J
DENGAN DIAGNOSA SEPSIS NEONATORUM DI RUANG INTENSIF
UNIT (ICU) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DEMANG SEPULAU RAYA
LAMPUNG TENGAH
Disusun Oleh :
1. ANDINI DEVITA SARI
2. ALFIAN PRIMA GINANJAR
3. WIWIK HIDAYATI
4. KINAH RETNO MAWARTI
5. JOKO NAYOGYO
6. IMAM BAGUS
7. RITA SALEH
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : By. Ny. J
No. RM : 12.38.68
Tanggal Lahir : 13 November 2019
Umur : 3 Hari
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alergi :-
Alamat Rumah Endang Rejo Kec. Seputih Agung
Tgl Masuk : 13 November 2019
Diagnosa Medis Sepsis
D. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Pada saat dilakukan pengkajian tidak terdapat sumbatan jalan nafas klien seperti cairan,
secret, darah dan benda asing.
2. Breathing
Saat dilakukan pengkajian klien tampak sesak, terdapat retraksi dinding dada, respirasi 42
kali/menit, 02 1 L/menit SPO2 95%, tampak terpasang ventilator NIV/IPVP Frekuensi 30
dengan Volune Tidal 0,012, PEEV 5, PSAB 15, FIV2 mulai dari 30%, suara paru-paru
ronchi.
3. Circulation
Saat dilakukan pengkajian klien tampak pucat, bibir klien tampak kebiruan, akral teraba
hangat, tampak kebiruan di ujung jari kaki dan tangan, SPO2 95%, CRT < 3 detik, suhu :
37,3’C, Nadi 112x/menit.
4. Disability
Kesadaran klien semi coma klien tidak dapat dibangunkan sama sekali, masih dapat
merangsang nyeri tetapi hanya sedikit, reflek korne dan pupil masih baik. GCS (E1
Vventilator M3) klien tidak dapat membukamata saat diberikan rangsangan nyeri, Verbal
klien tidak dapat dikaji karena terpasang ventilator, Motorik klien tampak pergerakan
fkleksi abnormal. Klien tampak terpasang ventilator, klien tampak terpasang OGT, Klien
terpasang IVFD Dextrose 10% 8 tts/menit, klien tampang didalam incubator, klien
terpasang monitor.
E. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Kardiovaskuler
Saat dilakukan pengkajian dada klien tampak simetris, terdapat retraksi dinding dada,
tidak terdapat bunyi tambahan pada jantung, bunyi jantung klien terdengar lup-dub, nadi
112 kali/menit, irama nadi tidak teratur, SPO2 95%, CRT < 3 detik, gambaran EKG pada
monitor klien Sinus Rhytem.
2. Pernafasan
Saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil dada klien tampak simetris, terdapat retraksi
dinding dada, akral teraba hangat, klien tampak sesak, klien terpasang ventilator,
terpasang 02 1 L/menit, RR : 42 kali / Menit, SPO2 95%. Bunyi paru-paru ronchi.
4. Nutrisi
Saat dilakukan Pengkajian Klien tampak terbasang OGT, BB saat lahir 2400 gram dan
BB saat pengkajian 2400 gram, klien mendapatkan nutrisi melalui IVFD Dextrose 10% 8
tts/menit, dan ASI/PASI 1-2 cc/ 2 jam melalui OGT.
5. Cairan
Saat dilakukan pengkajian klien tampak terpasang IVFD Dextrose 10 % 8 tts/menit, dan
asi/pasi 1-2 cc/24 jam, klien terpasang pampers, BB klien saat ini 2400 gram.
BC = intake – output IWL = 30 x 2.4 kg /hari
= (infuse + minum) – (urine + IWL) = 72 cc / hari
= (500 + 24) – (115 + 72)
= 524 - 187
= 337 cc
6. Muskuloskeletasl
Saat dilakukan pengkajian tonus otot klien tidak dapat dikaji karena terdapat penurunan
kesadaran. Klien tampak letargi. Tidak terdapat kejang, Terdapat tulang spina, dan tidak
ada kelainan pada muskoleskeletal klien.
7. Gastrointestinal
Saat dilakukan pengkajian abdomen klien tampak simetris, abdomen teraba lunak,
terdapat umbilicus, tidak terdapat asites dan distensi.
8. Genitourinaria
Saat dilakukan pengkajian terdapat skrotum dan testis pada genelatia klien, terdapat
lubang uretra. Klien tampak menggunakan pampers. Terdapat lubang anus. Tidak terdapat
benjolan pada genitalia klien.
9. Integument
Saat dilakukan pengkajian kuliat klien tampak elastic, tidak tampak tanda-tanda dehidrasi,
tidak ada ruam kemerahan, benjolan dan luka pada kulit klien. Pada ujung jari dan kaki
tampak kebiruan. Akral teraba hangat, suhu 37,5’C.
F. MONITORING TIAP JAM
736 7
250 temp x
biru 200 MAP
H
E
M
O
D
I Hijau 150
N
A
M
I
K BP Hitam 100
A
HR 50 merah
Kesadaran Semi Coma Semi Coma Semi Coma Semi Coma Semi Coma
Irama EKG SR SR SR SR SR
Nyeri Tidak dapat Tidak dapat Tidak dapat Tidak dapat Tidak dapat
dikaji dikaji dikaji dikaji dikaji
CVP - - - - -
SAO2/SPO2 95% 95% 95% 95% 95%
R Tipe Vent NIV mode NIV mode NIV mode NIV mode
E /IPVP /IPVP /IPVP /IPVP
S PEEP/CPAP PEEP PEEP PEEP PEEP PEEP
P RR 42 40 34
I TV
R
FiO2
N Mata Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
E respon dengan respon dengan respon dengan respon dengan respon dengan
U rangsangan rangsangan rangsangan rangsangan rangsangan
R nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri
O Reaksi Verbal Verbal Verbal Verbal Verbal
ventilator ventilator ventilator ventilator ventilator
Kaki Fleksi abnormal Fleksi abnormal Fleksi Fleksi abnormal Fleksi abnormal
abnormal
Tangan Fleksi abnormal Fleksi abnormal Fleksi Fleksi abnormal Fleksi abnormal
abnormal
GCS E1 Vvent M3 E1 Vvent M3 E1 Vvent M3 E1 Vvent M3 E1 Vvent M3
M Line 1
A Line 2
S Line 3
U
infus 100 cc 100 cc 100 cc 100 cc 100 cc
K
Enteral 5 cc 5cc 5cc 5 cc 4 cc
Total 105 cc 105 cc 105 cc 105 cc 104 cc
K NGT
E Urin 23 cc 23 cc 23 cc 23 cc 23 cc
L BAB + - + + +
U Drain - - - - -
A
R
IWL 15 cc 15 cc 15 cc 15 cc 12 cc
Total 38 cc 38 cc 38 cc 38 cc 35 cc
G. PEMERIKSAN DIAGNOSTIK
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. IVFD dextrose 10% 8 tetes/menit
2. Gentamiin 12 mg/24 jam
3. Ampicilin 20 mg/ 12 jam
4. Aminophilin 5 mg/12 jam
5. Asi Pasi 1-2 CC / 2 jam