Oleh
Jember, 2022
(Ns. Sulis Setyowati, S.Kep.) (Ns. Rismawan Adi Yunanto., S.Kep., M.Kep.)
NIP. 19740708 200604 2 019 NRP. 760018003
Mengetahui,
Kepala Ruangan Seruni RSD dr. Soebandi,
I. Identitas Klien
Nama : Ny. M No. RM : 00000234***
Umur : 56 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam Tanggal MRS : 5 Juli 2022/08.35 WIB
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 11 Juli 2022/08.00 WIB
Alamat : Wuluhan, Jember Sumber Informasi : Klien, adik klien, rekam
medis
2. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian atas
Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki : Menikah : Pasien : Meninggal
: Perempuan : Anak kandung : Tinggal serumah
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Persepsi terhadap kesehatan:
Klien mengaku bahwa tidak tahu apa itu kanker pankreas, tidak tahu apa
penyebabnya, dan tidak tahu bagaimana cara perawatannya.
Pemeliharaan kesehatan:
Klien mengaku setiap hari selalu menjaga kebersihan rumah dan
kebersihan diri. Jika terdapat salah satu anggota keluarga yang sakit,
maka akan langsung dibawa ke dokter terdekat. Namun saat hanya
terdapat sakit yang ringan saja seperti batuk, pilek, maka keluarga hanya
akan membeli obat di warung. Klien mengatakan bahwa almarhum suami
klien merupakan seorang perokok aktif yang sering merokok di sekitar
klien.
Interpretasi
Hb, hematokrit, dan kalsium klien di bawah nilai normal.
Interpretasi
Tanda-tanda klinis klien kurang baik.
3. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi : Tidak terkaji (klien menggunakan kateter)
Jumlah : 1.500 mL/24 jam
Warna : Coklat seperti teh
Bau : Amoniak (khas urine)
Karakter : Cair
Berat jenis : Tidak terkaji
Alat bantu : Kateter urine
Kemandirian : Dengan bantuan kateter urine
Lain : Tidak ada tambahan lain.
BAB
Frekuensi : 1 kali dalam 24 jam
Jumlah : ± 10 gram
Warna : Coklat
Bau : Tidak sedap (khas feses)
Karakter : Lunak
Berat jenis : Tidak terkaji
Alat bantu : Tidak ada
Kemandirian : Klien BAB di kamar mandi dengan dibantu keluarga saat
berjalan
Lain : Klien mengaku bahwa dalam 24 jam klien hanya BAB
sekali dan fesesnya hanya sebesar bola bekel.
Balans cairan
Makan : 20 mL/24 jam BAK : 1.300 mL/24 jam
Minum : 360 mL/24 jam
Metabolisme : 5 mL x 45 kg BAB : 10 mL/24 jam
: 225 mL/24 jam IWL : 15 x 45 kg
Infus : 1.500 mL/24 jam : 675 mL/24 jam
Obat : 352 mL/24 jam
INPUT : 2.457 mL OUTPUT : 2.485 mL
Balans Cairan = 2.053 mL – 1.985 mL = +68 mL
5 5 5 5
5 5 5 5
Status oksigenasi
Sianosis : Tidak ada
Capillary refill time (CRT) : CRT < 2 detik
Oksimetri : 97%
Lain-lain : RR 22 x/mnt, irama napas reguler, bernapas
spontan, auskultasi vesikular.
Fungsi kardiovaskular
Bunyi jantung : S1 S2 tunggal
Bunyi tambahan : Tidak ada bunyi jantung tambahan
Aterosklerosis : Klien tidak terindikasi aterosklerosis
Lain-lain : N 80 x/mnt, JVP ( - )
Terapi oksigen
Terapi oksigen : Tidak
Jenis : Tidak ada
Jumlah : Tidak ada
Lain-lain : Klien bernapas spontan
Identitas diri:
Klien merupakan seorang wanita berusia 56 tahun, sudah menikah, sudah
memiliki anak, dan sudah memiliki cucu.
Harga diri:
Klien merasa sedih dan marah jika ada yang menghina dan menyakiti
keluarganya karena klien sangat menyayangi keluarganya.
Ideal diri:
Klien mengaku merasa khawatir dengan kondisi yang dialaminya
sekarang.
Peran diri:
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan rumah,
memasak, dan lain-lain.
Pola reproduksi:
Klien tidak memberikan informasi terkait fungsi reproduksinya. Tetapi
pada umumnya, wanita berusia 56 tahun sudah memasuki usia
menopause. Klien sudah memiliki dua orang anak dan seorang cucu.
Hubungan:
Klien mengatakan bahwa hubungan klien dengan anak, saudara,
keluarga, dan tetangga berjalan dengan baik. Selain itu, anak-anak dan
adik-adik klien selalu bergantian menemani klien selama di RS.
Interpretasi pola peran dan hubungan
Pola peran dan hubungan klien sangat baik.
Spiritualitas:
Klien mengatakan selalu berdoa dalam hati supaya segera diberikan
kesembuhan. Klien mengatakan percaya bahwa apa yang dialaminya
sekarang merupakan ujian dari Tuhan.
Interpretasi
Keadaan umum klien kurang baik dan tanda-tanda vital klien dalam batas
normal.
Jantung
I : simetris, kelainan bentuk dada ( - ), jejas ( - ), lesi ( - ), warna kulit
kuning, edema ( - )
P : massa ( - ), nyeri tekan ( - )
P : pekak
A : S1, S2 tunggal
8. Abdomen
I : bentuk perut cembung, jejas ( - ), lesi ( - ), warna kulit kuning
A : bising usus 5 x/mnt
P : teraba massa pada perut bagian atas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan pada perut bagian atas ( + )
P : timpani
9. Urogenital
I : tampak terpasang kateter urine, bulu pubis merata, urin berwarna
seperti teh
P : tidak terkaji
10. Ekstremitas
Atas
I : jari tangan lengkap, kelainan bentuk tulang ( - ), fraktur ( - ), jalur IV
pada punggung tangan kanan, edema ( - ), kemerahan ( - ), warna kulit
kuning dan tampak banyak bekas luka
P : massa ( - ), nyeri tekan pada punggung tangan kanan ( + ), kekuatan
otot 5 5
Bawah
I : jari kaki lengkap, kelainan bentuk tulang ( - ), fraktur ( - ), edema ( - ),
jalur IV ( - ), warna kulit kuning dan tampak banyak bekas luka
P : massa ( - ), nyeri tekan ( - ), kekuatan otot 5 5
11. Kulit dan kuku
I : warna kulit dan kuku tampak kuning seluruh tubuh, tampak banyak
bekas luka di ekstremitas akibat gatal, kuku tangan dan kaki tampak
kering dan pecah-pecah,
P : akral hangat dan kering, turgor < 2 detik, CRT < 3 detik
12. Keadaan lokal (sesuai penyakit)
Seluruh tubuh klien tampak kuning termasuk sklera. Abdomen klien
tampak cembung dan terdapat nyeri tekan pada perut bagian atas.
V. TERAPI
Nama Dosis Jenis Indikasi KontraindikasiMekanisme Efek
Obat/ Samping
Cairan
Infus
B-fluid 1.500 Infus Asupan - Hipersensitivi-B-fluid dapat - Nyeri
(RL) 500 mL/24 tambahan tas terhadap melakukan vaskular
mL jam asam tiamin interaksi - Flebitis
amino, - Pasien dengan dengan obat- - Mual
elektrolit, risiko koma obatan - Muntah
Vitamin hepatik lainnya yang - Rasa
B1, dan air - Disfungsi masih tidak
untuk ginjal serius dikonsumsi nyaman
pasien atau azotemia atau masih pada dada
dengan / - Gagal ginjal digunakan - Pening-
atau: kronis secara katan
- hipnopo- - Asidosis berat bersamaan. level
tensiemia - Metabolisme Adapun alanine
atau elektrolit beberapa amino-
kurang abnormal obat yang transfera-
gizi (hiperkalemia, dapat se (ALT),
karena hiperfosfate- berinteraksi aspartate
asupan mia, dengan B- amino-
oral yang hipermagnese-fluid adalah transfera-
tidak mia, actidose plus se (AST),
adekuat hiperkalsemia sorbitol, dan
- Sebelum - Metabolisme actidose- alkaline
dan asam amino aqua, phospha-
sesudah abnormal dan actidose- tase
operasi penurunan aqua (ALP)
output urin advance, - Syok
karena uropati activated
obstruktif charcoal,
karbon aktif,
dan
antikoagulan.
Levofloxa- 1 x Injeksi - Infeksi Levofloxacin Levofloxacin - Mual,
cin 750 IV saluran kontraindikasi bekerja muntah
mg kemih pada pasien dengan cara - Gangguan
- Pielone- dengan menghambat pencerna-
fritis hipersensitivi- enzim DNA an, seperti
- Pneumo- tas terhadap gyrase (pada heart-
nia levofloxacin bakteri Gram burn,
komuniti atau kuinolon negatif) dan diare, dan
dan golongan Topoisomera sembelit
infeksi lainnya. se IV (pada - Pusing
kulit bakteri Gram - Sakit
komplika- positif) yang kepala
ta merupakan - Gangguan
- Terapi enzim yang tidur
dan diperlukan - Vagina
profilak- untuk gatal dan
sis post- replikasi atau
paparan DNA keluar
antrax bakteri. keputihan
- Prostati- dari
tis kronis vagina
- Sinusitis - Mata
bakterial terasa
akut panas,
- Eksaser- perih, dan
basi akut lebih
bakterial sensitif
pada setelah
kronik pemakai-
bronkitis an
levofloxa-
cin tetes
mata
Omeprazo- 2 x 1 Injeksi - Tukak Omeprazole Cara kerja - Mual
le IV lambung telah dikaitkan omeprazole - Muntah
dan tukak dengan adalah - Diare
duode- kejadian diare dengan - Sakit
num yang menurunkan kepala
- Tukak disebabkan kadar asam - Pusing
lambung oleh yang - Nyeri
dan Clostridium diproduksi abdomen
duode- difficile. Hal ini perut/ - Rasa
num yang diduga lambung. kembung
terkait berhubungan Omeprazole - Sakit
dengan dengan supresi adalah obat punggun
AINS asam lambung yang juga - Lemas
- Lesi yang dapat digunakan - Bercak
lambung meningkatkan untuk kemerah-
dan jumlah bakteri meredakan an pada
duode- saluran cerna. gejala perut kulit
num panas,
- Regimen kesulitan
eradikasi menelan, dan
H. pylori batuk yang
pada tak kunjung
tukak hilang.
peptik
- Refluks
esofagitis
- Sindrom
Zollinger
Ellison
Gentamicin 2 x 1 Injeksi - Infeksi - Riwayat Obat ini - Gatal
IV mata hipersensitivi- bekerja - Kemerah-
- Otitis tas terhadap dengan cara an
eksterna aminoglikosi- mengganggu - Iritasi
- Infeksi da proses pada kulit
saluran - Gangguan produksi yang
kemih fungsi ginjal protein yang diolesi
- Infeksi - Perforasi dibutuhkan obat
kulit membran untuk - Iritasi
timpani membangun telinga
dinding sel - Rasa
bakteri. tersengat
Dengan atau
begitu, terbakar
dinding sel pada
bakteri telinga
menjadi yang
rusak dan diobati
bakteri akan - Kemerah-
mati. an pada
mata,
lapisan
bagian
dalam
mata, atau
kelopak
mata
- Rasa sakit
pada area
yang
disuntik
- Nyeri
sendi
- Sakit
kepala
- Perubah-
an
suasana
hati
- Gangguan
pengliha-
tan
- Mual
- Muntah
- Kehilang-
an selera
makan
- Penurun-
an berat
badan
- Rasa
melayang
seperti
akan
pingsan
Metronida- 3 x 1 Infus - Bakterial - Alergi, atau Obat ini - Pusing
zole vaginosis riwayat alergi bekerja - Sakit
- Trikomo- terhadap dengan cara kepala
niasis nitroimidazole menghenti- - Mual
- Giardiasis lainnya kan - Muntah
- Dracun- - Kehamilan pertumbuhan - Hilang-
culiasis trimester berbagai nya nafsu
- Clostridi- pertama bakteri dan makan
um parasit. - Diare
difficile Antibiotik - Sembelit
colitis ini hanya - Rasa
- Infeksi dapat pahit di
Entamoe- mengobati mulut
ba infeksi - Perubah-
histolyti- bakteri dan an warna
ca parasit, urine
sehingga menjadi
tidak lebih
digunakan gelap
untuk
menangani
infeksi virus,
seperti batuk
pilek biasa
atau flu.
Antraine 3 x 1 Injeksi Menurun- - Hipersensitivi-Antrain - Radang
gr IV kan demam tas (termasuk bekerja lambung,
dan rinitis, asma, dengan cara rasa perih
meredakan urtikaria) menghambat atau sakit
nyeri terhadap prostaglan- pada ulu
seperti metamizole, din. hati
sakit turunan Prostaglan- (gastritis)
kepala, pirazolon din adalah alias sakit
sakit gigi, lainnya, obat zat yang maag
serta nyeri anti inflamasi terdapat - Hiperhi-
akibat non steroid dalam tubuh drosis
peradang- lain, analgesik yang dapat (keringat
an. lainnya. menyebab- berlebih)
- Supresi kan reaksi - Retensi
sumsum peradangan cairan
tulang atau berupa rasa dan
gangguan nyeri dan garam
hematopoietik pembeng- dalam
(misal anemia kakan. Obat tubuh
aplastik, ini tersedia - Reaksi
agranulosito- dalam alergi
sis, bentuk tablet bagi
leukopenia) dan injeksi. mereka
- Defisiensi yang
- Porfiria rentan
- Hipotensi atau
- Kondisi sensitif,
kardiovaskular berupa
tidak stabil gatal pada
- Gangguan hati kulit,
dan ginjal kemerah-
berat an atau
- Anak-anak edema
usia angioneu-
- Wanita hamil rotik
dan menyusui - Mual
- Muntah
- Diare
- Sembelit
- Agranulo-
sitosis
Vitamin K 3 x 1 Injeksi Mengatasi Terdapatnya Di hati, - Pusing
IV gangguan hipersensitivitas vitamin K berat
perdarahan terhadap bekerja seperti
akibat komponen dengan cara terasa
defisiensi penyusun mensistesis akan
vitamin K, sediaan obat protombin pingsan
baik yang vitamin K1. dan faktor - Bibir
diakibatkan pembekuan membiru
oleh darah - Jantung
pemberian lainnya berdetak
antikoagu- melalui cepat atau
lan, aktivasi tidak
maupun protrombin beraturan
akibat dengan - Nyeri
penyakit reaksi dada atau
lain, seperti karboksila- dada
penyakit sugugus glu terasa
hepar pada residu berat
kronis. protein - Ruam
prekursor- kulit atau
nya. Asam biduran
glutamate dengan
yang gatal
mengalami - Bengkak
reaksi pada
karboksilasi wajah dan
akan berubah tenggo-
menjadi rokan
asam - Sesak
karboksiglut napas
amat
gamma.
Ursodeoxy- 3 x 1 Per Mengatasi - Memiliki UDCA - Pruritus
cholic Acid oral batu hipersensitif adalah atau rasa
(UDCA) empedu atau alergi derivat asam gatal
berukuran terhadap empedu yang- Sakit
kecil yang UDCA bekerja kepala
tidak bisa - Menderita dengan cara atau
dioperasi peradangan untuk pusing
dan akut pada menurunkan - Sakit
mencegah saluran jumlah perut
pemben- empedu kolesterol - Mual
tukan batu - Mengalami yang - Diare
empedu oklusi saluran diproduksi - Konstipa-
pada pasien empedu oleh hati dan si
obesitas - Mengalami diserap oleh - Gejala
yang episode kolik saluran flu,
sedang bilier yang pencernaan. seperti
menjalani sering Obat ini juga hidung
penurunan - Memiliki batu digunakan tersumbat
berat badan empedu yang untuk atau
dikapur-kapur mengobati bersin
radio penyakit - Rambut
- Kontraktilitas primary rontok
kantung biliary - Nyeri
empedu cholangitis. punggung
- Kandung
empedu yang
tidak
berfungsi
- Menderita
radang usus
- Kondisi hati
dan usus
mengganggu
resirkulasi
cairan empedu
- Kolestasis
ekstrahepatik
dan
intrahepatik
- Penderita
reseksi kolon
- Penderita
ileitis regional
- Menderita
ulkus
duodenum
- Gangguan
fungsi hati
akut dan
kronis
Sequest 3x1 Per - Menurun- Pasien dengan Sequest - Sembelit
oral kan kadar gangguan bekerja - Ketidak-
kolesterol saluran empedu dengan cara nyamanan
pada total. mengikat perut
pasien asam - Perut
dengan empedu kembung
kadar dalam usus - Mual
kolesterol sehingga - Muntah
yang mengurangi - Diare
tinggi penyerapan - Mulas
dalam kolesterol - Ruam dan
darah oleh darah. iritasi
(hiperko- pada
lesterole- kulit,
mia) dan lidah dan
kadar daerah
trigliserid perianal
a yang - Pendarah-
tinggi an saluran
dalam pencerna-
darah an
(hipertri- - Tinja
gliseride- hitam
mia) - Pendarah-
- Mengu- an wasir
rangi - Serangan
gatal maag
(pruritus) - Nyeri
pada dubur
penyum- atau
batan diverkuli-
(obstruksi tis
parsial) - Mengi
pada atau sesak
saluran napas
empedu - Sakit
punggung
- Nyeri otot
dan sendi
atau
radang
sendi
- Sakit
kepala
- Berat
badan
berkurang
atau
bertam-
bah
Sucralfate 3 x 1 Per Mengatasi - Pasien yang Sucralfate - Konstipa-
oral tukak memiliki merupakan si
lambung, riwayat obat yang - Sakit
ulkus hipersensitivi- bekerja kepala
duodenum, tas terhadap dengan cara - Mulut
atau sukralfat atau berikatan kering
gastritis komponennya dengan - Pusing
kronis. - Penyakit protein - Diare
ginjal kronik positif - Insomnia
dan membentuk - Perut
hemodialisis lapisan kembung
karena mukus. - Mual
peningkatan Lapisan ini - Muntah
risiko secara lokal
toksisitas melindungi
aluminium lambung dari
asam peptik,
pepsin, dan
garam
empedu.
Serologi-imunologi
No. Komponen Hasil Nilai Normal Interpretasi
(5 Juli 2022 09.51 WIB)
SARS-Cov-2
1. Negatif Negatif Normal
swab antigen
(7 Juli 2022 16.20 WIB)
1. HbsAg
Negatif Negatif Normal
kualitatif
2. Anti HCV
Negatif Negatif Normal
kualitatif
Gula Darah
No. Komponen Hasil Nilai Normal Interpretasi
(5 Juli 2022 11.43 WIB)
1. Glukosa stik 272 < 200 mg/dL > Normal
(5 Juli 2022 12.18 WIB)
1. Glukosa stik 272 < 200 mg/dL > Normal
(7 Juli 2022 16.20 WIB)
1. GDS 106 < 200 mg/dL Normal
Faal Hati
No. Komponen Hasil Nilai Normal Interpretasi
(5 Juli 2022 12.18 WIB)
1. Bil direk 17,84 0,2 – 0,4 mg/dL > Normal
2. Bilirubin total 32,19 < 1,2 mg/dL > Normal
3. SGOT 121 10 – 35 U/L > Normal
4. SGPT 80 9 – 43 U/L > Normal
(7 Juli 2022 16.20 WIB)
1. Albumin 2,5 3,4 – 4,8 gr/dL < Normal
Elektrolit
No. Komponen Hasil Nilai Normal Interpretasi
(5 Juli 2022 12.18 WIB)
1. Natrium 134,3 135 – 155 mmol/L < Normal
2. Kalium 3,61 3,5 – 5,0 mmol/L Normal
3. Klorida 103,8 90 – 110 mmol/L Normal
(10 Juli 2022 15.02 WIB)
1. Natrium 135,8 135 – 155 mmol/L Normal
2. Kalium 3,81 3,5 – 5,0 mmol/L Normal
3. Klorida 108,8 90 – 110 mmol/L Normal
4. Kalsium 2,02 2,15 – 2,57 mmol/L < Normal
b. Pemeriksaan penunjang
Foto thoraks (3 Juni 2022 RS Perkebunan Jember Klinik)
Interpretasi:
- Cor tak membesar
- Pulmo tak tampak infiltrat
- Trakea tampak di tengah
- Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
- Hemidiafragma kanan kiri tampak baik
- Soft tissue dan tulang-tulang tak tampak kelainan
Kesan: Tak tampak kelainan foto thoraks
Interpretasi:
- Cor ukuran dan bentuk normal
- Pulmo tak tampak kelainan
- Kedua sinus phrenico costalis tajam
Kesan: Foto thoraks dalam batas normal
USG Abdomen (22 Juni 2022 RS Perkebunan Jember Klinik)
Interpretasi:
- Gall bladder tampak membesar, sludge ( + ), batu ( - ), dinding gall
bladder tak menebal
- Intrahepatal Bile Duct (IHBD) dan Common Bile Duct (CBD) tampak
melebar sampai distal, batu ( - ), massa tumor ( - )
- Tampak massa hypoechoic ukuran ± 45 mm di epigastrium (anterior
pankreas)
- Hepar, besar normal, permukaan rata, tepi tajam, intensitas echo
parenkim homogen, isoechoic, sistem bilier dan vaskuler normal, nodul
/ cyste / abses ( - )
- Pankreas, besar normal, intensitas echo parenkim normal, nodul / cyste /
kalsifikasi ( - )
- Lien, besar normal, intensitas echo parenkim normal, nodul / cyste /
kalsifikasi ( - )
- Ginjal, besar normal, intensitas echo korteks tidak meningkat, calyceal
system tidak melebar, batu ( - )
- Batu buli-buli ( - )
- Uterus dan adneksa dalam batas normal
- Cairan bebas intaabdominal ( - )
- Pembesaran KGB para aorta ( - )
- Effusi pleura ( - )
Kesan: Kolestasis dengan tumor epigastrium
Saran: CT abdomen 3 phase
Viola Alvionita
NIM 212311101151
ANALISIS DATA
DO:
- Albumin 2,5 gr/dL
2. DS: - Anemia Kode Diagnosis
D.0142:
DO: Suplai O2 dan Risiko Infeksi
- Leukosit 11,8 109/L nutrisi dalam darah
- Suhu 37,70C menurun
ATP turun
Energi turun
Energi untuk
membentuk antibodi
turun
3. DS: - Kolestasis Kode Diagnosis
D.0012:
DO: Penurunan aliran Risiko Perdarahan
- Konjungtiva anemis empedu ke usus
- Hb 9,1 gr/dL
- Hematokrit 27,1% Konsentrasi aliran
- Trombosit 487 109/L empedu intralumen
menurun
Defisit vitamin K
(hipoprothrombone-
mia)
4. DS: Kanker pankreas Kode Diagnosis
- Klien mengeluh nyeri, dengan D.0077:
P: menetap dan bertambah saat Pembentukan massa Nyeri Akut
ditekan
Q: seperti tertekan Distensi abdomen
R: perut bagian atas
S: 5 Menekan saraf nyeri
T: terus menerus pada jaringan
Muncul persepsi
nyeri
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Senin, 11 Juli 4 08.05 WIB 1. Mengajarkan klien teknik relaksasi napas dalam, yaitu dengan
2022 menghirup napas dalam melalui hidung, dan menghembuskannya
perlahan melalui mulut.
VIOLA
Respon: Klien kooperatif, tampak lemas, dan hanya merespon dengan
anggukan.
1 08.10 WIB 2. Menganjurkan klien untuk tetap makan sedikit demi sedikit tapi
sering.
VIOLA
Respon: Klien kooperatif, tampak lemas, dan hanya merespon dengan
anggukan.
3 08.30 WIB 3. Memeriksa kesesuaian label darah sebelum memberikan kepada klien.
Respon: golongan darah klien B+ sudah sesuai, nama sudah sesuai, VIOLA
nomor sudah sesuai.
3 11.01 WIB 7. Mengganti transfusi dengan cairan b-fluid yang telah disediakan di
sebelah klien, dan menjalankan cairan 20 tpm.
Respon: Transfusi sudah masuk, cairan sudah diganti, dan tetesan VIOLA
lancar.
1,2,3,4 12.01 WIB 9. Mengukur tanda-tanda vital klien, berupa suhu menggunakan
termometer digital, nadi dan SPO2 menggunakan oksimetri, dan RR
dengan menghitung selama 1 menit. VIOLA
Respon: Suhu 37,8oC, N 86 kali/menit, SPO2 96%, RR 24 kali/menit.
1 12.15 WIB 10. Memonitor status nutrisi, yaitu dengan menanyakan jumlah makanan
yang dihabiskan dan nafsu makan.
Respon: Klien mengatakan masih merasa mual dan tidak nafsu makan,
dan belum makan sama sekali makanan dari RS siang ini. Klien juga VIOLA
mengatakan belum minum sejak tadi pagi. Makanan RS tampak masih
utuh.
4 12.20 WIB 11. Memonitor nyeri klien dengan menanyakan langsung kepada klien dan
memeriksa perut klien.
VIOLA
Respon: Klien mengatakan masih merasa nyeri, dengan P: menetap
dan bertambah saat ditekan, Q: seperti tertekan, R: perut bagian atas,
S: 5, T: terus menerus. Klien masih tampak berusaha melindungi
perutnya saat perawat akan memeriksanya.
EVALUASI
Paraf
No.
Tanggal Jam Evaluasi Perawat/
Dx
Mahasiswa
11 14.30 1 DS:
Juli WIB - Klien mengatakan masih merasa mual dan
2022 tidak nafsu makan, dan belum makan sama
sekali makanan dari RS siang ini.
- Klien juga mengatakan belum minum sejak
tadi pagi.
DO: VIOLA
- Makanan RS tampak masih utuh.
A:
- Porsi makanan yang dihabiskan skala 2
(cukup menurun).
- Frekuensi makan skala 2 (cukup
memburuk).
- Nafsu makan skala 2 (cukup memburuk).
Risiko Defisit Nutrisi klien belum teratasi.
P:
1. Lanjutkan intervensi No. 1 Monitor status
nutrisi.
2. Lanjutkan intervensi No. 2 Monitor
asupan makanan.
3. Lanjutkan intervensi No. 3 Anjurkan klien
untuk makan sedikit demi sedikit tapi
sering.
4. Lanjutkan intervensi No. 4 Lanjutkan
pemberian cairan B-fluid 1.500 mL/24
jam.
5. Lanjutkan intervensi No. 5 Lanjutkan
kolaborasi pemberian Sucralfate 3 x 1 per
oral.
6. Lanjutkan intervensi No. 6 Lanjutkan
kolaborasi pemberian Omeprazole 2 x 1
via injeksi IV.
7. Lanjutkan intervensi No. 7 Lanjutkan
kolaborasi pemberian Sequest 3 x 1 per
oral.
8. Lanjutkan intervensi No. 8 Lanjutkan
kolaborasi pemberian UDCA 3 x 1 per
oral.
11 14.31 2 DS: -
Juli WIB
2022 DO:
- Suhu 37,8oC
- Belum ada pemeriksaan leukosit terbaru.
A:
- Suhu skala 2 (cukup meningkat).
- Kadar leukosit skala 2 (cukup memburuk).
Risiko Infeksi klien belum teratasi VIOLA
P:
1. Lanjutkan intervensi No. 1 Monitor tanda
dan gejala infeksi.
2. Lanjutkan intervensi No. 2 Batasi jumlah
pengunjung.
3. Lanjutkan intervensi No. 3 Cuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan klien
dan lingkungan klien.
4. Lanjutkan intervensi No. 4 Pertahankan
teknik aseptik.
5. Lanjutkan intervensi No. 5 Lanjutkan
kolaborasi pemberian Levofloxacin 1 x
750 mg via injeksi IV.
6. Lanjutkan intervensi No. 6 Lanjutkan
kolaborasi pemberian Gentamicin 2 x 1
via injeksi IV.
7. Lanjutkan intervensi No. 7 Lanjutkan
kolaborasi pemberian Metronidazole 3 x 1
via infus.
11 14.32 3 DS: -
Juli WIB
2022 DO:
- Suhu 37,8oC
- Transfusi PRC sudah masuk 1 kolf
- Belum ada pemeriksaan hemoglobin dan
hematokrit terbaru.
A:
- Hemoglobin skala 2 (cukup memburuk) VIOLA
- Hematokrit skala 2 (cukup memburuk)
- Suhu tubuh skala 2 (cukup memburuk)
Risiko Perdarahan klien belum teratasi.
P:
1. Lanjutkan intervensi No. 1 Monitor nilai
hematokrit/hemoglobin.
2. Lanjutkan intervensi No. 2 Lakukan
pengambilan sampel darah.
3. Lanjutkan intervensi No. 3 Periksa
kesesuaian label darah sebelum
memberikan transfusi darah.
4. Lanjutkan intervensi No. 4 Lanjutkan
kolaborasi pemberian transfusi PRC
sebanyak 1 kolf.
5. Lanjutkan intervensi No. 5 Lanjutkan
kolaborasi pemberian Vitamin K 3 x 1 via
injeksi IV.
11 14.33 4 DS:
Juli WIB - Klien mengatakan masih merasa nyeri,
2022 dengan:
P: menetap dan bertambah saat ditekan
Q: seperti tertekan
R: perut bagian atas,
S: 5
T: terus menerus
VIOLA
DO:
- Klien masih tampak berusaha melindungi
perutnya saat perawat akan memeriksanya.
A:
- Keluhan nyeri skala 2 (cukup meningkat).
- Sikap protektif skala 2 (cukup meningkat).
Nyeri Akut klien belum teratasi.
P:
1. Lanjutkan intervensi No. 1 Monitor nyeri.
2. Ganti intervensi No. 2 menjadi Anjurkan
klien menerapkan teknik relaksasi nafas
dalam untuk menurunkan nyeri.
3. Lanjutkan intervensi No. 3 Kolaborasi
pemberian Antrain 3 x 1 gr via injeksi IV.