OLEH:
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS INSTITUT
TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
A. PENDAHULUAN
Kontroling terhadap penggunaan dan konsumsi obat, sebagai salah satu peran
perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur yang sistematis sehingga
penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat sehingga risiko-risiko
kerugian baik secara materiil maupun secara non materiil dapat dieliminir. Sistem
sentralisasi obat oleh perawat diharapkan dapat memberikan salah satu solusi dari
permasalahan yang ada. Yaitu dengan melibatkan perawat dalam mengelola
pendistribusian obat dari farmasi ke pasien, tentunya tetap berkoordinasi dengan
dokter dan apoteker. Pengelolaan sentralisasi yang optimal merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan (Nursalam, 2014).
1. Tujuan Umum
C. PERAN
DOKTER
PENDEKATAN PERAWAT
KELUARGA/ PASIEN
FARMASI/ APOTIK
KELUARGA/ PASIEN
➢ Surat persetujuan
➢ Lembar serah terima
obat
➢ Buku serah
terima/masukobat
PJ/ PP / PERAWAT YANG
MENERIMA
PENGATURAN / PENGELOLAAN
OLEH PERAWAT
KLIEN/ KELUARGA
E. PELAKSANAAN
F. METODE
1. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan pemberi
obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah terima
obat.
2. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan jam
pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan
identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat.
G. INSTRUMEN
1. Form edukasi terintegrasi pengelolaan sentralisasi obat
2. Catatan pemberian obat
3. Form rekonsiliasi obat
4. Lemari obat dan kotak sentralisasi obat sesuai identitas pasien
H. PENGORGANISASIAN
1. Kepala Ruangan : Desak Putu Ria Agustina
2. Perawat Primer : Ni Made Sintya Indriantari
3. Perawat Asociate : Putu Ayu Ema Satya Dewi
4. Dokter : Luh Gede Ayu Pramesti
5. Pasien : Luh Kadek Rya Ratna Novita
6. Keluarga : I Gede Juli Bisma Supradnyana
I. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur:
a) Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Angsoka III
RSUP
Sanglah
b) Persiapan dilakukan sebelumnya.
c) Perawat yang bertugas
2. Proses:
a) Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang
telah ditentukan dan pasien yang telah menyetujui informed consent
untuk dilakukan sentralisasi obat.
b) Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
c) Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sejak pasien memasuki
ruangan rawat inap.
3. Hasil
a) Klien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
b) Obat dapat diberikan secara tepat dan benar sesuai dengan 6T +1W
c) Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
d) Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.
PRAKTEK MANAJEMEN
KEPERAWATAN PROFESI NERS ITEKES
BALI
DI RUANG RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH
c. Obat khusus high alert diberikan stiker high alert dan disimpan dalam
lemari khusus obat high alert.
a.
DAFTAR PUSTAKA