (6,8 x Usia)
= 66,5 + (13,7 x 48 kg) + (5,0 x 155 cm) – (6,8 x 45)
= 66,5 + 657,6 + 775 – 306
= 1.193,1 kkal/hari
Kebutuhan Kalori = BMR x Aktivitas Fisik x Stress
= 1.193,1 x 1,3 x 1,3
= 2.016,339 kkal/hari
Note:
Berdasarkan Jenis Aktivitas Sehari-hari:
a. Tirah Baring Total (Bedrest) = 1,2
b. Aktivitas Ringan = 1,3
c. Aktivitas Sedang = 1,4
d. Aktivitas Berat = 1,5
Berdasarkan olahraga yang dilakukan (jika, memiliki kegiatan
olahraga mingguan):
a. Jarang melakukan olahraga (1-3 hari/minggu) = 1,375
b. Normal melakukan olahraga (3-5 hari/minggu) = 1,55
c. Sering melakukan olahraga (6-7 hari/minggu) = 1,725
d. Sangat sering melakukan olahraga (2x7 hari/minggu) = 1,9
Jenis Trauma/Stress:
a. Tidak Ada Stress, pasien dalam keadaan gizi baik = 1,3
b. Stres Ringan: peradangan saluran cerna, kanker, = 1,4
bedah selektif, trauma kerangka moderat
c. Stres Sedang: sepsis, bedah tulang, luka bakar, = 1,5
trauma kerangka mayor
d. Stres Berat: trauma multiple, sepsis, bedah = 1,6
multisistem
e. Stres Sangat Berat: luka kepala berat, sindroma = 1,7
penyakit pernapasan akut, luka bakar, sepsis
f. Luka bakar sangat berat = 2,1
Balance Kalori = Input-Output
= + 2.316 kkal – 2.016,339 kkal
= + 299,7 kkal
3. Pola Eliminasi
BAK Sebelum MRS Sesudah MRS
Frekuensi Klien mengatakan keinginan Klien mengatakan
untuk BAK dapat meningkat biasanya sesekali klien
jika asupan cairannya akan BAK apalagi sesaat
meningkat (±10x/hari) setalah minum (±8x/hari)
Jumlah Klien mengatakan jumlah Klien mengatakan jumlah
urin yang dikeluarga lebih urin yang dikeluarga tidak
sedikit dibandingkan dengan sesuai dengan asupan
asupan cairannya (±1200 cc) cairannya terkadang hanya
netes dan spontan tanpa
mengejan (±800cc)
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Bau Khas urin Khas urin
Karakter Cair Cair
BJ - -
Alat bantu - Terpasang selang dari
kandung kemih
Kemandirian Mandiri Mandiri
Balance Cairan :
Cairan Masuk (CM)
Infus = 1000 cc
Terapi = 19 cc
Minum = 1200 cc
Total = 2.219 cc
Status oksigenasi:
Capillary Refill Time (CRT) <3 detik pada area kuku kaki, Oksimetri 97-
100%, RR: 20x/menit
Fungsi kardiovaskuler :
Nadi: 64x/menit
TD: 130/80 mmHg
Terapi oksigen :
Klien tidak menggunakan terapi oksigen
Identitas diri
Klien mengatakan dirinya adalah anak tunggal. Saat ini klien sudah
memiliki 2 anak dan tinggal bersama istri dan seluruh anaknya. Klien
merasa sedih dengan sakitnya saat ini karena saat ini klien bergantung
pada anak pertamanya yang sudah bekerja, sedangkan anak keduanya
masih sekolah. Klien semakin merasa membebani anaknya sejak MRS
padahal sebelumnya saja sudah membebani anaknya dengan tinggal
bergantung dengan anak pertama.
Harga diri
Klien merasa saat ini telah membebani anak-anaknya dan tidak bisa
bekerja untuk menghidupi keluarganya, belum lagi dalam pembiayaan
pengobatannya.
Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sehat, ingin penyakit ini segera sembuh
dan nantinya tidak kambuh lagi sehingga klien dapat melakukan aktivitas
harian rutin seperti saat sebelum sakit.
