Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN

F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Tanggal mulai kegiatan : 21-12-2020

Tanggal akhir kegiatan : 21-12-2020

Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular

Peserta hadir : Kader PKPR

Judul Laporan

Pelatihan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)

Latar belakang

Berdasarkan data di Puskesmas Balaraja dari pelayanan imunisasi capeng, pelayanan


pemeriksaan bumil , dan pasien yang masuk dipersalinan ada beberapa kasus kehamilan remaja
di luar nikah/KTD ± 5% dari jumlah kunjungan yang datang pada tahun 2016. Dari SMA, SMK,
SMP banyak remaja yang bolos sekolah, di Ponpes juga banyak remaja yang anemi, sering sakit.
Dengan luasnya wilayah dengan 15 desa, cukup banyak jumlah remaja baik disekolah & luar
sekolah dengan berbagai masalah yang komplek, sehingga perlu perhatian khusus untuk masa
depanya.

Remaja merupakan kelompok yang unik dengan kebutuhan yang khas, yaitu untuk mengenal
identitas/jati dirinya. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, remaja cenderung untuk
menerima tantangan atau coba-coba melakukan sesuatu tanpa didahului pertimbangan
matang, yang akhirnya dapat mendorong remaja ke arah perilaku berisiko yang dapat
menimbulkan berbagai masalah yang akan mempengaruhi kesehatannya.

Permasalahan

Kesadaran masyarakat masih kurang dalam hal pencegahan penyakit tidak menular sehingga
kurang mawas diri dengan tidak memeriksakan dirinya.

1. Pola pikir yang salah tentang kesehatan, dimana masih banyak yang berpikir
bahwa ke tempat pelayanan kesehatan hanya pada saat sakit saja.
2. Sebagian kecil remaja masih belum memahami keberadaan konseling sebaya di
lingkungannya
Perencanaan dan pemilihan intervensi

Penyuluhan pada remaja mengenai penerapan pola hidup sehat, penyakit tidak menular dan
penyakit menular.

Pelaksanaan

Tempat : Aula PKM Balaraja

Waktu : 21 Desember 2020

Susunan kegiatan :

1. Pendaftaran
2. Pemaparan materi
3. Sesi tanya jawab

Monitoring dan evaluasi

Monitoring PKPR dilakukan oleh pihak lain di luar puskesmas perlu dilakukan oleh puskesmas
sendiri. Melalui monitoring, petugas akan dibantu menemukan masalah secara dini hingga
koreksi yang akan dilakukan tidak memerlukan biaya dan waktu yang banyak, dan
mempercepat tecapainya PKPR yang berkualitas.

1. Monitoring oleh tatanan administrasi yang lebih tinggi dilakukan melalui analisa laporan
rutin yang dikirimkan oleh Puskesmas dikombinasikan dengan pengamatan langsung di
lapangan. Sistem monitoring adalah proses pengumpulan dan analisa secara teratur
dari seperangkat indikator. Sistem akan menyuguhkan data yang dapat digunakan untuk
menilai:
a. Apakah program berjalan dengan benar, dan bagaimana kemajuannya, adakah
penyimpangan atau masalah.
b. Apakah input dan proses yang dilakukan menghasilkan perbaikan ke arah target
yang direncanakan.
c. Apakah umpan balik tentang output dan proses dikaitkan dengan input.
d. Adakah faktor lingkungan atau eksternal (masyarakat, geografis, kebijakan
setempat, dll) dan faktor internal (provider, saran, dll) yang mempengaruhi
pelaksanaan PKPR.
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Tanggal mulai kegiatan : 11-02-2021

Tanggal akhir kegiatan : 11-02-2021

Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular

Peserta hadir : Mayarakat

Judul Laporan

Penyuluhan Penyakit Tidak Menular (PTM)


Latar Belakang
Penyakit tidak menular diketahui sebagai penyakit yang tidak dapat disebarkan dari
seseorang terhadap orang lain. Terdapat empat tipe utama penyakit tidak menular yaitu
penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes. Pola hidup modern
telah mengubah sikap dan perilaku manusia, termasuk pola makan, merokok, konsumsi alkohol
serta obat-obatan sebagai gaya hidup sehingga penderita penyakit degeneratif (penyakit karena
penurunan fungsi organ tubuh) semakin meningkat dan mengancam kehidupan.

Permasalahan
Penyakit tidak menular merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi
perhatian nasional maupun global pada saat ini. Data WHO tahun 2008 menunjukan bahwa dari
57 juta kematian yang terjadi, 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit
Tidak Menular. Di negara dengan tingkat ekonomi rendah sampai menengah, 29% kematian
yang terjadi pada penduduk berusia kurang dari 60 tahun disebabkan oleh PTM.
Menurut profil Penyakit Tidak Menular WHO tahun 2011, di Indoesia tahun 2008
terdapat 582.300 laki-laki dan 481.700 perempuan meninggal karena PTM. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
1995 dan 2001, tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi epidemiologi
dimana kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat, sedangkan kematian
karena penyakit menular semakin menurun. Fenomena ini diprediksi akan terus berlanjut.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Berdasarkan permasalahan di atas maka diadakan kegiatan berupa penyuluhan
mengenai “Penyakit Tidak Menular (PTM)” .Kegiatan ini dilakukan dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit-penyakit tidak menular.

Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan “Penyakit Tidak Menular (PTM)” kepada seluruh peserta di
Puskesmas Balaraja, dilaksanakan pada :
Tempat : Aula Puskesmas Balaraja
Waktu : 08.00 WIB – selesai

Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan penyuluhan dilakukan kepada masyarakat yang hadir di aula Puskesmas
Balaraja. Kegiatan diawali dengan perkenalan dan pembukaan dan kemudian penyuluhan
dimulai. Materi penyuluhan yang diberikan terdiri atas apa itu penyakit tidak menular, jenis-
jenisnya, gejala nya dan cara mencegahnya. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, peserta diharapkan dapat mengerti
mengenai penyakit tidak menular, serta dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari dan
sadar akan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, dan mengkonsumsi makanan sehat.
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Tanggal mulai kegiatan : 16-03-2021

Tanggal akhir kegiatan : 16-03-2021

Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular

Peserta hadir : Siswa SD

Judul Laporan

Penyuluhan Tbc Pada Anak

Latar Belakang

Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan masalah utama bidang kesehatan di seluruh dunia.
Sampai tahun 2011 tercatat 9 juta kasus baru TB, dan lebih dari 2 juta orang meninggal akibat
TB. Semua negara di dunia menyumbang kasus TB, namun persentase terbanyak terjadi di
Afrika (30%) dan Asia (55%) dengan China dan India tercatat menyumbang 35% dari total kasus
di Asia. TB paru memberikan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Mortalitas dan morbiditas
meningkat sesuai dengan umur, pada orang dewasa lebih tinggi pada laki-laki. Morbiditas TB
lebih tinggi diantara penduduk miskin dan daerah perkotaan jika dibandingkan dengan
pedesaan.

Di Indonesia TB paru merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit


kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan yang menyerang semua kelompok usia.
Prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan sebesar 0,4%.
Lima provinsi dengan TB paru tertinggi yaitu Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6%), Gorontalo (0,5%),
Banten (0,4%), dan Papua Barat (0,4%).

Permasalahan

1. Masih banyak ditemukan kasus TB paru di masyarakat


2. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai penyakit TB paru

Perencanaan

Penyuluhan dengan media proyektor dan LCD


Pelaksanaan

Pemaparan tentang

1. Angka kejadian TB paru di dunia khususnya Indonesia

2. Pengertian TB paru

3. Tanda dan gejala TB paru

4. Pencegahan TB paru

5. Penatalaksanaan TB paru

Monitoring

Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan sekitar 50 orang

Awal sesi peserta ditanyakan mengenai pengertian maupun gejala TB paru, peserta tidak
mengetahui jawabannya

Setelah penyuluhan diadakan lagi pertanyaan seputar materi dan mayoritas peserta bias
menjawab
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Tanggal mulai kegiatan : 10-03-2021

Tanggal akhir kegiatan : 10-03-2021

Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular

Peserta hadir : Pedagang Pasar

Judul Laporan

Vaksinasi COVID-19

Latar Belakang

Coronavirus disease of 2019 (COVID-19) merupakan pandemi yang sedang berlangsung dan
telah menelan lebih dari 2 juta jiwa dan menginfeksi lebih dari 129 juta kasus di seluruh dunia.
Vaksin COVID-19 merupakan kemajuan yang tercipta dan tercapai akibat kerjasama antara
berbagai pihak, yaitu masyarakat, pemerintah, dan perubahan swasta. Vaksin yang biasanya
membutuhkan waktu 5 - 10 tahun dalam pembuatannya, berkat kerjasama yang intensif dan
mempercepat tahap uji cobanya, tanpa mengurangi keamanan vaksin, bisa jadi dalam kurun
waktu 10 bulan saja. Terlebih lagi teknologi vaksin yang diadopsi saat ini menggunakan
teknologi muktahir yang sebelumnya belum pernah dimanfaatkan. Berbagai jenis vaksin yang
tersedia sudah terbukti menurunkan angka kesakitan COVID-19 dan tidak ada kematian yang
dicatat dari penerima vaksin COVID-19 yang terinfeksi SARS-COV-2

Permasalahan

Pedagang pasar merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi terhadap paparan
terhadap COVID-19 karena latarbelakang pasar yang ramai dengan penjual dan pengunjung.
Oleh karena itu, kelompok ini harus diprioritaskan dalam pemberian vaksin COVID-19.

Perencanaan

Dinas kesehatan merencanakan pemberian vaksin covid-19 bagi sekitar 140 pedagang pasar.

Pelaksanaan
Sebelum calon penerima vaksin mendapatkan vaksinnya, mereka harus melalui tahap skrining
kesehatan agar mengetahui apakah mereka pantas mendapatkan vaksin atau harus ditunda
dahulu. Pemberian vaksin dilakukan dari jam 08.00 - 14.00 dengan jumlah peserta vaksin
sebesar 140 orang

Tempat: Summarecon Mall Serpong

Monitoring

Monitoring dan evaluasi yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah adanya kejadian ikutan
pasca imunisasi (KIPI). Pasien dipantau dalam kurun waktu 30 menit juga untuk memastikan
penerima vaksin tidak mengalami reaksi anafilaksis.
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
F5. PENCEGAHAN DAN PEMBERATASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Tanggal mulai kegiatan : 23-12-2020

Tanggal akhir kegiatan : 23-12-2020

Kode Kegiatan : F5 – Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit Menular Dan Tidak
Menular

Peserta hadir : Masyarakat, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama

Judul Laporan

Penyuluhan mengenai COVID-19

Latar Belakang

Koronavirus adalah virus dari famili coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada
burung dan mamalia, termasuk manusia. Struktur tubuh virus ini (virion) terdiri dari membran,
selubung lipid ganda berbentuk amplop, glikoprotein dengan bentuk menyerupai paku (spike),
genom RNA positif, dan protein nukleokapsid. Glikoprotein virus ini dapat berikatan degnan
glikoprotein permukaan sel inang secara spesifik untuk memulai rantai infeksi. Koronavirus
dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama, berdasarkan pejamu yang dapat
diinfeksinya. Golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia, sedangkan golongan 3 hanya ditemukan
pada spesies avian (burung) saja. Infeksi virus ini dapat menyebabkan berbagai macam gejala,
tetapi mayoritasnya tidak bergejala atau bergejala ringan saja.

Permasalahan

Wabah koronavirus baru 2019–2020 atau dikenal sebagai wabah COVID-19 adalah


peristiwa wabah penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat
(COVID-19). Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan
Desember 2019 setelah beberapa orang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan
prosedur perawatan dan vaksin yang diberikan ternyata tidak efektif. Kemunculan penyakit
diduga berhubungan dengan pasar grosir makanan laut Huanan yang menjual hewan hidup.
Sedikitnya 70% urutan genom SARS-CoV-2 sama seperti SARS-CoV. Per 14 Februari 2020, 1.486
orang tewas, 1.483 terjadi di daratan Tiongkok sedangkan 1 kematian terjadi di Jepang, Hong
Kong dan Filipina, dan ada bukti penyebaran dari manusia ke manusia. Kasus ini juga telah
dilaporkan di 27 negara lainnya. Wabah ini telah dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan
masyarakat yang meresahkan dunia (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30
Januari 2020. Pernyataan ini adalah deklarasi keenam yang dilakukan oleh WHO sejak pandemi
flu 2009.

Perencanaan

Berdasarkan permasalahan di atas maka diadakan kegiatan berupa penyuluhan mengenai


“coronavirus” di Balai desa. Penyuluhan diberikan kepada seluruh warga yang hadir di Balai
Desa. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang coronavirus, gejala dan tanda yang dapat terjadi, serta pencegahan agar terhindar dari
coronavirus di daerah puskesmas Balaraja.

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan Coronavirus (Co-ViD 19) kepada pasien di Balai Desa,
dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal : Kamis, 23 Desember 2020

Tempat : Balai Desa

Waktu : 09.00 WIB – selesai

Sasaran : Warga desa

Monitoring

Penyuluhan coronavirus diikuti oleh 40 audiens. Penyuluhan yang disampaikan oleh pemateri
direspons positif oleh audiens. Audiens menanyakan beberapa hal, terutama mengenai keluhan
penyakitnya dan mengenai apa yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya coronavirus.
Audiens secara aktif merespon pertanyaan pemateri setelah penyuluhan selesai, dan secara
aktif berinteraksi dengan pemateri terkait materi yang telah disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai