Anda di halaman 1dari 12

RESUME FARMAKOLOGI

Disusun oleh :
Natasha kiranie lubay (211030121755)
Novi Tia Pramisti (211030121765)
Nurika Amalia (211030121777)
Pebriyanti (211030121560)
Riska Kartika (211030121764)
Risky Jubaidilah (211030121766)

STIKES WIDYA DARMA HUSADA


Jl. Pajajaran No. 1, Pamulang Barat., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan
GLIKOSIDA JANTUNG
Semua glikosida jantung mempunyai efek :
1. Meningkatkan ke kuatan kontraksi otot jantung (kerja inotropik positif)
2. Memperlambatfrekuensidenyutjantung (kerja kronotropik negatif)
3. Menekankan hantaran rangsang (kerja dramatropik negatif)
4. Menurunkan nilai ambang rangsang.
Biasanya karena dosis yang berlebihan, termasuk anoreksia, mual muntah, diare, nyeri
abdomen, gangguan penglihatan, sakit kepala, rasa capai, mengantuk, bingung, pusing; depresi;
delirium, halusinasi; aritmia, blok jantung; rash yang jarang; iskemi usus; ginekomastia pada
pemakaian jangka panjang; trombositopenia.
Fungsi glikosida sebagai cadangan gula temporer. Teori Pfeffer mengatakan bahwa glikosida
adalah meruapakan cadangan gula temporer (cadangan gula sementara) bagi tanaman.
I. Menekan preload dan afterload
 Preload (menurunkan beban awal) adalah volume darah yang mengisi ventrikel selama
diastolik. Peningkatan beban awal menyebabkan pengisian berlebih pada jantung yang
meningkatkan beban kerja.
 Afterload (menurunkan beban akhir) adalah menunjukkan tekanan yang harus diatasi
agar jantung dapat memompa darah yang baru teroksigenasi ke dalam sistem arterial.
Glikosida jantung juga disebut kelompok obat digitalis, Jenis obat ini mampu meningkatkan
kerja otot jantung namun ekskresi obat ini berjalan lambat sehingga cenderung menimbulkan
kumulasi. Efek obat ini mengurangi sesak nafas, oedem, produk kemih meningkat, tekanan
darah, nadi dan EKG terjaga dalam batas normal
II. Gejala toksisitas obat digitalis a.l. :
 Mual,muntah dan diare
 Bradikardia
 Psikis, sakit kepala dan bingung

III. Gagal Jantung


Terjadi bila jantung tidak dapat lagi memompa darah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh, Jantung tidak dapat memompa darah beroksigen yang cukup
untuk metabolik tubuh, Strategi pengobatan farmakologik meliputi perbaikan
kontraktilitas miokardial atau penurunan kerja jantung.

IV. Tujuan utama pengobatan gagal jantung adalah:


 Mengurangi beban jantung (istirahat, menurunkan berat badan, menghilangkan penyebab,
pambatasan asupan garam,dll).
 Meningkatkan kontraktilitas miokard dengan senyawa-senyawa yang berefek inotropik
positif (glikosida jantung,dll).
V. Menekan preload dan afterload.
1. Obat-obat inotropik :
a) Glikosida jantung : digitalis, digoksin, digitoksin, quabain, strophantin K
b) Agonis β adrenergik : dobutamine
c) Inhibitor fosfodiesterase : milrinon, amrinon
2. Diuretika : furosemid, hidroklorotiazid, metolazon, bumetanide
3. Vasodilator : kaptropil, hidralazin, isosorbid, natrium nitroprusid, lisinopril

VI. Semua Glikosida jantung mempunyai efek :


1. Meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (kerja inotropik positif)
2. Memperlambat frekuensi denyut jantung (kerja kronotopik negatif)
3. Menekan hantaran rangsan (kerja dramatropik negatif)
4. Menurunkan nilai ambang rangsang

ANTIHIPERTENSI
DEFINISI
Adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan ini bertahan. Dalam keadaan
normal tekanan sistolik 140 mmHg sedangkan tekanan diastolic Daerah batas yang harus diamati
adalah bila sistolik 140-149 mmHg dan 90 mmHg - 94 mmHg
I. Terapi yang dilakukan :
 Penatalaksanaan hipertensi meliputi terapi non farmakologi dan terapi farmakologi.
Terapi non farmakologi berupa modifikasi gaya hidup meliputi pola diet, aktivitas
fisik, larangan merokok dan pembatasan konsumsi alkohol. Terapi farmakologis
dapat diberikan antihipertensi tunggal maupun kombinasi.
 Tanpa obat (non farmakoterapi) dengan cara merubah gaya hidup berupa :
a) Mengendalikan BB bagi pasien dg bb lebih
b) Pembatasan masukan sodium, lemak jenuh dan alkohol
c) Olahraga
d) Tidak merokok
 Dengan obat (Farmakoterapi)
Sebelum dengan obat dalam jangka panjang harus diamati paling tidak pada
kunjungan terpisah selama 1-2 minggu apakah peningkatan TD menetap.
Pengobatan tidak boleh ditunda pada pasien hipertensi berat atau adanya kondisi
seperti gagal jantung, gangguan fungsi ginjal atau diabetes.
Tujuan pengobatan hipertensi adalah mengurangi morbiditas atau mortalitas
kardiovaskuler akibat HT dengan cara seminimal mungkin mengganggu kualitas hidup pasien. Hal
ini dicapai dengan mencapai dan mempertahankan TD 140/90 mmHg sambil mengendalikan
faktor - faktor resiko kardiovaskuler
Obat antihipertensi adalah kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah akibat
hipertensi. Hipertensi yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan komplikasi, mulai
dari stroke, serangan jantung, gagal jantung, hingga gagal ginjal.
Tujuannya adalah Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah menurunkan mortalitas dan
morbiditas melalui pendekatan terapi nonfarmakologi dan farmakologi.
Berdasarkan etiologinya dibagi atas :

1. Hipertensi esensial/primer/Idioptik.
penyebab multifaktoral terdiri atas faktor genetik (berupa sensitivitas terhadap natrium,
stress, peningkatan terhadap vasokonstriktor dan resistensi insulin) dan lingkungan (makan
garam berlebihan, stress psikis dan obesitas)
2. Hipertensi sekunder, disebabkan karena ginjal, penyakit endokrin, obat, dll.

OBAT ANTI ANGINA

a) Organonitrates (Nitrovasodilators)
b) nitroglycerin (Nitro-Bid, Nitrostat)
c) isosorbide dinitrate (Isordil, Sorbitrate)
d) amyl nitrate (Aspirols, Vaporole)

Calcium Channel Blockers

a) verapamil (Calan, Isoptin)


b) nifedipine (Adalat, Procardia)
c) diltiazem (Cardizem)
d) mibefradil (Posicor) Beta-Adrenergic Antagonists 1.propranolol (Inderal)
e) nadolol (Corgard)

Isosorbid Dinitrat

I : terapi dan profilaksis angina pectoris


ES : sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardia.

P : gangguan hepar atau ginjal berat, hipotirois, malnutrisi, hipotermia.

D : SL 2,5 – 15 mg (onset 5 menit), oral 15-80 mg/hari dibagi 2-3 dosis

OBAT ANTITROMBOLITIK DAN FIBRINOLITIK


 Anticoagulants
 heparin warfarin(Coumadin)
 Anticoagulant Antagonists
 protamine vitamine K1
 Antiplatelet Agents
 Aspirin
 dextrans

dipryridamole (Persantine) sulfinpyrazone (Anturane) ticlopidine (Ticlid) Thrombolytic Agents


tissue plasminogen activator (Activase) urokinase (Abbokinase) streptokinase (Streptase)
anistreplase/APSAC (Eminase) Thrombolytic Agent Antagonists amiocaproic acid (Amicar)
tranexamic acid (Amstat)

HIPERTENSI DARURAT DAN MENDESAK

Hipertensi darurat adalah keadaan yang memerlukan penurunan TD dengan segera (dalam
waktu 1 jam, tidak perlu sampai normal) biasanya dengan terapi parenteral. Hipertensi mendesak
adalah keadaan yang menghendaki penurunan TD dalam waktu 24 jam biasanya dengan obat oral,
contohnya krisis hipertensi akibat penghentian mendadak AH, hipertensi perioperatif yang berat.
Contohnnya ensefalopati hipertensif, gagal jantung kiri akut dengan edema paru, eklampsia, IMA
atau mengancam.

