THYPOID
Disusun Oleh :
Tridara Februaluki 18210100096
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. K
Umur : 14 Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Alamat : Napal Putih Bengkulu
Status : Belum kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Tanggal Masuk RS : 6 april 2022
Tanggal Pengkajian : 6 april 2022
Dx. Medis : Thypoid
ket :
: meninggal
: meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
6. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital
Suhu : 37 C
Nadi : 90x/menit
RR : 28x/menit
TD : 120/80 mmHg
b. Sistem kardiovaskuler
a) Inspeksi
Tidak ada nyeri dada, ictus tidak terlihat, kesadaran GDS = 8 E1 V2 M5
b) Perkusi
Ictus tidak teraba, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema
dan tidak ada distensi vena jugularis.
c) Palpasi
Batas jantung kanan atas : ICS II linea para sternalis dextra. Batas jantung
kanan bawah : ICS linea para sternalis dextra. Batas jantung kiri atas : ICS V
linea para sternalis. Batas jantung kiri bawah : ICS V midclavicula sinistra
d) Auskultasi
Murmur ( - ), gallops ( - ), bunyi jantung S 1 S2 regular, tidak ada suara
tambahan
c. Sistem pernafasan
a) Inspeksi
Hidung normal, tidak ada lesi, tidak ada pendarahan. Bentuk dada simetris,
tetaksi dinding dada normal, tidak terlihat adanya pembengkakan, tidak
terlihat adanya penggunaan alat bantu pernafasan
b) Perkusi
Irama nafas teratur, tidak adannya pembengkakan bentuk dada simetris, tidak
adanya nyeri tekan, pergerakan dinding dada teraba, kulit dinding dada teraba
elastis, akral kulit hangat
c) Palpasi
Tidak terdapat adanya retrasi dada, batas paru hepar : ICS 4 - 6, batas atas kiri
jantung ICS 2 -3, batas jantung kanan atas : ICS 2 linea strernalis kanan, batas
jantung bawah kiri : ICS V midclavicula sinistra
d) Auskultasi
Suara nafas vesikuler, tidak ada nafas tambahan
d. Sistem persyarafan
a) Inspeksi
Tingkat kesadaran sommolen GCS = 8 ( E1 V2 M5 ) pasien tidak sadarkan diri,
pupil isokor
b) Perkusi
Tidak mengalami gangguan neurologi, reflek baik.
c) Palpasi
d) Auskultasi
e. Sistem perkemihan
a) Inspeksi
Tidak terdapat edema pada palpebral, tidak terdapat distensi kandung kemih.
b) Perkusi
Tidak ada nyeri ketuk pada ginjal
c) Palpasi
Tidak adanya nyeri tekan, terdengar suara dullness pada perkusi kandung
kemih, tidak ada pembesaran pada ginjal
d) Auskultasi
Terdengar adanya bruit ( bising ) pada aorta abdomen dan arteri renalis
f. Sistem pencernaan
a) Inspeksi :
Keadaan mulut bersih, tidak adanya sianosis, tidak aadanya labio dana
mukosa, tidak ada kesulitan menelan
b) Palpasi
Tidak terdapat asites, nyeri tekan pada perut bagian ulu hati, tidak ada
pembesaran pada hepar
c) Perkusi
Pekak hati posistif normal, limfa terletak di cekungan superior, timfani
d) Auskultasi
Bising usus 19 x/menit
g. Sistem muscukuekeletal
a) Inspeksi
Tidak adanya pitting edema, tidak ada keterbatasan dalam pergerakan, tidak
ada pembengkakan, tidak terdapat kontraktur, tidak ada scolio
b) Palpasi
CRT <3 detik, akral hangat kering dan merah, kekuatan otot
555 555
555 555
c) auskultasi
tidak dikaji
d) auskultasi
tidak dikaji
h. Sistem endokrin
a) Inspeksi
Nafas tidak berbau, tidak ada luka gangren
b) Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c) Perkusi
Tidak dikaji
d) Auskultasi
Tidaak dikaji
i. Sistem integumen
a) Inspeksi
Warna kulit tidak pucat, rambut dan kepala tampak bersih, tidak terdapat luka
dan lesi di daerah bokong, tidak ada ulkus, tidak ada luka bakar, tidak adaa
edema
b) Palpasi
Tugor kulit dalam waktu < 2 detik, akral teraba hangat
c) Perkusi
Tidak di kaji
d) Auskultasi
Tidak di kaji
j. Sistem imun dan Hematologi
a) Inspeksi
Suhu 37 C, tidak ada pendarahan dan gusi tidak mudah berdarah
b) Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak adanya splenmegali dan
hepatomegali
k. Sistem Reproduksi
a) Inspeksi
Tidak ada masalah padaa system reproduki
b) Palpasi
Tidak dikaji
c) Perkusi
Tidaak dikaji
d) Auskultasi
Tidak dikaji
7. Pola fungsinal ( Gordon )
a. Oksigenisasi
a) Sebelum sakit
klien tidak mengalami sesak nafas, pernafasan normal, klien bernafas tidak
menggunakan alat bantu, tidak ada sianosis
b) Seelama sakit
klien mengatakan tidak mengalami sesak nafas, RR 28x/menit, klien bernafas
tidak menggunakan alat bantu, tidak ada sianosis, tidak ada otot bantu
pernafasan
8. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
9 4-10
Monosit
Hematokrit 40 L:40-54 / P:35-47
9. Program terapi
- Kloramfenikol 4 x 500 mg
- Tiamfenikol 4 x 500 mg
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
D. PATHWAY
Salmonella Typosa
Perasdangan pada
saluran cerna
Suhu tubuh
DEMAM THYPOID
Mk:
Zat piregon Nyeri
Mk: beredar dalam
darah
Devisit volume
cairan
Hipotalamus
Mk:
Hipertermi
E. ANALISA DATA
- Kesadaran composmetis
Imunitas humoral ( IgA )
- Mukosa bibir kering kurang baik
- Klien tampak pucat
- Suhu : 38 C
- Nadi : 90x/menit Kuman masuk ke dalam usus
- RR : 28x/menit
Masuk ke dalam aliran darah
- TD : 120/80 mmHg
Endotoksin
Hipotalamus
Do :
Kuman berkembang biak di
usus
- Klien tampak pucat
- Konjubgtiva anemis
Toksin
Respon patologis
Respon patologis
Diare
Saluran simpatik
Di ileum terminalis
membentuk limpoid plaque
payeri
Lamina propia
Aliran limfe
Organ RES
Hati
Hepartomegal
G. INTERVENSI
Tugor kulit 3 5
Intake cairan 3 5
membrane harian
H. IMPLEMENTASI
DO :
DO :
- Klien mengikuti
instruksi
09.30 3 Memonitor cairan DS :
WIB
- Ibu klien mengatakan
anaknya sering haus
- Klien mengatakan
mengalami dehidrasi
DO :
DO :
- Klien mengatakan
lemas sudah
berkurrang
DO :
- Pemberian antiseptic
- Pemberian antibakteri
- Pemberian agen anti
menggigil
DO :
- Pemberian antiseptic
- Pemberian antibakteri
- Pemberian agen anti
menggigil
DO :
- klien tampak
mengikuti instruksi
dengan menjaga pola
makan
DO :
- Pemberian antiseptic
- Pemberian antibakteri
- Pemberian agen anti
menggigil
DO :
DO :
- Klien tampak
mengikuti instruksi
dengan menjaga pola
makan
- Pemberian antiseptic
- Pemberian antibakteri
- Pemberian agen anti
menggigil
DO :
DO :
- Pemberian antiseptic
- Pemberian antibakteri
- Pemberian agen anti
menggigil
I. EVALUASI
Hari/ No SOAP TTD
Tgl/Jam DP
1 S:
Hipertermia 2 2 5
Dehidrasi 3 3 5
Tanda-tanda vital
Indikator Saat Saat Target
dikaji ini
Tekanan nadi 3 3 5
Tekanan darah 3 3 5
Hidrasi
Indicator Saat Saat Target
dikaji ini
Tugor kulit 4 4 5
Intake cairan 3 3 5
P: Intervensi dilanjutkan
2 S:
- Ibu klien mengatakan klien meringis sakit
- BAB klien sudah berkurang
O:
Tingkat nyeri
Indikator Saat di Saat Target
kaji ini
Frekuensi nafas 3 3 5
Kehilangan nafsu 2 2 5
makan
Mengerang dan 3 3 5
menangis
Keparahan infeksi
Indicator Saat Saat Tarrg
dikaji ini et
Demam 2 2 5
Nyeri 3 3 5
P: Intervensi di lanjutkan
Tugor kulit 3 4 5
Kelembaban 3 4 5
membran mukosa
Keseimbangan elektrolit
Indicator Saat Saat Target
dikaji ini
Penurunan serum 3 4 5
sodium
Penurunan potasium 3 4 5
Penurunan klorida 3 4 5
P: Intervensi dilanjutkan
4 S:
- Ibu klien mengatakan klien masih mengalami nyeri saat diare
- Ibu klien mengatakan klien masih sering nyeri dan hilang
timbul
O:
- Klien tampak meringis
- Terlihat nyeri pada abdomen
- Skala nyeri 3
A: Masalah nyeri belum teratasi
Kontrol Nyeri
Indikator Saat Saat Target
dikaji ini
Mengenali kapan nyeri 2 4 5
terjadi
Menggambarkan factor 3 4 5
penyebab
Melaporkan nyeri yang 3 4 5
terkontrol
Gangguan fisik/aktivitas 3 3 5
Ganggguan pergerakan 3 3 5
fisik
P: Intervensi dilanjutkan
- Lakukan pengkajian nyeri kompheresif
- Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan
- Ajarkan pasien penggunaan Teknik non farmakologi seperti
teknik relaksasi nafas dalam