Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA ANEMIA

Disusun oleh:

AHMAD SYAIFUDIN (2022207209077)

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU - LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) PROFESI NERS STIKes
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama Tn.
: D
Umur 25 Tahun
:
Jenis Kelamin Laki-laki
:
Status Perkawinan Menikah
:
Agama Islam
:
Suku Jawa
:
Pendidikan SMA
:
Alamat SB 5
:
Tanggal Pengkajian 14 Oktober 2022
:
Diagnosa Medis Anemia
:
Keluarga terdekat yang bisa
dihubungi
Nama Ny.S
:
Umur 23 Tahun
:
Pendidikan SMA
:
Hubungan dengan klien Istri
:

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD/Poliklinik):
Klien datang ke UGD Puskesmas pada tanggal 14 Oktober 2022 diantar
oleh istrinya dengan keluhan badan terasa lemas, pusing dan kadang-
kadang batuk. Saat dilakukan pengkajian konjungtiva pada mata tampak
anemis. TD : 110/60 mmHg, RR : 24 x/mnt, N : 60 x/mnt, S : 36,5°C
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang:
1) Keluhan utama saat pengkajian :
Klien mengatakan badan terasa lemas
2) Keluhan penyerta
Klien mengatakan hanya pusing dan kadang-kadang batuk

c. Riwayat Kesehatan Lalu:


Klien mengatakan dahulu tidak pernah mengalami penyakit yang sama
seperti ini.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama maupun yang menurun.

e. Riwayat Psikososial Spiritual


1) Psikologis
Klien mengatakan ingin sembuh dan mengatakan bahwa kesehatan itu
sangat penting

2) Sosial
Keluarga mengatakan klien tinggal bersama anak dan istrinya. Istrinya
selalu memberikan semangat kepada klien untuk proses
penyembuhannya. Klien dikenal baik dengan tetangga dilingkungan
sekitar rumahnya
3) Spiritual
Klien mengatakan ia selalu berdoa meminta kesembuhan penyakitnya,
meskipun sedang sakit klien tetap melaksanakan kewajiban nya sebagai
seorang muslim seperti sholat dan membaca Al-Quran.

f. Pengetahuan Pasien & Keluarga


Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit anemia

g. Lingkungan
keluarga mengatakan didalam rumah klien bersih.

h. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:


Jabarkan pola kebiasaan sehari-hari dengan rinci meliputi pola sebelum dan saat
sakit sebagai berikut :
1). Pola Pemenuhan Nutrisi & Cairan :
Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit seminggu yang lalu nafsu makannya baik,
makan 3 kali sehari dengan porsi makan yang kurang lebih 3 sendok nasi dan
di habiskan. Klien mengatakan jenis makanan sehari-hari nasi putih dan lauk
seperti sayur, ikan atau tahu tempe. Klien mengatakan tidak membatasi porsi
makannya, klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan, klien makan
mengggunakan tangan kanan, sebelum makan klien berdoa. Klien
mengatakan minum 7-8 gelas sehari dengan jenis minuman air putih,
pemenuhan melalui oral.

Saat sakit

Klien mengatakan makan 2 kali sehari karena tidak nafsu makan porsi
makan di puskesmas hanya habis ½ porsi. Klien mengatakan minum air
putih kurang lebih 5 gelas sehari. klien terpasang infus dengan RL dengan
jumlah 20 tts/menit

2). Pola Eliminasi


1) Eliminasi BAK
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar, klien
mengatakan buang air kecil 4x dalam sehari, (kencing banyak, warna
kuning jernih, bau khas amoniak)

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit buang air kecil 2-3x dalam sehari (banyak,
warna kuning pekat, bau khas amoniak)

2) Eliminasi BAB
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar, klien
mengatakan buang air besar 2x dalam sehari

Saat sakit
Klien mengatakan selama masuk Puskesmas baru 3x buang air besar, klien
mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar.

3).Pola Personal Hygiene


Sebelum Sakit
klien mengatakan mandi 2x/hari..

Saat Sakit
klien mengatakan mandi tetap 2x/hari.

4). Pola Istirahat & Tidur


Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit jarang tidur siang karena suka mencari
besi/tembaga, klien mengatakan jika malam klien tidur jam 20:00.

Saat sakit
Klien mengatakan tidak bisa istirahat karena tidak nyaman di puskesmas,
dan pasien juga merasa pusing.

5). Pola Aktivitas & Latihan


Sebelum sakit
Klien mengatakan kegiatan sehari-hari sebelum sakit pergi ke sawah atau
ke ladang, tidak ada kesulitan pergerakan tubuh

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit badan terasa lemas dan hanya berbaring
ditempat tidur. Aktivitas selama sakit dibantu oleh istrinya

6). Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Klien mengatakan kesehariannya suka merokok.
3. Pengkajian Fisik (Pengkajian Fokus)
Pengkajian Fisik meliputi Pemeriksaan Umum & Pemeriksaan Persistem
a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum Baik


Kesadaran Composmentis
Tekanan Darah 110/80 mmHg
Nadi 60 x/menit
Suhu 36,5 C
RR 24 x/menit

b. Pemeriksaan fisik per sistem


1). Sistem Penglihatan:
Bentuk simetris kanan dan kiri, mata terlihat sembab dan lelah, konjungitva
anemis, sklera tidak ikterik, terdapat lingkaran hitam disekitar mata.

2). Sistem Pendengaran :


Simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat serumen, bersih, pendengaran
baik

3). Sistem Wicara


Tidak ada kesulitan / gangguan wicara yang dialami.

4). Sistem Pernafasan


a) Inspeksi Bentuk Hidung Simetris, terdapat secret, tidak ada polip, klien
tidak mengalami epitaksis, Bentuk dada normochest, gerakan dada
simetris kanan dan kiri, tidak ada alat bantu pernapasan.
b) PalpasiTidak ada pembesaran kelenjar tyroid ataupun tumor dileher
c) Perkusi Suara nafas sonor
d) Auskultasi Bunyi nafas vesikuler, Tidak terdapat clubbing finger pada
klien

5). Sistem Kardiovaskuler


a) Inspeksi
Konjungtiva tanpak pucat,
b) Palpasi
Ictus cordis teraba 2 cm dibawah aerola mamae, tidak ada peningkatan
vena jugularis, teraba detak jantung pada inter costa 5 mid clavikula
sinistra.
c) Perkusi Batas jantung atas Inter Costa 4-5 mid clavikula sinistra, batas
bawah Inter Costa mid clavikula sinistra, batas kanan sternalis sinistra,
batas kiri axila anterior sinistra.

d) Auskultasi
Auskultasi bunyi jantung 1 (Lup) pada inter costa 4-5 mid clvikula
sinstra, bunyi jantung II (dup) aorta dan pulmonal pada inter costa 2-3
dextra dan ICS 2-3 steral sinistra. Tidak terdengar bunyi jantung
tambahan.

6). Sistem Neurologi


Klien mengatakan merasa pusing kesadaran composmentis GCS 15,

7). Sistem Pencernaan


a) Inspeksi Sclera ikterik, tidak ada palaktoskizis pada mulut,
b) Auskultasi Bising usus 10x/m
c) PalpasiTidak ada nyeri tekan pda abdomen
d) Perkusi
Terdengar timpani pada kuadran kiri dan kanan bawah dan
pekak pada kuadran kiri kanan atas

8). Sistem Immunology


Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Klien mengatakan tidak ada
alergi baik terhadap cuaca, debu maupun bulu binatang

9). Sistem Endokrin


Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar karotis, serta tidak
ada
hiperglikemi dan hipoglikemi

10). Sistem Urogenital


Frekuensi berkemih 4-5x warna kuning dan bau khas

11). Sistem Integumen


Warna sawo matang,Tugor kulit elastis, tidak ada oedem, akral hangat,

12). Sistem Muskuloskeletal


Tidak terdapat fraktur, tidak terdapat nyeri tekan, kemampuan pergerakan
sendi dan tungkai bebas kekuatan otot tangan kanan dan kiri, kaki kanan
dan kiri maksimal.

13). Sistem Reproduksi


Tidak ada gangguan seksual

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Tabel Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai runjukan

Hematologi

lengkap 5,2 g/dl 14.0 – 18.0

Hemoglobin 3,19 10٨6/ul 4.50 – 6.00

Eritrosit 4,30 10٨3/ul 4.00 – 12.00

Leukosit 23,9 % 40.0 – 48.0

Hematocrit 247 10٨3/ul 150 – 450


Trombosit 48,5 Pg 27.0 – 31.0

Neutrophil 37,1 g/c 32.0 – 37.0

Limfosit

5. PENATALAKSANAAN
Tuliskan penatalaksanaa medis & keperawatan yang klien peroleh selama proses
perawatan dengan menyertakan waktu:
a. Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain)
IVFD NACL 0,9% 20 TPM

b. Penatalaksanaan Keperawatan (Saat pengkajian)


Edukasi tentang penyakit anemia
Monitor ttv
Melakukan pemeriksaan fisik

B. ANALISA DATA
NO DATA (S) MASALAH (P) ETIOLOGI (E)
1. DS : klien mengatakan Perfusi perifer tidak Penurunan konsentrasi
badan terasa lemas, efektif hemoglobin
pusing

DO : Konjungtiva
anemis
TD: 110/80 mmHg
N : 60x/menit
Hb: 5,2 g/dl

2. DS : klien mengatakan Defisit nutrisi Ketidakmampuan


saat sakit makan 2x mengabsorbsi nutrien
sehari karena tidak
nafsu makan.
DO : porsi makan di
puskesmas hanya
habis ½ porsi
3. DS : klien mengatakan Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan antara
saat sakit badan suplai dan kebutuhan
terasa lemas, oksigen
pusing dan hanya
berbaring
ditempat tidur
DO : klien tampak
lelah, mata
sembab, terlihat
lingkaran hitam
pada daerah sekitar
mata
Aktivitas selama
sakit dibantu oleh
istrinya

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS

1. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin.


2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient.
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
D. RENCANA KEPERAWATAN

Hari/ Perencanaan
Tgl Dx. Kep Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi
D.0009 keperawatan diharapkan perfusi 1. Periksa sirkulasi perifer
perifer meningkat L.02011 dengan 2. Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi.
kriteria hasil : 3. Anjurkan berolahraga rutin
4. Anjurkan program diet untuk memperbaiki
1. Demyut nadi perifer sirkulasi
meningkat 5. Anjurkan menghindari penggunaan obat
penyakit beta
2. Warna kulit pucat meningkat
3. Pengisian kapiler meningkat Edukasi proses penyakit
4. Akral meningkat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
informasi
5. Turgor kulit meningkat 2. Jelaskan penyebab dan faktor risiko
penyakit
3. Jelaskan patofisiologi munculnya penyakit
4. Jelaskan tanda gejala yang ditimbulkan oleh
penyakit.

Pemantauan hasil laboratorium


1. Identifikasi pemeriksaan laboratorium yang
diperlukan
2. Monitor hasil laboratorium
3. Periksa kesesuaian hasil laboratorium
dengan penampilan klinis pasien
4. Kolaborasi dengan dokter jika hasil
laboratorium memerlukan intervensi media
2 Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien D.0019 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
keperawatan diharapkan defisit
nutrisi membaik L.03030 dengan 1. Identifikasi status nutrisi
kriteria hasil :
2. Identifikasi makanan yang disukai
1. Porsi makanan yang dihabiskan
membaik
3. Monitor asupan makanan

2. Verbalisasi keinginan untuk 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium


meningkatkan nutrisi membaik 5. Sajikan makanan secara menarik dan sesuai suhu
3. Pengetahuan tentang pilihan Edukasi diit
makanan yang sehat membaik 1. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan
4. Frekuensi makan membaik masa lalu
5. Nafsu makan membaik 2. Jelaskan kepatuhan diit terhadap kesehatan

3. Informasikan makanan yang diperbolehkan dan


dilarang

4. Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler 20-


30 menit setelah makan

5. Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi


Pemantauan nutrisi

1. Identifikasi pola makan

2. Identifikasi kemampuan menelan

3. Monitor mual muntah

4. Monitor warna konjungtiva

5. Monitor hasil laboratorium

6. Informasikan hasil pemantauan


3 Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi
kebutuhan oksigen keperawatan diharapkan toleransi
aktivitas meningkat L.05047 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
dengan kriteria hasil : mengakibatkan kelelahan

1. Frekuensi nadi meningkat 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional

2. Saturasi oksigen meningkat 3. Monitor pola dan jam tidur

3. Kemudahan dalam melakukan 4. Anjurkan melakukan aktivitas bertahap


aktivitas sehari-hari
5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
4. Perasaan lemah meningkat meningkatkan asupan makanan
Edukasi latihan fisik
5. Warna kulit meningkat
1. Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fifiologis olahraga
2. Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi
kesehatan

3. Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat


4. Ajarkan teknik mengihndari cedera saat berolahraga
5. Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk
memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan
fisik
Pemantauan tanda vital
1. Monitor tekanan darah
2. Monitor nadi
3. Monitor pernapasan
4. Monitor suhu tubuh
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Perfusi perifer tidak efektif 1. Memonitor TTV S:
b.d penurunan konsentrasi 2. memonitor hasil laboratorium  klien mengatakan badan terasa lemas dan
hemoglobin 3. Memberikan edukasi proses penyakit pusing
4. melakukan pemeriksaan fisik
5. kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan O:
tambah darah  klien tampak lelah
 konjungtiva anemis
 TD : 100/80 mmhg
 N : 60x/menit
A:
 masalah perfusi perifer tidak efektif belum
teratasi
P:
 intervensi dilanjutkan

2. Defisit nutrisi b.d Nutrition Managemen S:


ketidakmampuan 1. Mengkaji adanya alergi makanan  Pasien mengatakan selama sakit nafsu
mengabsorbsi nutrien 2. Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk makan berkurang
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang  Pasien mengatakan badan terasa lemas
dibutuhkan pasien  Keluarga pasien mengatakan parsi
3. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake yang diberikan tidak habis
Fe O:
4. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
51

5. Menyakinkan diet yang dimakan  Pasien tampak letih


mengandung tinggi serat untuk mencegah  Pasien tamoak berbaring ditempat tidur
konstipasi  Berat badan pasien turun
6. Memberikan makanan yang
terpilih(sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi A:
7. Mengajarkan pasien bagaimana membuat  Masalah deficit nutrsi belum teratasi
catatan makanan harian P:
8. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Intervensi dilanjutkan
9. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
10. Mengkaji kemampuan pasien untuk
mendapat nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa
dilakukan
3. Memonitor interaksi anak dan orang tua saat
makan
4. Memonitor lingkungan saat makan
5. Menjadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
6. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
7. Memonitor turgor kulit
8. Memonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
9. Memonitor mual dan muntah
10. Memonitor kadar Hb, dan kadar Ht
11. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan
12. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
13. Memonitor kalori dan intake nutrisi
14. Mencatat adanya edema
15. Mencatat warna lidah jika berwarna magenta

3. Intoleransi aktivitas b.d Management energi S:


ketidakseimbangan antara 1. Memonitor jam tidur pasien sehari-hari  Keluarga pasien pasien selama sakit
suplai dan kebutuhan 2. Memonitor waktu makan atau minum dngan waktu tidur kurang
oksigen tidur  Pasien megatakan susuh tidur karena batuk
3. Memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari dan O:
jamnya  Pasien tampak letih karna kurang tidur
4. Memonitor efek – efek medikasi terhadap pola  Pasien tampak susah tidur
tidur A:
5. Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat  masalah intoleransi aktivitas belum terastasi
6. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman P:
7. Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga untuk Intervensi dilanjutkan
latihan rom aktif dan pasid
8. Memfasilitasi pasien untuk
mempertahankan aktivitas sebelum tidur

Anda mungkin juga menyukai