Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular
Judul Laporan
Latar belakang
Remaja merupakan kelompok yang unik dengan kebutuhan yang khas, yaitu untuk mengenal
identitas/jati dirinya. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, remaja cenderung untuk
menerima tantangan atau coba-coba melakukan sesuatu tanpa didahului pertimbangan
matang, yang akhirnya dapat mendorong remaja ke arah perilaku berisiko yang dapat
menimbulkan berbagai masalah yang akan mempengaruhi kesehatannya.
Permasalahan
Kesadaran masyarakat masih kurang dalam hal pencegahan penyakit tidak menular sehingga
kurang mawas diri dengan tidak memeriksakan dirinya.
1. Pola pikir yang salah tentang kesehatan, dimana masih banyak yang berpikir
bahwa ke tempat pelayanan kesehatan hanya pada saat sakit saja.
2. Sebagian kecil remaja masih belum memahami keberadaan konseling sebaya di
lingkungannya
Perencanaan dan pemilihan intervensi
Penyuluhan pada remaja mengenai penerapan pola hidup sehat, penyakit tidak menular dan
penyakit menular.
Pelaksanaan
Susunan kegiatan :
1. Pendaftaran
2. Pemaparan materi
3. Sesi tanya jawab
Monitoring PKPR dilakukan oleh pihak lain di luar puskesmas perlu dilakukan oleh puskesmas
sendiri. Melalui monitoring, petugas akan dibantu menemukan masalah secara dini hingga
koreksi yang akan dilakukan tidak memerlukan biaya dan waktu yang banyak, dan
mempercepat tecapainya PKPR yang berkualitas.
1. Monitoring oleh tatanan administrasi yang lebih tinggi dilakukan melalui analisa laporan
rutin yang dikirimkan oleh Puskesmas dikombinasikan dengan pengamatan langsung di
lapangan. Sistem monitoring adalah proses pengumpulan dan analisa secara teratur
dari seperangkat indikator. Sistem akan menyuguhkan data yang dapat digunakan untuk
menilai:
a. Apakah program berjalan dengan benar, dan bagaimana kemajuannya, adakah
penyimpangan atau masalah.
b. Apakah input dan proses yang dilakukan menghasilkan perbaikan ke arah target
yang direncanakan.
c. Apakah umpan balik tentang output dan proses dikaitkan dengan input.
d. Adakah faktor lingkungan atau eksternal (masyarakat, geografis, kebijakan
setempat, dll) dan faktor internal (provider, saran, dll) yang mempengaruhi
pelaksanaan PKPR.
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular
Judul Laporan
Permasalahan
Penyakit tidak menular merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi
perhatian nasional maupun global pada saat ini. Data WHO tahun 2008 menunjukan bahwa dari
57 juta kematian yang terjadi, 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit
Tidak Menular. Di negara dengan tingkat ekonomi rendah sampai menengah, 29% kematian
yang terjadi pada penduduk berusia kurang dari 60 tahun disebabkan oleh PTM.
Menurut profil Penyakit Tidak Menular WHO tahun 2011, di Indoesia tahun 2008
terdapat 582.300 laki-laki dan 481.700 perempuan meninggal karena PTM. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
1995 dan 2001, tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi epidemiologi
dimana kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat, sedangkan kematian
karena penyakit menular semakin menurun. Fenomena ini diprediksi akan terus berlanjut.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan “Penyakit Tidak Menular (PTM)” kepada seluruh peserta di
Puskesmas Balaraja, dilaksanakan pada :
Tempat : Aula Puskesmas Balaraja
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular
Judul Laporan
Latar Belakang
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan masalah utama bidang kesehatan di seluruh dunia.
Sampai tahun 2011 tercatat 9 juta kasus baru TB, dan lebih dari 2 juta orang meninggal akibat
TB. Semua negara di dunia menyumbang kasus TB, namun persentase terbanyak terjadi di
Afrika (30%) dan Asia (55%) dengan China dan India tercatat menyumbang 35% dari total kasus
di Asia. TB paru memberikan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Mortalitas dan morbiditas
meningkat sesuai dengan umur, pada orang dewasa lebih tinggi pada laki-laki. Morbiditas TB
lebih tinggi diantara penduduk miskin dan daerah perkotaan jika dibandingkan dengan
pedesaan.
Permasalahan
Perencanaan
Pemaparan tentang
2. Pengertian TB paru
4. Pencegahan TB paru
5. Penatalaksanaan TB paru
Monitoring
Awal sesi peserta ditanyakan mengenai pengertian maupun gejala TB paru, peserta tidak
mengetahui jawabannya
Setelah penyuluhan diadakan lagi pertanyaan seputar materi dan mayoritas peserta bias
menjawab
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular
Judul Laporan
Vaksinasi COVID-19
Latar Belakang
Coronavirus disease of 2019 (COVID-19) merupakan pandemi yang sedang berlangsung dan
telah menelan lebih dari 2 juta jiwa dan menginfeksi lebih dari 129 juta kasus di seluruh dunia.
Vaksin COVID-19 merupakan kemajuan yang tercipta dan tercapai akibat kerjasama antara
berbagai pihak, yaitu masyarakat, pemerintah, dan perubahan swasta. Vaksin yang biasanya
membutuhkan waktu 5 - 10 tahun dalam pembuatannya, berkat kerjasama yang intensif dan
mempercepat tahap uji cobanya, tanpa mengurangi keamanan vaksin, bisa jadi dalam kurun
waktu 10 bulan saja. Terlebih lagi teknologi vaksin yang diadopsi saat ini menggunakan
teknologi muktahir yang sebelumnya belum pernah dimanfaatkan. Berbagai jenis vaksin yang
tersedia sudah terbukti menurunkan angka kesakitan COVID-19 dan tidak ada kematian yang
dicatat dari penerima vaksin COVID-19 yang terinfeksi SARS-COV-2
Permasalahan
Pedagang pasar merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi terhadap paparan
terhadap COVID-19 karena latarbelakang pasar yang ramai dengan penjual dan pengunjung.
Oleh karena itu, kelompok ini harus diprioritaskan dalam pemberian vaksin COVID-19.
Perencanaan
Dinas kesehatan merencanakan pemberian vaksin covid-19 bagi sekitar 140 pedagang pasar.
Pelaksanaan
Sebelum calon penerima vaksin mendapatkan vaksinnya, mereka harus melalui tahap skrining
kesehatan agar mengetahui apakah mereka pantas mendapatkan vaksin atau harus ditunda
dahulu. Pemberian vaksin dilakukan dari jam 08.00 - 14.00 dengan jumlah peserta vaksin
sebesar 140 orang
Monitoring
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah adanya kejadian ikutan
pasca imunisasi (KIPI). Pasien dipantau dalam kurun waktu 30 menit juga untuk memastikan
penerima vaksin tidak mengalami reaksi anafilaksis.
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular
Judul Laporan
Latar Belakang
Koronavirus adalah virus dari famili coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada
burung dan mamalia, termasuk manusia. Struktur tubuh virus ini (virion) terdiri dari membran,
selubung lipid ganda berbentuk amplop, glikoprotein dengan bentuk menyerupai paku (spike),
genom RNA positif, dan protein nukleokapsid. Glikoprotein virus ini dapat berikatan degnan
glikoprotein permukaan sel inang secara spesifik untuk memulai rantai infeksi. Koronavirus
dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama, berdasarkan pejamu yang dapat
diinfeksinya. Golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia, sedangkan golongan 3 hanya ditemukan
pada spesies avian (burung) saja. Infeksi virus ini dapat menyebabkan berbagai macam gejala,
tetapi mayoritasnya tidak bergejala atau bergejala ringan saja.
Permasalahan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan Coronavirus (Co-ViD 19) kepada pasien di Balai Desa,
dilaksanakan pada :
Monitoring
Penyuluhan coronavirus diikuti oleh 40 audiens. Penyuluhan yang disampaikan oleh pemateri
direspons positif oleh audiens. Audiens menanyakan beberapa hal, terutama mengenai keluhan
penyakitnya dan mengenai apa yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya coronavirus.
Audiens secara aktif merespon pertanyaan pemateri setelah penyuluhan selesai, dan secara
aktif berinteraksi dengan pemateri terkait materi yang telah disampaikan.