Anda di halaman 1dari 52

Kelompok 1

Penyakit Jantung
&
Pembuluh Darah
Farmakologi
Kelompok 1

》 Ade Solehudin (10206212) 》 Dwi Rizki (10206222)


》 Adinda Imelia (10206213) 》 Nenden Ayu (10206231)
》 Agita Herani (10206215) 》 Neng Siti H (10206233)
》 Ai Ine (10206216) 》 Repi Rayanti (10206238)
》 Aisah Hasna M (10206217) 》 Sabrina Nurida Q (10206242)
》 Dela Nuraeni ( 10206220) 》 Shania Septia A ( 10206244)
Pokok Pembahasan

1. Gagal Jantung (Akut & Kronis)


2. Gagal Jantung Kongestif
3. Hiperkolestrolmia
4. Hipertensi
5. Hemofilia
6. Anemia
7. Aterosklerosis
Gambar 1.1. Jantung
Gambar 1.2. Sirkulasi darah manusia.
1. Gagal Jantung

¤ Definisi
Gagal Jantung adalah suatu kondisi dengan jantung yang tidak dapat memompa darah yang
mencukupi untuk kebutuhan tubuh. Seperti setiap pompa mekanis, gagal jantung terjadi jika
jantung bekerja terlalu keras untuk waktu yang lama.

¤ Fatofisiologi
1. Disfungsi miokard (AMI ) miokarditis
2. Beban tekanan yang berlebihan
3. Beban sistolik yang berlebihan
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Beban volume yang berlebihan
6. Kelainan otot jantung
¤ Manifestasi Klinik

▪︎Gejala yang dirasakan pasien bervariasi dari asimptomatis (tak bergejala) hingga cardiogenik shock.
▪︎Gejala utama yang timbul adalah sesak nafas (terutama ketika bekerja) dan kelelahan yang dapat
menyebabkan intoleransi terhadap altivitas fisik. Gejala pulmonari lain termasuk diantaranya orthopnea,
parozysmal nocturnal dyspnea, tachypnea dan batuk.
▪︎Tingginya produksi cairan menyebabkan kongesti pulmonari dan udem perifer.
▪︎Gejala nonspesifik yang dapat timbul diantaranya termasuk nocturia, hemotypsis, sakir pada bagian
abdominal, anoreksia, mual, kembung, ascites, dan perubahan status mental.
▪︎Penemuan pemeriksaan fisik yang dapat tampak diantaranya timbul suara berderak pada paru-paru,
respirasi Cheyne – Stokes, takikardia, kardiomegali, udem perifer, jugular veneous distention,
Hepatojugular refluks, dan hepatomegali.
¤ Macam Gagal Jantung
A. Gagal Jantung Akut
Gagal jantung akut didefinisikan sebagai serangan cepat darigejala-gejala atau tanda-tanda akibat
fungsi jantung yang abnormal. Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya sakit jantung sebelumnya.
Disfungsi jantung bisa berupa disfungsi sistolik atau disfungsi diastolik .

¤ Fatofisiologi

Gagal jantung akut didasari oleh adanya kegagalan pompa jantung yang menyebabkan terjadinya
akumulasi dan redistribusi cairan.
B. Gagal Jantung Kronik

Gagal jantung kronis juga didefinisikan sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai
keluhan gagal jantung berupa sesak, fatique baik dalam keadaan istirahat maupun
beraktifitas.

¤ Fatofisiologi
Terjadi ketidakmampuan jantung untuk memompa darah pada tingkatan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan, atau pun dapat menjalankan fungsinya tetapi dengan tekanan
pengisian yang lebih tinggi dari normal.
Gagal jantung kronik perlu dibedakan dari gagal jantung akut dimana gagal jantung kronik
merujuk kepada kegagalan jantung yang secara relatif lebih stabil tetapi dengan kondisi
simptomatik, dalam beberapa kasus dipertimbangkan sebagai compensated heart failure.
¤ Terapi Farmakologi

》 Golongan : Kardiotonik
》 Nama obat : Digoksin
》 Dosis : 0,25-0,75 mg/ H a.c selama 1 minggu, pemeliharaan 1 dd 0,125-0,5 mg a.c
》 Aturan pemakaian : Diminum 2 jam sebelum atau sesudah makan.
》 Efek samping : Dosis berlebihan berakibat anoreksia, mual, muntah, disorientasi,
araksia, dan urtikaria.
》 Indikasi : Payah jantung kronik, payah jantung akut, payah jantung pada lansia
tanpa gangguan ginjal, payah jantung pada anak-anak, dan aritma.
》 Kontraindikasi : Bradikardia, pasien dengan suntikan kalium.
》 Golongan : Diuretik Loop
》 Nama obat : Furosemide
》 Dosis : 20-50 mg suntikan IM/IV atau tablet 40 mg per hari. Dosis maksimal 1.500 mg
suntikan IM/IV per hari atau tablet 80 mg per hari
》 Aturan pemakaian : Diminum sebelum atau sesudah makan.
》 Efek samping : Pusing, vertigo, mual dan muntah, diare, penglihatan buram dan
sembelit. 》 Indikasi : Udem karena penyakit jantung, hati, dan ginjal. Terapi tanbahan pada
udem pulmonari akut dan udem otak yang diharapkan mendapat onset diuresis yang kuat
dan cepat.
》 Kontraindikasi : Gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, definisi elektrolit,
hipovolemia, hipersensivitas.
》 Golongan : Thiazide
》 Nama obat : Hidroklorotiazide
》 Dosis : 25 mg - 100 mg 1-2 kali sehari.
》 Aturan pemakaian : Diminum sesudah makan.
》 Efek samping : Mual, muntah , diare, kram pada perut , sembelit, iritasi lambung, pusing,
sakit kepala, gelisah dan vertigo, peningkatan level asam urat, gula darah dan kolestrol.
》 Indikasi : Edema, hipertensi.
》 Kontraindikasi : Gangguan hati berat, gangguan ginjal berat, hipokalemia, refratori,
hiperkalesmia, hamil dan menyusui.
¤ Terapi Non Farmakologi

- Diet (hindari kegemukan, kurangi konsumsi garam, jangan terlalu


banyak minum/jumlah cairan 1 liter pada gagal jantung berat dan
1.5 liter pada gagal jantung ringan)
- Hentikan kebiasaan merokok
- Hentikan kebiasaan minum Alkohol
- Melakukan aktivitas fisik (latihan jasmani : jalan 3-5 kali/minggu
selama 20-30 menit atau sepeda statis 5 kali/minggu selama 20
menit)
-  Perbanyak istirahat-
  Menimbang dan memperhatikan berat badan secara teratur
2. Gagal Jantung Kongestif (CHf)

¤ Definisi
Gagal jantung kongestif adalah sindrom klinis progresif yangdisebabkan oleh
ketidakmampuan jantung dalam memompa darahuntuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh (Dipiro et al., 2015).

¤ Patofisiologi
Ketidakmampuan jantung untuk menyalurkan darah, termasuk oksigen yang sesuai
dengan kebutuhan metabolisme jaringan pada saat istirahat atau kerja ringan.
¤ Terapi Farmakologi

》 Golongan : Beta Bloker


》 Nama obat : Atenolol
》 Dosis : 50–100 mg per hari, dapat diberikan 1 kali sehari atau dibagi menjadi beberapa kali konsumsi.
》 Aturan pemakaian : Sebelum atau sesudah makan
》 Efek samping : Pusing atau parasaan melayang ,mual, kantuk , kelelahan, diare
》 Indikasi : Indikasi pemberian atenolol pada pasien angina pectoris, infark miokard akut, dan hipertensi. Untuk
infark miokard, atenolol diberikan 6-9 hari setelah terjadi infark miokard dengan dosis per oral 100 mg, sekali
sehari, atau 50 mg, dua kali sehari.
》 Kontraindikasi : Kontraindikasi atenolol di antaranya adalah pada bradiaritmia. Peringatan untuk
menyesuaikan dosis pada pasien dengan penyakit bronkospastik dan gangguan fungsi renal.
》 Golongan : Diuretika
》 Nama obat : Ferosemid
》 Dosis : Dewasa: dosis awal 40 mg pada pagi hari, penunjang 20-40 mg sehari, tingkatkan sampai 80
mg sehari pada udem yang resistensi. Anak:1-3 mg/kg BB sehari, maksimal 40 mg sehari.
》 Aturan pemakaian :Furosemide tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
》 Efek samping : Pusing, Vertigo, Mual dan muntah, Diare, Penglihatan buram, Sembelit
》 Indikasi : udem karena penyakit jantung, hati, dan ginjal. Terapi tambahan pada udem pulmonari
akut dan udem otak yang diharapkan mendapat onset diuresis yang kuat dan cepat
》 Kontraindikasi :gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, defisiensi elektrolit,
hipovolemia, hipersensitivitas.
》 Golongan : Glukosida jantung
》 Nama obat : Digoksin
》 Dosis : Dewasa: jika pasien belum menerima glikosida jantung selama 2 minggu, dosisnya adalah
0,5–1 mg selama 10–20 menit dengan infus IV. Dosis bisa dibagi dengan pemberian ½ dosis di awal dan
diikuti dengan sisa dosis setiap 4–8 jam.
》 Aturan pemakaian : Digoxin tablet dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Namun,
sebaiknya obat ini dikonsumsi 2 jam sebelum atau sesudah makan jika Anda mengonsumsi makanan
yang kaya akan serat.
》 Efek samping : Cemas, Muntah, Kebingungan, Sakit kepala, Penglihatan kabur, Mual, Pusing,
Diare
》 Indikasi :Gagal jantung, aritmia supraventrikular (terutama fibrilasi atrium)
》 Kontraindikasi : Blok jantung komplit yang intermiten; blok AV derajat II; aritmia supraventrikular
karena sindrom Wolf-Parkinson-White; takikardi atau fibrilasi ventrikular; kardiomiopati obstruktif
hipertrofik.
》 Golongan : Nitrat dan hidralazin
》 Nama obat : HIDRALAZIN HIDROKLORIDA
》 Dosis :Solution, Injeksi, sebagai hydrochloride: 20 mg/mL (1mL).Tablet, oral sebagai hydrochloride:
10 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg
》 Aturan pemakaian :(dosis awal dilakukan di rumah sakit) 25 mg 3-4 kali sehari, jika diperlukan
dosis dapat ditingkatkan setiap 2 hari
》 Efek samping : mual, muntah-muntah, kehilangan nafsu makan, diare, sakit kepala, pusing,
cemas, nyeri otot atau sendi, hidung meler, gatal halus atau ruam kulit
》 Indikasi :hipertensi sedang hingga berat (sebagai terapi tambahan); gagal jantung (dengan nitrat
kerja panjang, tapi kombinasi ini sering tidak dapat ditoleransi); krisis hipertensi (sebagai terapi
alternatif pada kehamilan).
》 Kontraindikasi : lupus eritematosus sistemik idiopatik, takikardia berat, gagal jantung curah
tinggi, insufisiensi miokard akibat obstruksi mekanik, cor pulmonale, aneurism aorta, porfiria.
¤ Terapi Non Farmakologi

1) Diet
2) Merokok : Harus dihentikan.
3) Aktivitas fisik
Olah raga yang teratur seperti berjalan atau bersepeda dianjurkan untuk pasien
gagal jantung yang stabil (NYHA kelas II-III) dengan intensitas yang nyaman bagi
pasien.
4) Istirahat : Dianjurkan untuk gagal jantung akut atau tidak stabil.
5) Bepergian
Hindari tempat-tempat tinggi dan tempat-tempat yang sangat panas atau lembab
3. Hiperkolestrolmia
¤ Definisi
Hiperkolesterolemia adalah kondisi ketika kadar kolesterol di dalam darah terlalu tinggi. Jika
tidak ditangani, kolesterol dapat menumpuk dan mempersempit pembuluh darah sehingga
meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung atau stroke.
¤ Patofisiologi
Hiperkolesterolemia merupakan tingginya fraksi lemak darah, yaitu berupa peningkatan kadar
kolesterol total, peningkatan kadar LDL kolesterol dan penurunan kadar HDL kolesterol.
¤ Terapi Farmakologi

》 Golongan : Penghambat Absorpsi Kolesterol


》 Nama obat : Ezetimibe
》 Dosis : 10 mg sehari sekali, digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan statin, dengan atau tanpa
makanan.
》 Aturan pemakaian : Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan dan konsumsi dengan waktu yang sama
》 Efek samping :Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, lemas, mialgia
》 Indikasi : Hiperkolesterolemia primer, diberikan tunggal atau kombinasi dengan inhibitor HMG-CoA
reduktase (statin), dan Homozygous Familial hiperkolesterolemia, kombinasi dengan statin.
》 Kontraindikasi :Tidak digunakan bagi pasien yang memiliki riwayat hiersensitif / alergi pada komposisi
obat tersebutTidak di sarankan bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit liverTidak boleh digunakan pada
wanita hamil dan menyusui
》 Golongan : Resin
》 Nama obat : Colestipol
》 Dosis : Dosisnya 2 gram, 1–2 kali sehari, lalu tingkatkan dosis sebanyak 2 gram setelah 1–2
bulan pengobatan. Dosis pemeliharaan adalah 2–16 gram per hari, 1 kali sehari atau dibagi ke
dalam beberapa dosis.
》 Aturan pemakaian :Colestipol dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
》 Efek samping : Sakit perut Perut kembung Konstipasi atau diare Mual atau muntah Sakit
kepala Hilang nafsu makan BAB berdarah atau tinja berwarna hitam Mudah memar atau
perdarahan yang tidak biasa
》 Indikasi : Obat penurun kadar kolesterol dalam darah (hiperlipidemia) 》 Kontraindikasi :
Pasien dengan gangguan sembelit, batu empedu, dan asidosis hiperkloremik
》 Golongan : Statin
》 Nama obat : Simvastatin
》 Dosis :Dosis Dewasa awal 10–20 mg, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 5–40 mg, 1 kali sehari. Untuk pasien
dengan risiko gangguan jantung dan pembuluh darah dosisnya bisa dimulai dari 40 mg per hari.
》 Aturan pemakaian :sebaiknya dikonsumsi pada sore hari, Sebelum atau sesudah makan pada malam hari,
hindari konsumsi jus anggur berlebihan (> 1 L/hari)
》 Efek samping : Konstipasi Hidung tersumbat, bersin, atau sakit tenggorokan Mual atau sakit perut sakit
kepala
》 Indikasi :Menurunkan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan meningkatkan kadar HDL dalam darah.
》 Kontraindikasi : Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum persisten yang tidak dapat
dijelaskan, miopati sekunder akibat agen penurun lipid lainnya. Penggunaan bersamaan dengan inhibitor
CYP3A4 kuat (misalnya itrakonazol, ketoconazole, posaconazole, voriconazole, klaritromisin, eritromisin,
telithromycin, nefazodone, inhibitor protease HIV, produk yang mengandung cobicistat, asam fusidat), ciclosporin,
danazol dan gemfibrozil. Kehamilan dan menyusui.
》 Golongan :Vitamin B3
》 Nama obat : Asam Nikotinik
》 Dosis : 375 mg sehari sekali sebelum tidur untuk satu minggu pertama, 500 mg sehari sekali sebelum tidur
untuk minggu kedua,750 mg sehari sekali sebelum tidur untuk minggu ketiga.500 mg dua tablet sebelum tidur
untuk minggu ke 4-7,
》 Aturan pemakaian :  3 x sehari, dapat dikonsumsi dengan makanan atau camilan rendah lemak. 
》 Efek samping : Yang paling sering terjadi adalah flushing, yaitu perasaan panas di muka
bahkan di badan. Efek samping yang paling berbahaya adalah gangguan fungsi hati
yang ditandai dengan peningkatan kadar fosfotase alkali dan transaminase.
》 Indikasi : Terapi tambahan pada upaya diet dan olah raga tidak merespon dengan cukup, dengan
menurunkan kadar TC, LDL-C, Apo B dan TG, dan meningkatkan HDL-C pada pasien dengan
hiperkolesterolemia (heterozigot familial dan non familial) dan mixed dyslipidemia (Frederickson Type IIa dan IIb).
》 Kontraindikasi : pendarahan arteri, tukak peptik aktif, kehamilan dan menyusui.
¤ Terapi Nom Farmakologi

a. Mengurangi asupan lemak jenuh


b. Memilih sumber makanan yang dapat menurunkan kolesterol
c. Penurunan berat badan
d. Meningkatkan aktifitas fisik yang teratur
4. Hipertensi
¤ Definisi
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.

¤ Patofisiologi
Menderita obesitas, sleep apnea, diabetes, atau penyakit ginjal. Mengonsumsi terlalu banyak
makanan tinggi garam. Mengonsumsi terlalu banyak kafein. Memiliki kebiasaan merokok dan
mengonsumsi minuman beralkohol.
¤ Terapi Farmakologis

》 Golongan : Simpatolitik
》 Nama obat : Metildopa
》 Dosis : Dosis awal 250 mg, 2–3 kali sehari untuk 2 hari. Dosis dapat ditingkatkan tiap 2 hari
sesuai kebutuhan. Dosis pemeliharaan adalah 500–2.000 mg per hari. Dosis maksimal adalah 3.000
mg per hari.
》 Aturan pemakaian : Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
》 Efek samping : Sakit kepala, Mulut kering, Kembung, Kantuk, Pusing, Diare, Muntah, Ruam
》 Indikasi : Menurunkan tekanan darah pada hipertensi
》 Kontraindikasi : depresi, penyakit hati aktif, feokromositoma; porfiria. Efek Samping: gangguan
saluran cerna, stomatis, mulut kering, sedasi, depresi, mengantuk, diare, retensi cairan, gangguan
ejakulasi, kerusakan hati, anemia hemolitik, sindrom mirip lupus eritematosus, parkinsonismus, ruam
kulit, hidung tersumbat.
》 Golongan : Vasodilator
》 Nama obat : Hidralazin
》 Dosis : 25 mg dua kali sehari, dapat ditingkatkan hingga maksimal 50 mg dua kali sehari;
》 Aturan pemakaian : Dikonsumsi dengan makanan
》 Efek samping : mual, muntah-muntah, kehilangan nafsu makandiaresakit kepalapusingcemasnyeri otot
atau sendihidung melergatal halus atau ruam kulit
》 Indikasi : hipertensi sedang hingga berat (sebagai terapi tambahan); gagal jantung (dengan nitrat kerja
panjang, tapi kombinasi ini sering tidak dapat ditoleransi); krisis hipertensi (sebagai terapi alternatif pada
kehamilan).
》 Kontraindikasi : lupus eritematosus sistemik idiopatik, takikardia berat, gagal jantung curah tinggi,
insufisiensi miokard akibat obstruksi mekanik, cor pulmonale, aneurism aorta, porfiria.
》 Golongan : Penghambat kanal kalsium
》 Nama obat : Verapamil
》 Dosis : Dosis awal 240 mg, 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 480 mg tiap hari.
》 Aturan pemakaian : dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
》 Efek samping : MualSakit kepala atau pusingSembelitKelelahanDetak jantung lambatTekanan
darah rendah
》 Indikasi :Menangani hipertensi , aritmia jenis tertentu, atau angina
》 Kontraindikasi : pada beberapa keadaan seperti syok kardiogenik dan AV blok. Penggunaan
harus berhati-hati pada bradikardia dan pasien dengan gangguan ginjal atau hati.
》 Golongan : Penghambat ACE
》 Nama obat : Kaptopril
》 Dosis : .12,5 mg 2 kali sehari;
》 Aturan pemakaian :dikonsumsi saat lambung kosong
》 Efek samping : Pusing atau sensasi rasa melayang.Hilang kemampuan merasa.Rasa hangat di wajah,
leher, atau dada (flushing)Batuk kering.Tekanan darah rendah.Nyeri dada.Denyut jantung cepat atau
jantung berdebar.
》 Indikasi : hipertensi ringan sampai sedang (sendiri atau dengan terapi tiazid) dan hipertensi berat yang
resisten terhadap pengobatan lain; gagal jantung kongestif (tambahan); setelah infark miokard; nefropati
diabetik (mikroalbuminuri lebih dari 30 mg/hari) pada diabetes tergantung insulin.
》 Kontraindikasi : hipersensitif terhadap penghambat ACE (termasuk angiodema); penyakit renovaskuler
(pasti atau dugaan); stenosis aortik atau obstruksi keluarnya darah dari jantung; kehamilan.
¤ Terapi Non Farmakologi

Menjalani pola hidup sehat yaitu diet rendah garam dan kolesterol,
menghentikan pemakaian zat yang membahayakan tubuh, istirahat
yang cukup, mengelola stres, aktivitas fisik (Susilo & Wulandari, 2011).
5. Hemofilia

¤ Definisi
Hemofilia merupakan penyakit pembekuan darah kongenital yang disebabkan karena kekurangan
faktor pembekuan darah,yaitu faktor VIII dan faktor IXPATOFISIOLOGI

¤ Patofisiologi
Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah akibat kekurangan faktor VII dan IX. Saat
mengalami hemofilia, perdarahan akan berlangsung lebih lama. Kondisi ini merupakan
penyakit keturunan yang lebih sering terjadi pada pria
¤ Terapi Farmakologi

》 Golongan: Antihemofilik faktor (rekombinan)


》 Nama obat : Kogenate fs
》 Dosis : perdarahan ringan-sedang (peningkatan sampai 20-40%dari normal)
》 Efek samping=menggil,sesak dada ,sakit kepala,mengantuk
》 Indikasi: Kegunaan kogenate fs (factor VIII) adalah sebagai alternatif rekombinan
dalam proses pembekuan darah dan pemeliharaan hemostasis pada penderitaan
hemophilia A
》 KontraIndikasi : Penggunaan harus dihindari pada pasien yang hipertensi,memiliki
respon sistemik yang berat terhadap (manusia)
》 Golongan : Fraksi faktor VIII kombinasi fraksi faktor IX,kering
》 Nama obat : Desmopressin
》 Dosis : 0,2mg diminum satu jam sebelum tidur
》 Aturan pemakaian : Sekali sehari pada waktu tidur
》 Efek samping : Sakit kepala,mual,sakit perut alergi pada kulit nyeri dan bengkak
ditempat injeksi
》 Indikasi : Obat untuk mengurangi cairan yang dihasilkan ginjal
》 Kontra indikasi =→ Insufisiensi jantung dengan terapi diuretik.
→ Pasien dengan polydipsia dan psikogenik.
→ Riwayat hiponatremia.
→ Gangguan ginjal sedang sampai berat (CrCl <50 mL/mnt).
¤ Terapi Non Farmakologis

》 asam aminokaproat
》 konsentrat faktor VIII dan IX
》 kompres dingin dapat diberikan pada tempat perdarahan bila
diperlukan
》 bidai dan alat orthopedic lainnya sangat berguna bagi pasien yang
mengalami perdarahan otot atau sendi
》 pemberian obat parenteral diusahakan untuk menggunakan jarum
ukuran kecil untuk mengurangi trauma dan resiko perdarahan
》 menghindari penggunaan aspirin
6. Anemia
¤ Definisi
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih
rendah dari normal

¤ Patofisiologi
Anemia gizi besi terjadi ketika pasokan zat besi tidak mencukupi untuk pembentukan
sel darah merah optimal,sehingga sel-sel darah merah yang terbentuk berukuran lebih kecil
(mikrositik),warna lebih muda (hipokromik)
¤ Terapi Farmakologi

》 Golongan : Vitamin B2
》 Nama obat : riboflavin
》 Dosis : 5-30 mg per-hari,di bagi menjadi beberapa dosis
》 Aturan pemakaian : hingga 30 mg setiap hari dalam dosis terbagi
》 Efek samping : warna urine berubah menjadi kuning cerah, diare pada sebagian orang
》 Indikasi :Vitamin B2,atau riboflavin adalah sebagai suplementasi pada defisiensi vitamin
B2,dan untuk profilaksis migrane
》 Kontraindikasi :Absolut pemberian vitamin B2 atau riboflavin adalah riwayat anafilaksis
akibat pemberian sebelumnya
》 Golongan : Vit B6
》 Nama obat : pyridoxine tablet
》 Dosis : maksimal 150 mg per hari
》 Aturan pemakaian :dikonsumsi sebelum atau setelah makan,konsumsi suplemen ini secara utuh
》 Efek samping : mual,muntah,sakit kepala
》 Indikasi : adalah dalam tata laksana dan profilaksis defisiensi vitamin B6 dan neuropati parifer
》 Kontraindikasi : hipersensitivitas
》 Golongan : Adfer
》 Nama obat : adfer capsul
》 Dosis : 1-2 capsul per hari
》 Aturan pemakaian :lebih baik dikonsumsi dengan makanan atau sesudah
makan 》 Efek samping : perut kembung,mual dan muntah
》 Indikasi : kegunaan adfer capsul adalah untuk mengatasi anemia akibat defisiensi
zat besi,anemia akibat traumatik,atau anemia endogenik, dan sbg.
》 Kontraindikasi : -Jangan menggunakan adfer capsul untul pasien yang memiliki
riwayat alergi pada komponen diatas-kontraindikasi untuk pasien yang mengalami
akumulasi zat besi-gangguan penggunaan zat besi dalam tubuh
》 Golongan : Artoferrum
》 Nama obat : Artoferrum kapsul
》 Dosis : 1 kapsul per hari
》 Aturan pemakaian :dikonsumsi 1 kali per hari atau disesuaikan dengan anjuran
dokter
》 Efek samping : belum ada efek samping yang dilaporkan
》 Indikasi : Suplementasi zat besi dan multivitamin pada keadaan anemia karena
kekurangan zat besi.
》 Kontraindikasi : pasien yang memiliki riwayat hipersensitive terhadap salah satu
komposisi dari artoferrum
¤ Terapi Non Farmakologi
Penyerapan Zat Besi dari Makanan

a. Sertakan daging, ikan, atau olahan dan unggas saat makan jika memungkinkan
b. Untuk vegetarian, dapat mengkonsumsi zat besi nonheme seperti sereal, kacang kacangan, kacang
polong, biji-bijian, telur, sayuran, dan makanan yang kaya zat besi lainnya
c. Sertakan makanan atau minuman kaya vitamin C disamping makanan yang mengandung besi
non heme
d. Hindari minum teh dan kopi saat mengonsumsi makanan kaya zat besi nonheme. minumlah susu
atau produk susu di sela makan
e. Batasi penambahan makanan tinggi fitat (phytate) ke makanan utama (mis.. penambahan dedak
ekstra pada screal)
f. Bayi harus disusui secara eksklusif selama 6 bulan
7. Aterosklerosis
¤ Definisi
Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak
pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum penyakit jantung koroner
(atherosclerosis heart disease)

¤ Patofisiologi
Aterosklerosis terjadi akibat proses kronik dari lesi dinding arteri. Terjadinya lesi arteri berhubungan
dengan retensi lipid di tunika intima oleh matriks proteoglikan yang menyebabkan modifikasi dan
inflamasi arteri. Proses terbentuknya aterosklerosis dapat dibagi menjadi tiga proses, yaitu formasi fatty
streaks, formasi ateroma, dan atheroma dinding tipis dan trombosis.
¤ Terapi Farmakologi
》 Golongan : Statin
》 Nama Obat : pravastatin
》 Dosis : dosis awal yg di anjurkan 10 mg atau 20 mg 1× sehari pada malam hari
C 》 Aturan Pemakaian : Diberikan bersama atau tanpa makanan
》 Efek Samping : Ruam kulit, nyeri dada, rasa lelah, pening, gangguan tidur, urinasi yang tidak normal
(tidak urinasi, frekuensi urinasi, nokturia), disfungsi seksual, gangguan penglihatan, alopesia, sangat
jarang ditemukan pankreatitis, kekuningan, nekrosis hepatik fulminan, neuropati perifer, sindroma
lupus eritematosus sistemik.
》 Indikasi : Pravastatin diindikasikan sebagai tambahan pada diet untuk mengurangi peningkatan
kadar total-C, LDL-C, Apo B, dan TG pada penderita hiperkolesterolemia primer dan campuran
dislipidemia (Fredrickson tipe IIa dan IIb).
》 Kontra Indikasi : penyakit hati aktif atau peningkatan terus menerus yg tidak jelas pada serum
aminotransferase. Kehamilan dan menyusui
》 Golongan : Asam fibrat
》 Nama Obat : Gemfibrozil
》 Dosis : obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter, 600 mg diminum 2 kali sehari
》 Aturan Pemakaian : 30 menit sebelum makan pagi dan makan malam, diminum teratur
》 Efek Samping yg cukup ringan :• sakit perut, mual muntah, diare, sakit kepala, pusing,
mengantuk, gejala flu seperti hidung tersumbat
》 Efek Samping yg cukup berat :• Reaksi alergi, nyeri pada perut bagian atas, sakit kuning,
penglihatan kabur, nyeri mata, nyeri atau terasa panas saat buang air kecil, nyeri otot yg tdk jelas, kulit
pucat, mudah memar, pendarahan tidak biasa
》 Indikasi :Pencegahan primer penyakit jantung koroner pada pria usia 40-55
tahun dengan hiperlipidemia yang tidak merespons dengan baik terhadap diet.
Hiperkolesterolemia dengan dislipidemia dan hipertrigliseridemia, atau dengan
klasifikasi Fredrickson tipe IIa, IIb, dan IV. Terapi hiperlipidemia lain, seperti:
Fredrickson tipe III dan V, dislipidemia akibat diabetes, dan xantoma akibat
dislipidemia.
》 Kontra Indikasi :Gangguan fungsi hati berat dan ginjal, penyakit kantung
empedu, hipersensitivitas, penggunaan bersama HMG-CoA reductase inhibitor
(simvastatin, serivastatin) dan repaglinid.
》 Golongan : Ace inhibitor
》 Nama Obat : lisinopril
》 Dosis : Dosis awal 1 tablet untuk satu hari. Untuk dosis lazimnya 20 mg per hari dan
maksimalnya 80 mg per hari.
》 Aturan Pemakaian : Diminum sesudah makan.
》 Efek Samping : Jumlah kalium jadi berlebih (Hiperkalemia), Tekanan darah rendah
(hipotensi), Nyeri dada, Kehilangan kesadaran sementara akibat dari kurangnya aliran
darah menuju otak, Gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, sakit perut,
sembelit, mulut kering, Gangguan sistem saraf seperti vertigo, kesemutan, gangguan rasa
pusing, sakit kepala, Gangguan kejiwaan seperti perubahan suasana hati, gangguan tidur,
kantuk, halusinasi
》 Indikasi : Menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, Membantu dan juga
mencegah gejala stroke, Serangan jantung, Mengatasi masalah ginjal
》 Kontra Indikasi : Memiliki riwayat angioedema terhadap obat ACE inhibitor ,
Dikonsumsi bersamaan dengan aliskiren, terutama pada penderita diabetes melitus dan
gangguan ginjal, Kehamilan
¤ Terapi Non Farmakologi

1. Diet ( lemak jenuh, kolesterol tinggi)


2. tidak konsumsi alkohol
3. tidak merokok
4. peningkatan aktivitas fisik
Daftar Gambar

Gambar 1.1 Jantung ......................................................................... 4


Gambar 1.2 Sirkulasi darah manusia .......................................... 5
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai