Anda di halaman 1dari 62

Katalog: 3101039

PERILAKU MASYARAKAT PADA


MASA PANDEMI COVID-19
Hasil Survei Perilaku Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19
Periode 16-25 Februari 2022

[Tempat], [Tanggal]
PERILAKU MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19
Hasil Survei Perilaku Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19
Periode 16-25 Februari 2022

No. ISBN :
No. Publikasi : 07300.2204
No. Katalog : 3101039

Ukuran Buku : 19,05 cm × 33,86 cm


Jumlah Halaman : vii + 54 halaman

Naskah:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Desain Kover & Booklet oleh:


Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Penerbit:
© BPS RI

Pencetak:
Badan Pusat Statistik

Sumber Ilustrasi:
www.freepik.com, www.unsplash.com

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik
TIM PENYUSUN
PENGARAH
Margo Yuwono
Moh Edy Mahmud
Imam Machdi

PENANGGUNG JAWAB
Muchammad Romzi
Pudji Ismartini

KOORDINATOR
Wisnu Winardi

PENULIS & PENGOLAH DATA DESAIN & PENDUKUNG TIK


IGNA Rama Gunawan Ade Koswara
Dimas Hari Santoso Nugroho Puspito Yudho
Nur Putri Cahyo Utami Muhammad Ihsan
Dede Yoga Paramartha Syukriyah Delyana
Dewi Widyawati Sela Anisada
Fenny Afifatul Awwaliyah

iv
...

KATA PENGANTAR
Evolusi baru dari virus corona yang bernama “Omicron” merupakan varian yang memiliki tingkat penularan yang tinggi.
Kondisi ini menyebabkan beberapa daerah di Indonesia kembali meningkatkan level kewaspadaannya. Sebagai bagian dari
upaya percepatan penanganan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia, Badan Pusat Statistik kembali menyelenggarakan
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 (SPMPMPC-19) secara daring (online) selama periode 16-25
Februari 2022.
SPMPMPC-19 bertujuan untuk mendukung penyusunan kebijakan pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19
melalui penyediaan informasi tentang kepatuhan diri dan masyarakat sekitar terhadap protokol kesehatan, pendapat
masyarakat tentang vaksinasi, dan respons masyarakat dalam menyikapi masa pembatasan kegiatan.
Hasil survei yang disajikan dalam booklet ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna data untuk berbagai kepentingan. Selamat menikmati booklet ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengaruniai
kesehatan untuk kita semua dan memberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengatasi pandemi dan memulihkan kondisi
pascapandemi.
Salam Sehat,
Kepala BPS

Margo Yuwono

v
RINGKASAN HASIL

• Kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan secara program kantor (51,0%) atau untuk memenuhi persyaratan
umum sudah baik. Namun, beberapa perilaku responden dalam perjalanan (38,1%). Sementara itu, terobosan fasilitas
melaksanakan protokol kesehatan masih perlu mendapatkan telemedicine dari pemerintah sudah cukup dikenal responden
perhatian, seperti kurang patuh dalam menghindari kerumunan (41,8%%), namun perlu untuk terus ditingkatkan publisitasnya.
(22%), menjaga jarak minimal 2 meter (23%), dan mengurangi • Kesadaran responden dalam mengikuti program vaksinasi
mobilitas (24%). sudah cukup baik, tetapi masih terdapat sebagian orang yang
• Kepatuhan responden di wilayah Jawa-Bali lebih tinggi khawatir dengan efek samping dan tidak percaya efektivitas
dibandingkan Luar Jawa-Bali dalam melaksanakan protokol vaksin (29% dari responden yang belum divaksin).
kesehatan. Masih cukup banyak responden di Luar Jawa-Bali • Mayoritas responden merasa jenuh/sangat jenuh selama
yang belum patuh dalam menghindari kerumunan (34%), PPKM diberlakukan (65% responden). Kegiatan yang banyak
menjaga jarak minimal 2 meter (36%), dan mengurangi mobilitas dilakukan responden agar tetap bersemangat adalah dengan
(36%). banyak berdoa, berkomunikasi dengan keluarga, dan
• Sebagian besar responden menilai kepatuhan dirinya dalam melakukan hobi.
melaksanakan protokol kesehatan sudah cukup baik, tetapi • Atensi responden dalam mengikuti pemberitaan mengenai
responden menilai bahwa tingkat kepatuhan masyarakat perkembangan COVID-19 dan respons pemerintah terlihat
sekitarnya dalam menerapkan protokol kesehatan masih kurang tidak cukup tinggi. Meski demikian, penyampaian informasi
patuh, khususnya dalam hal mengurangi mobilitas (54,1%), dan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat sudah
menjaga jarak (54,4%), dan menghindari kerumunan (54,4%). sangat baik dengan 91 persen responden mengaku sudah
• Sebagian besar responden sudah tidak asing lagi dengan tes pernah menerima informasi/edukasi prokes COVID-19.
COVID-19. Mayoritas responden melakukan tes COVID-19 karena

vi
DAFTAR ISI v KATA PENGANTAR

vi RINGKASAN HASIL

vii DAFTAR ISI

1 METODOLOGI

2 PENDAHULUAN

3 KARAKTERISTIK SOSIAL DEMOGRAFI RESPONDEN

6 PERILAKU RESPONDEN DALAM MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN

19 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT

25 PARTISIPASI RESPONDEN DALAM PROGRAM VAKSINASI NASIONAL DAN PELAPORAN COVID-19

38 MOBILITAS RESPONDEN PADA MASA PANDEMI COVID-19

44 RESPONS RESPONDEN DALAM MENYIKAPI PEMBATASAN KEGIATAN

49 AKSES INFORMASI TENTANG COVID-19

vii
METODOLOGI
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 tahun 2022 ini masih menggunakan rancangan non-
probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowball). Desain kuesioner disusun dengan
mengedepankan kenyamanan responden, dengan harapan banyak anggota masyarakat yang secara sukarela
berpartisipasi dalam survei yang relatif singkat (16-25 Februari 2022).
Keunggulan Survei: Catatan:
• Survei ini menyediakan data dan statistik terkini, • Skor penilaian responen diukur dalam
sehingga dapat merespons kebutuhan data secara cepat. rentang 1-10, semakin tinggi skor
• Sebagai alat untuk memberikan gambaran dan kondisi menujukkan frekuensi pelaksanaan yang
terkini tentang perilaku masyarakat pada masa pandemi, lebih tinggi. Skor penilaian tersebut
khususnya yang terkait dengan protokol kesehatan. kemudian dikelompokkan menjadi 3
kategori, yaitu sering dilakukan (8-10),
• Pertanyaan dalam kuesioner dirancang untuk memenuhi
kadang-kadang (5-7), dan jarang (1-4).
kebutuhan informasi yang terkait dengan upaya
penanganan pandemi. • Beberapa grafik akan menampilkan label
dengan jumlah yang di atas/di bawah 100
Keterbatasan Survei:
persen karena responden dapat memilih
• Informasi yang dihasilkan merupakan gambaran individu
lebih dari satu pilihan jawaban atau
yang secara sukarela berpartisipasi dalam survei dan
karena faktor pembulatan.
tidak mewakili kondisi seluruh masyarakat suatu daerah
atau seluruh Indonesia.
1
PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 telah berlangsung selama hampir tiga tahun di Kebijakan ini merupakan langkah lanjutan dari yang sebelumnya vaksinasi
Indonesia dengan jumlah orang yang terinfeksi mencapai 5,7 juta orang dan COVID-19 telah diberikan kepada penduduk yang berusia 12 tahun ke atas.
menyebabkan 150 ribu orang meninggal dunia. Merebaknya varian baru virus Terlepas dari upaya penyediaan vaksin oleh pemerintah, partisipasi dan
SARS-CoV-2 Omicron menyebabkan gelombang ketiga kasus COVID-19 terjadi di kesadaran masyarakat juga sangat dibutuhkan.
Indonesia sejak akhir Januari 2022. Menyikapi kondisi darurat tersebut, Sejumlah kebijakan yang telah diambil pemerintah nampak mulai
pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan Pemberlakuan membuahkan hasil. Geliat aktivitas ekonomi perlahan mulai kembali menguat di
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara proporsional di seluruh sejumlah daerah. Hingga datangnya gelombang ketiga COVID-19, kasus harian
Indonesia dengan mempertimbangkan perkembangan kasus harian dan kesiapan terlihat semakin melandai. Namun demikian, sejumlah tantangan masih harus
layanan medis suatu daerah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran dihadapi dalam upaya membebaskan Indonesia dari COVID-19. Selain
COVID-19 melalui pembatasan mobilitas dan interaksi masyarakat dengan tetap kesadaran dan perilaku masyarakat, faktor ekonomi dan sosial juga perlu
mempertimbangkan keberlangsungan aktivitas ekonomi yang berangsur pulih. mendapat perhatian. Apalagi pembatasan kegiatan masyarakat diketahui tidak
PPKM mengatur operasional kerja berbagai tempat dan aktivitas. Kegiatan hanya berdampak pada aspek ekonomi sosial tetapi juga meluas pada kondisi
operasional beberapa aktivitas ekonomi dibatasi sampai pada jam tertentu psikologi masyarakat.
bergantung pada tingkat urgensi aktivitas tersebut. Kegiatan belajar-mengajar Dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan
secara tatap muka dapat dilaksanakan dengan mengikuti aturan yang telah penanganan pandemi COVID-19, BPS kembali melaksanakan Survei Perilaku
ditetapkan oleh pemerintah. Sementara aktivitas kerja perkantoran diatur secara Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 (SPMPMPC-19) pada periode 16-25
proporsional sesuai dengan level PPKM yang berlaku. Februari 2022. Beberapa topik yang akan disajikan dalam publikasi ini
Efektivitas penanganan pandemi COVID-19 sangat bergantung pada diantaranya adalah gambaran perilaku responden dalam menerapkan protokol
perilaku masyarakat. Tanpa kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, kesehatan, penilaian responden di lingkungan sekitarnya dalam menerapkan
penyebaran virus korona akan sangat sulit dikendalikan. Munculnya varian baru protokol kesehatan, partisipasi responden dalam vaksinasi dan pelaporan
dengan tingkat penyebaran yang lebih cepat juga menjadi tantangan tersendiri keterpaparan COVID-19, respons dalam menyikapi pembatasan kegiatan, dan
yang harus menjadi perhatian semua pihak. Di sisi lain pemerintah terus penilaian responden terhadap aksesibilitas terhadap kebutuhan pada masa
mengupayakan percepatan dan perluasan target vaksinasi. Sejak pertengahan pembatasan kegiatan. Selain itu, survei kali ini juga menggali topik yang terkait
Desember 2021, pemerintah mulai melaksanakan program vaksinasi COVID-19 dengan sumber informasi COVID-19 yang disukai dan diakses oleh responden.
untuk anak usia 6-11 tahun.

2
1
Karakteristik
Sosial Demografi
Responden
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Sebaran Responden menurut Wilayah Luar Jawa-Bali
33,29%
Jawa-Bali
66,71%
25 4.817
R E S P O N D E N

Jenis Kelamin
Responden Survei Jumlah responden survei secara umum
Penduduk Usia 17+ proporsional terhadap jumlah penduduk
56,1% usia 17 tahun ke atas yang tinggal di
Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali.
43,9% RIAU
ACEH

JATIM

NTB

SULUT

MALUKU

PABAR
PAPUA
SUMUT

LAMPUNG
SUMBAR

DIY

BALI

NTT

GORONTALO
JAMBI

MALUT
SUMSEL

KEPRI
DKI JAKARTA
BENGKULU

KEPBABEL

JABAR
JATENG

BANTEN

KALSEL

SULTENG
SULSEL

SULBAR
KALBAR
KALTENG

KALTIM
KALTARA

SULTRA
4
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Kegiatan Utama 64,6% Bidang Pekerjaan Esensial
43,2%

11,2% 14,1%
4,0% 6,1%

Nonesensial Kritikal
47,6% 9,2%
Belum Kawin
28,5%
Ijazah Tertinggi
40,8%
34,4% Status Perkawinan
Cerai
4,1%
8,6% 7,3% 6,4% Kawin 60 tahun
2,5% 67,4% 40-59 tahun
ke atas
20,1%
1,1%

25-39
tahun 17-24
Latar belakang responden terwakili dari berbagai karakteristik,
42,3% tahun
seperti status perkawinan, umur, kegiatan utama responden, 36,5%
bidang pekerjaan, dan tingkat pendidikan responden.
Kelompok Umur
5
2
Perilaku Responden
dalam Menerapkan
Protokol Kesehatan
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT WILAYAH

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

84,5% 77,7% 71,1% 73,5% 70,8%

Nasional 12,4% 18,0% 23,4% 21,7% 23,6%

3,1% 4,3% 5,5% 4,9% 5,6%

87,6% 81,7% 75,0% 77,2% 74,5%

Jawa-Bali 10,3% 15,4% 21,1% 19,3% 21,2%

2,2% 3,0% 4,0% 3,6% 4,3%

78,5% 69,6% 63,5% 66,0% 63,5%


Luar 26,4%
16,7% 23,3% 28,1% 28,3%
Jawa-Bali
4,9% 7,1% 8,4% 7,6% 8,2%

• Tingkat kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan secara umum sudah cukup baik khususnya di wilayah Jawa-Bali
• Tingkat kepatuhan responden terhadap prokes di wilayah Luar Jawa-Bali masih tertinggal dari Jawa-Bali, terutama protokol menjaga
jarak dan mengurangi mobilitas di mana tingkat kepatuhan masih di bawah 65%.
• Secara umum, dari lima protokol yang ada, kepatuhan terendah ada pada protokol menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
7
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MENJAGA KESEHATAN SELAMA SEMINGGU
TERAKHIR MENURUT WILAYAH

Menjaga Sirkulasi Udara Menjaga/Meningkatkan Imunitas Menjaga Etika Batuk Memenuhi Asupan Gizi Seimbang

81,8% 85,9% 79,7% 78,9%

Nasional 15,4% 12,4% 16,4% 18,6%

2,8% 1,7% 3,9% 2,5%

85,0% 88,3% 82,2% 81,5%

Jawa-Bali 13,0% 10,5% 14,7% 16,5%

2,0% 1,2% 3,1% 2,0%

75,4% 81,2% 74,8% 73,6%


Luar
20,3% 16,2% 19,8% 22,8%
Jawa-Bali
4,4% 2,6% 5,5% 3,6%

Tingkat kesadaran responden dalam menjaga sirkulasi udara, menjaga etika batuk, meningkatkan imunitas, dan memenuhi asupan gizi seimbang juga terlihat
sudah cukup baik secara nasional, tetapi tingkat kesadaran responden dalam menjaga diri dari COVID-19 di wilayah Luar Jawa-Bali lebih rendah daripada
responden di wilayah Jawa-Bali di berbagai aspek tersebut.

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
8
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENDIDIKAN RESPONDEN

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

83,6% 75,8% 70,5% 72,1% 71,0%

SMA
12,8% 19,1% 23,2% 22,1% 22,9%
ke Bawah
3,6% 5,1% 6,4% 5,8% 6,0%

85,3% 79,2% 71,7% 74,6% 70,6%

Perguruan
12,1% 17,1% 23,6% 21,3% 24,1%
Tinggi
2,6% 3,7% 4,7% 4,1% 5,3%

Responden yang berpendidikan perguruan tinggi cenderung memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berpendidikan SMA ke
bawah dalam menerapkan protokol kesehatan, baik dalam memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, dan menghindari
kerumunan

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
9
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MENJAGA KESEHATAN SELAMA SEMINGGU
TERAKHIR MENURUT PENDIDIKAN RESPONDEN

Menjaga Sirkulasi Udara Menjaga/Meningkatkan Imunitas Menjaga Etika Batuk Memenuhi Asupan Gizi Seimbang

81,0% 84,7% 78,0% 77,1%

SMA 19,6%
15,7% 13,1% 17,2%
ke Bawah
3,3% 2,2% 4,8% 3,4%

82,5% 87,0% 81,2% 80,3%

Perguruan 17,8%
15,2% 11,7% 15,6%
Tinggi
2,3% 1,3% 3,2% 1,9%

Tingkat kesadaran responden berpendidikan Perguruan Tinggi dalam menjaga sirkulasi udara, menjaga etika batuk, meningkatkan imunitas, dan memenuhi
asupan gizi seimbang terlihat lebih baik dibandingkan dengan responden berpendidikan SMA ke bawah. Meski demikian, kesadaran responden secara umum
dalam hal menjaga kesehatan selama seminggu terakhir sudah cukup baik.

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
10
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT JENIS KELAMIN

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

79,5% 71,0% 65,6% 67,8% 64,4%

15,9% 22,5% 26,6% 25,2% 27,4%


Laki-Laki
4,6% 6,5% 7,8% 7,0% 8,3%

88,5% 82,9% 75,5% 77,9% 75,9%

Perempuan 9,7% 14,5% 20,9% 18,9% 20,6%

1,9% 2,6% 3,7% 3,2% 3,6%

Perempuan cenderung lebih patuh dibandingkan laki-laki dalam menerapkan protokol kesehatan

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
11
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT STATUS PERKAWINAN

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

84,8% 79,9% 73,9% 76,2% 73,0%

12,0% 16,2% 21,2% 19,5% 21,8%


Kawin
3,2% 3,9% 4,9% 4,4% 5,2%

84,0% 73,1% 65,4% 67,9% 66,2%


Belum
Kawin 13,2% 21,7% 27,9% 26,2% 27,3%

& Cerai
2,8% 5,2% 6,7% 6,0% 6,5%

Responden berstatus kawin cenderung lebih patuh dibandingkan dengan yang belum kawin/cerai dalam menerapkan protokol
kesehatan

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
12
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT JUMLAH VAKSIN YANG SUDAH DITERIMA

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

68,4% 61,8% 57,6% 60,8% 59,9%


Belum 29,0% 27,0% 27,9%
21,7% 25,9%
Vaksinasi 12,2%
9,9% 12,3% 13,4% 12,2%

74,9% 66,4% 62,1% 63,9% 62,0%


Vaksinasi 18,6% 24,4% 27,4% 26,5% 27,9%
1 kali 9,2% 10,6% 10,1%
6,5% 9,5%

83,9% 76,0% 69,6% 71,9% 69,8%


Vaksinasi 13,1% 19,4% 24,7% 22,9% 24,4%
2 kali 3,1% 4,5% 5,8% 5,2% 5,8%

89,7% 85,5% 78,3% 80,5% 76,2%


Vaksinasi
8,6% 18,8% 16,9% 20,1%
Booster 12,3%
2,6% 3,7%
1,7% 2,1% 2,9%

Secara umum tingkat kepatuhan responden yang sudah menerima vaksin terhadap protokol kesehatan lebih baik dibandingkan
dengan mereka yang belum menerima vaksin.

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
13
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENGALAMAN TERINFEKSI COVID-19

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

84,4% 77,5% 71,3% 73,5% 71,2%

Belum 18,0% 23,1% 21,5% 23,2%


12,4%
Pernah
3,2% 4,5% 5,6% 5,0% 5,6%

85,3% 78,5% 69,7% 72,9% 67,8%

Pernah 12,6% 18,1% 25,6% 23,0% 26,5%

2,1% 3,4% 4,7% 4,2% 5,8%

Secara umum tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan antara responden yang pernah terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan yang belum
pernah terinfeksi COVID-19 tidak berbeda secara signifikan, cukup baik di kisaran 70-80 persen. Namun demikian, ada beberapa catatan terutama pada
protokol menjaga jarak dan mengurangi mobilitas bagi mereka yang pernah terinfeksi COVID-19, yaitu kepatuhannya masih di bawah 70 persen.

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
14
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT KELOMPOK UMUR

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

83,5% 72,5% 65,0% 67,4% 65,4%


Umur 13,7% 22,2% 28,2% 26,5% 27,9%
17-30 th 2,8% 5,3% 6,7% 6,1% 6,7%

84,1% 79,0% 72,6% 74,8% 71,5%


Umur 12,7% 16,9% 22,3% 20,6% 22,9%
31-45 th 3,2% 4,1% 5,2% 4,7% 5,6%

87,9% 84,4% 79,2% 81,6% 79,1%


Umur 9,2% 12,7% 17,1% 15,2% 17,2%
46-60 th 2,9% 2,9% 3,7% 3,2% 3,7%

77,0% 73,0% 70,8% 73,1% 72,7%


Umur 17,2% 20,9% 22,5% 21,5% 21,6%
> 60 th 5,8% 6,1% 6,8% 5,4% 5,7%

Responden usia muda cenderung kurang patuh terhadap pelaksanaan protokol kesehatan.

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
15
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENGALAMAN TES COVID-19

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

83,4% 76,4% 71,1% 73,2% 72,6%

Tidak 18,3% 22,5% 21,1% 21,7%


12,8%
Pernah
3,8% 5,3% 6,4% 5,7% 5,7%

85,0% 78,2% 71,1% 73,5% 70,1%

Pernah 12,3% 17,9% 23,7% 21,9% 24,3%

2,8% 4,0% 5,1% 4,6% 5,6%

Secara umum tingkat kepatuhan responden yang pernah menjalani tes COVID-19 terhadap protokol kesehatan sedikit lebih baik
dibandingkan mereka yang belum pernah menjalani tes COVID-19

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
16
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT KEGIATAN UTAMA

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

84,2% 78,4% 71,7% 74,0% 70,4%


Bekerja 12,7% 17,5% 23,1% 21,4% 23,8%
3,1% 4,1% 5,2% 4,7% 5,8%

85,1% 71,3% 62,3% 65,7% 66,6%


Sekolah 12,6% 23,4% 30,3% 28,0% 27,5%
2,3% 5,4% 7,4% 6,3% 5,9%

Mengurus 87,4% 83,2% 78,2% 80,3% 79,0%


10,1% 13,7% 18,0% 16,4% 17,5%
Rumah
2,5% 3,1% 3,8% 3,4% 3,5%
Tangga
81,9% 72,3% 67,2% 69,1% 67,0%
Lainnya 13,9% 21,3% 25,2% 24,0% 25,9%
4,3% 6,4% 7,6% 6,9% 7,1%

Responden yang memiliki kegiatan utama mengurus rumah tangga lebih patuh terhadap protokol kesehatan. Sementara itu, responden yang masih
sekolah memiliki tingkat kepatuhan yang paling rendah dibandingkan dengan kategori kegiatan utama lainnya.

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
17
MOTIVASI UTAMA DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN

Menghargai Orang Lain


1,0%
Secara umum tingkat kesadaran responden
dalam menerapkan protokol kesehatan
sudah cukup baik. Menaati Peraturan
Kesadaran Pribadi 6,3%
Motivasi responden dalam menerapkan 91,6%
protokol kesehatan COVID-19 sebagian Aparat Mengawasi
0,4%
besar didasari oleh kesadaran pribadi
(91,6%) diikuti oleh motivasi menaati Ikut-ikutan
peraturan (6,3%). 0,3%

Namun demikian, masih ada sebagian kecil Tidak Peduli/Percaya


responden yang tidak peduli atau tidak 0,5%
percaya dengan penerapan protokol
kesehatan (0,5%).

18
3
Penilaian Responden
Terhadap Perilaku
Masyarakat
PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN
SEKITARNYA SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT WILAYAH

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

58,7% 56,7% 54,4% 54,4% 54,1%

29,8% 31,2% 32,5% 32,4% 33,2%


Nasional 11,5% 12,1% 13,1% 13,2% 12,7%

62,3% 60,6% 58,2% 58,3% 57,9%

Jawa-Bali 28,2% 29,5% 30,9% 30,8% 31,5%

9,5% 9,9% 11,0% 11,0% 10,7%

51,4% 48,8% 46,9% 46,7% 46,6%


Luar
33,0% 34,6% 35,6% 35,7% 36,7%
Jawa-Bali
15,5% 16,6% 17,4% 17,6% 16,8%

Responden menilai bahwa masyarakat di lingkungan sekitarnya secara umum kurang patuh dalam penerapan protokol kesehatan, dan
wilayah Luar Jawa-Bali memperlihatkan kepatuhan yang lebih rendah dibandingkan wilayah Jawa-Bali.

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
20
PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN
SEKITARNYA SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENDIDIKAN RESPONDEN

Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas

63,9% 61,1% 59,2% 59,4% 59,3%

SMA
26,0% 28,0% 29,2% 29,1% 29,8%
ke Bawah
10,1% 10,9% 11,6% 11,5% 10,9%

54,3% 53,0% 50,4% 50,3% 49,8%

Perguruan
33,0% 33,9% 35,2% 35,2% 36,1%
Tinggi
12,7% 13,1% 14,4% 14,5% 14,2%

Secara umum responden berpendidikan Perguruan Tinggi menilai bahwa masyarakat di lingkungan sekitarnya lebih tidak patuh
dalam menerapkan protokol kesehatan dibandingkan penilaian responden berpendidikan SMA ke bawah

Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
21
ALASAN MASYARAKAT MELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN

Sebagian besar responden menilai Alasan *) Masyarakat Melanggar Protokol


bahwa alasan masyarakat melanggar Kesehatan menurut Penilaian Responden
protokol kesehatan adalah karena
jenuh terhadap pandemi (61,2%) dan Jenuh dengan pandemi 61,2%
merasa tidak nyaman ketika Merasa tidak nyaman 46,0%
melaksanakan protokol kesehatan Situasi sudah aman 32,0%
(46,0%).
Yakin tidak tertular 24,2%
Sebagian responden juga berpendapat Tidak ada sanksi 22,7%
bahwa pelanggaran protokol kesehatan
Mengikuti orang lain 21,6%
terjadi karena menganggap situasi
sudah aman (32,0%) dan merasa yakin Terpengaruh berita hoaks 17,3%
tidak tertular (24,2%). Pekerjaan menjadi sulit 14,2%
Aparat tidak memberi contoh 8,8%
Alasan lainnya 1,6%

*Responden dapat memilih lebih dari satu pilihan jawaban


22
PERASAAN DAN RESPONS RESPONDEN TERHADAP PELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN

Perasaan Responden Ketika Melihat Orang di Respons Responden Ketika Melihat Orang di
Sekitarnya Melanggar Protokol Kesehatan Sekitarnya Melanggar Protokol Kesehatan

Biasa Saja Membiarkan


22,3% saja
25,5%

Tidak Suka Menceritakan


65,5% kepada orang lain Menegur
Tidak 4,1% 67,3%
Peduli
Melaporkan ke pengurus
1,6%
wilayah setempat
Marah
3,2%
18,4%

Masyarakat menunjukkan kepedulian terhadap pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di lingkungan sekitarnya

23
PERSEPSI TERHADAP WARGA YANG TERINFEKSI COVID-19

Respons Masyarakat Ketika Ada Warga yang


Terinfeksi COVID-19 menurut Responden Secara umum, responden menilai bahwa
Tidak Ada
Respons respons masyarakat terhadap warga yang
2,5%
terinfeksi COVID-19 sudah baik.
Mengucilkan
1,9%
Berhati-hati Sebagian besar responden menilai bahwa
39,9% masyarakat memberikan dukungan
(46,2%) dan bersikap hati-hati (39,9%).
Tidak Tahu
9,5%
Namun demikian, masih terdapat
Memberi sebagian kecil responden (1,9%)
Dukungan
46,2%
yang menganggap bahwa masyarakat di
lingkungan sekitarnya mengucilkan warga
yang terinfeksi COVID-19.

24
4
Partisipasi Responden
dalam Program
Vaksinasi Nasional &
Pelaporan COVID-19
ALASAN MELAKUKAN TES COVID-19

Pengalaman Responden Melakukan Tes COVID-19


Alasan Responden *) Melakukan Tes COVID-19
14,3%
22,5%
29,1%
40,5%
SWAB SWAB Rapid 45,9%
22,7%
PCR Antigen Test 51,0%
63,0%
31,6%
30,4%
38,1%

Tidak Pernah 1 Sampai 2 Kali Lebih dari 2 Kali

23,2%
16,8% 18,7%
100 15,9%
75
50
17 dari 100 9,3%

25
responden yang pernah
melakukan tes COVID-19
0
mengaku pernah dinyatakan Program Kantor Persyaratan Telusur/Tracing Sedang sakit/tidak Alasan Pribadi Lainnya
Perjalanan Kasus COVID-19 enak badan (Sekedar ingin tahu
positif COVID-19 (Kontak Erat Kasus saja)
COVID-19)
*Responden dapat memilih lebih dari satu pilihan jawaban

26
PEMANFAATAN TELEMEDICINE
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]

Karakteristik Responden yang Mengetahui


Telemedicine
Pengetahuan Responden Tentang Telemedicine
Pernah Tidak Pernah
Positif Mendapatkan
21,8% Edukasi Prokes
SMA ke
Bawah 3,7%
40,6%
Belum/
Tidak
Pernah Perguruan
Mendapatkan
Positif Tinggi
Edukasi Prokes
Tahu 78,2% 59,4%
96,3%
41,8% Responden yang Mengetahui Telemedicine menurut
Kelompok Pendapatan

Tidak 0-1,8 Juta Rupiah 36,6%

Tahu
58,2% 1,8-3 Juta Rupiah 42,6%

86,6%
3-7,2 Juta Rupiah 48,2%

Responden yang mengetahui


>7,2 Juta Rupiah 54,9%
telemedicine mempunyai
aplikasi PeduliLindungi

27
KEBERADAAN POSKO
[JUDUL SLIDE SATU SATGAS COVID-19
BARIS]
Responden yang Tidak Mengetahui Adanya Posko Satgas COVID-19
menurut Wilayah dan menurut Pendidikan
Luar Jawa-Bali
(21,2%)

Keberadaan Posko menurut Pengetahuan Responden


Jawa-Bali
Tidak Tahu (18,8%) SMA ke Bawah Perguruan
19,5% 20,4% Tinggi
Persentase Responden di Luar Jawa-Bali yang “Tidak Tahu”
keberadaan posko COVID-19 lebih tinggi dibandingkan di Jawa-Bali. 18,9%

Responden yang Menjawab Tidak Ada Posko Satgas COVID-19 menurut


Pendidikan dan menurut Pengalaman Edukasi Protokol Kesehatan
Tidak Ada
16,7%
Mendapatkan
15,5%
Edukasi Prokes
Ada
63,7%
Tidak
30,7%
SMA ke Bawah Mendapatkan
Perguruan Tinggi
16,3% 17,1%

28
.
.
. [JUDUL SLIDEKEPADA
PELAPORAN SATGAS COVID-19
SATU BARIS]
Persentase Responden yang Melapor Ketika Positif COVID-19 menurut
Wilayah dan menurut Pendidikan
Luar Jawa-Bali
(76,5%)

Pelaporan Kepada RT/RW/Satgas

Tidak Lapor
17,2% Jawa-Bali
(85,9%)
Lap
or

Persentase Responden di Luar


Jawa-Bali yang ketika positif
tidak melapor ke Satgas
COVID-19 lebih tinggi
SMA ke Bawah Perguruan Tinggi
Lapor
dibandingkan di Jawa-Bali. 18,9%
20,4%
82,8%

29
RESPONDEN MENURUT STATUS PENERIMAAN VAKSINASI

Status Penerimaan Vaksinasi Responden

4,7% Partisipasi responden dalam mengikuti


Vaksin 1 kali
program vaksinasi COVID-19 sudah
Sudah
Vaksinasi
Belum 66,6% Vaksin 2 kali sangat baik (97,3%). Sekitar 2 dari 3
Vaksinasi 2,7% 97,3%
responden telah menerima vaksin

Vaksin 3 kali sebanyak 2 kali.


25,9%
(Booster)

30
ALASAN RESPONDEN MENGIKUTI PROGRAM
VAKSINASI COVID-19

... Diwajibkan/diperintahkan oleh


tempat kerja/atasan/pemerintah

Memenuhi peraturan
perjalanan/fasilitas publik
13,6%

0,3% Ikut-ikutan orang lain


4,8%
1,8%
2,0% Rekomendasi keluarga/orang
Terdekat selain tenaga kesehatan
Mayoritas responden mengaku
mengikuti Program Vaksinasi COVID-19
karena kesadaran pribadi (77,5%). Rekomendasi tenaga kesehatan
77,5%
Namun, masih ada sebagian kecil
Kesadaran pribadi (untuk
responden yang mengikuti Vaksinasi pencegahan)
COVID-19 karena ikut-ikutan saja (0,3%).

31
ALASAN RESPONDEN BELUM MENGIKUTI PROGRAM
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
VAKSINASI COVID-19
Sudah terjadwal, tetapi
belum waktunya

Masih mencari lokasi


6,4% yang menyediakan
4,9% kuota vaksinasi
Masih ada sebagian responden
yang belum melakukan
Lainnya (belum bisa
vaksinasi karena khawatir
karena faktor
kesehatan, ibu
60,1% 19,5% dengan efek samping atau
hamil, sarana & Tidak mau/
infrastruktur tidak khawatir efek tidak percaya efektivitas vaksin
mendukung, dll.) samping
(28,7%)
9,2%

Tidak mau karena


tidak percaya
efektivitas vaksin

32
SEBARAN RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN DAN ALASAN
[JUDUL SLIDEMENGIKUTI
BELUM/SUDAH SATU BARIS]
VAKSINASI

Alasan Belum Vaksin Alasan Sudah Vaksin


79,5%
8,1% 74,9%
Laki-laki 37,1% 48,9% Laki-laki Perempuan
5,8%

4,8%
Perempuan 21,3% 69,8%
4,1%

14,8% 12,6%
Tidak mau karena khawatir dengan efek samping ataupun tidak percaya efektivitas vaksin
5,6% 4,2%
Sudah terjadwal, tetapi belum waktunya 2,1% 1,6% 2,0% 2,0%
0,5% 0,2%
Masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi
Lainnya (belum bisa karena faktor kesehatan, ibu hamil, sarana & infrastruktur tidak mendukung, dll.) Ikut-ikutan Rekomendasi Rekomendasi Memenuhi Diwajibkan Kesadaran
keluarga tenaga peraturan tempat kerja pribadi
kesehatan

• Baik responden laki-laki maupun perempuan, mayoritas belum melakukan vaksinasi karena
faktor kesehatan, ibu hamil, sarana dan infrastruktur tidak mendukung, dll.

• Sekitar 3 dari 4 responden yang sudah divaksin melakukan vaksinasi karena kesadaran pribadi.

33
SEBARAN RESPONDEN YANG BELUM MELAKUKAN VAKSINASI
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
MENURUT BEBERAPA KARAKTERISTIK

Sebaran responden yang belum melakukan vaksin karena khawatir dengan efek samping
atau tidak percaya efektivitas vaksin

Wilayah Jenis Kelamin Kelompok Umur Pendidikan


37,1%
Luar Jawa-Bali 21,3% 28,5% 30,8% 23,3% 30,0% 32,3%
23,7%
(29,2%)

Jawa-Bali 17-30 31-45 46-60 > 60 SMA ke Bawah Perguruan Tinggi


(27,9%)

Perbedaan persentase responden yang belum dan tidak mau divaksin karena khawatir efek samping atau tidak
percaya efektivitas vaksin menurut wilayah dan menurut umur relatif kecil, sedangkan menurut jenis kelamin dan
menurut pendidikan relatif besar.

34
KEPEMILIKAN APLIKASI PEDULILINDUNGI

Menurut Wilayah
1,5%

Jawa-Bali 81,8% 16,7% [Penjelasan] Tidak Punya


19,4%
Punya
Luar Jawa- 78,7%
72,6% 24,7%
Bali
2,7%
Punya Tidak Punya Tidak Tahu Tidak Tahu
1,9%

Menurut Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin

Umur 17-30
Tahun

Umur 31-45
Tahun

Umur 46-60
75,5%

80,0%
22,5%

18,3%
2,0%

1,7%
Laki-laki 77,9% 19,7% 2,4%
“ Sebagian besar
responden telah
mempunyai aplikasi
PeduliLindungi (78,7%).
Namun, masih ada
83,3% 15,1% 1,7%
Tahun
sebagian kecil yang
Perempuan 79,4% 19,1% 1,4%
Umur lebih dari belum tau aplikasi
55,7% 36,8%
60 Tahun 7,5% PeduliLindungi (1,9%).
Punya Tidak Punya Tidak Tahu Punya Tidak Punya Tidak Tahu
35
PENGGUNAAN APLIKASI PEDULILINDUNGI MENURUT KEGIATAN UTAMA
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
RESPONDEN


95,2% 92,7% 93,4% 93,7% 93,1%
89,8% 91,9%

Sebagian besar responden sudah


menggunakan aplikasi
PeduliLindungi. Responden
dengan kegiatan utama
mengurus rumah tangga,
0,5% 9,8% 7,8%
persentase penggunanya di
4,6% 6,7% 6,2% 6,0% 6,6%
0,2% 0,6% 0,4% 0,2% 0,3% 0,3% bawah responden dengan
Bekerja Bekerja, tetapi Sekolah Mengurus Tidak bekerja Tidak bekerja Lainnya
kegiatan lain.
sementara Rumah Tangga karena baru dan sedang
sedang saja terkena mencari
dirumahkan PHK akibat pekerjaan
kantor/tempat
usaha tutup

Pernah Tidak pernah Tidak Tahu

36
PENGGUNAAN FITUR BARIS]
[JUDUL SLIDE SATU APLIKASI PEDULILINDUNGI

65,6%


Fitur yang paling
banyak digunakan
responden pada
aplikasi PeduliLindungi
42,1%
adalah pengecekan
Sertifikat Vaksin
COVID-19 (65,6%) dan
Check In/Check Out
Fasilitas Publik (42,1%).
17,1% 15,9%
11,5%
8,4%
5,4%
3,4%
1,5% 0,8%

Sertifikat Vaksin Check In/Check Hasil Tes COVID-19 Daftar Vaksinasi Informasi Statistik EHAC untuk naik Daftar Layanan Informasi Regulasi Informasi Telemedicine
COVID-19 Out fasilitas publik COVID-19 COVID-19 pesawat Kesehatan (Lab Tes Perjalanan Dalam Ketersediaan
COVID-19, Faskes) Negeri/Luar Negeri Tempat Tidur RS
*Responden dapat memilih lebih dari satu pilihan jawaban.

37
5
Mobilitas Responden
pada Masa Pandemi
COVID-19
RESPONDEN YANG MELAKUKAN PERJALANAN KE LUAR
[JUDUL SLIDE
RUMAH DAN SATUTUJUANNYA
DAERAH BARIS]
Responden yang Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah Daerah Tujuan Perjalanan Responden*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
48,5%
47,2%
Dua bulan
36,0% terakhir 31,4% 32,4% 32,0%
26,2% 25,2%
Seminggu
20,3% 18,4% 21,4% 15,7%
14,1% 16,4% terakhir
10,9%
3,7%

Tidak Sama Sekali Sekali 2-3 Kali 4 kali atau lebih Tidak melakukan Dalam kabupaten/ Dalam provinsi Luar
perjalanan jauh kota yang sama yang sama provinsi
* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu
Jumlah Responden yang Melakukan
Perjalanan ke Luar Rumah Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
Seminggu Terakhir
Responden yang melakukan Responden yang melakukan
Tidak sama 4 kali atau
perjalanan ke luar rumah
sekali
Sekali 2-3 kali
lebih
Jumlah perjalanan ke luar rumah
Tidak sama sekali 43.414 5.340 2.052 1.009 51.815 seminggu terakhir menurun
Sekali 13.652 15.576 4.619 2.027 35.874 dibandingkan dua bulan
Dua Bulan
2-3 kali 6.554 14.639 20.635 5.083 46.911 sebelumnya.
Terakhir
4 kali atau lebih 3.116 6.289 27.131 83.681 120.217
Jumlah 66.736 41.844 54.437 91.800 254.817
39
RESPONDEN YANG MELAKUKAN PERJALANAN KE LUAR RUMAH
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
DAN DAERAH TUJUANNYA MENURUT WILAYAH
Responden yang Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah Responden yang Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
(Jawa-Bali) (Luar Jawa-Bali)
51,0%
45,3% 41,4%
33,4%
28,7%
22,0% 18,3% 21,0%
14,4% 17,0% 17,0% 21,2% 18,7% 22,1%
13,4% 15,4%

Tidak Sama Sekali Sekali 2-3 Kali 4 kali atau lebih Tidak Sama Sekali Sekali 2-3 Kali 4 kali atau lebih

Daerah Tujuan Perjalanan Responden *) Daerah Tujuan Perjalanan Responden *)


Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
(Jawa-Bali) (Luar Jawa-Bali)
49,4%
46,9%
32,1% 32,3% 31,8%
24,3% 30,0% 32,6% 32,3%
26,9%
14,7% 11,2% 17,4%
4,0% 10,4%
3,3%
Tidak melakukan Dalam kabupaten/ Dalam provinsi Luar Tidak melakukan Dalam kabupaten/ Dalam Luar
perjalanan jauh kota yang sama yang sama provinsi perjalanan jauh kota yang sama provinsi yang provinsi
sama

Jumlah responden yang melakukan perjalanan jauh seminggu terakhir Dua bulan terakhir Seminggu terakhir
menurun dibandingkan dua bulan sebelumnya
* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu 40
TUJUAN RESPONDEN MELAKUKAN PERJALANAN KE LUAR RUMAH
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
DAN MODA TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN
Moda Transportasi yang Digunakan Responden untuk Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
51,4%
45,6%

26,9% 23,5%
11,6% 13,2%
4,9% 4,7% 3,2% 2,4% 3,6% 2,9% 2,6% 1,3% 0,4% 0,2% 1,1% 0,4%

Berjalan kaki Sepeda Sepeda motor Mobil Angkutan umum Angkutan umum Kereta api/ KRL / Kapal penumpang/ Pesawat udara
non-online online KRD kapal
penyeberangan

Tujuan Responden Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*) Penggunaan moda transportasi umum
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir oleh responden seminggu terakhir
cenderung menurun dibandingkan dua
26,1% 29,1% bulan sebelumnya.
21,2% 23,8% 18,3% 17,7%
5,7% 5,7% 6,8% 7,2% 6,5% 3,4% 9,0% 7,3% 6,4% 5,8% Sementara itu, responden yang
melakukan perjalanan ke luar rumah
Belanja Belajar/ kursus/ Bekerja tetap/ Bekerja tidak Kegiatan sosial/ Wisata Menghadiri Lainnya
untuk bekerja dan belanja kebutuhan
kebutuhan kuliah dinas tetap/ harian ibadah/ keluarga acara pernikahan rumah seminggu terakhir meningkat
rumah lepas/ musiman dibandingkan dua bulan sebelumnya.
Dua bulan terakhir Seminggu terakhir

* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu 41


TUJUAN RESPONDEN MELAKUKAN PERJALANAN KE LUAR
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
RUMAH MENURUT WILAYAH
Tujuan Responden Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir (Jawa-Bali)

26,8% 29,9%
21,8% 24,6%
18,0% 17,2%
6,3% 6,4% 6,3% 6,8% 6,5% 3,3% 7,8% 6,0% 6,4% 5,8%

Belanja kebutuhan Belajar/ kursus/ Bekerja tetap/ Bekerja tidak tetap/ Kegiatan sosial/ Wisata Menghadiri acara Lainnya
rumah kuliah dinas harian lepas/ ibadah/ keluarga pernikahan
musiman
Dua bulan terakhir
Tujuan Responden Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Seminggu terakhir
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir (Luar Jawa-Bali)

24,9% 27,7%
20,2% 22,3% 18,8% 18,6%
7,6% 8,0% 10,9% 9,3%
4,7% 4,7% 6,4% 3,7% 6,5% 5,8%

Belanja kebutuhan Belajar/ kursus/ Bekerja tetap/ Bekerja tidak tetap/ Kegiatan sosial/ Wisata Menghadiri acara Lainnya
rumah kuliah dinas harian lepas/ ibadah/ keluarga pernikahan
musiman

* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu 42


MODA TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN RESPONDEN UNTUK
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
PERJALANAN MENURUT WILAYAH
Moda Transportasi yang Digunakan Responden untuk Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir (Jawa-Bali)
51,4%
45,6%

26,9% 23,5%
11,6% 13,2%
4,9% 4,7% 3,2% 2,4% 3,6% 2,9% 2,6% 1,3% 1,1% 0,4%
0,4% 0,2%

Berjalan kaki Sepeda Sepeda motor Mobil Angkutan umum Angkutan umum Kereta api/ Kapal penumpang/ Pesawat udara
non-online online KRL / KRD kapal
penyeberangan
Dua bulan terakhir

Seminggu terakhir Moda Transportasi yang Digunakan Responden untuk Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir (Luar Jawa-Bali)
50,0%
43,8%

24,8% 23,1%
12,7% 14,4%
2,6% 2,3% 5,8% 4,8% 3,8% 2,9% 2,2% 1,0% 3,6% 1,1%
0,7% 0,3%

Berjalan kaki Sepeda Sepeda motor Mobil Angkutan umum Angkutan umum Kereta api/ Kapal penumpang/ Pesawat udara
non-online online KRL / KRD kapal
penyeberangan

* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu 43


6
Respons Responden
dalam Menyikapi
Pembatasan Kegiatan
[JUDUL SLIDE
PERASAAN SATU BARIS]
RESPONDEN SELAMA PEMBATASAN AKTIVITAS DI LUAR
Biasa saja
32,0%
Menurut Jenis Kelamin
55,2%
Senang
35,1% 34,2%
Jenuh 2,0% 33,4% 32,9%
33,9% 29,2% 29,2%
Sangat
Senang
1,1%

Laki-laki Perempuan
Sangat Jenuh
Menurut Wilayah 31,0%

33,4% 34,1% 33,0% 2,5%


31,4% 31,5% 1,5% 0,9% 1,2%
30,2%

Sangat Jenuh Jenuh Biasa saja Senang Sangat Senang

Sangat Jenuh Jenuh Biasa saja


Luar Jawa-Bali
2,2% 1,9%

Senang
Jawa-Bali
1,2% 1,1%

Sangat Senang
“ Mayoritas responden merasa jenuh dan sangat

menurut wilayah maupun jenis kelamin.


55,2%
jenuh selama pembatasan aktivitas di luar, baik

45
[JUDUL SLIDE
PERASAAN SATU BARIS]
RESPONDEN SELAMA PEMBATASAN AKTIVITAS DI LUAR

Menurut Kelompok Umur Menurut Status Perkawinan


21,2%
34,9%
23,2% 34,9% 35,2% Belum kawin
Sangat Jenuh 30,7% 33,4% 33,0%
35,9% 31,5% Kawin
29,5% 29,2%
28,3%
31,9% Cerai
36,1%
Jenuh 34,6%
31,9%

44,6%
38,0%
Biasa saja 32,0%
28,3%

1,7%
2,0%
Senang 1,8% Umur lebih dari 60 Tahun 2,5% 1,8% 2,2% 1,9%
2,3% 0,8% 1,0%
Umur 46-60 Tahun
0,7% Sangat Jenuh Jenuh Biasa saja Senang Sangat Senang
0,7% Umur 31-45 Tahun
Sangat Senang 0,8%
Umur 17-30 Tahun
1,6%
Mayoritas responden belum kawin dan kawin merasa jenuh


dan sangat jenuh ketika pembatasan aktivitas di luar,
Mayoritas responden berumur lebih dari 60 tahun merasa sedangkan responden berstatus cerai mayoritas merasa
biasa saja ketika pembatasan aktivitas di luar, sedangkan biasa saja ketika pembatasan aktivitas di luar.
responden berumur 17-30 tahun mayoritas merasa sangat
jenuh ketika pembatasan aktivitas di luar.
46
[JUDUL SLIDE
KONDISI SATU
MENTAL BARIS]
DALAM SEMINGGU TERAKHIR
Menurut Kelompok Umur
24,7%

15,8% 16,0%
24,7%

15,4%
“ Responden kelompok
pendapatan rendah
memiliki kecenderungan
lebih mudah marah,
merasa takut dan cemas
24,5%

15,1%14,5%
16,3%
Menurut Status Perkawinan
25,2%

15,4%16,1%
12,7% 13,2%
dibandingkan kelompok
9,8% 10,4%
8,6%
7,7% pendapatan lainnya.
6,1% 8,6% 8,7%

Mudah Marah Rasa Takut Berlebihan Sering Merasa Cemas


Umur 17-30 Tahun Umur 31-45 Tahun Umur 46-60 Tahun Umur lebih dari Mudah Marah Rasa Takut Berlebihan Sering Merasa Cemas
60 Tahun Belum kawin Kawin Cerai

Menurut Kelompok Pendapatan Menurut Pendidikan


21,8% 21,3% 21,4% 20,9%
Perguruan Tinggi SMA ke Bawah

15,9% 16,2%
14,7% 14,1% 14,5% 16,0%
13,2% 14,7%
12,8% 12,9%
11,6% 12,2%
9,4%
8,0% 7,5% 7,6% 9,1%

Mudah Marah Rasa Takut Berlebihan Sering Merasa Cemas


Mudah Marah Rasa Takut Berlebihan Sering Merasa Cemas
0-1,8 juta rupiah 1,8 - 3 juta rupiah 3 - 4,8 juta rupiah 4,8 - 7,2 juta rupiah > 7,2 juta rupiah

47
KEGIATAN YANGSATU
[JUDUL SLIDE DILAKUKAN
BARIS]RESPONDEN AGAR TETAP
BERSEMANGAT
97,1% 94,3% Karakteristik Responden yang Melakukan
86,2% Olahraga Untuk Tetap Bersemangat
81,8%

54,8% 53,0% 85,2% 79,1%


Laki-Laki Perempuan

34,8%
Umur lebih dari
65,4%
60 Tahun

Umur 46-60 Tahun 85,3%

Umur 31-45 Tahun 83,2%

Umur 17-30 Tahun 78,6%


Banyak berdoa Berkomunikasi Melakukan hobi Berolahraga Mengunjungi Mengurangi Rekreasi
dengan keluarga akses berita
keluarga COVID-19
Cerai 79,9%


Mayoritas responden mengisi kegiatan selama pandemi agar tetap Kawin 83,6%
bersemangat menjalani kehidupan dengan banyak berdoa/beribadah
(97,1%) dan berkomunikasi dengan keluarga/kerabat/teman (94,3%). Belum kawin 77,6%

* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu 48


7
Akses Informasi
tentang COVID-19
[JUDUL SLIDE
PERILAKU SATU BARIS]
RESPONDEN TERHADAP PEMBERITAAN COVID-19
Persentase Responden yang Mengikuti Persentase Responden yang Mengikuti
Perkembangan Kasus COVID-19 Respon Pemerintah terhadap COVID-19
Dua Bulan Terakhir Seminggu Terakhir Dua Bulan Terakhir Seminggu Terakhir

63,5% 60,9% 61,9% 58,7%

17,0% 16,3% 17,9% 18,0%


11,6% 14,4% 12,3% 15,0%
2,4% 2,3% 5,5% 6,0% 2,4% 2,5% 5,5% 5,8%

Tidak Pernah Kadang-kadang Sering Sangat Sering Selalu Tidak Pernah Kadang-kadang Sering Sangat Sering Selalu

Dalam dua bulan terakhir, perhatian Begitu pula dengan perhatian responden
responden terhadap perkembangan kasus terhadap sikap pemerintah menangani
COVID-19 semakin rendah. pandemi COVID-19, semakin rendah

50
[JUDUL SLIDEDAN
INFORMASI SATUEDUKASI
BARIS] PROTOKOL KESEHATAN

“ 9 orang dari 10 responden menyatakan pernah


mendapatkan informasi dan edukasi mengenai
penerapan protokol kesehatan”

51
MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI COVID-19

Media yang Banyak Diakses Responden


Lebih dari 70 persen responden menggunakan
Media Sosial sebagai sarana untuk mengakses
informasi COVID-19. Selain itu, Televisi (58,6%) 74,3%

juga merupakan media lainnya yang banyak diakses


58,6%
responden untuk mendapatkan informasi COVID-19.
41,8%
33,8%
29,8% 30,8%
25,3%
16,5% 16,9%
11,7%
7,6%

Radio Surat Rumah Aplikasi Lainnya Tokoh Agama/ Media Online Poster Pengumuman WhatsApp Televisi Media sosial
kabar Ibadah Tokoh Pemda
Masyarakat
* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu

52
MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI COVID-19
Radio
0,3%
Media sosial
Surat kabar, majalah
Media Penyampaian yang Efektif 45,8% 0,4%
Jaringan aplikasi chat
lainnya
1,2%
Rumah ibadah
1,5%
Poster, spanduk, baliho
1,9%

Responden menilai bahwa Media Media online (website)


4,1%
sosial adalah sarana penyampai Tokoh masyarakat
informasi COVID-19 yang paling 5,1%

efektif. Televisi
20,8% WhatsApp
7,7%

Pengumuman dari pemerintah setempat


11,0%

53
PENYAMPAIAN MATERI
[JUDUL SLIDE SATU EDUKASI COVID-19
BARIS]
Materi Edukasi COVID-19 Penyampai Materi
yang Disukai Responden*) yang Dipercaya Responden *)

47,6%
44,6%
38,2%
23,9%
18,5%
9,8% 6,6% 10,0% 10,2%
2,2% 0,5% 3,7% 4,0%

Konten Video/ Talk Show Konten Games/ Lainnya Lainnya Pejabat Public Tokoh Tokoh Pakar Dokter/
Berbasis Animasi Kontemporer Permainan Figure Masyarakat Agama Nakes
Budaya

Konten berbasis berbudaya serta video/animasi Responden berpendapat bahwa Dokter/Nakes


mendominasi tipe materi edukasi COVID-19 merupakan narasumber penyampai materi
yang disukai oleh responden. COVID-19 yang paling disukai.

* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu 54


DATA
MENCERDASKAN BANGSA
Enlighten the Nation

55

Anda mungkin juga menyukai