Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP

PENGGUNAAN MULTIVITAMIN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI


LINGKUNGAN BANJAR TENGAH UBUNG

OLEH:
NI LUH SRI SUPARTHINI
2001030072

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


AKADEMI KESEHATAN BINTANG PERSADA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dampak pandemi global virus corona terlihat dari penyebaran penyakitnya yang cepat.
Virus ini telah menginfeksi hamper setiap negara di seluruh dunia dalam waktu kurang dari 6
bulan (Macchi et al, 2020). Saat ini belum ada obat atau vaksin yang efektif untuk virus
SARS-COV-2 (Shakoor et al, 2020). Oleh karena itu yang dapat dilakukan preventif atau
pencegahan. Rekomendasi WHO untuk Tindakan pencegahan penyebaran covid 19 antara
lain adalah melakukan handy hygiene, social distancing, menggunakan masker,dan
meningkatkan system imun. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem
imun, salah satunya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, olah raga,
menghindari stress, memperbaiki system pencernaan ataupun hormone serta mengkonsumsi
suplemen Kesehatan (Izazi & Kusuma, 2020). Suplemen Kesehatan yaitu merupakan produk
untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, meningkatkan, memelihara, dan atau mempunyai nilai
gizi dan/atau efek fisiologis, memperbaiki fungsi kesehatan, mengandung satu atau lebih
bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat
dikombinasi dengan tumbuhan (BPOM, 2019).
Tidak diragukan lagi, nutrisi adalah penentu utama dalam menjaga Kesehatan yang baik.
Komponen makanan utama seperti vitamin C, D, E, seng, selenium dan asam lemak omega 3
memiliki efek imunomodulator yang mapan, dengan manfaat pada penyakit menular.
Beberapa nutrisi ini juga telah terbukti memiliki peran potensial dalam pengelolaan COVID-
19 (Shakoor et al, 2020). Oleh karena itu diawal masa pandemi sempat terjadi kekosongan
suplemen Kesehatan khususnya vitamin dimana-mana karena masyarakat berbondong-
bondong untuk memborong multivitamin guna mencegah Covd-19.
Untuk mencegah dalam meluasnya virus corona, pemerintah telah melakukan langkah-
langkah, contonya seperti tidak melakukan kontak langsung, menjaga jarak minimal 2 meter,
dan menghindari kontak skala besar.(CNNIndonesia, 2020). Tindakan selanjutnya adalah
pemakaian masker jika penggunaannya benar ini dapat mencegah kita terpapar virus. Selain
itu langkah-langkah lain dalam pencegahan virus Corona yaitu menjaga jarak, mencuci
tangan, menjaga kebersihan lingkungan serta jika batuk dan bersin biasakan dengan tutup
mulut serta hidung dengan lengan. Hindari untuk bergerombol di ruangan yang tertutup, serta
pastikan ruangan tertutup tersebut memiliki ventilasi yang baik (Kaddi et al., 2020).
Penyebab kurangnya pengetahuan adalah gender, dan masyarakat memahami pencegahan
Covid-19. (Ulandari, 2020). Adapun faktor lain yaitu dari pengalaman, serangan media
massa, usia, social ekonomi, pendidikan dan hubungan sosial. (Notoatmodjo, 2014).
Kurangnya kesadaran setiap orang membuat penyebaran virus Covid-19 semakin cepat dan
luas. Hal ini dikarenakan pada daerah tersebut dipadati oleh kegiatan-kegiatan rutin yang
dilakukan oleh masyarakat setiap harinya. Maka saat ini diperlukan perhatian dan kesadaran
masyarakat yang tinggi untuk terus mengembangkan kehidupan normal yang baru (Kumala
& Junaidi, 2020).
Minimnya pemahaman tentang upaya pencegahan penyebaran COVID-19 juga akan
mempengaruhi kepatuhan masyarakat dalam mencegah penyebaran COVID-19. (Quyumi
dan Alimansur, 2020). Pada saat yang sama, kurangnya kesadaran akan upaya pencegahan
penyebaran COVID-19 akan menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan virus
tersebut. Kurangnya pemahaman yang tepat tentang penyebaran COVID-19 menyebabkan
kurangnya disiplin dalam penerapan prosedur kebersihan. Oleh karena itu, perlu adanya
peningkatan komunikasi risiko antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan agar
upaya pencegahan dapat dilakukan dengan sebaikbaiknya (Atim, 2020). Dari pemaparan
jurnal diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti Gambaran Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Terhadap Penggunaan Multivitamin Pada Masa Pandemi Covid-19 Di
Lingkungan Banjar Tengah Ubung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan
multivitamin pada masa pandemic covid-19 di Lingkungan Banjar Tengah Ubung.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan
multivitamin pada masa pandemic covid-19 di Lingkungan Banjar Tengah Ubung.
1.4 Urgensi Penelitian
Urgensi dari penelitian ini adalah seberapa paham masyarakat dalam penggunaan
multivitamin pada masa pandemi covid-19 di Lingkungan Banjar Tengah Ubung.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan masayarakat terhadap penggunaan
multivitamin pada masa pandemic covid-19.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi perhatian dan tambahan
pengetahuan penggunaan multivitamin pada masa pandemic covid-19.
b. Bagi Institusi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan


pengetahuan penggunaan multivitamin pada masa pandemic covid-19.
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap penggunaan multivitamin pada masa pandemic covid-19 dengan
metode crosssectional (Nursalam, 2009). Penelitian observasi adalah sebuah aktivitas
terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian dan crosssectional survey artinya setiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variable subjek pada
saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2012).
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penggunaan multivitamin pada masa
pandemic covid-19.
C. Definisi Operasional
1. Karakteristik Masyarakat
Dalam penelitian ini definisi karakteristik data masyarakat banjar Tengah Ubung adalah:
a. Masyarakat yang berada di wilayah banjar Tengah Ubung.
b. Karakteristik masyarakat berdasarkan kelamin, dan dikelompokkan menjadi pria dan
Wanita.
c. Karakteristik masyarakat berdasarkan umur adalah dibagi berdasarkan kelompok
umur yang berusia 25-60 tahun.
d. Karakteristik masyarakat berdasarkan pekerjaan adalah masyarakat Lingkungan
Banjar Tengah Ubung dibagi berdasarkan pekerjaan.
2. Tingkat Pemahaman Masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung
Definisi untuk pemahaman masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung mengenai
multivitamin adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung mengetahui pengertian dari
multivitamin.
b. Masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung pernah atau tidak mengkonsumsi
multivitamin.
c. Masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung mengetahui berapa kali minum
multivitamin dalam sehari.
d. Masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung mengetahui manfaat dari
multivitamin yang diminum.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik
yang ditentukan (Riyanto, 2011). Sebagai populasi penelitian ini adalah
masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung.
b. Sampel
Sampel merupakan Sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili
populasi (Riyanto, 2011).
Adapun kriteria sampel penelitian ini antara lain:
1. Kriteria Inklusi
Semua masyarakat Lingkungan Banjar Tengah Ubung yang mengkonsumsi
multivitamin daya tahan tubuh seperti vitamin C, masyarakat mengetahui
berapa kali minum multivitamin dalam sehari, masyarakat mengetahui
manfaat dari multivitamin yang diminum.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria Eksklusi dari penelitian ini adalah masyarakat yang tidak bersedia
mengsisi kuesioner.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Teknik
Purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Alas an menggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai
untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi. (Sugiyono, 2016).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu berupa kuesioner yang diisi
langsung oleh masyarakat Lingkugan Banjar Tengah Ubung.
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuesioner secara langsung di
Banjar Tengah Ubung.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini , dengan menggunakan data primer. Data
primer diproleh dari sumber data yang langsung memberikan kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2016).
I. Analisis Data
Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini aalah analisis deskriptif dengan
menggunakan data kuantitatif berupa pernyataan dalam kuesioner yang diukur dengan
mempergunakan pendekatan skala Guttman, yang menggunakan dua jawaban tegas, yaitu
benar atau salah.
J. Kerangka Operasional

Anda mungkin juga menyukai