[Tempat], [Tanggal]
PERILAKU MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19
Hasil Survei Perilaku Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19
Periode 16-25 Februari 2022
No. ISBN :
No. Publikasi : 07300.2204
No. Katalog : 3101039
Naskah:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Penerbit:
© BPS RI
Pencetak:
Badan Pusat Statistik
Sumber Ilustrasi:
www.freepik.com, www.unsplash.com
PENANGGUNG JAWAB
Muchammad Romzi
Pudji Ismartini
KOORDINATOR
Wisnu Winardi
iv
...
KATA PENGANTAR
Evolusi baru dari virus corona yang bernama “Omicron” merupakan varian yang memiliki tingkat penularan yang tinggi.
Kondisi ini menyebabkan beberapa daerah di Indonesia kembali meningkatkan level kewaspadaannya. Sebagai bagian dari
upaya percepatan penanganan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia, Badan Pusat Statistik kembali menyelenggarakan
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 (SPMPMPC-19) secara daring (online) selama periode 16-25
Februari 2022.
SPMPMPC-19 bertujuan untuk mendukung penyusunan kebijakan pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19
melalui penyediaan informasi tentang kepatuhan diri dan masyarakat sekitar terhadap protokol kesehatan, pendapat
masyarakat tentang vaksinasi, dan respons masyarakat dalam menyikapi masa pembatasan kegiatan.
Hasil survei yang disajikan dalam booklet ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna data untuk berbagai kepentingan. Selamat menikmati booklet ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengaruniai
kesehatan untuk kita semua dan memberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengatasi pandemi dan memulihkan kondisi
pascapandemi.
Salam Sehat,
Kepala BPS
Margo Yuwono
v
RINGKASAN HASIL
• Kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan secara program kantor (51,0%) atau untuk memenuhi persyaratan
umum sudah baik. Namun, beberapa perilaku responden dalam perjalanan (38,1%). Sementara itu, terobosan fasilitas
melaksanakan protokol kesehatan masih perlu mendapatkan telemedicine dari pemerintah sudah cukup dikenal responden
perhatian, seperti kurang patuh dalam menghindari kerumunan (41,8%%), namun perlu untuk terus ditingkatkan publisitasnya.
(22%), menjaga jarak minimal 2 meter (23%), dan mengurangi • Kesadaran responden dalam mengikuti program vaksinasi
mobilitas (24%). sudah cukup baik, tetapi masih terdapat sebagian orang yang
• Kepatuhan responden di wilayah Jawa-Bali lebih tinggi khawatir dengan efek samping dan tidak percaya efektivitas
dibandingkan Luar Jawa-Bali dalam melaksanakan protokol vaksin (29% dari responden yang belum divaksin).
kesehatan. Masih cukup banyak responden di Luar Jawa-Bali • Mayoritas responden merasa jenuh/sangat jenuh selama
yang belum patuh dalam menghindari kerumunan (34%), PPKM diberlakukan (65% responden). Kegiatan yang banyak
menjaga jarak minimal 2 meter (36%), dan mengurangi mobilitas dilakukan responden agar tetap bersemangat adalah dengan
(36%). banyak berdoa, berkomunikasi dengan keluarga, dan
• Sebagian besar responden menilai kepatuhan dirinya dalam melakukan hobi.
melaksanakan protokol kesehatan sudah cukup baik, tetapi • Atensi responden dalam mengikuti pemberitaan mengenai
responden menilai bahwa tingkat kepatuhan masyarakat perkembangan COVID-19 dan respons pemerintah terlihat
sekitarnya dalam menerapkan protokol kesehatan masih kurang tidak cukup tinggi. Meski demikian, penyampaian informasi
patuh, khususnya dalam hal mengurangi mobilitas (54,1%), dan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat sudah
menjaga jarak (54,4%), dan menghindari kerumunan (54,4%). sangat baik dengan 91 persen responden mengaku sudah
• Sebagian besar responden sudah tidak asing lagi dengan tes pernah menerima informasi/edukasi prokes COVID-19.
COVID-19. Mayoritas responden melakukan tes COVID-19 karena
vi
DAFTAR ISI v KATA PENGANTAR
vi RINGKASAN HASIL
1 METODOLOGI
2 PENDAHULUAN
vii
METODOLOGI
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 tahun 2022 ini masih menggunakan rancangan non-
probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowball). Desain kuesioner disusun dengan
mengedepankan kenyamanan responden, dengan harapan banyak anggota masyarakat yang secara sukarela
berpartisipasi dalam survei yang relatif singkat (16-25 Februari 2022).
Keunggulan Survei: Catatan:
• Survei ini menyediakan data dan statistik terkini, • Skor penilaian responen diukur dalam
sehingga dapat merespons kebutuhan data secara cepat. rentang 1-10, semakin tinggi skor
• Sebagai alat untuk memberikan gambaran dan kondisi menujukkan frekuensi pelaksanaan yang
terkini tentang perilaku masyarakat pada masa pandemi, lebih tinggi. Skor penilaian tersebut
khususnya yang terkait dengan protokol kesehatan. kemudian dikelompokkan menjadi 3
kategori, yaitu sering dilakukan (8-10),
• Pertanyaan dalam kuesioner dirancang untuk memenuhi
kadang-kadang (5-7), dan jarang (1-4).
kebutuhan informasi yang terkait dengan upaya
penanganan pandemi. • Beberapa grafik akan menampilkan label
dengan jumlah yang di atas/di bawah 100
Keterbatasan Survei:
persen karena responden dapat memilih
• Informasi yang dihasilkan merupakan gambaran individu
lebih dari satu pilihan jawaban atau
yang secara sukarela berpartisipasi dalam survei dan
karena faktor pembulatan.
tidak mewakili kondisi seluruh masyarakat suatu daerah
atau seluruh Indonesia.
1
PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 telah berlangsung selama hampir tiga tahun di Kebijakan ini merupakan langkah lanjutan dari yang sebelumnya vaksinasi
Indonesia dengan jumlah orang yang terinfeksi mencapai 5,7 juta orang dan COVID-19 telah diberikan kepada penduduk yang berusia 12 tahun ke atas.
menyebabkan 150 ribu orang meninggal dunia. Merebaknya varian baru virus Terlepas dari upaya penyediaan vaksin oleh pemerintah, partisipasi dan
SARS-CoV-2 Omicron menyebabkan gelombang ketiga kasus COVID-19 terjadi di kesadaran masyarakat juga sangat dibutuhkan.
Indonesia sejak akhir Januari 2022. Menyikapi kondisi darurat tersebut, Sejumlah kebijakan yang telah diambil pemerintah nampak mulai
pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan Pemberlakuan membuahkan hasil. Geliat aktivitas ekonomi perlahan mulai kembali menguat di
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara proporsional di seluruh sejumlah daerah. Hingga datangnya gelombang ketiga COVID-19, kasus harian
Indonesia dengan mempertimbangkan perkembangan kasus harian dan kesiapan terlihat semakin melandai. Namun demikian, sejumlah tantangan masih harus
layanan medis suatu daerah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran dihadapi dalam upaya membebaskan Indonesia dari COVID-19. Selain
COVID-19 melalui pembatasan mobilitas dan interaksi masyarakat dengan tetap kesadaran dan perilaku masyarakat, faktor ekonomi dan sosial juga perlu
mempertimbangkan keberlangsungan aktivitas ekonomi yang berangsur pulih. mendapat perhatian. Apalagi pembatasan kegiatan masyarakat diketahui tidak
PPKM mengatur operasional kerja berbagai tempat dan aktivitas. Kegiatan hanya berdampak pada aspek ekonomi sosial tetapi juga meluas pada kondisi
operasional beberapa aktivitas ekonomi dibatasi sampai pada jam tertentu psikologi masyarakat.