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN


Terdiri dari :

1) HT esensial kronik, telah ada sebelum hamil atau terdiagnosis sebelum kehamilan minggu
ke 20.
 Diuretik dan AH lain kecuali penghambat ACE, boleh diteruskan bila telah
digunakan sebelum hamil. Penghambat ACE menyebabkan fetus mengalami gagal
ginjal dan kematian bila digunakan pada ibu hamil selama 2 trimester terakhir.
 Membatasi makan garam.
 Istirahat/berhenti bekerja.
2) Preeklampsia-eklampsia
 Terapi dengan AH dimulai bila TDD > 100 mmHg
 Bila kelahiran dalam 24 jam tidak dimungkinkan berikan obat oral yakni metildopa.
 Hidralazin, antagonis kalsium, b bloker dan labetolol merupakan obat tambahan
atau obat pengganti.
 Diuretik akan memperburuk keadaan harus dihindarkan.
 6Bila kelahiran akan segera terjadi diberikan Hidralazin IV efektif dan telah
digunakan dengan aman pada kehamilan.

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI
Dibagi menjadi beberapa golongan yaitu :
a. Diuretik
b. Penyekat reseptor beta adrenergik (ß –blocker)
c. Vasodilator
d. Penghambat ACE (Angiotensin-Converting Enzyme)
e. Penghambat reseptor Angiotensin (Angiotensin Receptor Blocker, ARB)
f. Antagonis kalsium

a) DIURETIK
Diuretik bekerja dengan meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga
menurunkan vol darah dan cairan ekstraselular, sehingga terjadi penurunan curah jantung
dan TD
 Diminum pagi hari
 Kontrol kadar kalium
 Monitor keberhasilan dan evaluasi

Diuretik yang tidak menahan kalium / diuretik kuat + suplemen kalium (K < 3,5 mEq/L
atau makan pisang, avocado, kentang, orange, juice, dll).
Diuretik menahan kalium : Hindarkan makan yang kaya kalium. Jangan hentikan tiba-
tiba, dapat menyebabkan pusing, monitor denyut jantung

DIURETIK GOL TIAZID :

Contohnya : HCT (HIDROKLOROTIAZID)


Efek AH Tiazid mengalami antagonis oleh AINS terutama Indometasin karena AINS
menghambat sintesa Prostaglandin yg berperan penting dalam pengaturan aliran darah ginjal dan
transport air dan garam, akibatnya terjadi retensi natrium dan air
yang akan mengurangi efek hampir semua obat AH.

DIURETIK KUAT

Contohnya : FUROSEMID
Digunakan pada hipertensive heart failure, edema paru akut, edema pd sindrom nefrotik

DIURETIK HEMAT KALIUM


Contohnya : Amilorid, Spironolakton

Digunakan dengan diuretik lain untuk mencegah hipokalemia. Dapat menyebabkan


Hiperkalemia bila diberikan pd penderita gagal ginjal atau bila dikombinasi dengan Penghambat
ACE, ARB, ß-blocker, AINS atau dengan suplemen kalium

2. PENGHAMBAT ADRENERGIK
2.1. Penghambat Adrenoseptor Beta(b-blocker)
Bekerja frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah
jantung. Digunakan sebagai obat tahap pertama pd HT ringan sp sedang terutama pada pasien dg
penyakit jantung koroner. pasien patuh minum obat dengan hambatan reseptor ß1 berupa
penurunan dipilih, bersifat kardioselektif dan penetrasinya ke SSP blocker, minimal shg kurang
esonya dan cukup diberikan sekali sehari

Dari berbagai ß atenolol merupakan obat yg sering à Hindari pemakaian pada pasien DM
karena ß menutupi gejala hipoglikemiam Sediaan berbagai β-Bloker :

a. Kardioselektif
 Asebutolol
 Bisoprolol
 Metoprolol
b. Nonselektif
 Alprenolol
 Karteolol
 Nadolol
 Oksprenolol
 Pindolol
 Propranolol
 Timolol
 Karvedilol
 Labetalol
2.2. Penghambat Adrenoseptor Alfa (a-blocker)

Mekanismenya dengan menghambat reseptor sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah


arteriol dan vena,a 1 di pembuluh darah dilatasi arteriol akan menurunkan resistensi perifer/PVR
sehingga menurunkan TD.

Prazosin = Prazosin®️ , Minipress®️


I: hipertensi esensial semua tingkat.

ES : angina, dispnea, edema, hipotensi ortostatik, palpitasi, takikardi.


KI : angina pectoris, gangguan pada jantung, gangguan ginjal.

D: awal 0,5 mg sehari 2 x sehari, pemeliharaan 4 dalam dosis terbagi.

Terazosin = Hytrin®️

I: antihipertensi, hiperplasia prostat ringan


ES = KI
D: awal 1 mg 1 x sehari saat akan tidur, pemeliharaan 1 sehari.

3. VASODILATOR
3.1. Hidralazin
Hidralazin oral biasanya ditambahkan sebagai obat ketiga kepada diuretik dan b bloker.

I: hipertensi sedang - berbahaya, hipertensi dengan penyakit ginjal.

Sediaan : dikombinasi dg HCT dan reserpin (SER-AP-ES®️)

3.2. Minoksidil
Lebih poten dan kerjanya lebih lama daripada Hidralazin. Efektif untuk terapi jangka
panjang hipertensi berat yang refrakter terhadap kombinasi 3 obat yang terdiri dari diuretik,
penghambat adrenergik dan vasodilator lainnya. Harus diberikan bersama diuretik dan b-bloker
atau penghambat adrenergik lain untuk mengatasi retensi cairan dan takikardi serta meningkatkan
respons pengobatan.
I: hipertensi akeselerasi atau maligna dan pada pasien dengan penyakit ginjal lanjut

4. PENGHAMBAT ACE (Angiotensin Co Enzym)

Efektif untuk hipertensi ringan, sedang maupun berat. Pada hipertensi berat penghambat
ACE dapat ditambahkan sebagai vasodilator obat ke 3 pada diuretik dan b-bloker. Kombinasi
dengan vasodilator termasuk Prazosin dan Nifedipin memberikan efek yang baik.

Kaptopril

Merupakan ACE inhibitor yg pengobatan pertama ditemukan dan banyak digunakan untuk
pengobatan hipertensi dan gagal jantung

I: hipertensi dan gagal jantung kongestif.

ES: gangguan saluran cerna, sakit kepala, hiperkalemia.


Sediaan: tab 12.5 mg; 25 mg

•Antikoagulan
Digunakan untuk mencegah pembekuan darah untuk mencegah terbentuknya atau meluasnya
trombus dan emboli

•Anti Platelet

dapat menghambat pembentukan thrombus pada sirkulasi arteri.

Ada Beberapa jenis antiplatelet yaitu : aspirin, klopidogrel, cilostazol, dipiridamol.


•Trombolitik.
Melarutkan trombus yang telah terbentuk.

OBAT ANTIARITMIA
Aritmia adalah gangguan ururtan irama atau gangguan kecepatan dari
proses depolarisasi, repolarisasi atau kedua2nya pada jantung.

Sodium Channel Blockers

(Class I)

 Class IA
o quinidine (Quinidex)
o procainamide (Pronestyl)
o disopyramide (Norpace)
 Class IB
o lidocaine (Xylocaine)
o tocainide (Tonocard)
o mexiletine (Mexitil)
 Class IC
o encainide (Enkaid)
o flecainide (Tambocor)
o Beta-Adrenergic Blockers

(Class II)

 propranolol (Inderal)
 Acebutolol (Sectral)
 Esmolol (Brevibloc)
 sotalol (Betapace)
Antiarrhythmic Agents Drugs that Prolong Repolarization

(Class III)
 sotalol (Betapace)
 amiodarone (Cordarone)
 Calcium Channel Blockers
(Class IV)

 verapamil (Calan, Isoptin)


 diltiazem (Cardizem)
 mebefradil (Posicor)
•Miscellaneous

 adenosine (Adenocard)
 digoxin (Lanoxin)
• Blood Lipid-Lowering Agents

 Resins
o Cholestyramine (Cholybar, Questran)
o colestipol (Colestid)
 HMG CoA Reductase Inhibitors
o lovastatin (Mevacor)
o pravastatin (Pravochol)
o simvastatin (Zocor)
 Fibric Acid Derivatives
o gemfibrozil (Lobid)
o clofibrate (Atromid-S)
 Miscellaneous
o nicotinic acid (Niacin)
o probucol (Lorelco)
 Indikasi Statin
o Terapi tambahan pd diet untuk menurunkan kolesterol
o Mengurangi insiden kejadian koroner klinis dan memperlambat progresi
aterosklerosis koroner pd pasien dengan PJK
 ES Statin
o Miositis yg bersifat sementara
o Sakit kepala, perubahan fungsi ginjal dan efek sal cerna, perubahan uji fungsi
hati,flatulen, konstipasi, mual, muntah
o Efek pd otot : miopati

5. ANTAGONIS RESEPTOR ANGIOTENSIN II (ARB)

ARB digunakan sebagai alternatif dari ACEI dalam tatalaksana gagal jantung atau nefropati akibat
diabetes. Pemberian ARB menurunkan TD tanpa mempengaruhi frekuensi denyut jantung.
LOSARTAN

Merupakan prototipe obat gol ARB bekerja selektif pd reseptor AT1 , menimbulkan efek yg mirip
dg pemberian ACE-I, tetapi krn tidak mempengaruhi metabolisme bradikinin maka dilaporkan
obat ini tidak memiliki eso batuk kering dan angioedem seperti pd ACE-I.

KI : kehamilan (obat harus dihentikan bila pemakai ternyata hamil) menyusui.


IO : penggunaan bersama diuretik hemat kalium, OAINS dan supplement K akan menyebabkan
hiperkalemia .
Sediaan dan dosis ACE-Inhibitor dan ARB (Angotensin Receptor Blocker) :

 ACE-inhibitor
o Kaptopril\
o Benazepril
o Enalapril
o Fosinopril
o Lisinopril
o Perindropil
o Quinapril
o Ramipril
o Trandolapril
o Imidapril
 ARB
o Losartan
o Valsartan
o Irbesartan
o Telmisartan
o Candesartan
6. ANTAGONIS KALSIUM

Antagonis kalsium secara langsung memperkecil kerja jantung dengan menghambat


penggabungan elektromekanika sehingga terjadi penurunan kontraktilitas.

Contoh obat golongan ini yang digunakan sebagai antihipertensi adalah Verapamil, Diltiazem,
Nifedipin, Amlodipin, Felodipin, Isradipin dan Nikardipin.
6.1. Amlodipin

I : hipertensi , profilaksis angina


ES : gangguan tidur, sakit kepala, letih, hipotensi, tremor, aritmia, takikardi, mual, nyeri perut,
ruam kulit.
KI : hipersensitif, syok kardiogenik, angina pektoris tdk stabil.

P : gangguan fungsi hati, hamil, menyusui.

D : 30-120 mg 4 x sehari

6.2. Nifedipin

I : hipertensi, angina pectoris


ES : takikardi, gangguan sal cerna, hiperkalemia, edema.
KI : hipersensitivitas, syok kardiogenik.

D : 10-30 mg 4 x sehari.
Pemilihan Antihipertensi berdasarkan karakteristik penderita atau adanya penyakit lain yang
diderita. Pengurangan/Penghentian Antihipertensi Bila TD telah terkendali selama 1 tahun atau
lebih dan sedikitnya 4 x kunjungan, antihipertensi dapat mulai dikurangi secara bertahap dan
perlahan, dimulai dengan penurunan dosis, baru kemudian dihentikan, sedangkan modifikasi pola
hidup terus dijalankan ®️harus diperiksa TD secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai