Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA HIV

Disusun oleh:

AHMAD SYAIFUDIN (2022207209077)

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU - LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) PROFESI NERS STIKes
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama Tn.
: M
Umur 28 Tahun
:
Jenis Kelamin Laki-laki
:
Status Perkawinan Lajang
:
Agama Islam
:
Suku Jawa
:
Pendidikan SMA
:
Alamat Sri Basuki
:
Tanggal Pengkajian 28 Oktober 2022
:
Diagnosa Medis HIV
:
Keluarga terdekat yang bisa
dihubungi
Nama Tn.S
:
Umur 55 Tahun
:
Pendidikan SD
:
Hubungan dengan klien Ayah
:

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD/Poliklinik):
Klien datang ke UGD Puskesmas pada tanggal 28 Oktober 2022 diantar
oleh ayahnya dengan keluhan badan terasa lemas pada bagian area mulut
terdapat banyak sariawan, mual, muntah dan diare selama 3 minggu. Klien
mengatakan tidak nafsu makan. TD : 110/60 mmHg, RR : 24 x/mnt, N : 86
x/mnt, S : 36,5°C
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang:
1) Keluhan utama saat pengkajian :
Klien mengatakan badan terasa lemas, terdapat sariawan dibagian area
mulut, dan diare selama 3 minggu
2) Keluhan penyerta
Klien mengatakan tidak nafsu makan, mual, muntah.

c. Riwayat Kesehatan Lalu:


Klien mengatakan tidak pernah merasakan sakit seperti ini. Klien
merasakan bahwasanya penyakitnya terasa aneh.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga:


Klien mengatakan memiliki dalam keluarga memiliki penyakit yang
sama yaitu diabetes militus, kakak pertama dan adik yang keenam telah
meninggal dikarenakan penyakit diabetes melitus.

e. Riwayat Psikososial Spiritual


1) Psikologis
Klien mengatakan ingin sembuh dan merasa cemas setelah tanggal 20
Oktober 2022 dinyatakan positif HIV

2) Sosial
Klien mengatakan hubungan dengan keluarganya dan tetangga baik-
baik saja. Klien mengatakan sebelum sakit sering ikut kegiatan-kegiatan
dengan masyarakat.

3) Spiritual
Klien mengatakan ia selalu berdoa meminta kesembuhan penyakitnya,
meskipun sedang sakit klien tetap melaksanakan kewajiban nya sebagai
seorang muslim seperti sholat dan membaca Al-Quran.

f. Pengetahuan Pasien & Keluarga


Klien mengatakan tidak tahu sama sekali tentang penyakit HIV. Dan klien merasa
khawatir bahwasanya ia mengidap penyakit HIV

g. Lingkungan
keluarga mengatakan didalam rumah klien bersih.

h. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:


Jabarkan pola kebiasaan sehari-hari dengan rinci meliputi pola sebelum dan saat
sakit sebagai berikut :
1). Pola Pemenuhan Nutrisi & Cairan :
Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit selera makan baik, makan sehari 3-4x sehari
satu porsi dihabiskan. Klien mengatakan sebelum sakit klien memakan apa
saja tidak ada pantangan makanan. Klien mengatakan menyukai semua jenis
makanan. Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada pembatasan pola makan.
Sebelum sakit klien mengatakan sering minum teh manis dan jarang minum
air putih

Saat sakit

Klien mengatakan selama sakit tidak nafsu makan, perut terasa mual dan
muntah. Saat sakit klien tidak mau makan sama sekali.

2). Pola Eliminasi


1) Eliminasi BAK
Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit BAK di wc secara mandiri, BAK lebih
dari 4x, klien mengatakan sebelum sakit warna urin kuning bening, tidak
ada rasa sakit saat BAK

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit klien BAK 5 kali sehari urin berwarna sedikit
jernih, tidak ada keluhan sakit saat BAK. Klien mengatakan saat sakit
BAK dibantu ayahnya

2) Eliminasi BAB
Sebelum sakit
Klien mengatakan BAB di WC secara mandiri, klien mengatakan BAB
lancar setiap pagi hari. Klien mengatakan tidak ada kesulitan saat BAB.

Saat sakit
Klien mengatakan selama masuk Puskesmas BAB dibantu ayahnya, klien
mengatakan mengalami diare sehari 5x.

3).Pola Personal Hygiene


Sebelum Sakit
klien mengatakan sebelum sakit klien selalu mandi 2x sehari, klien selalu
mandi di kamar mandi sendiri. Klien mengatakan sebelum sakit klien
keramas setiap 2x sehari dank lien bisa keramas sendiri, klien mengatakan
sebelum sakit rutin menggunting kuku sendiri seminggu sekali, klien
mengatakan sebelum sakit klien menggosok gigi sendiri 2x sehari.

Saat Sakit
klien mengatakan tidak pernah mandi karena klien tidak bisa bangun dari
tempat tidur. Klien terlohat kusam, klien mengatakan tidak pernah mencuci
rambut dikarenakan klien tidak bisa bangun dari tempat tidur. Klien
mengatakanbelum menggunting kuku, klien mengatakan selama sakit tidak
menyikat giginya.

4). Pola Istirahat & Tidur


Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit jarang tidur siang. Klien mengatakan
sebelum sakit tidur kliem teratur 6-8 jam sehari. Klien mengatakan
sebelum sakit klien tidur teratur, pada jam 21.00 atau 22.00 WIB klien
sudah tidur. Klien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami kesulitan
tidur.

Saat sakit
Klien mengatakan selama sakit klien susah tidur, tidur siang maupun tidur
malam. Klien tidur hanya 3-4 jam saja. Klien mengatakan pola tidur tidak
teratur, klien kesulitan tidur. Klien mengatakan istirahat tidak cukup, klien
terlihat menguap, klien terlihat gelisah. Klien tampak mengantuk, mata
klien tampak merah, kantong mata klien tampak hitam. Klien mengatakan
tiap malam merasa cemas dan selalu memikirkan penyakitnya.
5). Pola Aktivitas & Latihan
Sebelum sakit
Klien mengatakan kegiatan sehari-hari sebelum sakit pergi ke sawah atau
ke ladang, tidak ada kesulitan pergerakan tubuh. Klien mengatakan
sebelum sakit bisa berjalan sendiri tidak menggunakan alat bantu.

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit tidak bisa bangun dari tempat tidur karena
lemas. Klien menarik diri terhadap lingkungannya dikarenakan klien
malu terhadap penyakit yang dideritanya.

6). Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Klien mengatakan saat sehat klien sering melakukan seks bebas dan tanpa
menggunakan alat pengama dalam melakukan hubungan seksual.

3. Pengkajian Fisik (Pengkajian Fokus)


Pengkajian Fisik meliputi Pemeriksaan Umum & Pemeriksaan Persistem
a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum Baik


Kesadaran Composmentis
Tekanan Darah 110/80 mmHg
Nadi 86 x/menit
Suhu 36,5 C
RR 24 x/menit

b. Pemeriksaan fisik per sistem


1). Sistem Penglihatan:
Bentuk simetris kanan dan kiri, mata terlihat sembab dan lelah, konjungitva
anemis, sklera tidak ikterik, terdapat lingkaran hitam disekitar mata, dan
penglihatan kabur.

2). Sistem Pendengaran :


Simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat serumen, kehilangan
pendengaran

3). Sistem Wicara


Tidak ada kesulitan / gangguan wicara yang dialami.

4). Sistem Pernafasan


a) Inspeksi Bentuk Hidung Simetris, terdapat secret, tidak ada polip, klien
tidak mengalami epitaksis, Bentuk dada normochest, gerakan dada
simetris kanan dan kiri, tidak ada alat bantu pernapasan.
b) PalpasiTidak ada pembesaran kelenjar tyroid ataupun tumor dileher
c) Perkusi Suara nafas sonor
d) Auskultasi Bunyi nafas vesikuler, Tidak terdapat clubbing finger pada
klien
5). Sistem Kardiovaskuler
a) Inspeksi
Konjungtiva tidak anemis,
b) Palpasi
Ictus cordis teraba 2 cm dibawah aerola mamae, tidak ada peningkatan
vena jugularis, teraba detak jantung pada inter costa 5 mid clavikula
sinistra.
c) Perkusi Batas jantung atas Inter Costa 4-5 mid clavikula sinistra, batas
bawah Inter Costa mid clavikula sinistra, batas kanan sternalis sinistra,
batas kiri axila anterior sinistra.

d) Auskultasi
Auskultasi bunyi jantung 1 (Lup) pada inter costa 4-5 mid clvikula
sinstra, bunyi jantung II (dup) aorta dan pulmonal pada inter costa 2-3
dextra dan ICS 2-3 steral sinistra. Tidak terdengar bunyi jantung
tambahan.

6). Sistem Neurologi


Klien mengatakan merasa lemas kesadaran composmentis GCS 15,

7). Sistem Pencernaan


a) Inspeksi Sclera ikterik, bibir tampak kering dan pecah-pecah,
kemampuan menelan baik.
b) Auskultasi Bising usus 10x/m
c) Palpasi Tidak ada nyeri tekan pda abdomen

d) Perkusi
Terdengar timpani pada kuadran kiri dan kanan bawah dan
pekak pada kuadran kiri kanan atas

8). Sistem Immunology


Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Klien mengatakan tidak ada
alergi baik terhadap cuaca, debu maupun bulu binatang

9). Sistem Endokrin


Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, paratiroid, getah bening, kelenjar
karotis.

10). Sistem Urogenital


Frekuensi berkemih lebih dari 5x warna kuning dan bau khas

11). Sistem Integumen


Warna sawo matang,Tugor kulit elastis, tidak ada oedem, akral hangat,
terdapat banyak bercak luka disekujur tubuh

12). Sistem Muskuloskeletal


Tidak terdapat oedem, kedua tangan dan kaki dapat digerakkan secara
mandiri hanya saja badan klien terasa lemas.
13). Sistem Reproduksi
Tidak ada gangguan seksual

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Tabel Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai runjukan

Hematologi

lengkap 8,0 g/dl 14.0 – 18.0

Hemoglobin 3,49 10٨6/ul 4.50 – 6.00

Eritrosit 7,30 10٨3/ul 4.00 – 12.00

Leukosit 28,6 % 40.0 – 48.0

Hematocrit 263 10٨3/ul 150 – 450

Trombosit 48,5 Pg 27.0 – 31.0

Neutrophil 37,1 g/c 32.0 – 37.0

Limfosit 333 mg/dl <160

Gula darah sewaktu

5. PENATALAKSANAAN
Tuliskan penatalaksanaa medis & keperawatan yang klien peroleh selama proses
perawatan dengan menyertakan waktu:
a. Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain)
IVFD RL 20 tpm (IV)
b. Penatalaksanaan Keperawatan (Saat pengkajian)
Edukasi tentang penyakit HIV
Monitor ttv
Menganjurkan Keluarga untuk Perawatan Lebih Lanjut di Rumah Sakit
B. ANALISA DATA

NO DATA (S) MASALAH (P) ETIOLOGI (E)


1. DS : Defisiensi pengetahuan Kurangnya pajanan
- klien infeksi informasi
mengatakan
tidak mengerti
tentang penyakit
HIV

DO :
- klien tampak
gelisah
- Klien tampak
cemas dan
khawatir
mengenai
penyakitnya

2. DS : Klien mengatakan Gangguan pola tidur Kurang kontrol tidur


selama sakit klien (D.0055)
susah tidur, tidur
siang maupun
tidur malam.
Klien tidur hanya
3-4 jam saja
- Klien
mengatakan
pola tidur tidak
teratur
- Klien
mengatakan
istirahat tidak
cukup
DO :
- Klien tidur
hanya 3-4 jam
saja
- klien terlihat
menguap
- klien terlihat
gelisah
- Klien tampak
mengantuk
- mata klien
tampak merah
- kantong mata
klien tampak
hitam
- Klien kesulitan
tidur
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS

1. Defisiensi pengetahuan infeksi b.d kurangnya pajanan informasi


2. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur (nyeri)
D. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Intervensi


Kriteria Hasil
1 Defisit pengetahuan SLKI : SIKI :
Definisi : ketiadaan atau Defisit pengetahuan Manajemen
kurangnya informasi dapat teratasi dengan pencegahan infeksi
kognitif yang berkaitan kriteria hasil : Observasi
dengan topik tertentu 1. Kemampuan 1. Periksa kesiapan dan
Penyebab : menjelaskan kemampuan
1. Keterbatasan pengetahuan menerima informasi
kognitif tentang Terapeutik
2. Gangguan fungsi infeksi 1. Siapkan materi,
kognitif meningkat media, tentang faktor
3. Kekeliruan 2. Prilaku – faktor penyebab,
mengikuti anjuran sesuai cara identifikasi dan
4. Kurang terpapar anjuran pencegahan infeksi di
ionformasi meningkat rumah sakit ,maupun
5. Kurang minat dalam 3. Verbalisasi di rumah
belajar kemauan 2. Jadwalkan waktu
6. Kurang mampu mematuhi yang tepat untuk
mengingat program memberikan
7. Ketidaktahuan edukasi pendidikan kesehatan
menemukan sumber meningkat sesuai dengan
informasi keadaan pasien dan
keluarga
3. Berikan kesempatan
Gejala dan Tanda untuk bertanya
Mayor Edukasi
Subjektif 1. Jelaskan tanda dan
1. Menanyakan gejala infeksi lokal
masalah yang dan sistemik
dihadapi 2. Informasikan hasil
Objektif pemeriksaan
1. Menunjukan prilaku laboratorium (mis,
tidak sesuai anjuran leukosit, WBC)
2. Menunjukan persepsi 3. Anjurkan mengikuti
yang keliru terhadap tindakan pencegahan
masalah sesuai kondisi
Gejala dan Tanda 4. Anjurkan membatasi
Minor pengunjung
Subjektif 5. Ajarkan cara merawat
(tidak tersedia) kulit pada area yang
Objektif edema
1. Menjalani 6. Ajarkan cara
pemeriksaan yang memeriksa kondisi
tidak tepat luka atau luka operasi
2. Menunjukan prilaku 7. Anjurkan kecukupan
berlebihan (mis. nutrisi, cairan, dan
Apatis, bermusuhan, istirahat
agitasi, histeria) 8. Anjurkan kecukupan
mobilisasi dan
olahraga sesuai
kebutuhan
9. Anjurkan mengelola
antibiotik sesuai resep
10. Ajarkan cara mencuci
tangan
11. Ajarkan etika batuk

2 Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur D.0055 Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi
keperawatan diharapkan pola tidur
membaik L.05045 dengan kriteria 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
hasil : mengakibatkan kelelahan

1. Keluhan sulit tidur membaik 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional

2. Keluhan sering terjaga membaik 3. Monitor pola dan jam tidur

3. Keluhan tidak puas tidur 4. Anjurkan melakukan aktivitas bertahap


membaik
5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
4. Keluhan pola tidur berubah meningkatkan asupan makanan
membaik Edukasi latihan fisik

5. Keluhan istirahat tidak cukup 1. Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fifiologis olahraga
membaik.
2. Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi
kesehatan

3. Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat


4. Ajarkan teknik mengihndari cedera saat berolahraga
5. Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk
memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan
fisik
Pemantauan tanda vital

1. Monitor tekanan darah


2. Monitor nadi
3. Monitor pernapasan
4. Monitor suhu tubuh
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Derfisiensi pengetahuan 1. Memonitor TTV S:
infeksi b.d kurangnya 2. memonitor hasil laboratorium  klien mengatakan badan terasa lemas, mual
pajanan informasi 3. Memberikan edukasi proses penyakit muntah tidak nafsu makan
4. melakukan pemeriksaan fisik Klien mengatakan sekarang baru mengerti tentang
5. kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan penyakitnya
tambah darah
O:
 klien tampak lelah
 konjungtiva anemis
 TD : 100/80 mmhg
 N : 60x/menit
A:
 masalah defisiensi pengetahuan infeksi belum
teratasi
P:
 intervensi dilanjutkan
2. Gangguan pola tidur b.d 1. Memonitor jam tidur pasien sehari-hari S:
kurang kontrol tidur 2. Memonitor waktu makan atau minum dngan waktu  Keluarga pasien pasien selama sakit
tidur tidur kurang
3. Memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari dan  Pasien megatakan susuh tidur karena batuk
jamnya O:
4. Memonitor efek – efek medikasi terhadap pola  Pasien tampak letih karna kurang tidur
tidur  Pasien tampak susah tidur
5. Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat A:
6. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman  masalah gangguan pola tidur belum terastasi
7. Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga untuk P:
latihan rom aktif dan pasid Intervensi dilanjutkan
8. Memfasilitasi pasien untuk
mempertahankan aktivitas sebelum tidur

Anda mungkin juga menyukai