bergantung pada tingkat urgensi aktivitas tersebut. Kegiatan belajar-mengajar Dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan
secara tatap muka dapat dilaksanakan dengan mengikuti aturan yang telah penanganan pandemi COVID-19, BPS kembali melaksanakan Survei Perilaku
ditetapkan oleh pemerintah. Sementara aktivitas kerja perkantoran diatur secara Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 (SPMPMPC-19) pada periode 16-25
proporsional sesuai dengan level PPKM yang berlaku. Februari 2022. Beberapa topik yang akan disajikan dalam publikasi ini
Efektivitas penanganan pandemi COVID-19 sangat bergantung pada diantaranya adalah gambaran perilaku responden dalam menerapkan protokol
perilaku masyarakat. Tanpa kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, kesehatan, penilaian responden di lingkungan sekitarnya dalam menerapkan
penyebaran virus korona akan sangat sulit dikendalikan. Munculnya varian baru protokol kesehatan, partisipasi responden dalam vaksinasi dan pelaporan
dengan tingkat penyebaran yang lebih cepat juga menjadi tantangan tersendiri keterpaparan COVID-19, respons dalam menyikapi pembatasan kegiatan, dan
yang harus menjadi perhatian semua pihak. Di sisi lain pemerintah terus penilaian responden terhadap aksesibilitas terhadap kebutuhan pada masa
mengupayakan percepatan dan perluasan target vaksinasi. Sejak pertengahan pembatasan kegiatan. Selain itu, survei kali ini juga menggali topik yang terkait
Desember 2021, pemerintah mulai melaksanakan program vaksinasi COVID-19 dengan sumber informasi COVID-19 yang disukai dan diakses oleh responden.
untuk anak usia 6-11 tahun.
2
1
Karakteristik
Sosial Demografi
Responden
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Sebaran Responden menurut Wilayah Luar Jawa-Bali
33,29%
Jawa-Bali
66,71%
25 4.817
R E S P O N D E N
Jenis Kelamin
Responden Survei Jumlah responden survei secara umum
Penduduk Usia 17+ proporsional terhadap jumlah penduduk
56,1% usia 17 tahun ke atas yang tinggal di
Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali.
43,9% RIAU
ACEH
JATIM
NTB
SULUT
MALUKU
PABAR
PAPUA
SUMUT
LAMPUNG
SUMBAR
DIY
BALI
NTT
GORONTALO
JAMBI
MALUT
SUMSEL
KEPRI
DKI JAKARTA
BENGKULU
KEPBABEL
JABAR
JATENG
BANTEN
KALSEL
SULTENG
SULSEL
SULBAR
KALBAR
KALTENG
KALTIM
KALTARA
SULTRA
4
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Kegiatan Utama 64,6% Bidang Pekerjaan Esensial
43,2%
11,2% 14,1%
4,0% 6,1%
Nonesensial Kritikal
47,6% 9,2%
Belum Kawin
28,5%
Ijazah Tertinggi
40,8%
34,4% Status Perkawinan
Cerai
4,1%
8,6% 7,3% 6,4% Kawin 60 tahun
2,5% 67,4% 40-59 tahun
ke atas
20,1%
1,1%
25-39
tahun 17-24
Latar belakang responden terwakili dari berbagai karakteristik,
42,3% tahun
seperti status perkawinan, umur, kegiatan utama responden, 36,5%
bidang pekerjaan, dan tingkat pendidikan responden.
Kelompok Umur
5
2
Perilaku Responden
dalam Menerapkan
Protokol Kesehatan
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT WILAYAH
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
• Tingkat kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan secara umum sudah cukup baik khususnya di wilayah Jawa-Bali
• Tingkat kepatuhan responden terhadap prokes di wilayah Luar Jawa-Bali masih tertinggal dari Jawa-Bali, terutama protokol menjaga
jarak dan mengurangi mobilitas di mana tingkat kepatuhan masih di bawah 65%.
• Secara umum, dari lima protokol yang ada, kepatuhan terendah ada pada protokol menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
7
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MENJAGA KESEHATAN SELAMA SEMINGGU
TERAKHIR MENURUT WILAYAH
Menjaga Sirkulasi Udara Menjaga/Meningkatkan Imunitas Menjaga Etika Batuk Memenuhi Asupan Gizi Seimbang
Tingkat kesadaran responden dalam menjaga sirkulasi udara, menjaga etika batuk, meningkatkan imunitas, dan memenuhi asupan gizi seimbang juga terlihat
sudah cukup baik secara nasional, tetapi tingkat kesadaran responden dalam menjaga diri dari COVID-19 di wilayah Luar Jawa-Bali lebih rendah daripada
responden di wilayah Jawa-Bali di berbagai aspek tersebut.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
8
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENDIDIKAN RESPONDEN
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
SMA
12,8% 19,1% 23,2% 22,1% 22,9%
ke Bawah
3,6% 5,1% 6,4% 5,8% 6,0%
Perguruan
12,1% 17,1% 23,6% 21,3% 24,1%
Tinggi
2,6% 3,7% 4,7% 4,1% 5,3%
Responden yang berpendidikan perguruan tinggi cenderung memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berpendidikan SMA ke
bawah dalam menerapkan protokol kesehatan, baik dalam memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, dan menghindari
kerumunan
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
9
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MENJAGA KESEHATAN SELAMA SEMINGGU
TERAKHIR MENURUT PENDIDIKAN RESPONDEN
Menjaga Sirkulasi Udara Menjaga/Meningkatkan Imunitas Menjaga Etika Batuk Memenuhi Asupan Gizi Seimbang
SMA 19,6%
15,7% 13,1% 17,2%
ke Bawah
3,3% 2,2% 4,8% 3,4%
Perguruan 17,8%
15,2% 11,7% 15,6%
Tinggi
2,3% 1,3% 3,2% 1,9%
Tingkat kesadaran responden berpendidikan Perguruan Tinggi dalam menjaga sirkulasi udara, menjaga etika batuk, meningkatkan imunitas, dan memenuhi
asupan gizi seimbang terlihat lebih baik dibandingkan dengan responden berpendidikan SMA ke bawah. Meski demikian, kesadaran responden secara umum
dalam hal menjaga kesehatan selama seminggu terakhir sudah cukup baik.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
10
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT JENIS KELAMIN
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
Perempuan cenderung lebih patuh dibandingkan laki-laki dalam menerapkan protokol kesehatan
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
11
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT STATUS PERKAWINAN
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
& Cerai
2,8% 5,2% 6,7% 6,0% 6,5%
Responden berstatus kawin cenderung lebih patuh dibandingkan dengan yang belum kawin/cerai dalam menerapkan protokol
kesehatan
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
12
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT JUMLAH VAKSIN YANG SUDAH DITERIMA
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
Secara umum tingkat kepatuhan responden yang sudah menerima vaksin terhadap protokol kesehatan lebih baik dibandingkan
dengan mereka yang belum menerima vaksin.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
13
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENGALAMAN TERINFEKSI COVID-19
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
Secara umum tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan antara responden yang pernah terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan yang belum
pernah terinfeksi COVID-19 tidak berbeda secara signifikan, cukup baik di kisaran 70-80 persen. Namun demikian, ada beberapa catatan terutama pada
protokol menjaga jarak dan mengurangi mobilitas bagi mereka yang pernah terinfeksi COVID-19, yaitu kepatuhannya masih di bawah 70 persen.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
14
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT KELOMPOK UMUR
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
Responden usia muda cenderung kurang patuh terhadap pelaksanaan protokol kesehatan.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
15
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENGALAMAN TES COVID-19
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
Secara umum tingkat kepatuhan responden yang pernah menjalani tes COVID-19 terhadap protokol kesehatan sedikit lebih baik
dibandingkan mereka yang belum pernah menjalani tes COVID-19
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
16
TINGKAT KEPATUHAN RESPONDEN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT KEGIATAN UTAMA
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
Responden yang memiliki kegiatan utama mengurus rumah tangga lebih patuh terhadap protokol kesehatan. Sementara itu, responden yang masih
sekolah memiliki tingkat kepatuhan yang paling rendah dibandingkan dengan kategori kegiatan utama lainnya.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
17
MOTIVASI UTAMA DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
18
3
Penilaian Responden
Terhadap Perilaku
Masyarakat
PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN
SEKITARNYA SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT WILAYAH
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
Responden menilai bahwa masyarakat di lingkungan sekitarnya secara umum kurang patuh dalam penerapan protokol kesehatan, dan
wilayah Luar Jawa-Bali memperlihatkan kepatuhan yang lebih rendah dibandingkan wilayah Jawa-Bali.
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
20
PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN
SEKITARNYA SELAMA SEMINGGU TERAKHIR MENURUT PENDIDIKAN RESPONDEN
Memakai Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan Mengurangi Mobilitas
SMA
26,0% 28,0% 29,2% 29,1% 29,8%
ke Bawah
10,1% 10,9% 11,6% 11,5% 10,9%
Perguruan
33,0% 33,9% 35,2% 35,2% 36,1%
Tinggi
12,7% 13,1% 14,4% 14,5% 14,2%
Secara umum responden berpendidikan Perguruan Tinggi menilai bahwa masyarakat di lingkungan sekitarnya lebih tidak patuh
dalam menerapkan protokol kesehatan dibandingkan penilaian responden berpendidikan SMA ke bawah
Keterangan: Patuh/Sering Dilakukan (8-10) Jarang/Kadang-Kadang/Tidak Sering (5-7) Abai/Jarang Sekali (1-4)
21
ALASAN MASYARAKAT MELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN
Perasaan Responden Ketika Melihat Orang di Respons Responden Ketika Melihat Orang di
Sekitarnya Melanggar Protokol Kesehatan Sekitarnya Melanggar Protokol Kesehatan
Masyarakat menunjukkan kepedulian terhadap pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
23
PERSEPSI TERHADAP WARGA YANG TERINFEKSI COVID-19
24
4
Partisipasi Responden
dalam Program
Vaksinasi Nasional &
Pelaporan COVID-19
ALASAN MELAKUKAN TES COVID-19
23,2%
16,8% 18,7%
100 15,9%
75
50
17 dari 100 9,3%
25
responden yang pernah
melakukan tes COVID-19
0
mengaku pernah dinyatakan Program Kantor Persyaratan Telusur/Tracing Sedang sakit/tidak Alasan Pribadi Lainnya
Perjalanan Kasus COVID-19 enak badan (Sekedar ingin tahu
positif COVID-19 (Kontak Erat Kasus saja)
COVID-19)
*Responden dapat memilih lebih dari satu pilihan jawaban
26
PEMANFAATAN TELEMEDICINE
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Tahu
58,2% 1,8-3 Juta Rupiah 42,6%
86,6%
3-7,2 Juta Rupiah 48,2%
27
KEBERADAAN POSKO
[JUDUL SLIDE SATU SATGAS COVID-19
BARIS]
Responden yang Tidak Mengetahui Adanya Posko Satgas COVID-19
menurut Wilayah dan menurut Pendidikan
Luar Jawa-Bali
(21,2%)
28
.
.
. [JUDUL SLIDEKEPADA
PELAPORAN SATGAS COVID-19
SATU BARIS]
Persentase Responden yang Melapor Ketika Positif COVID-19 menurut
Wilayah dan menurut Pendidikan
Luar Jawa-Bali
(76,5%)
Tidak Lapor
17,2% Jawa-Bali
(85,9%)
Lap
or
29
RESPONDEN MENURUT STATUS PENERIMAAN VAKSINASI
30
ALASAN RESPONDEN MENGIKUTI PROGRAM
VAKSINASI COVID-19
Memenuhi peraturan
perjalanan/fasilitas publik
13,6%
31
ALASAN RESPONDEN BELUM MENGIKUTI PROGRAM
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
VAKSINASI COVID-19
Sudah terjadwal, tetapi
belum waktunya
32
SEBARAN RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN DAN ALASAN
[JUDUL SLIDEMENGIKUTI
BELUM/SUDAH SATU BARIS]
VAKSINASI
4,8%
Perempuan 21,3% 69,8%
4,1%
14,8% 12,6%
Tidak mau karena khawatir dengan efek samping ataupun tidak percaya efektivitas vaksin
5,6% 4,2%
Sudah terjadwal, tetapi belum waktunya 2,1% 1,6% 2,0% 2,0%
0,5% 0,2%
Masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi
Lainnya (belum bisa karena faktor kesehatan, ibu hamil, sarana & infrastruktur tidak mendukung, dll.) Ikut-ikutan Rekomendasi Rekomendasi Memenuhi Diwajibkan Kesadaran
keluarga tenaga peraturan tempat kerja pribadi
kesehatan
• Baik responden laki-laki maupun perempuan, mayoritas belum melakukan vaksinasi karena
faktor kesehatan, ibu hamil, sarana dan infrastruktur tidak mendukung, dll.
• Sekitar 3 dari 4 responden yang sudah divaksin melakukan vaksinasi karena kesadaran pribadi.
33
SEBARAN RESPONDEN YANG BELUM MELAKUKAN VAKSINASI
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
MENURUT BEBERAPA KARAKTERISTIK
Sebaran responden yang belum melakukan vaksin karena khawatir dengan efek samping
atau tidak percaya efektivitas vaksin
Perbedaan persentase responden yang belum dan tidak mau divaksin karena khawatir efek samping atau tidak
percaya efektivitas vaksin menurut wilayah dan menurut umur relatif kecil, sedangkan menurut jenis kelamin dan
menurut pendidikan relatif besar.
34
KEPEMILIKAN APLIKASI PEDULILINDUNGI
Menurut Wilayah
1,5%
Umur 17-30
Tahun
Umur 31-45
Tahun
Umur 46-60
75,5%
80,0%
22,5%
18,3%
2,0%
1,7%
Laki-laki 77,9% 19,7% 2,4%
“ Sebagian besar
responden telah
mempunyai aplikasi
PeduliLindungi (78,7%).
Namun, masih ada
83,3% 15,1% 1,7%
Tahun
sebagian kecil yang
Perempuan 79,4% 19,1% 1,4%
Umur lebih dari belum tau aplikasi
55,7% 36,8%
60 Tahun 7,5% PeduliLindungi (1,9%).
Punya Tidak Punya Tidak Tahu Punya Tidak Punya Tidak Tahu
35
PENGGUNAAN APLIKASI PEDULILINDUNGI MENURUT KEGIATAN UTAMA
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
RESPONDEN
“
95,2% 92,7% 93,4% 93,7% 93,1%
89,8% 91,9%
36
PENGGUNAAN FITUR BARIS]
[JUDUL SLIDE SATU APLIKASI PEDULILINDUNGI
65,6%
“
Fitur yang paling
banyak digunakan
responden pada
aplikasi PeduliLindungi
42,1%
adalah pengecekan
Sertifikat Vaksin
COVID-19 (65,6%) dan
Check In/Check Out
Fasilitas Publik (42,1%).
17,1% 15,9%
11,5%
8,4%
5,4%
3,4%
1,5% 0,8%
Sertifikat Vaksin Check In/Check Hasil Tes COVID-19 Daftar Vaksinasi Informasi Statistik EHAC untuk naik Daftar Layanan Informasi Regulasi Informasi Telemedicine
COVID-19 Out fasilitas publik COVID-19 COVID-19 pesawat Kesehatan (Lab Tes Perjalanan Dalam Ketersediaan
COVID-19, Faskes) Negeri/Luar Negeri Tempat Tidur RS
*Responden dapat memilih lebih dari satu pilihan jawaban.
37
5
Mobilitas Responden
pada Masa Pandemi
COVID-19
RESPONDEN YANG MELAKUKAN PERJALANAN KE LUAR
[JUDUL SLIDE
RUMAH DAN SATUTUJUANNYA
DAERAH BARIS]
Responden yang Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah Daerah Tujuan Perjalanan Responden*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
48,5%
47,2%
Dua bulan
36,0% terakhir 31,4% 32,4% 32,0%
26,2% 25,2%
Seminggu
20,3% 18,4% 21,4% 15,7%
14,1% 16,4% terakhir
10,9%
3,7%
Tidak Sama Sekali Sekali 2-3 Kali 4 kali atau lebih Tidak melakukan Dalam kabupaten/ Dalam provinsi Luar
perjalanan jauh kota yang sama yang sama provinsi
* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu
Jumlah Responden yang Melakukan
Perjalanan ke Luar Rumah Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
Seminggu Terakhir
Responden yang melakukan Responden yang melakukan
Tidak sama 4 kali atau
perjalanan ke luar rumah
sekali
Sekali 2-3 kali
lebih
Jumlah perjalanan ke luar rumah
Tidak sama sekali 43.414 5.340 2.052 1.009 51.815 seminggu terakhir menurun
Sekali 13.652 15.576 4.619 2.027 35.874 dibandingkan dua bulan
Dua Bulan
2-3 kali 6.554 14.639 20.635 5.083 46.911 sebelumnya.
Terakhir
4 kali atau lebih 3.116 6.289 27.131 83.681 120.217
Jumlah 66.736 41.844 54.437 91.800 254.817
39
RESPONDEN YANG MELAKUKAN PERJALANAN KE LUAR RUMAH
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
DAN DAERAH TUJUANNYA MENURUT WILAYAH
Responden yang Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah Responden yang Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
(Jawa-Bali) (Luar Jawa-Bali)
51,0%
45,3% 41,4%
33,4%
28,7%
22,0% 18,3% 21,0%
14,4% 17,0% 17,0% 21,2% 18,7% 22,1%
13,4% 15,4%
Tidak Sama Sekali Sekali 2-3 Kali 4 kali atau lebih Tidak Sama Sekali Sekali 2-3 Kali 4 kali atau lebih
Jumlah responden yang melakukan perjalanan jauh seminggu terakhir Dua bulan terakhir Seminggu terakhir
menurun dibandingkan dua bulan sebelumnya
* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu 40
TUJUAN RESPONDEN MELAKUKAN PERJALANAN KE LUAR RUMAH
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
DAN MODA TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN
Moda Transportasi yang Digunakan Responden untuk Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir
51,4%
45,6%
26,9% 23,5%
11,6% 13,2%
4,9% 4,7% 3,2% 2,4% 3,6% 2,9% 2,6% 1,3% 0,4% 0,2% 1,1% 0,4%
Berjalan kaki Sepeda Sepeda motor Mobil Angkutan umum Angkutan umum Kereta api/ KRL / Kapal penumpang/ Pesawat udara
non-online online KRD kapal
penyeberangan
Tujuan Responden Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*) Penggunaan moda transportasi umum
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir oleh responden seminggu terakhir
cenderung menurun dibandingkan dua
26,1% 29,1% bulan sebelumnya.
21,2% 23,8% 18,3% 17,7%
5,7% 5,7% 6,8% 7,2% 6,5% 3,4% 9,0% 7,3% 6,4% 5,8% Sementara itu, responden yang
melakukan perjalanan ke luar rumah
Belanja Belajar/ kursus/ Bekerja tetap/ Bekerja tidak Kegiatan sosial/ Wisata Menghadiri Lainnya
untuk bekerja dan belanja kebutuhan
kebutuhan kuliah dinas tetap/ harian ibadah/ keluarga acara pernikahan rumah seminggu terakhir meningkat
rumah lepas/ musiman dibandingkan dua bulan sebelumnya.
Dua bulan terakhir Seminggu terakhir
26,8% 29,9%
21,8% 24,6%
18,0% 17,2%
6,3% 6,4% 6,3% 6,8% 6,5% 3,3% 7,8% 6,0% 6,4% 5,8%
Belanja kebutuhan Belajar/ kursus/ Bekerja tetap/ Bekerja tidak tetap/ Kegiatan sosial/ Wisata Menghadiri acara Lainnya
rumah kuliah dinas harian lepas/ ibadah/ keluarga pernikahan
musiman
Dua bulan terakhir
Tujuan Responden Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Seminggu terakhir
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir (Luar Jawa-Bali)
24,9% 27,7%
20,2% 22,3% 18,8% 18,6%
7,6% 8,0% 10,9% 9,3%
4,7% 4,7% 6,4% 3,7% 6,5% 5,8%
Belanja kebutuhan Belajar/ kursus/ Bekerja tetap/ Bekerja tidak tetap/ Kegiatan sosial/ Wisata Menghadiri acara Lainnya
rumah kuliah dinas harian lepas/ ibadah/ keluarga pernikahan
musiman
26,9% 23,5%
11,6% 13,2%
4,9% 4,7% 3,2% 2,4% 3,6% 2,9% 2,6% 1,3% 1,1% 0,4%
0,4% 0,2%
Berjalan kaki Sepeda Sepeda motor Mobil Angkutan umum Angkutan umum Kereta api/ Kapal penumpang/ Pesawat udara
non-online online KRL / KRD kapal
penyeberangan
Dua bulan terakhir
Seminggu terakhir Moda Transportasi yang Digunakan Responden untuk Melakukan Perjalanan ke Luar Rumah*)
Dua Bulan Terakhir dan Seminggu Terakhir (Luar Jawa-Bali)
50,0%
43,8%
24,8% 23,1%
12,7% 14,4%
2,6% 2,3% 5,8% 4,8% 3,8% 2,9% 2,2% 1,0% 3,6% 1,1%
0,7% 0,3%
Berjalan kaki Sepeda Sepeda motor Mobil Angkutan umum Angkutan umum Kereta api/ Kapal penumpang/ Pesawat udara
non-online online KRL / KRD kapal
penyeberangan
Laki-laki Perempuan
Sangat Jenuh
Menurut Wilayah 31,0%
Senang
Jawa-Bali
1,2% 1,1%
Sangat Senang
“ Mayoritas responden merasa jenuh dan sangat
45
[JUDUL SLIDE
PERASAAN SATU BARIS]
RESPONDEN SELAMA PEMBATASAN AKTIVITAS DI LUAR
44,6%
38,0%
Biasa saja 32,0%
28,3%
1,7%
2,0%
Senang 1,8% Umur lebih dari 60 Tahun 2,5% 1,8% 2,2% 1,9%
2,3% 0,8% 1,0%
Umur 46-60 Tahun
0,7% Sangat Jenuh Jenuh Biasa saja Senang Sangat Senang
0,7% Umur 31-45 Tahun
Sangat Senang 0,8%
Umur 17-30 Tahun
1,6%
Mayoritas responden belum kawin dan kawin merasa jenuh
“
dan sangat jenuh ketika pembatasan aktivitas di luar,
Mayoritas responden berumur lebih dari 60 tahun merasa sedangkan responden berstatus cerai mayoritas merasa
biasa saja ketika pembatasan aktivitas di luar, sedangkan biasa saja ketika pembatasan aktivitas di luar.
responden berumur 17-30 tahun mayoritas merasa sangat
jenuh ketika pembatasan aktivitas di luar.
46
[JUDUL SLIDE
KONDISI SATU
MENTAL BARIS]
DALAM SEMINGGU TERAKHIR
Menurut Kelompok Umur
24,7%
15,8% 16,0%
24,7%
15,4%
“ Responden kelompok
pendapatan rendah
memiliki kecenderungan
lebih mudah marah,
merasa takut dan cemas
24,5%
15,1%14,5%
16,3%
Menurut Status Perkawinan
25,2%
15,4%16,1%
12,7% 13,2%
dibandingkan kelompok
9,8% 10,4%
8,6%
7,7% pendapatan lainnya.
6,1% 8,6% 8,7%
15,9% 16,2%
14,7% 14,1% 14,5% 16,0%
13,2% 14,7%
12,8% 12,9%
11,6% 12,2%
9,4%
8,0% 7,5% 7,6% 9,1%
47
KEGIATAN YANGSATU
[JUDUL SLIDE DILAKUKAN
BARIS]RESPONDEN AGAR TETAP
BERSEMANGAT
97,1% 94,3% Karakteristik Responden yang Melakukan
86,2% Olahraga Untuk Tetap Bersemangat
81,8%
34,8%
Umur lebih dari
65,4%
60 Tahun
“
Mayoritas responden mengisi kegiatan selama pandemi agar tetap Kawin 83,6%
bersemangat menjalani kehidupan dengan banyak berdoa/beribadah
(97,1%) dan berkomunikasi dengan keluarga/kerabat/teman (94,3%). Belum kawin 77,6%
Tidak Pernah Kadang-kadang Sering Sangat Sering Selalu Tidak Pernah Kadang-kadang Sering Sangat Sering Selalu
Dalam dua bulan terakhir, perhatian Begitu pula dengan perhatian responden
responden terhadap perkembangan kasus terhadap sikap pemerintah menangani
COVID-19 semakin rendah. pandemi COVID-19, semakin rendah
50
[JUDUL SLIDEDAN
INFORMASI SATUEDUKASI
BARIS] PROTOKOL KESEHATAN
51
MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI COVID-19
Radio Surat Rumah Aplikasi Lainnya Tokoh Agama/ Media Online Poster Pengumuman WhatsApp Televisi Media sosial
kabar Ibadah Tokoh Pemda
Masyarakat
* Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu
52
MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI COVID-19
Radio
0,3%
Media sosial
Surat kabar, majalah
Media Penyampaian yang Efektif 45,8% 0,4%
Jaringan aplikasi chat
lainnya
1,2%
Rumah ibadah
1,5%
Poster, spanduk, baliho
1,9%
efektif. Televisi
20,8% WhatsApp
7,7%
53
PENYAMPAIAN MATERI
[JUDUL SLIDE SATU EDUKASI COVID-19
BARIS]
Materi Edukasi COVID-19 Penyampai Materi
yang Disukai Responden*) yang Dipercaya Responden *)
47,6%
44,6%
38,2%
23,9%
18,5%
9,8% 6,6% 10,0% 10,2%
2,2% 0,5% 3,7% 4,0%
Konten Video/ Talk Show Konten Games/ Lainnya Lainnya Pejabat Public Tokoh Tokoh Pakar Dokter/
Berbasis Animasi Kontemporer Permainan Figure Masyarakat Agama Nakes
Budaya
55