Peran diri
Klien merasa saat ini tidak dapat menjalani perannya dengan baik sebagai
orang tua yang mengayomi dan menjadi tumpuan anak-anaknya.
Interpretasi:
Klien menyadari akan keadaannya saat ini yakni terhadap perubahan
kemampuan dan peran yang dimiliki.
Fungsi reproduksi
Klien mengalami penyempitan pada saluran uretranya sehingga
memungkinkan akan mengganggu keluarnya sperma.
Interpretasi:
Klien tidak mengalami gangguan pada pola seksualitas, namun
memungkinkan untuk terganggu pada organ reproduksinya yakni pada
saluran uretra.
9. Pola Peran & Hubungan
Klien mengalami perubahan peran selama sakit ini, namun hubungan
dengan anak dan sanak suadaranya tetap baik. Sesekali anak klien
menemani klien di RS. Selain itu, selama MRS istri dan ibu klien
menemani klien dan membantu kebutuhan klien.
Interpretasi:
Pola peran dalam keluarga klien sangat baik, dibuktikan dengan adanya
support yang baik antar anggota keluarga klien.
Interpretasi:
Klien memiliki coping stres dengan menceritakan masalahnya kepada
keluarga.
Interpretasi:
Tidak terdapat masalah pada sistem nilai dan keyakinan klien.
Tanda Vital:
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 64 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,9° C
Interpretasi :
Tanda-tanda vital klien normal kecuali tekanan darah yang mengalami
peningkatan.
b. Pemeriksaan penunjang
Foto Toraks (22 Januari 2022):
Kesimpulan =
Tampak baik dan tidak ada kelainan.
TTD dan
No.
Tanggal Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi keperawatan Rasional Nama
Dx
Terang
24 1 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Perawatan Retensi Urine Perawatan Retensi Urine (I.04165)
Januari keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan (I.04165) 1. Skrining awal terkait faktor
2022 eliminasi urine klien dapat membaik Observasi penyebab masalah dan dasar
dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi penyebab retensi penentuan intervensi
Eliminasi Urine (L.04034) urine 2. Menilai perkembangan dan tingkat Ayu
Indikator Skor awal Skor yang 2. Monitor tingkat distensi keparahan retensi urin Putriyas
ingin kandung kemih dengan 3. untuk mengurangi distensi kandung
dicapai palpasi/perkusi kemih karena produksi urin yang
Berkemih 2 4 Terapeutik normal namun tidak dikeluarkan
tidak tuntas (Cukup (Cukup 3. Pasang kateter urine 4. meningkatkan pemahaman klien
Meningkat) Menurun) Edukasi akan penyebab penyakitnya
Distensi 3 5 4. Jelaskan penyebab retensi 5. agar klien dan keluarga bisa
Kaandung (Sedang) (Menurun) urine mandiri dalam mengetahui output
Kemih 5. Anjurkan pasien atau keluarga cairan
Urine 2 4 mencatat output cairan
menetes (Cukup (Cukup Manajemen Eliminasi Urine
Meningkat) Menurun) Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
(I.04152) 1. skrining awal terkait tanda dan
Observasi gejala retensi
1. Identifikasi tanda dan gejala 2. skrining awal terkait faktor risiko
retensi yang mungkin menjadikan masalah
2. Identifikasi faktor yang muncul
menyebabkan retensi 3. menilai kesesuaian eliminasi urin
3. Monitor eliminasi urine 4. memandirikan keluarga dalam
Edukasi memonitor keluaran dan masukan
4. Ajarkan mengukur asupan cairan tubuh yang benar
cairan dan keluaran urine 5. menurunkan kemungkinan
5. Anjurkan mengurangi minum gangguan tidur karena keinginan
sebelum tidur untuk berkemih
Diagnosa : Retensi Urin (D.0050) b.d Blok Springter d.d Klien mengeluhkan BAK menetes, Klien mengatakan 3 hari terakhir BAKnya
sedikit-sedikit, Klien merasa perutnya penuh dengan air dan ingin BAK, Klien mengeluhkan nyeri pada area perut tengah
bawah, skala nyeri 4, BC: +599 cc/hari, Terpasang kateter dari perut tengah bawah, TD : 130/80 mmHg, Nadi : 64 x/menit,
Suhu : 36,9° C, RR : 20x/menit, BB 48 kg dan IMT dalam rentang normal yakni 19, 98 kg/ m 2, Hemoglobin 11,4 gr/dL,
Hematokrit 34,5 %, Kreatinin serum 1,2 mg/dL, BUN 7 mg/dL, Natrium 135,9 mmol./L, Kalium 2,8 mmol/L dan Chlorida
102,6 mmol/L
Hari / Tanggal : Senin, 24 Januari 2022
Nama
Jam Implementasi Evaluasi dan
Paraf
18.00 1. Mengidentifikasi penyebab retensi urine: riwayat jatuh atau penyakit yang sama S :
sebelumnya ˗ Klien mengatakan masih
Respon: klien dan keluarga mengatakan tidak tahu penyebab sulit BAK. Klien mengalami gangguan BAK yang
mengatakan tadi siang sudah dilakukan foto tapi belum diberi tahu apa hasil disertai nyeri walaupun BAK
pemeriksaan yang dilakukan. Klien mengatakan pernah jatuh tapi saat masih remaja spontan tanpa mengejan Ayu
dan kleura darah disertai nanah dari penisnya. Sebelumnya klien pernah menjalani ˗ Klien mengatakan sudah tau apa Putriyas
operasi saluran kemih sekitar 4 tahun lalu. saja penyebab dan faktor risiko
18.05
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala retensi: keluaran dan masukan cairan, kondisi saat yang memungkinkan terjadinya
klien BAK dan keluhan-keluhan seputar eliminasi penyakit saat ini, proses
Respon: klien mengatakan BAK dengan urin yang sedikit dan sebelum melakukan terjadinya dan kemungkinan
pemeriksaan urin yang keluar hanya menetes dari penisnya, padahal klien rajin pengoabtan yang bisa
mengkonsumsi air. Klien merasa apa yang dikeluarkan tidak sebanding dengan yang didapatkan
dikonsumsi sehingga klien merasa perutnya penuh dengan air dan nyeri, klien ˗ Klien mengatakan paham
mengungkapkan setelah BAK merasa tidak puas, namun klien tidak merasa panas tentang cara memonitor luaran
18.10 ketika BAK. dan masukan cairan tubuh
3. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan retensi: kebiasan sehari-hari, pola nutrisi, ˗ Klien mengatakan akan
pola istirahat dan stress klien melakukan mengukur masukan
Respon: klien mengatakan tidak merokok, mengkonsumsi kopi atau teh, semenjak dan keluaran cairan dari tubuh
operasi sebelumnya klien hanya mengkonsumsi air putih. Klien tidak memiliki untuk tau apakah sudah imbang
pantangan makan dan mengkonsumsi makanan yang tersedia dirumah. Klien atau belum
mengungkapkan tidak tahu makanan yang baik dimakan dan sebaiknya dihindari O:
selama penyembuhan setelah operasi maupun dalam upaya menjaga kesehatannya saat - Klien paham apa yg dianjurkan
ini. Klien dan keluarga tidak tahu faktor yang menjadikan klien sulit BAK. Keluarga mahasiswa dengan memberikan
bertanya apakah bisa dikarenakan mengangkat benda yang berat atau ada anggukan dan tidak ada
hubungannya dengan riwayat operasi sebelumnya. Setelah dijelaskan oleh mahasiswa pertanyaan lanjutan
terkait faktor yang meningkatkan risiko retensi urine seperti beban kerja berlebih, - Skala nyeri 4 muncul ketika BAK
adanya infeksi bakteri, usia dan riwayat penyakit yang sama sebelumnya, klien dan - Klien terpasang infus dengan
18.15 keluarga mengangguk yang menandakan paham apa yang disampaikan mahasiswa dan cairan RL 14 tpm pada lengan
tidak memiliki pertanyaan lagi seputar faktor yang bisa menyebabkan timbulnya kanan bawah
penyakit. - Tekanan darah: 130/80 mmHg
4. Menjelaskan penyebab retensi urine yakni dikarenakan striktur uretra yang tampak - Nadi: 64 x/menit
pada hasil pemeriksaan uretrografi, disertai penjelasan jenis striktur uretra yakni - Suhu: 36,9° C
karena adanya jaringan parut yang menutup saluran, adanya cidera pada uretra karena - RR: 20x/menit
benturan, infeksi saluran yang menyebabkan area uretra inflamasi dan terjadi - Hemoglobin 11,4 gr/dL
18.20 penyempitan uretra itu sendiri. - Hematokrit 34,5 %
Respon: klien dan keluarga mengangguk yang menandakan paham apa yang - Kreatinin serum 1,2 mg/dL
disampaikan mahasiswa. Kemudian klien bertanya-tanya terkait pengobatan yang - BUN 7 mg/dL
harus dijalaninya. - Natrium 135,9 mmol./L
5. Mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan menjalani program pengobatan: - Kalium 2,8 mmol/L
18.22 operasi pelebaran saluran kemih. - Chlorida 102,6 mmol/L.
Respon: klien dan keluarga mengatakan jika bisa tidak mau untuk menjalani operasi A:
karena sudah pernah menjalani operasi sebelumnya, klien takut terjadi hal yang tidak Masalah Retensi Urine belum
diinginkan selama operasi. teratasi, hentikan intervensi 1, 2, 3,
6. Menyediakan sumber informasi program pengobatan secara visual dan tertulis: 4, 5, 6, 7, 9, 14 dan 15
prosedur, lokasi, jadwal, inform consent dan penanggung jawab tindakan P:
18.30 Respon: klien dan keluargaa mengangguk menandakan paham atas apa yang Lanjutkan intervensi 8, 10, 11, 12,
disampaikan oleh mahasiswa. Klien mengungkapkan akan mematuhi saran 13, 16 dan 17 yang disesuaikan
pengobatan yang dianjurkan oleh dokter setelah benar-benar paham akan prosedur dan dengan perkembangan kondisi klien
risiko-risiko yang akan muncul selama maupun setelah operasi dilakukan.
18.35 7. Mengidentifikasi penggunaan obat sesuai resep
Respon: klien mengungkapkan dirumah mengkonsumsi obat keji beling berdasarkan
saran dari saudaranya dan dibeli di apotik terdekat. Klien mengkonsumsi obat sesuai
aturan pakai yang tertera yakni 3x2 kapsul/hari. Klien tidak mengkonsumsi jamu.
18.45 8. Memonitor tekanan darah: hasil pengukuran dan riwayat pemeriksaan sebelumnya
Respon: klien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat darah tinggi, namun terakhir
kali saat memeriksakan kondisinya di bidan diketahui TD klien mencapai 160 mmHg.
18.50 Hasil pengukuran diketahui TD: 130/80 mmHg, Nadi : 64 x/menit, Suhu : 36,9° C, RR
: 20x/menit.
9. Memonitor BB: sebelum MRS dan setelah MRS
Respon: klien mengatakan tidak pernah menimbang BB nya sebelumnya sehingga
18.52 klien tidak tahu berat badannya. Hasil pengukuran BB: 48 kg.
10. Pemasangan kateter urine
Respon: klien telah terpasang kateter urin pada perut tengah bawah. Kantong urin
tampak kosong dan terdapat sisa pada urin pada saluran kateter. Kateter dibalut
18.55 dengan kasa dan hipafik, tidak ada rembesan maupun kemerahan disekitar kateter.
11. Memonitor tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi/perkusi
18.55 Respon: ketika ditekan diarea perut bawah yang terpasang kateter langsung ke
kandung kemih. Klien tidak mengeluhkan nyeri dan tak tampak pembesaran abdomen
karena penumpukan cairan.
12. Memonitor warna, jumlah dan berat jenis urine: tampak pada saluran kateter
Respon: urin berwarna kuning jernih, cair dan jumlahnya sedikit.
13. Memonitor intake dan output cairan
Respon: klien mengatakan banyak minum sebelum MRS dan saat MRS. Sebelum
MRS klien mengatakan kurang lebih minum 2 botol besar. Malam hari klien juga
sering minum sehingga lebih sering terbangun untuk BAK, setelah BAK klien
18.57 langsung minum kembali. Selama MRS klien masih sering minum walaupun tidak
sebanyak sebelumnya karena klien tidak melakukan aktivitas pekerjaan. Untuk luaran
urin klien mengatakan tidak ada urin yang keluar melalui kateter yang terpasang, urin
keluar melalui uretra sedikit-sedikit dan spontan tanpa harus mengedan. Klien
terpasang infus pada lengan kanan bawah dengan cairan RL 14 tpm.
19.00 14. Mengajarkan dan menganjurkan pasien atau keluarga mencatat output cairan dengan
pengukuran dan alat sederhana yang tersedia dirumah maupun rumah sakit yakni
dengan botol serta menganjurkan mengurangi minum sebelum tidur.
Respon: klien dan keluarga memahami apa yang diajarkan mahasiswa. Klien sangat
tertarik untuk selalu mengukur masukan dan keluaran cairan dari tubuh untuk tau
19.15 apakah sudah imbang atau belum.
15. Memonitor kadar albumin, protein total, hasil pemeriksaan serum (mis. Hematokrit,
natrium, kalium, BUN)
Respon: berdasarkan hasil lab diketahui Hemoglobin 11,4 gr/dL, Hematokrit 34,5 %,
19.30 Kreatinin serum 1,2 mg/dL, BUN 7 mg/dL, Natrium 135,9 mmol./L, Kalium 2,8
mmol/L dan Chlorida 102,6 mmol/L.
16. Memonitor keefektifan dan efek samping pemberian obat: santagesik dan ranitidin
Respon: klien mengatakan nyeri yang dirasakan saat BAK sudah lebih berkurang
dibandingkan hari pertama MRS. Skala nyeri saat ini 4, sedangkan pada hari pertama
yakni skala 7.
17. Dokumentasi hasil pemantauan
Diagnosa : Defisit Pengetahuan tentang Manajemen Penyakit Akut (D.0111) b.d Kurang Terpapar Informasi d.d Klien dan keluarga
cemas akan kondisi dan pengobatan yang harus dijalani klien karena klien sebelumnya pernah mengalami operasi penyempitan
saluran kencing 4 tahun lalu, klien tampak kebingungan dan khawatir, kien dan keluarga menunjukkan menunjukkan persepsi
keliru terhadap suatu masalah yakni klien mengatakan takut untuk mengganti makanannya karena klien dan keluarga tidak tahu
makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi setelah operasi maupun dalam upaya menjaga agar penyakit
sebelumnya tidak kambuh, TD : 130/80 mmHg, Nadi : 64 x/menit, Suhu : 36,9° C
Hari / Tanggal : Senin, 24 Januari 2022
Nama
Jam Implementasi Evaluasi dan
Paraf
18.00 1. Menjelaskan penyebab, faktor risiko penyakit, proses S :
patofisiologi munculnya penyakit, tanda dan gejala - Klien mengatakan memahami apa yang diajarkan dan
yang ditimbulkan oleh penyakit dan kemungkinan dijelaskan oleh mahasiswa
terjadinya komplikasi - Klien mengatakan masih cemas akan kondisi dan pengobatan
18.15 2. Menginformasikan kondisi pasien saat ini yang harus dijalani klien selama belum ada kepastian dari Ayu
18.20 3. Mengidentifikasi pengalaman pembedahan, tingkat dokter penanggung jawabnya. Putriyas
pengetahuan tentang pembedahan dan harapan akan - Klien mengatakan paham tentang diet yang harus dijalankan
pembedahan sesuai program yang diajarkan mahasiswa
18.35 4. Memeriksa status gizi, status alergi, program diet,
- Klien mengatakan selama MRS sering menghabiskan
kebutuhan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan makanannya namun sesekali masih menyisakan makan
gizi.Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala
yang dirasakan O:
Respon: Hasil pengukuran BB: 48 kg. Hasil analisa - Klien paham apa yg dianjurkan mahasiswa dengan
IMT diketahui dalam rentang normal yakni 19, 98 kg/ memberikan anggukan dan tidak ada pertanyaan lanjutan
m . Klien mengatakan selama MRS sering - Tekanan darah: 130/80 mmHg
2
P:
Lanjutkan intervensi untuk mengatasi retensi urin yang disesuaikan
dengan perkembangan kondisi klien dan lanjutkan intervensi untuk
defisit pengetahuan yang belum dilakukan yakni:
Edukasi Nutrisi (I.12395)
˗ Menjelaskan pada pasien dan keluarga alergi makanan, makanan
yang harus dihindari, keutuhan jumlah kalori, jenis makanan yang
dibutuhkan pasien
˗ Mengajarkan cara melaksanakan diet sesuai program (mis.
