Anda di halaman 1dari 15

JENIS OBAT GOLONGAN

ACEi, ARB, BETA BLOKER, DIURETIK, CCB, ALFA BLOCKER

OLEH :

NI LUH SRI SUPARTHINI

2001030072

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 FARMASI

AKADEMI KESEHATAN BINTANG PERSADA

DENPASAR

2022
1. GOLONGAN ACEi

a) Captopril

1) Indikasi

Untuk pengobatan hipertensi sedang dan berat yang tidak

dapat diatasi dengan pengobatan kombinasi lain, payah

jantung yang tidak cukup responsif atau tidak dapat

dikontrol dengan diuretik dan digitalis.

2) Dosis

Hipertensi 12,5 – 25 mg, 2-3 kali sehari, gagal jantung


3kali sehari 25 mg.
3) Efek samping

Ruam kulit, gangguan pengecapan, sakit kepala, lelah atau

letih dan hipotensi, kehilangan nafsu makan, gangguan

tidur.

4) Kontra indikasi

Hipersensitif terhadap captopril dan obat-obat ACE

inhibitor lainnya.

5) Waktu penggunaan obat

Captopril sebaiknya dikonsumsi saat lambung kosong

idealnya 1 jam sebelum atau sesudah makan.

b) Ramipril

1) Indikasi
Untuk menangani hipertensi, selain itu juga bisa digunakan

dalam pengobatan gagal jantung dan setelah serangan

jantung.

2) Dosis

Hipertensi dosis awal 2,5 mg, 1 kali sehari, gagal jantung

dosis awal 1,25 mg 1 kali sehari.

3) Efek samping

Pusing atau rasa melayang, batuk kering, rasa lelah yang

tidak biasa.

4) Kontra indikasi

Psien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap ramipril

atau obat- obat yang termasuk ACEi lain, ibu hamil atau

berencana untuk hamil.

5) Waktu penggunaan

Dikonsumsi dengan atau tanpa makan.

c) Lisinopril

1) Indikasi

Hipertensi gagal jantung kongestif, infark miokard akut.

2) Dosis

Dosis lisinopril diberikan oleh dokter pada kondisi

kesehatan dan usia pasien, diminum 1 kali sehari 1 tablet.

3) Efek samping
Pusing, sakit kepala, mual dan muntah, batuk kering,

penurunan gairah seksual, mengantuk, kulit ginjal.

4) Kontra indikasi

Hipersensitivitas terhadap lisinopril, atau salah satu

komponen obat ACEi.

5) Waktu penggunaan

Sebaiknya digunakan sesudah makan.

2. GOLONGAN BETA BLOKER

a) Bisoprolol

1) Indikasi

Pengobatan gagal jantung kronis yang stabil derajat sedang

sampai berat dengan penurunan ventrikel sistolik.

2) Dosis

Sesuai petunjuk dokter untuk angina pektoris 1 kali sehari 5

mg untuk gagal jantung dosis awal 1,25 mg sekali sehari.

3) Efek samping

Pusing, sakit kepala, kelelahan, mual atau muntah, diare,

sulit tidur.

4) Kontra indikasi

Gagal jantung akut atau selama episode dekompensasi

gagal jantung yang membutuhkan terapi inotropik IV, syok

kardiogenik.

5) Waktu penggunaan
Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

b) Acebutolol

1) Indikasi

Untuk pengobatan detak jantung yang tidak teratur, obat ini

juga bisa digunakan untuk hipertensi.

2) Dosis

Dosis awal 200 mg 2 kali sehari atau dosis awal 400 mg

sekali sehari.

3) Efek samping

Pusing, detak jantung melambat, sirkulasi darah yang buruk

4) Kontra indikasi

Gagal jantung yang tidak terkontrol, bradikardi akut, asma

atau PPOK.

5) Waktu penggunaan obat

Diminum sesudah makan.

c) Propanolol

1) Indikasi

Pengobatan gagal jantung kronis yang stabil derajat sedang

sampai berat dengan penurunan ventrikel sistolik.

2) Dosis

Sesuai petunjuk dokter untuk angina pektoris 1 kali sehari 5

mg untuk gagal jantung dosis awal 1,25 mg sekali sehari.

3) Efek samping
Pusing, sakit kepala, kelelahan, mual atau muntah, diare,

sulit tidur.

6) Kontra indikasi

Gagal jantung akut atau selama episode dekompensasi

gagal jantung yang membutuhkan terapi inotropik IV, syok

kardiogenik.

7) Waktu penggunaan obat

Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

3. GOLONGAN ARB

a) Losartan

1) Indikasi

Untuk menurunkan tekanan darah pada kondisi hipertensi,

bisa juga digunakan untuk mengobati gagal jantung dan

mencegah terjadinya kerusakan ginjal akibat diabetes

2) Dosis

Untuk dewasa 50 mg sehari sekali, untuk anak- anak sesuai

petunjuk dokter.

3) Efek samping

Kram atau nyeri otot, diare, rasa terbakar didada, pusing,

gangguan tidur, sakit kepala.

4) Kontra indikasi

Tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.

5) Waktu penggunaan obat


Bisa diminum sebelum atau sesudah makan.

b) Irbesartan

1) Indikasi

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati

diabetik, selain mengatasi hipertensi bisa digunakan untuk

mengatasi aneurisma aorta pada penderita sindrom marfan.

Irbesartan bekerja dengan cara menghambat efek

angiostensin II yang menyebabkan pembuluh darah

menyempit.

2) Dosis

Sesuai petunjuk dokter, dosis awal 150 mg sekali sehari

dapat ditingkatkan s ampai dengan 300 mg perhari.

3) Kontra indikasi

Hamil dan laktasi.

4) Waktu penggunaan

Sebelum atau sesudah makan

c) Telmisartan

1) Indikasi

Obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, bisa

dikonsumsi sebagai obat tunggal atau kombinasi denagn

obat hipertensi lainnya.

2) Dosis
Dosis awal 40 mg sekali sehari maksimal 80 mg per hari

3) Efek samping

Pusing, sakit punggung, hidung tersumbat.

4) Kontra indikasi

Hipersensitivitas terhadap telmisartan, atau komponen obat

lainnya.

5) Waktu penggunaan obat

Dapat diminum sebelum atau sesudah makan, minum

secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya.

4. GOLONGAN DIURETIK

a) Spironolacton

1) Indikasi

Untuk penata laksanaan hiperaldosteronisme primer, gagal

jantung kongestif, hipertensi esensial.

2) Dosis

25- 100 mg per hari.

3) Efek samping

Pusing, mual, sakit kepala, muntah, diare.

4) Kontra indikasi

Dikontraindikasikan pada pasien anuria, gangguan ginjal

akut, gangguan fungsi ekskresi ginjal yang


signifikan,hiperklemia, sensiif terhadap spironolacton, atau

kehamilan.

5) Waktu penggunaan obat

Sebaiknya diminum sesudah makan.

b) Furosemid

1) Indikasi

Udema yang disebabkan oleh payah jantung, sirosis hati,

hipertensi ringan ampai sedang dalam bentuk tunggal atau

kombinasi.

2) Dosis

Untuk udema dosis awal 20- 80 mg , 1-2 klai sehari.

3) Efek samping

Mual,diare,muntah, kejang dan konstipasi.

4) Kontra indikasi

Anuria, hipersensitif terhadap furosemid atau sulfonamid.

5) Waktu penggunaan obat

Diminum sesudah makan.

c) Hidroklorotiazida

1) Indikasi
Edema yang disebabkan oleh penyakit jantung, nefrosis

dan asites, edema pada waktu hamil, hipertensi ringan dan

sedang.

2) Dosis

Dosis awal 25-200 mg, 1-2 kali sehari selama beberapa

hari.

3) Efek samping

Pusing, kejang, sakit kepala, diare, mual, muntah dan

konstipasi.

4) Kontra indikasi

Anuria, hipersensitif terhadap obat ini atau obat-obatan

turunan sulfonamide yang lain.

5) Waktu penggunaan obat

Diminum sesudah makan.

5. GOLONGAN CCB

a) Nicardipine

1) Indikasi

sebagai perawatan jangka pendek untuk mengatasi

hipertensi.

2) Dosis

Dosis awal 3- 5 mg / jam melalui infus terus menerus

selama 15 menit.

3) Efek samping
Sakit kepala, pusing, mengantuk, sembelit, mual, muntah,

ruam kulit.

4) Kontra indikasi

Hindari penggunaan nicardipine pada pasien angina tidak

setabil, serta serangan angina.

5) Waktu penggunaan obat

Sebaiknya diiringi dengan penerapan gaya hidup sehat

untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.

b) Amlodipin

1) Indikasi

Amlodipin diindikasikan sebagai pengobatan lini pertama

hipertensi dan dapat digunakan sebagai satu- satunya agen

untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian besar

pasien.

2) Dosis

Sesuai petunjuk dokter 5-10 mg 1 kali sehari.

3) Efek samping

Saki kepala, edema, lelah, rasa mual, rasa sakit pada perut.

4) Kontra indikasi

Amlodipin dikontraindikasikan pada pasien yang sensitif

terhadap hihydropyridin.

5) Waktu penggunaan obat

Diminum sesudah makan.


c) Diltiazem

1) Indikasi

Untuk angina pektoris, menurunkan serangan angina pada

variant angina.

2) Dosis

4 kali sehari 30 mg, dapat ditingkatkan sampai 360 mg

sehari.

3) Efek samping

Jarang terjadi pada pasien yang mengalami nyeri kepala,

pusing, gangguan saluran cerna, dan bradikardia

4) Kontra indikasi

Blok AV tingkat 2- 3, hipotensi,wanita hamil, wanita yang

diduga usia subur, penderita yang sensitif terhadap

diltiazem.

5) Waktu penggunaan obat

Diberikan sebelum makan dan waktu hendak tidur.

6. GOLONGAN ALFA BLOKER

a) Terazosin

1) Indikasi

Untuk meredakan gejala pembesaran prostat jinak, seperti

sulit kencing pancaran urin yang lemah atau sering buang

air kecil selain itu obat ini juga bisa digunakan untuk

mengontrol tekanan darah pada hipertesi.


2) Dosis

Diberikan oleh dokter bisa berbeda-beda bagi setiap pasien,

dosis awal 1 mg 1 kali sehari.

3) Efek samping

Pusing, rasa lelah, sakit kepala, mual, penglihatan buram,

hidung tersumbat.

4) Kontra indikasi

Tidak aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan

menyusui.

5) Waktu pengunaan obat

Sebaiknya dikonsumsi sebelum tidur.

b) Tamsulosin

1) Indikasi

Gejala saluran kemih bawah yang berhubungan dengn

benign prostatic hyperplasia ( BPH ).

2) Dosis

Sehari satu kali 0,4 mcg.

3) Efek samping

Pusing, mengantuk, penglihatan kabur, konstipasi, diare,

sakit kepala, palpitasi.

4) Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap tamsulosin termasuk obat yang

diinduksi angiodema atu zat tambahan, memeiliki riwayat

hipotensi ortostatik, insufisiensi hati berat.

5) Waktu penggunaan obat

Sebaiknya diminum 30 menit setelah makan.

c) Indoramin

1) Indikasi

Untuk meredakan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak,

seperti sulit berkemih, lemahnya pancaran urine, sering

buang air kecil, dan juga bisa digunakan untuk menurunkan

tekanan darah pada hipertensi.

2) Dosis

Hipertensi dosis awal 25 mg 2 kali sehari, pembesaran

prostat jinak 20 mg 2 kali sehari.

3) Efek samping

Pusing atau kantuk, sakit kepala, mulut kering, kaki

bengkak, depresi.

4) Kontra indikasi

Gagal jatung parah, hipotensi postural bila digunakan untuk

hiperplasia prostat jinak.

5) Waktu penggunaan obat


Konsumsi sebelum atau sesudah makan, diminum secara

rutin pada waktu yang sama setiap harinya agar efek

pengobatan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai