Anda di halaman 1dari 14

BEDSIDE TEACHING

PERAWATAN LUKA DIABETES MELLITUS


DI RSUD DAYA KOTA MAKASSAR
Disusun dalam rangka memenuhi tugas
Medical Bedah II

DI SUSUN OLEH :

WA ODE REKA WANGSE


14420212154

CI INSTITUSI CI LAHAN

(Rochfika, S.Kep.,Ns.,M.Kes.,Sp.Kv) (Muliati, S.Kep.,Ns)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
LAPORAN
PENDAHULUAN

Kegiatan : Bed Side Teaching pada pasien Diabetes Mellitus


Tempat : RSUD Daya Kota Makassar
Tanggal : 19 April 2022

A. Bed Side Teaching


1. Pengertian
Bedside teaching merupakan pembelajaran interaktif dan kontekstual yang
yang mendekatkan pembelajaran pada real clinical setting.
2. Formasi

Pasien

Keterangan :

B. Proses Pembelajaran
Perawatan Luka
1. Pengertian.
Melakukan tindakan keperawatan , membersihkan, dan mengobati luka,
sehingga proses penyembuhan cepat terjadi.
2. Tujuan
a) Melindungi luka dari trauma mekanik
b) Mengimmobilisasi luka
c) Mengabsorpsi drainage
d) Mencegah kontaminasi dari kotoran-kotoran tubuh (feses,urine)
e) Membantu hemostasis
f) Menghambat atau membunuh mikroorganisme
g) Memberikan lingkungan psikologis untuk penyembuhan luka.
3. Indikasi
a. Luka Bersih :
1) Luka Operasi (luka tertutup)
2) Luka abrasi, laserasi (luka terbuka)

b. Luka Kotor
1) Balutan kotor dan basah
2) Ada rembesan eksudat
3) Dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridement
jaringan nekrotik
4. Tipe Balutan
a. Kering-Kering
1) Terutama digunakan untuk menutup luka dengan penyembuhan
primer
2) Melindungi luka, absorpsi drainage dan estetik bagi pasien serta
memberikan tekanan (jika diperlukan)
3) Kerugian : melekat pada permukaan luka ketika drainage telah
kering. Pada saat dilepas menimbulkan rasa nyeri dan merusak
jaringan granulasi.
b. Basah-Kering
1) Digunakan untuk luka yang tidak teratur atau terinfeksi yang harus
di “debridement” dan ditutup dengan penyembuhan sekunder.
2) Kasa dibasahi dengan normal saline atau larutan anti microbial,
ditutupkan pada luka menghilangkan rongga mati.
3) Kasa basah ditutup dengan kasa kering.
4) Jika telah kering, jaringan nekrotik akan terabsorpsi oleh kasa.
5) Kasa diganti jika telah kering. Makin banyak jaringan nekrotik
pada kasa, semakin sering diganti.
c. Basah-Basah
1) Digunakan pada luka terbuka yang bersih atau permukaan yang
sedang bergranulasi.
2) Memberikan lingkungan yang fisiologis, yang dapat membantu
proses penyembuhan local dan meniingkatkan rasa nyaman pada
pasien.
3) Kerugian : jaringan disekitarnya menjadi lecet, resiko infeksi
semakin besar
d. Persiapan Alat
Alat Steril
a) Pinset Anatomis 2 buah
b) Klem 1 buah
c) Gunting jaringan 1 buah
d) Pinset Sirurgis 1 buah
e) Kassa kering dalam kom tertutup
f) Sarung tangan 1 pasang
g) Kom Kecil 1 buah
h) Larutan NaCl 0,9%
Alat Tidak Steril
a) Gunting verband 1 buah
b) Pengalas/Perlak
c) Plester
d) Nierbekken 2 buah
e) Sarung tangan 1 pasang
f) Masker
g) Kantong plastik/baskom tempat sampah

e. Prosedur
1. Pra Interaksi
a) Berdoa
b) Membaca laporan/instruksi/perintah/program terapi
medik/program terapi keperawatan. Pastikan balutan perlu
diganti.
c) Mengecek laporan klien dengan fokus data : Luka operasi
(luka tertutup), luka abrasi, laserasi
d) Menyiapkan peralatan
2. Orientasi
a) Mengucapkan salam “Assalamu alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh”.
b) Menyapa pasien (termasuk menyapa anggota keluarga yang
menyertainya). Memperkenalkan diri.
c) Menunjukkan keramahan dan ketulusan. Validasi data : nama
klien, keluhan, data lain terkait.
d) Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan
e) Menyampaikan/menjelaskan Iangkah langkah tindakan
f) Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan
tindakan.
g) Berdoa (membaca Basmallah) sebelum melakukan tindakan

3. Interaksi
a) Jaga privacy klien dengan memasang sampiran jika diperlukan
b) Memakai masker dan sarung tangan yang tidak steril
c) Mengatur posisi pasien sesuai dengan lokasi luka
d) Meletakkan pengalas di bawah area luka
e) Meletakkan nierbekkan di dekat pasien
f) Membuka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh
luka) dengan menggunakan pinset anatomi, buang balutan ke
dalam nierbekkan.
g) Mengkaji kondisi luka: grade, lokasi, ukuran, nyeri, dan
kondisi luka
h) Membuka sarung tangan, memasukkan dalam nierbekkan
i) Membuka set steril, menyiapkan larutan pencuci luka (NaCl
0.9% & obat luka jika ada)
j) Memasang sarung tangan steril
k) Membersihkan luka normal salin (NaCl 0.9%), mulai dari
pusat luka ke arah luar /dari ares yang sedikit terkontaminasi
ke area yang paling terkontaminasi secara perlahan-lahan.
Hindari merusak jaringan granulasi.
l) Keringkan luka dengan kasa kering. Berikan terapi sesuai
dengan kondisi luka/ program pengobatan
m) Balut luka dengan balutan yang sesuai dengan kondisi luka.
Tutup luka
n) Membuka sarung tangan, memasukkan dalam nierbekken
o) Mengatur dan merapikan pasien. Mengucapkan hamdalah.
p) Mencuci tangan

4. Evaluasi
a) Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan evaluasi
tujuan. Memberikan motivasi kepada pasien: nasihat tentang
kesabaran akan penyakit yang dimaknai sebagai penghapus
dosa, ikhlas dalam menerima takdir sakit, selalu optimis
berikhtiar, memperbanyak dzikir dan tetap menjalankan shalat.
b) Kontrak pertemuan berikutnya dan mengucapkan doa
“Syafakallah/syafakillah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru
ba’darahu saqaman” : Semoga Allah menyembuhkanmu
secepatnya dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya
c) Merapikan alat
d) Mencuci tangan.

5. Dokumentasi
a) Mencatat hasil tindakan dan respon klien dengan nama/paraf
yang jelas
b) Mencatat waktu tindakan (hari/tanggal/jam)
c) Mencatat Nama ners yang melakukan/tanda tangan

C. Satuan Acara Pembelajaran


Topik : Perawatan Luka Pada Penderita DM
Tanggal : 19 April 2022
Tempat : Kamar Rawat Pasien Lantai 2
Sasaran : Pasien serta keluarga pasie
1. Tujuan Pembelajaran
a) Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti kegiatan nedside teaching mahasiswa mampu
mengaplikasikan pengetahuan teoritis tentang perawatan pada pasien
DM
b) Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ronde bedside teaching ini diharapkan
mampu :
I. Berpikir secara kritis tentang perawatan pada luka diabetes
mellitus yang tepat dan benar.
II. Berpikir tentang perawatan pada pasien post oprasi diabetes
mellitus yang benar.
2. Rencana Kegiatan
a. Topik : Perawatan luka pada pasien Diabetes Melitus
(DM)
b. Metode :
c. Media : SAP
d. Tanggal : 19 April 2022
e. Strategi Pelaksanaan :

No. Tahap Waktu Kegiatan


1. Pembukaan 5 menit a. Salam,
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dan waktu
diadakan bedside teaching
keperawatan yaitu cara merawat
luka ulkus diabetikus (DM) yang
benar.
d. Mendapat data mengenai
kondisi atau keadaan pasien
yang akan dilakukan bedside
teaching keperawatan.
e. Menyiapkan alat yang akan
digunakan.
f. Menjelaskan tentang hasil yang
diharapkan dari kegiatan bed
side teaching keperawatan
2. Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan tentang
menit pengertian DM, penyebab
DM, jenis DM, komplikasi
DM penatalaksanaan DM di
rumah Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.
b. Memulai kegiatan bedside
teaching keperawatan yaitu
keperawatan luka DM.
c. Memberi kesempatan pasien
untuk mengungkapkan
perasaanya.
d. Memberikan reinforcement
atau apresiasi atas kerja
sama dalam melaksanakan
kegiatan

3. Penutup 5 menit a. Menanyakan perasaan pasien


dan keluarga pasien setelah
diadakan kegiatan ini.
b. Mengadakan Tanya jawab,
c. Menyimpulkan hasil.
d. Memberikan reinforcement atau
apresiasi atas kerja sama dalam
melaksanakan kegiatan
e. Membuat rencana tindakan
lanjut setelah kegiatan bedside
teaching keperawatan
f. Menutup kegiatan kegiatan
bedside teaching keperawatan
Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8

Vol.2. Jakarta : EGC

Munir Nur Wahyuni. 2021. Buku Panduan Program Kepaniteraan Umum

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah.

Anda mungkin juga menyukai