Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORRHAGE FEVER (DHF)

DI RUANGAN MAMINASA BAJI


RSUD LABUANG BAJI

Oleh:

ARIYANTI LUANDE
NIM: 14420202124

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(...........................................) (...........................................)

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDKAL BEDAH 1
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

NAMA MAHASISWA YANG MENGKAJI : ARIYANTI LUANDE

NIM : 14420202124

NO. RM : 392059

TANGGAL MASUK RS : 19 April 2021

TANGGAL PENGKAJIAN : 20 April 2021

TEMPAT : Ruangan Baji Kamase

A. Data Umum
1. IdentitasKlien
Nama : Nn. C
Tempat/Tanggal Lahir : Makasar, 17-10-2003
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Makasar
Status Perkawinan : Blum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Tidung Raya No.15
Tanggal Masuk RS : 19 April 2021
GolonganDarah :-
Ruangan : Maminasa Baji
2. Penaggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 57 Tahun
Pendidikan Terakhir : Diploma
Pekerjaan : PNS
Hubungan Dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat : Tidung Raya No.15
B. Riwayat Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama : Demam
2. Alasan Masuk RS : Klien mengatakan demam sejak 3 hari yang lalu,
demam naik turun disertai muntah-muntah.
3. Riwayat Penyakit
Provocative : Nyeri dirasakan karena muntah-muntah
Quality : Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
Region : Nyeri dirasakan dibagian epigastrium
Severity : Skala nyeri 4 (nyeri sedang)
Timing : Nyeri dirasakan hilang timbul
4. Data Medik
a. Dikir m Oleh : √ UGD Dokter Praktek
b. Diagnosa Medik
Saat Masuk : DHF
Saat Pengkajian : DHF
C. Riwayat Kesehatan Masa lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/kanak-kanak : -
Penyebab :-
Riwayat perawatan :-
Riwayat operasi :-
Riwayat pengobatan :-
2. Riwayat alergi :-
3. Riwayat imunisasi :-
4. Lain-lain :-
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Genogram

X X X

KET:

= Laki-laki

= Perempuan

X = Meninggal

= Klien

= Garis pernikahan

GI : Kedua orang tua dari ayah klien yaitu kakek klien sudah meninggal
dan nenek kalien masih hidup. Kedua orang tua dari ibu klien yaitu
kakek dan nenek klien sudah meninggal.

GII : Ayah klien memiliki 5 bersaudara dan ayah klien adalah anak ke 3.
Ibu klien memiliki 8 bersaudara dan ibu klien adalah anak ke 7

GII : Klien memiliki 4 bersaudara dan klien adalah anak ke 4.

E. Riwayat Psiko-Sosio-Spiritual
1. Pola koping : Klien mengatakan apabila
ada masalah diselesaikan bersama keluarga.
2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya : Klien mengatakan ingin
cepat sembuh dan pulang kerumah.
3. Factor stressor :-
4. Konsep diri : Klien mengatakan
mematuhi anjuran perawat tentang pengobatan.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya : Klien mengetahui tentang
penyekitnya
6. Adaptasi : Klien mampu beradaptasi
dengan baik dalam lingkungan rumah sakit.
7. Hubungan dengan anggota keluarga : Klien mengatakan
hubungann dengan anggota keluarga baik.
8. Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan hubungan
dengan masyarakat baik
9. Bahasa yang sering digunakan : Bahasa indonesia
10. Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan tampak
bersih dan nyaman.
11. Kegiatan keagamaan/pola ibadah : Klien mengatakan selama
sakit klien tidak bisa sholat.
12. Kenyakinan tentang kesehatan : Klien mengatakan yakin
bisa sembuh dan pulang kerumah.
F. Kebutuhan Dasar/Pola kebiasaan sehari-hari
1. Makan
Sebelum MRS: Klien mengtakan sebelum masuk rumah sakit kebiasaan
makan klien 2x sehari
Setelah MRS : Klien mengatakan setelah masuk rumah sakit nafsu makan
menurun dan porsi makan tidak dihabiskan
2. Minum
Sebelum MRS: Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit minum 6-8
gelas perhari.
Setelah MRS : Klien mengatakan tidak mengalami masalah dalam
minumnya.
3. Tidur
Sebelum MRS: Klien mengatakan sebelum sakit klien tidur malam
selama 7-8 jam dan siang 1-2 jam.
Setelah MRS : Klien mengatakan setelah sakit tidur malam sering
terbangun.
4. Eliminasi BAB
Sebelum MRS: Klien mengatakan sebelum sakit BAB 2x sehari.
Setelah MRS : Klien mengatakn setelah masuk rumah sakit tidak pernah
BAB
5. Eliminasi BAK
Sebelum MRS : Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit BAK 3-4x
sehari.
Setelah MRS : Klien mengatakan setelah masuk rumah sakit tidak
mengalami msalah BAK
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS: Klien mengatakan sebelum sakit melakukan semua
aktivitas sendiri.
Setelah MRS : Klien mengatakan setelah masuk rumah sakit aktivitas
dibantu keluarga sebegian
7. Personal Hygiene
Sebelum MRS: Klien mengatkan sebelum sakit melakukan personal
hygiene sendiri.
Setelah MRS: Klien mengatakan setelah masuk rumah sakit personal
hygiene jarang dilakukan dan jika dilakukan dibantu keluarga.
G. Pemeriksaan Fisik
1. KeadaanUmum
BB : 42 Kg
Kelemahan : Klien tampak lemah
Perubahan mood :-
Vitas sign : TD : 100/70 mmHg N : 90 x/m
SB : 38,3 0C R : 20 x/m
Tingkat Kesadaran : Composmentis
2. Head to toe (IPPA)
Kulit/integument : Terdapat bintik-bintik hitam pada kedua tangan
dan kedua kaki pasien.
Kepala dan rambut : Kepala klien bulatdan bersih. Klien berambut
panjang, berwarna hitam, dan bersih.
Kuku : Kuku klien pendek dan bersih
Mata/Penglihatan : Mata klien berwarna merah dan tidak ada masalah
dengan penglihatan klien.
Hidung/penghiduan : Hidung klien simetris kiri dan kanan, tidak ada
pembengkakan dan bersih.
Telinga/pendengaran : Telinga klien tampak bersih dan tidak ada cairan.
Mulut dan gigi : Gigi dan mulut klien tampak bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Dada klien simetris kiri dan kanan dan tidak ada
nyeri tekan.
Abdomen : Perut tidak ada pembengkakakan.
Perineum dan genetalia :-
Extremitas atas dan bawah : Extremitas atas termasang IVFD cairan RL
3. Sistem Data Fokus
Sistem Respiratory :-
Sistem Kardiovaskuler :-
Sistem Gastrointestinal : Klien mengalami nyeri uluh hati dan
muntah-muntah.
Sistem Urinaria :-
Sistem Reproduksi :-
Sistem Muskuloskeleta :-
Sistem Neurologi :-
Sistem Endokrin :-
Sistem Penglihatan :-
Sistem Pendengaran :-
4. Pemeriksaan Diagnostik :
HASIL NILAI RUJUKAN
WBC 2.37 [10^3/uL] (4.11-11.30)
PLT 71 [fL] (172-450)
5. Penatalaksanaan Medis/ Terapi:
a. Cairan RL
b. Ondancentron 1 amp/12 jam/IV
c. Ranitidine 1 amp/8 jam/IV
d. PCT 1gr/8 jam/Drips
H. Analisa Data
Data Etiologi Problem
DS : Proses penyakit Hipertermi
- Klien mengatakan DHF
demam sejak 3 hari
yang lalu
- Klien mengatakan
demam naik turun
- Klien mengatakan
sering mengigil
pada malam hari
DO :
- SB : 38,3 OC
- Badan teraba panas
DS : Agen cidera Nyeri akut
- Klien mengatkan biologis
nyeri dibagian uluh
hati
DO :
- P : Nyeri dirasakan
karena muntah-
muntah
Q : Nyeri dirasakan
seperti ditusuk-
tusuk
R : Nyeri dirasakan
dibagian
epigastrium
S : Skala nyeri 4
(nyeri sedang)
T : Nyeri dirasakan
hilang timbul
DS : Nyeri Gangguan Pola Tidur
- Klien mengatakan
sebelum masuk
rumah sakit tidak
mengalami
ganguan pola tidur
dan setelah masuk
rumah sakit pola
tidur klien
terganggu
- Klien mengatkan
sering terbangun
pada malam hari
ketika demam
DO :
- Klien tampak
gelisah
- Klien tampak
mengantuk
- Klien tampak
sering menguap
I. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit infeksi virus dengeu
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
c. Ganguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
J. Intervensi
No Diagnosa Noc Nic Rasional
1. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan 1. Untuk mngetahui
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 keadaan umum pasien
proses penyakit infeksi jam diharapkan suhu badan 2. Untuk membentu
virus dengeu dalam batas normal dengan menurunkan demam
kriteria hasil : pasien
1. Suhu dalam rentang Manajemen hipertermia 3. Agar panas dapat
normal dilepas melalui
2. Nadi dan RR dalam epaporasi
rentang normal 4. Untuk mempercepat
3. Tidak ada perubahan proses penyembuhan
warna kulit dan tidak
ada pusing
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 nyeri yang dirasakan
inflamasi mukosa jam diharapkan nyeri klien
lambung berkurang dengan kriteria 2. Untuk membantu klien
hasil : mengontrol rasa nyeri
1. Menyatakan rasa Manajemen nyeri 3. Untuk membantu
nyaman setelah nyeri proses pengobatan
berkurang
2. Mampu mengontrol
nyeri
3. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang

3. Ganguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan 1. Untuk mengetahui


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 aktivitas dan pola tidur
nyeri jam diharapkan jumlah tidur klien
dalam batas normal dengan 2. Untuk membantu klien
kriteria hasil : dalam pola tidur
1. Jumlah jam tidur dalam 3. Agar klien mengetahui
batas normal 6-8 Manajemen peningkatan tentang tidur yang
jam/hari tidur adekuat
2. Perasaan segar sesudah 4. Untuk membantu klien
tidur atau istirahat dalam pola tidur
3. Mampu
mengidentifikasi hal-
hal yang meningkatkan
tidur
K. Implementasi Dan Evaluasi
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Selasa, 20-04- Manajemen hipertermia S:
2021 Obervasi - Klien mengatakan demam
1. Monitor tanda-tanda vital sejak 3 hari yang lalu
Terapeutik O:
2. Kompres pasien dengan air - TD : 100/70 mmHg
hangat pada area aksila dan N : 90 x/m
paha R : 20 x/m
Edukasi SB : 38,3 OC
3. Anjurkan pasien minum A:
sesering mungkin - Masalah belum teratasi
Kolaborasi P:
4. Kolaborasi dalam pemberian - Lanjut intervensi
terapi 1. Monitor tanda-tanda vital
2. Kompres pasien dengan
air hangat pada area aksila
dan paha
3. Anjurkan pasien minum
sesering mungkin
4. Kolaborasi dalam
pemberian terapi
Manajemen nyeri S:
Obervasi - Klien mengatkan nyeri dibagian
1. Lakukan pengkajian nyeri uluh hati
Terapeutik O:
2. Berikan tekhnik relaksasi nafas - P : Nyeri dirasakan karena
dalam muntah-muntah
Edukasi Q : Nyeri dirasakan seperti
3. Menjelaskan penyebab nyeri ditusuk-tusuk
Kolaborasi R : Nyeri dirasakan dibagian
4. Kolaborasi dalam pemberian epigastrium
analgetik S : Skala nyeri 4 (nyeri
sedang)
T : Nyeri dirasakan hilang
timbul
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjut intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Berikan tekhnik relaksasi
nafas dalam
3. Menjelaskan penyebab
nyeri
4. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik
Manajemen peningkatan tidur S:
Obervasi - Klien mengatkan sering
1. Identifikasi pola aktivitas dan terbangun pada malam hari
tidur ketika demam
Terapeutik O:
2. Ciptakan lingkungan yang - Klien tampak gelisah
nyaman A:
Edukasi - Masalah belum teratasi
3. Jelaskan petingnnya tidur yang P:
adekuat - Lanjut intervensi
Kolaborasi 1. Identifikasi pola aktivitas
4. Kolaborasi dalam pemberian dan tidur
terapi jika diperlukan 2. Ciptakan lingkungan yang
nyaman
3. Jelaskan petingnnya tidur
yang adekuat
4. Kolaborasi dalam
pemberian terapi jika
diperlukan
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Rabu, 21-04- Manajemen hipertermia S:
2021 Obervasi - Klien mengatakan demam naik
1. Monitor tanda-tanda vital turun
Terapeutik O:
2. Kompres pasien dengan air - TD : 100/80 mmHg
hangat pada area aksila dan N : 80 x/m
paha R : 20 x/m
Edukasi SB : 36,7 OC
3. Anjurkan pasien minum A:
sesering mungkin - Masalah belum teratasi
Hasil : Pasien sering manum air P:
putih - Lanjut intervensi
Kolaborasi 1. Monitor tanda-tanda vital
4. Kolaborasi dalam pemberian 2. Kompres pasien dengan
terapi air hangat pada area aksila
dan paha
3. Anjurkan pasien minum
sesering mungkin
4. Kolaborasi dalam
pemberian terapi
Manajemen nyeri S:
Obervasi - Klien mengatakan nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri dibagian uluh hati
Hasil : O:
Terapeutik - P : Nyeri dirasakan karena
2. Berikan tekhnik relaksasi muntah-muntah
nafas dalam Q : Nyeri dirasakan seperti
Edukasi ditusuk-tusuk
3. Menjelaskan penyebab nyeri R : Nyeri dirasakan dibagian
epigastrium
S : Skala nyeri 3 (nyeri
Kolaborasi sedang)
4. Kolaborasi dalam pemberian T : Nyeri dirasakan hilang
analgetik timbul
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjut intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Berikan tekhnik relaksasi
nafas dalam
3. Menjelaskan penyebab
nyeri
4. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik
Manajemen peningkatan tidur S:
Obervasi - Klien mengatkan sudah bisa
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur sedikit lebih lama
tidur O:
Terapeutik - Klien masih tampak gelisah
2. Ciptakan lingkungan yang A:
nyaman - Masalah teratasi sebagian
Edukasi P:
3. Jelaskan petingnnya tidur yang - Lanjut intervensi
adekuat 1. Identifikasi pola aktivitas
Kolaborasi dan tidur
4. Kolaborasi dalam pemberian 2. Ciptakan lingkungan yang
terapi jika diperlukan nyaman
3. Jelaskan petingnnya tidur
yang adekuat
4. Kolaborasi dalam
pemberian terapi jika
diperlukan
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Kamis, 22-04- Manajemen hipertermia S:
2021 Obervasi - Klien mengatakan demam naik
1. Monitor tanda-tanda vital turun
Terapeutik O:
2. Kompres pasien dengan air - TD : 100/70 mmHg
hangat pada area aksila dan N : 70 x/m
paha R : 20 x/m
Edukasi SB : 38,4 OC
3. Anjurkan pasien minum A:
sesering mungkin - Masalah belum teratasi
Hasil : Pasien sering manum air P:
putih - Lanjut intervensi
Kolaborasi 1. Monitor tanda-tanda vital
4. Kolaborasi dalam pemberian 2. Kompres pasien dengan
terapi air hangat pada area aksila
dan paha
3. Anjurkan pasien minum
sesering mungkin
4. Kolaborasi dalam
pemberian terapi
Manajemen nyeri S:
Obervasi - Klien mengatakan nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri dibagian uluh hati
Hasil : O:
- P : Nyeri dirasakan karena
Terapeutik muntah-muntah
2. Berikan tekhnik relaksasi nafas Q : Nyeri dirasakan seperti
dalam ditusuk-tusuk
Edukasi R : Nyeri dirasakan dibagian
3. Menjelaskan penyebab nyeri epigastrium
S : Skala nyeri 2 (nyeri
sedang)
Kolaborasi T : Nyeri dirasakan hilang
4. Kolaborasi dalam pemberian timbul
analgetik A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dihentikan
Manajemen peningkatan tidur S:
Obervasi - Klien mengatkan sudah bisa
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur sedikit lebih lama
tidur O:
Terapeutik - Klien masih tampak gelisah
2. Ciptakan lingkungan yang A:
nyaman - Masalah teratasi sebagian
Edukasi P:
3. Jelaskan petingnnya tidur yang - Intervensi dihentikan
adekuat
Kolaborasi
4. Kolaborasi dalam pemberian
terapi jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai