Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA An.

A
DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT DI RUANG IGD
RSUD AJIBARANG

DISUSUN OLEH:
AN UMILAH FEBRIANI
P1337420216122
3C

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2019
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA An. A
DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT DI RUANG IGD
RSUD AJIBARANG

A. PENGKAJIAN
Identitas Penyaji
Nama : An Umilah Febriani
NIM : P1337420216122
Tanggal : 17 Januari 2019
Tempat : Ruang IGD RSUD Ajibarang
Jam : 13.00 WIB

1. Identitas Pasien
No RM : 31888
Nama : An. A
Umur : 2 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 15 Maret 2017
Agama : Islam
Alamat : Pekuncen, RT 07 RW 03 Ajibarang
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal masuk : 16 Januari 2019
Diagnosa medis : Diare Akut Dehidrasi Berat
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Hubungan : Orang Tua
Alamat : Pekuncen, RT 07 RW 03
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan anaknya bisa BAB sampai 10x perhari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Ketika dirumah pasien mengalami diare sampai 10x lebih karena
mencoba susu formula, kemudian pasien dibawa berobat ke bidan dan
mendapatkan obat. Dirasa tidak ada perubahan Ibu pasien membawa ke
ke IGD RSUD Ajibarang pada tanggal 16 Januari 2019 dengan keluhan
diare lebih dari 10x konsistensi cair berwarna kuning, lemas. Hasil
pemeriksaan di IGD: S: 37°C, N: 92x/menit, RR: 27x/menit BB: 6,2 kg.
Diberikan terapi infus Asering 20 tpm di tangan kiri, infus sanmol 60 mg,
Inj. IV Ceftriaxone 200 mg, Inj. Ampicilin 150 mg, Inj. Dexametason 1
mg, Inj. Sibital 7,5 mg, L bio 1 sacet.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah menderita penyakit
yang sama.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit keturunan ataupun menular lainnya.

4. Pengkajian Primer
a. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada sekret
b. Breathing
Pola nafas normal, irama reguler, RR: 38 x/menit, tidak memakai otot
bantu nafas, terpasang alat bantu nafas nasal kanul 3L/menit.
c. Circulationt
Akral hangat, CRT <3 detik, HR: 144 x/menit, SPO2 95%
d. Disability
Kesadaran composmentis, GCS: E:4, M:4, V:4, pupil isokor 3mm, reaksi
cahaya kanan (+), kiri (+), tidak ada paresis, ROM penuh.
e. Eksposure
Tidak ada oedem, tidak ada fraktur, suhu 36.9°C.

5. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak ada alergi obat antibiotik.
b. Penilaian Nyeri
Tidak ada nyeri yang dirasakan pasien.
c. Risiko Jatuh
Score 16 (resiko tinggi)
d. Tanda Tanda Vital
- HR : 144x/menit
- SPO2 : 95 %
- RR : 38x/menit
- Suhu : 36.9 C
e. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Head to Toe
 Kepala dan Leher
- Kepala
Inspeksi : mesochepal, rambut tipis hitam, pendek , tidak
mudah rontok,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan (-) oedema
- Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran tiroid
Palpasi : tidak ada nyeri telan
 Mata dan Telinga
- Mata
Inspeksi : mata simetris, konjungtiva tampak anemis , kelopak
mata tampak sayu
Palpasi : tidak ada nyeri tekan ,
- Telinga
Inspeksi : simetris , bersih , tidak ada cairan, tidak ada serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Hidung
Inspeksi : septum simetris, tidak ada polip
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
penciuman : baik
 Mulut dan Tenggorokan
- Mulut
Inspeksi : mukosa kering
- Tenggorokan
Inspeksi : tidak ada tonsilitis
 Kulit
Inspeksi : kulit kering , warna kulit sawo matang
Palpasi : turgor kulit <3 detik
 Wajah : Simetris tidak ada oedema.
 Thorax
- Jantung:
Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak
Palpasi : Ictus Cordis tak teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal tidak ada bunyi
tambahan
- Paru-paru :
Inspeksi : Paru kiri dan kanan simetris, tidak ada oedema.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Tidak ada oedema pulmonal.
Auskultasi : Vesikuler.
 Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi maupun oedema.
Auskultasi : Bising usus normal 20x/menit.
Palpasi : Tidak ada benjolan, terdapat nyeri tekan.
Perkusi : Tidak ada asites.
Input nutrisi : 900cc/hari
 Ekstermitas : Terpasang infus Asering pada tangan kiri pasien.
 Genetalia :Pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien tidak terpasang
DC, output BAB 1200 cc/hari

f. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Natrium 142 mmol/L 135-147
Kalium 2,9 mmol/L 3,5-5,0
Klorida 109 H mmol/L 95-105
S. TYPHI O Negatif Negatif
S. TYPHI H Positif Negatif
S. PARATYPHI Negatif Negatif
A-H
g. Program Terapi
Waktu
Dosis yang
No Nama Obat Pemberian
diberikan

1. Asering 25 tpm 24 jam


mikro
2. Ceftriaxone 200 mg 3x1
3. Inj. 0,9 mg 4x1
Dexametason
4. Inj. Sibital 15 mg 2x1
5. Inj. 300 mg 4x1
Ampicilin
6. L bio 1 sacet. 1 sacet 2x1

7. Oralit 25-50 cc Saat diare

B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : - Kehilangan cairan Kekurangan
DO : KU lemas, kesadaran aktif volume cairan
composmentis, bising usus
pasien 45x / menit, turgor kulit
kurang elastic, mukosa bibir
kering, BAB 10x/hari konsistensi
cair
HR : 144x/menit
SPO2 : 95 %
RR : 38x/menit
Suhu : 36.9 C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosa
NOC NIC
Keperawatan
Kekurangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan
volume cairan keperawatan selama 2x24 jam - Timbang
berhubungan diharapkan kekurangan volume popok/pembalut
dengan kehilangan cairan teratasi dengan kriteria hasil jika diperlukan
cairan aktif : - Pertahankan
Indikator Awal Tujuan catatan intake dan
Keseimbangan 2 5 output yang akurat
intake dan - Monitor status
output dalam hidrasi (
24 jam kelembaban
Turgor kulit 2 5 membran mukosa,
nadi adekuat,
Kelembaban 2 5 tekanan darah
membran ortostatik ), jika
mukosa diperlukan
Keterangan : - Monitor vital sign
1 : sangat terganggu - Kolaborasikan
2 : banyak terganggu pemberian cairan
3 : cukup terganggu intravena IV
4 : sedikit terganggu - Monitor status
5: tidak terganggu nutrisi
- Dorong masukan
oral
- Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai
output
- Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
- Distribusikan
asupan cairan
selama 24 jam
- Atur
kemungkinan
tranfusi
E. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
Kamis, 17 1 - Memonitor vital sign DS : -
Januari 2018 DO : KU lemah,
13.15 composmentis
E4M4V4
- S : 36,9°C
- RR : 38x/menit
- HR: 144x/menit
- SPO2 : 95 %
13.30 1 - Menimbang popok/ DS: -
pembalut jika DO : Pasien
diperlukan kooperatif
13.35 1 - Memonitor status DS : -
hidrasi ( kelembaban DO : Pasien masih
membran mukosa, tampak lemah,
nadi adekuat, tekanan membran mukosa
darah ortostatik ), jika kering
diperlukan
13.40 1 - Mengkolaborasikan DS: -
pemberian cairan DO : Pasien
intravena IV terpasang infus
Assering 25 tpm
13.00 1 - Mendorong masukan DO :-
oral DS : Keluarga
selalu memberikan
ASI atau susu
formula rendah
laktosa
Jumat, 18 1 - Memonitor vital sign DS : -
Januari 2019 DO : KU lemah,
08.00 composmentis
E4M4V4
- S : 37,1°C
- RR : 26x/menit
- HR: 144x/menit
- SPO2 : 100%
08.10 1 - Mendorong keluarga DS: -
untuk membantu DO : Pasien terlihat
pasien makan mengikuti perintah
09.15 1 - Mendistribusikan DS: -
asupan cairan selama
DO: pasien
24 jam
terpasanag KN1B
25 tpm

10.15 1 - Mempertahankan DS: -


catatan intake dan
DO : mencatat
output yang akurat
intake dan output

14.00 1 - Menimbang popok/ DS: -


pembalut jika DO : Pasien
diperlukan kooperatif
F. EVALUASI
Hari/Tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf
Kamis, 17 1 S-
Januari 2018 O : KU lemah, composmentis E4M4V4
- S : 36,9°C
- RR : 38x/menit
- HR : 144x/menit
- SPO2 : 95%
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keseimbangan 2 5 3
intake dan output
dalam 24 jam
Turgor kulit 2 5 3

Kelembaban 2 5 3
membran mukosa

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor KU
- Monitor TTV
- Monitor intake, output, balance cairan
- Kolaborasi medis untuk pemberian
cairan parenteral
Jumat, 18 1 S:-
Januari 2018 O : KU lemah, composmentis E4M4V4
- S : 37,1°C
- RR : 26x/menit
- HR : 144x/menit
- SPO2 : 100%
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keseimbangan 2 5 4
intake dan output
dalam 24 jam
Turgor kulit 2 5 4

Kelembaban 2 5 4
membran mukosa

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor KU
- Monitor TTV
- Monitor intake, output, balance cairan
- Kolaborasi medis untuk pemberian
cairan parenteral

Anda mungkin juga menyukai