Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia

Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx


ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

Artikel Penelitian
Hubungan Pengetahuan Dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Terhadap Perawatan
Covid-19 Di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten
Bogor Tahun 2021

Kafa Asyya Fuady1, Syarifah Nur Ruliani2, Saiful Gunardi3


Program Studi Sarjana Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Lenteng Agung-Jakarta Selatan
Email correspondent : kafaasyya575@gmail.com

Abstract Hak Cipta


Introduction: Covid-19 adalah adalah penyakit menular ©2021 Artikel ini memiliki akses terbuka
dengan gejala klinis utamanya adalah, demam, batuk dan dapat didistribusikan berdasarkan
kering, kelelahan, dan dispnea, yaitu ditandai dengan ketentuan Lisensi Atribusi Creative
terjadinya sindrom gangguan pernafasan akut, syok Commons, yang memungkinkan
septik asidosis metabolik yang sulit ditangani, serta penggunaan, distribusi, dan reproduksi
gangguan perdarahan dan pembekuan darah. Covid-19 yang tidak dibatasi dalam media apa pun,
dapat di cegah dengan melakukan isolasi dan deteksi asalkan nama penulis dan sumber asli
dini, seperti menrcuci tangan menggunakan sabun disertakan. Karya ini dilisensikan di
dengan air mengalir, menggunakan masker saat bawah Lisensi Creative Commons
berpergian serta menerapkan etika batuk atau bersin dan Attribution-Share Alike 4.0
menjaga jarak, selain itu menjaga imunitas tubuh sangat Internasional.
dianjurkan agar terhindar dari infeksi Covid-19, salah
satunya dapat ditingkatkan dengan mengkosumsi Editor: …
makanan sehat dan sediaan jamu herbal atau obat herbal.
Diterima: …
Objectives: Mengetahui apakah terdapat hubungan
pengetahuan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga Direview: …
terhadap perawatan covid-19.
Publish: …
Method: Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
cross sectional menggunakan teknik nonprobability
sampling yaitu Purposive Sampling.

Result: Pada penelitian ini di dapatkan hasil nilai p 0.005


untuk pengetahuan dan 0.010 untuk pemanfaatan
tanaman obat keluarga.

Conclution: Terdapat hubungan pengetahuan dan


pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan
covid-19.

Keyword: Perawatan Covid-19, Pemanfaatan Tanaman Available Article: (doi)


Obat Keluarga, Pengetahuan

1
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

Pendahuluan
Covid-19 menyebar dengan cepat dan sekarang telah mencapai hampir setiap negara di dunia,
sehingga pada tanggal 15 September 2021 ada 225.680.357 kasus terkonfirmasi covid-19 di seluruh
dunia, dengan 4.178.164 kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Indonesia saja.1 Di Indonesia terdapat
1,1 juta kasus terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk 47,242 orang di wilayah kabupaten Bogor. 3
Langkah-langkah perlindungan dasar, seperti rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
atau menggunakan hand sanitizer, memakai masker dan tidak menyentuh area wajah sebelum
mencuci tangan, serta menggunakan etika, juga diperlukan selain memutus rantai penularan melalui
isolasi diri. dan deteksi dini. Jaga jarak jika Anda perlu batuk atau bersin. 4 Pemerintah juga telah
menghimbau untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi covid-19, sistem tubuh dapat
ditingkatkan dengan makan makanan bergizi dan olahan herbal atau obat-obatan herbal . 5
Indonesia diauki dunia sebagai negara dengan“Megabiodiversity”. Terdapat berbagai jenis
tumbuhan yang ada di Indonesia, antara lain 250.000 spesies tumbuhan tinggi dan 60% tumbuhan
tropis, dan diperkirakan sekitar 30.000 tanaman dapat ditemukan di hutan tropis, setelah Brazil,
Indonesia memiliki kawasan hutan tropis kedua dan memiliki potensi keanekaragaman hayati yang
dapat dimanfaatkan untuk pangan dan obat-obatan, dengan luas lahan 120,35 juta hektar, Indonesia
memiliki lebih dari 80% hutan hujan tropis di dunia . 6 Ada 9600 spesies tumbuhan di Indonesia,
beberapa diantaranya berpotensi untuk dikembangkan menjadi tumbuhan obat, dan hingga saat ini
sekitar 300 diantaranya telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat tradisional oleh
industri, tumbuhan obat dideffinisikan sebagai tumbuhan yang bagian (daun, batang, atau akar) nya
memiliki khasiat obat.
Meskipun Indonesia adalah rumah bagi banyak spesies tanaman obat yang berbeda, tidak
semuanya telah diverifikasi secara ilmiah memiliki nilai terapeutik. Selain itu, hingga saat ini, obat-
obatan belum memanfaatkan spesies terkait secara efisien. Tumbuhan seperti temulawak (Zingiber
officinale), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), sirih (Piper sirih l), dan
temulawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah contoh dari TOGA atau tanaman obat keluarga yang
bermanfaat bagi kesehatan manusia. dan bisa ditanam di pekarangan dan dibudidayakan oleh
keluarga.7
TOGA ialah tumbuhan terapeutik yang bisa dibudidayakan di rumah, kebun obat keluarga
pada dasarnya ialah sebidang tanah, baik pada halaman, atau ladang yang dipergunakan untuk
memelihara tumbuhan obat untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 8
Masyarakat memiliki pilihan untuk menggunakan obat tradisional berbahan tanaman obat
berupa jamu, OHT, dan fitofarmaka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara mandiri. 9
Pengetahuan seseorang datang dalam berbagai tingkat intensitas, dengan sebagian besar
informasi seseorang masuk melalui saluran pendengaran dan visual seseorang. 10 Upaya yang
dilakukan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan tanaman obat keluarga
pada perawatan covid ini adalah melakukan pendekatan dengan cara melakukan wawancara dan
memberikan selebaran kuesioner. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat sangatlah penting agar
dapat memahami penatalaksanaan dan pencegahan terkait covid-19.

Metode
Dalam penelitian ini, kami menggunakan pendekatan kuantitatif. Menerapkan metode studi
cross sectional dimana semua variabel diukur secara bersamaan. Pengambilan sampel diambil dengan
menggunakan Purposive Sampling yaitu Sebagian dari populasi yang sesuai kriteria yang dijadikan
sampel. Pada penelitian ini yang diteliti adalah warga RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor dengan kriteria yaitu:
a. Kriteria Inklusi
(1) Masyarakat yang terpapar Covid-19
(2) Masyarakat yang tinggal di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor
b. Kriteria Ekslusi
(1) Masyarakat yang tidak bersedia menjadi responden

2
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

(2) Masyarakat yang tidak terpapar Covid-19


Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan Teknik purposive sampling dengan
rumus slovin sebanyak 60 responden, yaitu kuesioner yang akan dilakukan kepada warga RT 01 Desa
Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. .
Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan kuesioner pengetahuan dan pemanfaatan tanaman
obat keluarga terhadap perawatan covid kepada responden kemudian peneliti menginput hasil
kuesioner dengan menggunakan SPSS Versi 22.0

Hasil
a. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan usia pada Masyarakat RT 01 Desa
Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Masyarakat RT 01 berdasarkan usia responden


No Usia Frekuensi Presentase %
1 25 – 32 Tahun 13 21,8%
2 33 – 41 Tahun 20 33,4%
3 42 – 50 Tahun 13 21,8%
4 51 – 60 Tahun 14 23%
Total 60 100%
Sumber SPSS 22.0
Berdasarkan hasil Tabel 1 diketahui bahwa dari 60 responden, didapatkan sebagian
besar (33,4%) 20 responden berusia 33-41 Tahun, (21,8%) 13 responden berusia 25-32
Tahun, (21,8%) 13 responden yang berusia 42-50 Tahun, dan 14 (23%) responden berusia 51-
60.

b. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin pada Masyarakat RT 01


Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Masyarakat RT 01 berdasarkan jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki – laki 15 25%
2 Perempuan 45 75%
Total 60 100%
Sumber SPSS 22.0
Berdasarkan hasil Tabel 2 diketahui bahwa dari 60 responden, didapatkan sebagian besar
(75%) 45 responden berjenis kelamin perempuan dan (25%) 15 responden berjenis kelamin
laki-laki.

c. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan terakhir pada Masyarakat


RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Masyarakat RT 01 berdasarkan Pendidikan


Terakhir
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 SD 31 51,7%
2 SMP 18 30%
3 SMA 11 18,3%
Total 60 100%
Sumber SPSS 22.0

3
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

Berdasarkan hasil Tabel 3 diketahui bahwa dari 60 responden, didapatkan sebagian besar
(51,7%) 31 responden berpendidikan SD, (30%) 18 responden berpendidikan SMP dan
(18,3%) 11 responden berpendidikan SMA.

d. Gambaran Pengetahuan pada Masyarakat RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan


Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

Tabel 4. Gambaran Pengetahuan Masyarakat RT 01


No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 32 53,3%
2 Cukup 19 31,7%
3 Kurang 9 15%
Total 60 100%
Sumber SPSS 22.0
Berdasarkan hasil Tabel 4 diketahui bahwa dari 60 responden, didapatkan sebagian besar
(53,3%) 32 responden pengetahuan Baik, (31,7%) 19 responden memiliki pengetahuan cukup,
dan (15%) 9 responden memiliki pengetahuan kurang.

e. Gambaran Pemanfaatan tanaman obat keluarga pada Masyarakat RT 01 Desa Gunung


Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

Tabel 5. Gambaran Pemanfaatan tanaman obat Masyarakat RT 01


No Pemanfaatan Frekuensi Persentase (%)
tanaman obat
1 Tinggi 33 55%
2 Sedang 14 23,3%
3 Rendah 13 21,7%
Total 60 100%
Sumber SPSS 22.0
Berdasarkan hasil Tabel 5 diketahui bahwa dari 60 responden, didapatkan sebagian besar
(55%) 33 responden memiliki pemanfaatan tanaman obat tinggi, (23,3%) 14 responden
memiliki pemanfaatan tanaman obat sedang dan (21,7%) 13 responden memiliki pemanfaatan
tanaman obat rendah.

f. Gambaran pelaksanaan isolasi mandiri pada Masyarakat RT 01 Desa Gunung Picung


Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021.

Tabel 6. pelaksanaan isolasi mandiri Masyarakat RT 01


No Perawatan covid-19 Frekuensi Persentase (%)
1 Melakukan 31 51,7%
2 Tidak melakukan 29 48,3%
Total 60 100%
Sumber SPSS 22.0
Berdasarkan hasil Tabel 6 diketahui bahwa dari 60 responden, didapatkan sebagian besar
(51,7%) 31 responden melakukan perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri di rumah, dan
(48,3%) 29 responden tidak melakukan perawatan covid-19.

g. Hubungan Pengetahuan terhadap perawatan Covid-19 di RT 01 Desa Gunung Picung


Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

4
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

Tabel 7. Hubungan Pengetahuan terhadap perawatan Covid-19 di RT 01 Desa Gunung


Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Tahun 2021 (n=60)
Perawatan Covid-19 Total P OR
Pengetahuan (Isolasi Mandiri di rumah) value (95%CI)
Tidak
Melaksanaka Melaksanaka
n n

N % N % N %
Baik 17 81,0% 5 22,7% 22 36,7%
Cukup 17 77,3% 6 35,3% 23 38,3%
Kurang 4 19,0% 11 55,0% 15 25%
Total 38 66,7% 22 33,3% 60 100% 0.005 2.735
Sumber SPSS 22.0
Berdasarkan tabel 7 tentang hubungan pengetahuan terhadap perawatan covid-19 di RT 01
Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Tahun 2021, diketahui mayoritas
(81,0%) 17 responden dengan pengetahuan baik dan 17 (77,3%) responden dengan pengetahuan
cukup melaksanakan perawatan Covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah, dikatakan ada
hubungan jika p value < 0,05. Berdasarkan analisis uji chi-square diperoleh hasil nilai p value =
0.005 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap
perawatan Covid-19 di RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
Tahun 2021. Dari hasil ini diperoleh pula nilai OR= 2,735 artinya Masyarakat RT 01 yang
memiliki pengetahuan baik dan cukup berpeluang melaksanakan 2x lebih baik dalam perawatan
covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah.

h. Hubungan Pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di RT 01


Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

Tabel 8. Hubungan Pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di RT


01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Tahun 2021 (n=60)
Perawatan Covid-19 Total P OR
Pemanfaatan (Isolasi Mandiri di rumah) value (95%CI)
tanaman obat Tidak
keluarga Melaksanaka Melaksanaka
n n

N % N % N %
Tinggi 22 66,7% 11 33,3% 33 55%
Sedang 12 85,7% 2 14,3% 14 23,3%
Rendah 4 30,8% 9 69,2% 13 21,7%
Total 38 63,3% 22 36,7% 60 100% 0.010 3.192

Berdasarkan tabel 8 tentang hubungan pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap


perawatan covid-19 di RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor
Tahun 2021, diketahui mayoritas (66,7%) 22 responden dengan pemanfaatan tanaman obat
tinggi melaksanakan perawatan Covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah, dikatakan ada
hubungan jika p value < 0,05. Berdasarkan analisis uji chi-square diperoleh hasil nilai p value =
0.010 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan pemanfaatan tanaman
obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021. Dari hasil ini diperoleh pula nilai OR= 3.192 artinya

5
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

Masyarakat RT 01 yang memanfaatkan tanaman obat keluarga tinggi berpeluang melaksanakan


3x lebih baik dalam perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah.

Pembahasan
a) Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan di
RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
Gambaran karakteristik jenis kelamin pada responden RT 01 mayoritas (70%) 45 orang
berjenis kelamin perempuan dan (25.%) 15 responden berjenis kelamin laki-laki.
Menurut Fren, jenis kelamin seseorang dapat bertindak sebagai faktor risiko atau faktor
pelindung dalam keputusan terkait kesehatan mereka. Untuk tingkat yang lebih besar daripada
pria, wanita khawatir tentang keadaan planet ini dan kesehatan mereka sendiri.
Laki-laki mendominasi angka kematian Covid-19 di Indonesia. Berbeda dengan tinggal di
rumah sepanjang waktu, pria lebih cenderung pergi keluar, yang dianggap sebagai faktor
penyebabnya.37
Studi Wulandari et al(2020). menemukan bahwa perempuan lebih mungkin menyadari
pentingnya mengambil tindakan pencegahan terhadap tertular COVID-19. Hal ini karena wanita
biasanya memiliki lebih banyak waktu luang untuk mendidik diri mereka sendiri tentang bahaya
COVID-19 dan untuk melakukan tindakan pencegahan.38
Gambaran karakteristik usia pada responden RT 01 didapatkan sebagian besar (33,4%) 20
responden berusia 33-41 Tahun, (21,8%) 13 responden berusia 25-32 Tahun, (21,8%) 13
responden yang berusia 42-50 Tahun, dan 14 (23,0%) responden berusia 51-60.
Banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden tentang perawatan covid-19.
Menurut Notoatmodjo (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu Pendidikan,
umur, pekerjaan dan faktor eksternal lainnya. Umur dapat mempengaruhi pengetahuan, menurut
Budiman (2013) yang menyatakan bahwa usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Dengan bertambahnya usia seseorang menyebabkan semakin berkembangnya daya
tangkap dan pola pikir sehingga pengetahuan yang didapat semakin meningkat juga. Namun
menurut Cropton, J (2013) yang menyatakan bahwa usia produktif merupakan usia dewasa yang
aktif dalam kegiatan sehingga mendukung dalam belajar dan mengingat informasi yang diperoleh,
akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau
mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.
Gambaran karakteristik Pendidikan responden RT 01 didapatkan sebagian besar (51,7%)
31 responden berpendidikan SD, (30,0%) 18 responden berpendidikan SMP dan (18,3%) 11
responden berpendidikan SMA.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Demou tahun 2020, mengatakan bahwa orang yang
memiliki pendidikan lebih rendah memiliki risiko terkena Covid-19 parah yang lebih tinggi.39 Hal
ini bisa terjadi karena pada orang dengan tingkat pendidikan lebih rendah biasanya tinggal di
pemukiman padat penduduk dan berpola hidup kurang baik. 40 Menurut peneliti tingkat pendidikan
dapat mempengaruhi perilaku kesehatan, orang dengan pendidikan yang lebih tinggi biasanya
lebih awas terhadap kesehatannya.
b) Gambaran Pengetahuan Responden di RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor
Gambaran pengetahuan dari 60 responden, didapatkan sebagian besar (53,3%) 32
responden pengetahuan Baik, (31,7%) 19 responden memiliki pengetahuan cukup, dan (15,0%) 9
responden memiliki pengetahuan Kurang.
Konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Shafa Mutiara Afifah, M. Sakudarno Adi,
dan Lintang Dian Saraswati (2021), temuan kami menunjukkan bahwa 52,2% orang dewasa
memiliki pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar pencegahan Covid-19. 41
Kalimantan Selatan (69,2%) dan DKI Jakarta (83,0%) keduanya melakukan penelitian
dengan metode serupa dan menemukan tingkat partisipasi yang lebih tinggi.

6
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

Berbeda dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Demise TM di Ethiopia, di mana
Tafess K ditemukan (58,0%), penelitian yang dilakukan oleh Srichand P et al. di Thailand
mengungkapkan prevalensi pengetahuan yang tidak memadai secara signifikan lebih tinggi
(73,4%). Tingginya jumlah penduduk dengan pendidikan rendah dan kondisi ekonomi yang buruk
di suatu daerah, keduanya terkait dengan tingkat melek huruf dan berkontribusi pada rendahnya
tingkat pengetahuan secara umum di wilayah tersebut. 4243
Berdasarkan uraian tersebut peneliti berpendapat bahwa masyarakat RT 01 memiliki
pengetahuan baik tentang perawatan covid-19.
Pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sekolah, usia, profesi, dan
lainnya, seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2012). Selanjutnya, pengetahuan seseorang
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti paparan informasi baru yang berfungsi sebagai landasan
kognitif untuk pengembangan perspektif baru tentang topik tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden RT 01 dipengaruhi
oleh faktor-faktor di luar penelitian, seperti budaya dan kepercayaan. Semakin berpendidikan
suatu populasi, semakin mudah mereka menyerap informasi baru, dan sebaliknya.

c) Gambaran Pemanfaatan Tanaman obat keluarga di RT 01 Desa Gunung Picung


Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.
Karena potensi manfaat kesehatannya, termasuk peningkatan kekebalan, tanaman obat
adalah pilihan populer di kalangan pemilik rumah untuk lansekap kebun mereka. Pada masa
kedaruratan kesehatan masyarakat dan bencana nasional virus Corona, pemanfaatan tanaman obat
keluarga ini sebagai upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pemeliharaan
kesehatan karena aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat (Kemenkes,
2020)
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pemanfaatan tanaman obat keluarga
terhadap perawatan covid-19 di RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten
Bogor Tahun 2021, (55,0%) 33 responden memiliki pemanfaatan tanaman obat tinggi, (23,3%)
dan 14 responden memiliki pemanfaatan tanaman obat sedang melaksanakan perawatan covid-19
dengan isolasi mandiri di rumah.

d) Hubungan Pengetahuan terhadap perawatan Covid-19 di RT 01 Desa Gunung Picung


Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan terhadap perawatan covid-19
di RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Tahun 2021, diketahui
mayoritas (81,0%) 17 responden dengan pengetahuan baik dan 17 (77,3%) responden dengan
pengetahuan cukup melaksanakan perawatan Covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah, dikatakan
ada hubungan jika p value < 0,05. Berdasarkan analisis uji chi-square diperoleh hasil nilai p value
= 0.005 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap
perawatan Covid-19 di Kampung Langkob Rt 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor Tahun 2021. Dari hasil ini diperoleh pula nilai OR= 2,735 artinya Masyarakat
Kampung Langkob RT 01 yang memiliki pengetahuan baik dan cukup berpeluang melaksanakan
2x lebih baik dalam perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah.
Konsisten dengan temuan Purnamasari (2020), penelitian ini juga menunjukkan bahwa
penduduk Kabupaten Wonosobo memiliki pengetahuan yang baik tentang Covid-19 (90%),
dengan 10% hanya memiliki pengetahuan “cukup”. Sebanyak (95,8%) warga di Kabupaten
Wonosobo berperilaku baik terkait Covid-19, antara lain dengan menggunakan masker, menjaga
rutinitas cuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak fisik dan sosial yang sesuai. Memiliki p-
value 0,047, hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan tindakan terhadap covid-19 adalah
signifikan.44
Sebaliknya, di Kalimantan Selatan, perempuan dipandang lebih serius, memiliki tingkat
keingintahuan yang lebih tinggi, dan memiliki lebih banyak waktu untuk berdiskusi dengan

7
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

lingkungan sekitar dibandingkan laki-laki. 38 Secara umum dianggap bahwa wanita unggul di
bidang Kesehatan, sedangkan pria lebih cerdas secara teknis. 45
Para ilmuwan percaya bahwa pengetahuan seseorang menentukan siapa mereka dan
dengan demikian mempengaruhi bagaimana mereka bertindak dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Memiliki pemahaman yang lebih besar tentang dunia membuatnya lebih mudah untuk
membuat keputusan dan mengambil tindakan dalam kehidupan seseorang. Sesuai dengan
Prihantana (2016), saya akan mengatakan bahwa mengetahui lebih banyak membantu membuat
keputusan yang lebih baik.

e) Hubungan Pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di RT 01


Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pemanfaatan tanaman obat keluarga
terhadap perawatan covid-19 di RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten
Bogor Tahun 2021, diketahui mayoritas (66,7%) 22 responden dengan pemanfaatan tanaman obat
tinggi melaksanakan perawatan Covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah, dikatakan ada
hubungan jika p value < 0,05. Berdasarkan analisis uji chi-square diperoleh hasil nilai p value =
0.010 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan pemanfaatan tanaman
obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di Rt 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor Tahun 2021. Dari hasil ini diperoleh pula nilai OR= 3.192 artinya Masyarakat
Kampung Langkob RT 01 yang memanfaatkan tanaman obat keluarga tinggi berpeluang
melaksanakan 3x lebih baik dalam perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rasmi (2018) yang menemukan bahwa mereka
yang lebih banyak menggunakan obat tradisional (64,2%) memiliki pengetahuan tentang
pengobatan tradisional yang baik, sedangkan yang tidak (65,7%) memiliki pengetahuan yang
kurang tentang pengobatan tradisional.
Sikap dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk didikan sendiri, keterpaparan
seseorang terhadap budaya tertentu, dan interaksi seseorang dengan orang penting lainnya. Sikap
berdasarkan pengetahuan akan lebih permanen dibandingkan dengan ketidaktahuan dalam
pemanfaatan tanaman obat keluarga.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap responden tentang pemanfaatan tanaman
obat keluarga terhadap perawatan covid-19 dalam kategori tinggi, dimana sebagian besar
responden rutin memanfaatkan tanaman obat keluarga (6,7%6) 22 responden dengan pemanfaatan
tanaman obat tinggi. Hal ini disebabkan karena sikap merupakan salah satu variabel penentu
dalam pemilihan pengambilan keputusan.
Maka dari itu Peneliti berasumsi bahwa masyarakat rutin mengkonsumsi tanaman obat
keluarga salah yang dimanfaatkan untuk pembuatan godokan atau jamu salah satu tanaman obat
yang dikonsumsi masyarakat RT 01 yaitu jahe, kencur, sirih, temulawak, daun miana.

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada masyarakat Kampung Langkob RT 01
Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan pada 04 Januari 2022 bahwa didapatkan hasil:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan terhadap perawatan
covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten
Bogor Tahun 2021.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap
perawatan covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor Tahun 2021.

References
1. Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI [Internet]. [cited 2021 Sep 30]. Available from:
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/tanya-jawab-coronavirus-
disease-covid-19-qna-update-6-maret-2020

8
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. [cited 2021 Sep 26]. Available from:
https://www.kemkes.go.id/index.php
3. Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI [Internet]. [cited 2021 Oct 13]. Available from:
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/situasi-terkini-perkembangan-
coronavirus-disease-covid-19-16-september-2021
4. Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi
Pemerintah Daerah : Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. J Chem Inf
Model. 2013;53(9):1689–99.
5. Abderrazak EA, Abderrazzak F, Abderrahman C. Medicinal plants used for the prevention
purposes during the Covid-19 pandemic in Morocco. J Anal Sci Appl Biotechnol [Internet].
2020;2(1):2-1), 2020, pp. 4–11. Available from:
https://revues.imist.ma/index.php/JASAB/article/view/21056
6. Ayrin R. Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa Organik Bahan Alam putri kartika.
7. Bebet N, Mindarti S. Tanaman obat keluarga (TOGA). Vols. 1–24, Isbn: 978-979-3595-49-8.
2015. 52–54 p.
8. Fitriatien SR, Rachmawati NEJ, Rahmah N, Safitri DA, Pahlevi MR, Natsir NMW. Kegiatan
Penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Salah Satu Usaha Pemberdayaan Siswa
Sdn Dermo Guna Dalam Menumbuhkan Kepedulian Kesehatan Keluarga. J Abadimas Adi
Buana. 2017;1(2):21–8.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). MenKes/413/2020. 2020;2019:207.
10. Soekidjo. Ilmu perilaku kesehatan. AM; 2010.
11. ALAMI A EL, FATTAH A, CHAIT A. Medicinal plants used for the prevention purposes
during the Covid-19 pandemic in Morocco. J Anal Sci Appl Biotechnol [Internet]. 2020 Jun 1
[cited 2021 Oct 14];2(1):2-1), 2020, pp. 4–11. Available from:
https://revues.imist.ma/index.php/JASAB/article/view/21056
12. Villena-Tejada M, Vera-Ferchau I, Cardona-Rivero A, Zamalloa-Cornejo R, Quispe-Florez M,
Frisancho-Triveño Z, et al. Use of medicinal plants for COVID-19 prevention and respiratory
symptom treatment during the pandemic in Cusco, Peru: A cross-sectional survey. medRxiv
[Internet]. 2021 May 30 [cited 2021 Oct 14];2021.05.26.21257890. Available from:
https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2021.05.26.21257890v1
13. Muryani NMS. PemanfaatanTanaman Obat Keluarga ( TOGA ) di Masa Pandemi COVID-19.
2008. 105 p.
14. Puspitasari I, Sari GNF, Indrayati A. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai
Alternatif Pengobatan Mandiri. War LPM. 2021;24(3):456–65.
15. Efremila, Wardenaar, E. dan Sisillia L. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Etnis Suku
Dayak Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. J Hutan Lestari. 2015;3:234–46.
16. Lokasi: Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku [Internet]. [cited 2021 Oct 14]. Available from:
https://onesearch.id/Record/IOS4572.slims-152
17. Notoatmodjo S. Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan. Rineka Cipta; 2003.
18. Liu F, Ji C, Luo J, Wu W, Zhang J, Zhong Z, et al. Clinical characteristics and corticosteroids
application of different clinical types in patients with corona virus disease 2019. Sci Rep
[Internet]. 2020;10(1):1–9. Available from: https://doi.org/10.1038/s41598-020-70387-2
19. Enjuanes L, Almazán F, Sola I, Zuñiga S. Biochemical aspects of coronavirus replication and
virus-host interaction. Annu Rev Microbiol. 2006;60:211–30.
20. Masters PS. The Molecular Biology of Coronaviruses. Adv Virus Res. 2006;65(06):193–292.
21. Gorbalenya AE, Enjuanes L, Ziebuhr J, Snijder EJ. Nidovirales: Evolving the largest RNA
virus genome. Virus Res. 2006;117(1):17–37.
22. Weiss SR, Navas-Martin S. Coronavirus Pathogenesis and the Emerging Pathogen Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus. Microbiol Mol Biol Rev. 2005;69(4):635–64.
23. Chen Y, Liu Q, Guo D. Emerging coronaviruses: Genome structure, replication, and

9
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

pathogenesis. J Med Virol. 2020;92(4):418–23.


24. Chan JFW, Kok KH, Zhu Z, Chu H, To KKW, Yuan S, et al. Genomic characterization of the
2019 novel human-pathogenic coronavirus isolated from a patient with atypical pneumonia
after visiting Wuhan. Emerg Microbes Infect. 2020;9(1):221–36.
25. Gennaro F Di, Pizzol D, Marotta C, Antunes M, Racalbuto V, Veronese N, et al. Coronavirus
Diseases (COVID-19) Current Status and Future Perspectives: A Narrative Review. Int J
Environ Res Public Heal 2020, Vol 17, Page 2690 [Internet]. 2020 Apr 14 [cited 2021 Oct
14];17(8):2690. Available from: https://www.mdpi.com/1660-4601/17/8/2690/htm
26. Lapostolle F, Schneider E, Vianu I, Dollet G, Roche B, Berdah J, et al. Clinical features of
1487 COVID-19 patients with outpatient management in the Greater Paris: the COVID-call
study. Intern Emerg Med [Internet]. 2020;15(5):813–7. Available from:
https://doi.org/10.1007/s11739-020-02379-z
27. Prevention C for DC and. Public Health Guidance for Potential COVID-19 Exposure
Associated with International or Domestic Travel. 2020;
28. Prasenohadi WA, Dwi A, Dicky S, Isnin S, Marhana A, Elhidsi M, et al. Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia (PDPI).
29. Organization WH. Manajemen klinis infeksi saluran pernapasan akut parah yang diduga
penyakit coronavirus 2019. Geneva World Heal Organ. 2020;1–22.
30. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/4641/2021 Tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan,
Pelacakan, Karantina, Dan Isolasi Dalam Rangka Percepatan Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Dengan. KMK/ Nomor HK
,01,07/MENKES/4641/2021. 2021;169(4):308–11.
31. Kemenkes RI. Surveilans, Karantina, dan Observasi Orang Terpapar Coronavirus Disease
( COVID-19 ). 2020;
32. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta; 2010.
33. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan - Google Buku
[Internet]. [cited 2021 Oct 14]. Available from: https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=LKpz4vwQyT8C&oi=fnd&pg=PT37&dq=Efendi,+F.+%26+Makhfudli.
+(2009).+Keperawatan+kesehatan+komunitas+teori+dan+praktik+keperawatan.+Jakarta:
+Salemba+Medika.&ots=gl02EV6jmi&sig=OTleqhna5Z8-
B3bsU4vWEGz49lI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
34. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. 2012;
35. notoadmodjo soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
36. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pendekatan Praktis), E3. Salemba
Medika; 2013.
37. Farihatun A, Tunas ZM-JKB, 2016 undefined. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku pencegahan penyakit malaria pada masyarakat di Desa Karyamukti Kecamatan
Cibalong Kabupaten Garut Provinsi. ejurnal.stikes-bth.ac.id [Internet]. [cited 2022 Feb 1];
Available from: http://ejurnal.stikes-bth.ac.id/index.php/P3M_JKBTH/article/view/157
38. Nawangsari H. Hubungan Karakteristik Individu Dengan Pengetahuan Tentang Pencegahan
Coronavirus Disease 2019 Pada Masyarakat Di Kecamatan Pungging Mojokerto. Sentani Nurs
J. 2021;4(1):46–51.
39. Mutambudzi M, Niedwiedz C, Macdonald EB, Leyland A, Mair F, Anderson J, et al.
Occupation and risk of severe COVID-19: Prospective cohort study of 120 075 UK Biobank
participants. Occup Environ Med. 2021;78(5):307–14.
40. Niedzwiedz CL, O’Donnell CA, Jani BD, Demou E, Ho FK, Celis-Morales C, et al. Ethnic and
socioeconomic differences in SARS-CoV-2 infection: Prospective cohort study using UK
Biobank. BMC Med. 2020;18:1–14.
41. Afifah SM, Adi MS, Wurjanto MA, Sarawati LD. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang
Pencegahan Covid-19 Berdasarkan Karakteristik Masyarakat Di Kota Administrasi Jakarta
Timur. J Kesehat Masy [Internet]. 2021;9(4):483–9. Available from:

10
Author, dkk |
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Vol. 1, No. 1, Agustus 2021, pp. 1-xx
ISSN 0000-0000 (print), ISSN 0000-0000 (online)
Journal homepage https://jurnalinterprofesi.com/index.php/jipki

http://ejounal3.undip.ac.id/index.php/jkm
42. Negera E, Demissie TM, Tafess K. Inadequate level of knowledge, mixed outlook and poor
adherence to COVID-19 prevention guideline among Ethiopians. bioRxiv. 2020;
43. Srichan P, Apidechkul T, Tamornpark R, Yeemard F, Khunthason S, Kitchanapaiboon S, et al.
Knowledge, Attitude and Preparedness to Respond to the 2019 Novel Coronavirus (COVID-
19) Among the Bordered Population of Northern Thailand in the Early Period of the Outbreak:
A Cross-Sectional Study. SSRN Electron J. 2020;
44. Nurul Aula SK. Peran Tokoh Agama Dalam Memutus Rantai Pandemi Covid-19 Di Media
Online Indonesia. Living Islam J Islam Discourses. 2020;3(1):125.
45. Beier ME, Ackerman PL. Determinants of Health Knowledge: An Investigation of Age,
Gender, Abilities, Personality, and Interests. J Pers Soc Psychol. 2003;84(2):439–48.

11
Author, dkk |

Anda mungkin juga menyukai