Makanan tinggi protein, rendah garam, rendah kalori)
I:
Telah dilakukan implementasi:
˗ Perawatan Retensi Urine (I.04165)
˗ Pemantauan Cairan (I.03121)
˗ Manajemen Medikasi (I.14517)
E:
Klien kooperatif selama tindakan dan memahami komunikasi yang
dilakukan bersama mahasiswa. Memastikan kembali persiapan operasi
pasien sudah benar dan baik keesokan harinya.
Rabu/26 Perawat S : Observasi output
Januari 2022 ˗ Klien mengatakan tidak keluhan: nyeri maupun keinginan untuk cairan (urin), TTV dan
20.00 berkemih observasi
˗ Klien mengatakan tadi operasinya dimulai dari jam 13.30 WIB kemungkinan adanya
hingga 15.30 WIB nyeri maupun
˗ Klien mengatakan selama proses operasi klien dalam keadaan sadar perdarahan post
namun tidak bisa melihat tindakan operasi yang dilakukan operasi
˗ Klien mengatakan saat ini belum diizinkan untuk mobilisasi dini
˗ Klien mengatakan tidak merasa mual dan muntah setelah operasi
˗ Klien mengatakan saat ini sedikit lega karena tindakan operasi yang
dilakukan sudah selesai dan tampak sukses
˗ Klien mengatakan asuransi kesehatan miliknya sudah lengkap dan
siap apabila besok klien diizinkan untuk KRS dan menjalani rawat
jalan
˗ Klien mengatakan sejak selesai operasi klien hanya memperoleh
satu botol infus yang saat ini belum habis
O:
˗ Klien tampak lebih ceria
˗ Klien terpasang kateter dari saluran uretra
˗ Selang melalui perut tengah bawah sudah dilepas
˗ Tidak ada rembesan darah pada underpad maupun pada selang
kateter urin
˗ Output urin 200 cc
˗ Klien terpasang infus dengan cairan RL 14 tpm pada lengan kanan
bawah
˗ Tekanan darah: 110/75 mmHg
˗ Nadi:824 x/menit
˗ Suhu: 37,1° C
˗ RR: 21x/menit
˗ SPO2: 96%
A:
Masalah Retensi Urine belum teratasi dan masalah defisit pengetahuan
teratasi sebagian lanjutkan intervensi yang belum dilakukan.
P:
Lanjutkan intervensi untuk mengatasi retensi urin yang disesuaikan
dengan perkembangan kondisi klien dan lanjutkan intervensi untuk
defisit pengetahuan yang belum dilakukan yakni:
Edukasi Nutrisi (I.12395)
˗ Menjelaskan pada pasien dan keluarga alergi makanan, makanan
yang harus dihindari, keutuhan jumlah kalori, jenis makanan yang
dibutuhkan pasien
˗ Mengajarkan cara melaksanakan diet sesuai program (mis.
Makanan tinggi protein, rendah garam, rendah kalori)
I:
Telah dilakukan implementasi:
˗ Perawatan Retensi Urine (I.04165)
˗ Pemantauan Cairan (I.03121)
˗ Manajemen Medikasi (I.14517)
E:
Klien kooperatif selama tindakan dan memahami komunikasi yang
dilakukan bersama mahasiswa. Monitor perkembangan klien post
operasi seperti komplikasi akibat tindakan dan efek tindakan terhadap
peningkatan status kesehatan klien.
DAFTAR PUSTAKA