Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SURVEI MINI

“Kesadaran Masyarakat di Lingkungan/ Daerah Tempat Tinggal


Tentang Protokol Kesehatan”

Pendamping Kelompok : Khansa Luthfiyah Deva

Disusun Oleh:

Kelompok : 6 (Analisis Peubah Ganda)

1. Ananda Saputra Rambi (14.01)


2. Elgresia Egita Br Perangin-angin (14.05)
3. Nur Yudha Jati Prakoso (14.15)
4. Wahyu Widuri Andoko Saputri (14.19)

PKBN-MP2K

Politeknik Statistika STIS

Tahun Ajaran 2021/2022


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era New Normal ini tentu tidak asing dengan virus corona, virus yang
membuat kerugian besar, tidak hanya di indonesi tetapi di seluruh dunia sehingga WHO
menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi global. Corona virus adalah keluarga
besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada
setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah
penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab Covid-19 ini dinamakan SarsCoV-2 (Depkes, 2020).

Banyak negera di dunia telah mengeluarkan kebijakan- kebijakan untuk


meminimalisir dampak dan kerugian dari virus corna, tentunya indonesia juga sudah
mengeluarkan banyak langkah-langkah terkait pencegahan terhadap virus corona seperti
menyosialisasikan Physical Distancing, Stay at Home, memakai masker saat keluar
rumah serta menerapkan protokol kesehatan atau biasa kita dengar dengan PROKES.

Secara definisi protokol kesehatan adalah panduan atau tata cara kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menjamin individu dan masyarakat tetap sehat terlindung dari
penyakit tertentu. Tujuan penerapan protokol kesehatan adalah untuk meningkatkan
upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 bagi masyarakat di tempat dan fasilitas
umum dalam rangka mencegah terjadinya episenter/kluster baru selama masa pandemi.
Prinisp utama protokol kesehatan adalah perlindungan kesehatan individu dan
perlindungan kesehatan masyarakat.

Hal ini penting disadari, karena selama ini sebagian besar masyarakat masih
berasumsi bahwa protokol kesehatan itu hanyalah perlindungan kesehatan individu.
Sehingga jika seseorang telah mealakukan perlindungan individu seolah-olah telah
melakukan seluruh protokol kesehatan. Padahal aktivitas dalam rangka perlindungan
kesehatan masyarakat belum dilakukan dengan baik.

Protokol kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan individu dapat kita


akronimkan dengan kegiatan 6 M. Namun yang paling dikenal masyarakat hanya 3 M,
yaitu:

1. Menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika harus
keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).

2. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer.

3. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin,

Agar perlindungan kesehatan individu semakin baik perlu ditambah 3 M lainnya,


yaitu:

1. Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih
(yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus).

2. Menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30
menit sehari dan istirahat yang cukup(minimal 7 jam), serta menghindari faktor
risiko penyakit, seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan jantung,
gangguan ginjal, kondisi immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan,
lanjut usia, anak-anak.

Protokol kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat dapat kita


akronimkan dengan kegiatan 3 M dalam upaya penapisan dan pemantauan kondisi
kesehatan melalui pemeriksaan
1. Memeriksakan diri jika ada sedang sakit ke fasilitas kesehatan

2. Menyetujui untuk dilakukan Rapid test dan atau Swab test

3. Menyetujui jika harus isolasi mandiri dan atau di RS.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa dilakukan survei dengan tema tersebut?


2. Bagaimana tingkat kepatuhan dan partisipasi serta kesadaran masyarakat
dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungannya?
3. Bagaimana proses perolehan kesimpulan survei?
4. Mengapa perlu dilakukan survei kesadaran masyarakat lingkungan
sekitar tentang protokol kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Menggetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat tentang


pentingnya penggunaan masker;
2. Menggetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat tentang kesadaran
menjaga jarak atau menghindari kerumunan;
3. Menggetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat tentang
keikutsertaan dalam kegiatan vaksinasi.

1.4 Manfaat

1. Mengetahui partisipasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan


masker, menjaga jarak atau menghindari kerumunan, dan kegiatan
vaksinasi
2. Mengetahui tingkat kepatuhan dan partisipasi serta kesadaran masyarakat
dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungannya
3. Mengetahui proses perolehan kesimpulan survei
4. Mengetahui tingkat kesadaran masyarakat tentang keikutsertaan dalam
kegiatan vaksinasi
BAB II
METODE PENELITIAN

Pada survei ini, metode penelitian merupakan bagian yang penting. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Prosedur atau
metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan
berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Kesalahan pengunaan prosedur atau metode
pengumpulan data dapat berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini, kami menggunakan prosedur atau metode pengumpulan data
melalui google form yang telah kami sesuaikan untuk kebutuhan analisa dan dibagikan
ke orang umum secara random/ acak. Dimana kami mengajukan beberapa pertanyaan,
yaitu mengenai tiga indikator prnting protokol kesehatan berupa masker, jaga jarak/
menjauhi kerumunan, dan ikut vaksinasi.
Kemudian dari hasil perolehan google form, diperoleh diagram persentase masing
masing indikator. Dari indikator-indikator tersebut kemudian kami olah lagi untuk
mendapatkan nilai statistika dasar yaitu mean dan modus. Tahap penelitian untuk
memperoleh hasil-hasil penelitian yang valid dan maksimal, maka kami memakai
prosedur dan tahapan-tahapan penelitian, yaitu pengumpulan data, analisa data, dan
pelaporan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut hasil survei “Kesadaran Masyarakat di Lingkungan/ Daerah Tempat


Tinggal Tentang Protokol Kesehatan” dengan metode penelitian menggunakan pendataan
melalui google form dengan target secara acak, diperoleh hasil sebagai berikut
a. Usia responen mulai dari 14 tahun sampai 23 tahun.
b. Kabupaten/ kota responden sangat bervariasi.
c. Diperoleh rata-rata/ mean dari tiga indikator penting dalam protokol kesehatan,
sebagai berikut
d. Modus dari tiap-tiap indikator, yaitu
- Memakai masker = selalu
- Menjaga jarak = Kadang-kadang
- Ikut vaksinasi = Ya
Dari diagram diatas, kita dapat melihat bahwa kesadaran masyarakat akan
pentingnya protokol kesehatan belum sepenuhnya. Kemudian, dari ketiga indikator
penting yang di survei menjaga jarak/ menghindari kerumunan masih sulit untuk
diterapkan. Dua indikator lainnya, secara garis besar telah dipatuhi oleh masyarakat.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa survei tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya
protokol kesehatan menggunakan tiga indikator penting yaitu memakai masker, menjaga
jarak, dan ikut vaksinasi dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat untuk ikut serta
dalam menjaga protokol kesehatan masih belum sepenuhnya dilakukan. Pada indikator
menjaga jarak atau menjauhi kerumunan masih sulit diterapkan, terlihat dari 50%
masyarakat masih kadang-kadang menerapkannya, hal ini mungkin karena manusia yang
makhluk sosial sulit untuk tidak bersosialisasi, bermobilitas, dan berpartisipasi,
contohnya saat ada kegiatan adat yang melibatkan banyak orang, sulit bagi masyarakat
untuk beradaptasi menjaga jarak atau menghindari kerumunan. Pada indikator memakai
masker, terlihat terdapat 25% masyarakat yang masih lengah dalam menjalankan protokol
kesehatan. Indikator terakhir yaitu partisipasi masyarakat tentang vaksinasi secara garis
besar telah dipatuhi oleh masyarakat.

4.2 Saran
Dari survei, saran yang dapat dilakukan adalah dengan menambah indikator-
indikator penting lainnya untuk mengakuratkan hasil survei yang berpotensi mempunyai
pengaruh yang cukup kuat, target responden yang harus ditingkatkan jumlahnya, dan
variasi kota atau wilayah yang perlu diperluas.
DAFTAR PUSTAKA

Halodoc. 2021. “Mengenal Protokol Kesehatan 5M untuk Cegah COVID-19”,


https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-protokol-kesehatan-5m-untuk-cegah-covid-
19, diakses pada 22 Agustus 2021 pukul 00.20.

BPS. 2021. ”Penjelasan Umum Statistika Dasar”,


https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/dasar/page?view=definisi, diakses pada 22
Agustus 2021 pukul 00.34.

Anda mungkin juga menyukai