Anda di halaman 1dari 47

FARMAKOTERAPI II

Nailil Asyrifa (1617000451)


Safira Alya Hanun (1617000)
Adi Satriya Wibowo (1617000691)
Amanda Kusumaning A. (1617000701)
β-Bloker/ Agen Penghambat β-Adrenergik

• β-bloker menimbulkan efek stabilisasi


antiaritmia dengan jalannya memblok β-
adrenoreseptor jantung sehingga
menghambat respons katekolamin pada
miokardial.
• Pada dosis besar β-bloker menimbulkan efek
stabilitas membrane.
Mekanisme kerja β-bloker disebabkan oleh antagonis kompetitif
dengan ketokolamin pada β-adrenoseptor khas, terjadi
pemblokan efek rangsangan β-reseptor sehingga mengurangi
daya tahan vascular perifer dan menyebabkan penurunan
tekanan darah.
• Obat pemblok β-bloker dapat mengikat terpulihkan β-
reseptor pada jantung, arteri dan arteriola otot rangka,
bronki, hati, ginjal, dan lain-lain jaringan.
• β yang berhubungan dengan jantung adalah reseptor
β1. Pemblok β1 dapat memberikan efek pertama yaitu
dapat menurunkan tekanan jantung, kontraksi
miokardial, keluaran jantung dan tekanan darah,
memperpanjang aktu konduksi antrioventrikular,
sehingga kebutuhan oksigen miokardial berkurang dan
nyeri iskemik dapat dihilangkan.
Berdasarkan keselektifan terhadap jantung β-bloker
dibagi 2 kelompok.
a. Selektif memblok reseptor β1 (selektif):
asebutolol, atenolol, metoprolol, bisoprolol,
betaxolol, dan nebivolol.
Efek memengaruhi kerja jantung, namun tidak
pada jalur pernafasan.
b. Bekerja memblok reseptor β1 dan β1
(nonselektif): propranolol, nadolol, alprenolol,
karteolol, carvedilol, timolol, dan pindolol.
Efek mempengaruhi jantung, pembuluh darah
dan jalur pernafasan.
ATENOLOL

Atenolol adalah obat untuk mengatasi


tekanan darah tinggi (hipertensi). Atenolol juga
dapat digunakan untuk mengobati angina dan
mencegah serangan jantung berulang setelah
serang jantung. Obat ini bekerja dengan
menghambat kerja zat alami tubuh yaitu
Epinephrine, yang dapat meningkatkan denyut
jantung dan meningkatkan tekanan darah.
Indikasi
Hipertensi angina yang terjadi setelah
kegiatan fisik.
Aturan pakai obat
• Dosis obat disesuaikan pada kondisi medis
pasien dan respon terhadap pengobatan
• Untuk mencegah gangguan penyerapan
atenolol oleh tubuh, hindari minum jus apel
atau jus jeruk sekitar 4 jam sebelum dan
sesudah mengonsumsi atenolol
• Usahakan untuk mengonsumsi atenolol pada
waktu yang sama setiap harinya, agar hasil
pengobatan maksimal
Efek samping Obat Atenolol
• Hipotensi
• Bradikardia
• Mual
• Mengantuk
• Lemas
• Pusing
• Vertigo
• Diare
• Depresi
Overdosis
• Kekurangan energi • Detak jantung sangat cepat
• Sulit bernafas • Berkeringat atau
• Detak jantung lambat kebingungan
• Pingsan • Penglihatan buram
• Pembengkakakn tangan, • Sakit kepala
kaki, pergelangan kaki, • Matirasa atau perasaan
atau kaki bawah geli pada mulut
• Berat badan bertambah • Lemas
secara tidak biasa • Elelah berlebihan
• Gemeteran • Kulit pucat
• Pusing • Mendadak merasa lapar
METOPROLOL

Mekanisme kerja :
Metoprolol bekerja dengan menghambat suatu zat
dalam tubuh yang dinamakan epinephrine (adrenalin),
yaitu zat yang dapat membuat jantung berdenyut lebih
cepat, mempersempit pembuluh darah, dan memperkuat
kontraksi pada jantung. Dengan dihambatnya adrenalin,
denyut jantung akan melambat, tekanan darah menurun,
serta beban kerja jantung berkurang
Aturan pakai

Metoprolol tablet dapat dikonsumsi saat atau setelah


makan. Bagi pasien yang diresepkan metoprolol tablet
salut selaput, jangan mengunyah, membelah, atau
menggerus obat terlebih dahulu. Metoprolol tablet salut
selaput enterik harus dikonsumsi secara utuh.
Konsumsi metoprolol pada waktu yang sama setiap
harinya, agar hasil pengobatan maksimal. Bagi pasien
yang lupa mengonsumsi metoprolol, disarankan untuk
segera melakukannya apabila jeda dengan jadwal
konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah
dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
DOSIS :
• 100 mg per hari, sekali sehari atau dibagi menjadi
beberapa jadwal konsumsi.
• Dosis dapat ditingkatkan tiap minggu hingga 400 mg
per hari, tergantung respons tubuh terhadap obat.
• Dosis pemeliharaan adalah 100-200 mg per hari.
EFEK SAMPING

• Sakit kepala
• Pusing
• Sesak napas
• Bradikardia
• Depresi
• Kelelahan
• Diare
• Ruam kulit
• Gatal-gatal
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

• INDIKASI
hipertensi, angina, aritmia; profilaksis migren;
tirotoksikosis
• KONTRAINDIKASI
asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang
nyata, hipotensi, sindrom penyakit sinus, blok AV derajat
dua atau tiga, syok kardiogenik;feokromositoma
INTERAKSI OBAT
• Meningkatkan efek samping metoprolol, jika digunakan
dengan reserpine (karena bekerja pada tempat yg sama).
• Mengurangi efektivitas metoprolol, jika digunakan dengan
epinephrine.
• Meningkatkan kadar metoprolol dalam darah, jika
digunakan dengan cimetidine.
• Mengurangi kadar metoprolol dalam darah, jika digunakan
dengan rifampicin. (akibat adanya sekresi ginjal)
• Meningkatkan risiko hipotensi dan gagal jantung, jika
digunakan dengan obat anestesi umum (bius total).
• Mengurangi efek antihipertensi, jika digunakan dengan
indomethacin.
• Berpotensi meningkatkan efek samping obat diabetes.
• Meningkatkan risiko salah satu jenis gangguan irama
jantung, yaitu AV block, jika digunakan dengan digoxin,
diltiazem, atau verapamil.
Bisopropol

Mekanisme kerja :
Bisoprolol bekerja dengan cara mengurangi frekuensi
detak jantung dan tekanan otot jantung saat
berkontraksi. Dengan begitu, beban jantung dalam
memompa darah ke seluruh tubuh dapat berkurang.
Dengan turunnya tekanan darah, maka stroke dan
serangan jantung dapat dicegah.
Aturan pakai
Obat ini ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan,
dan sebaiknya diminum pada pagi hari. Pastikan ada jarak
waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi bisoprolol pada jam yang sama
tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Dosis :
• dosis bisoprolol awal : 1,25-10 mg satu kali sehari.
• dosis maksimum hingga 20 mg per hari jika diperlukan.
• Hipertensi dan angina
Dewasa: 5-10 mg, satu kali sehari. Maksimal 20 mg.
• Gagal jantung
Dewasa: Dosis awal adalah 1,25 mg, satu kali sehari. Dosis dapat
digandakan setelah satu minggu jika pasien merespons obat dengan
baik. Dosis maksimal adalah 10 mg per hari.
Efek samping

• Pusing.
• Gangguan tidur.
• Bradikardia.
• Diare.
• Infeksi saluran pernapasan.
• Sesak napas.
• Jari tangan dan kaki terasa dingin.
Indikasi dan kontraindikasi

• Indikasi
hipertensi, angina, aritmia, profilaksis migrain,
tirotoksikosis.
• Kontraindikasi
asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang
nyata, hipotensi, sindrom penyakit sinus, blok AV derajat
dua atau tiga, syok kardiogenik;feokromositoma. keadaan
akut atau gagal jantung dekompensasi yang menghendaki
pemberian inotropik intravena; blok sino-atrial
Interaksi obat

• Berpotensi mengganggu aliran listrik jantung dan


meningkatkan efek obat bisoprolol jika dikonsumsi
dengan obat golongan antiaritmia kelas I, seperti
lidocaine dan phenytoin.
• Dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatik, seperti
jantung berdebar jika dikonsumsi dengan reserpine.
• Meningkatkan risiko terjadinya bradikardia (denyut
jantung lambat) jika dikonsumsi dengan digoxin.
• Dapat menurunkan efektivitas bisoprolol jika
digunakan bersama obat golongan obat antiinflamasi
nonsteroid.
aSEBUTOLOL

Mekanisme kerja :
Memblokir reseptor tertentu pada pembuluh darah
dan jantung yang diaktifkan oleh hormon, seperti
adrenalin, dengan menghentikan aktifitas reseptor ini
membuat pembuluh darah dan jantung rileks,sehingga
dapat menurunkan tekanan darah.
Aturan Pakai

• Dosis awal : 1 x sehari 400 mg atau 2 x sehari


200 mg.
• Dosis dapat ditingkatkan sampai 2 x sehari 400 mg.
• Dosis maksimal : 1.2 g / hari dalam dosis terbagi.
Efek samping

• Mual,muntah
• Gangguan pencernaan (diare,konstipasi)
• Sakit kepala
• Mengantuk
• Insomia
• Kecemasan
• Perut kembung
• Gangguan saluran kemih
Indikasi dan kontraindikasi

Indikasi
Acebutolol digunakan untuk mengobati hipertensi pada
orang dewasa. Obat ini dapat digunakan secara tunggal
atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensi lain,
terutama diuretik.
Kontraindikasi
• Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami
reaksi hipersensitivitas terhadap acebutolol atau obat
golongan beta blocker lainnya.
• Tidak boleh digunakan untuk penderita hipotensi
(tekanan darah rendah), brakikardia persisten berat,
blok AV dari derajat 2 dan 3, syok kardiogenik, gagal
jantung yang tidak terkendali (overt cardiac failure),
sindrom sinus, asidosis metabolik, penyakit peredaran
darah perifer berat, feokromositoma yang tidak
diobati.
• Obat-obat golongan beta blocker sebaiknya tidak
diberikan kepada pasien dengan riwayat asma atau
bronkospasme.
• Karena memiliki sifat intrinsic sympathomimetic
activity (ISA), sebaiknya tidak digunakan untuk angina
baik stabil atau tidak stabil.
• Efek antihipertensi obat beta-adrenoreseptor
blocking agen menurun jika digunakan bersamaan
dengan obat golongan NSAID.
• Digitalis dan beta-blocker memperlambat konduksi
atrioventrikular dan menurunkan detak jantung.
Penggunaan bersamaan digitalis dan beta blocker
dapat meningkatkan risiko bradikardia.
• Tidak ada interaksi yang signifikan dengan digoxin,
hydrochlorothiazide, hydralazine, sulfinpyrazone,
kontrasepsi oral, tolbutamid, atau warfarin telah
diamati.
Interaksi Obat
• Obat katekokolamin-depleting seperti reserpin kemungkinan
mempunyai efek aditif bila diberikan bersamaan dengan obat-
obat golongan beta blocker. Hal ini bisa menyebabkan hipotensi,
bradikardi, vertigo, sinkop, atau hipotensi postural.
• Hal yang sama juga bisa terjadi jika digunakan bersamaan dengan
obat golongan calcium chanel blocker, dan amiodarone (obat anti
aritmia dengan sifat chronotropic).
• Isopiramid (obat aritmia tipe 1 dengan efek inotropik kuat dan
efek chronotropic) meningkatkan potensi terjadinya bradikardi
berat, dan gagal jantung bila diberikan bersamaan dengan beta
blocker.
• Pemberian bersamaan dengan penghambat prostaglandin
synthase misalnya indometacin, dapat mengurangi efek hipotensi
obat-obat golongan beta blocker.
NADOLOL

Mekanisme kerja :
Bertugas menghambat reseptor beta-1 dan beta-2
dengan efek yang memengaruhi jantung, pembuluh darah,
dan jalur pernapasan. menekan efek dari hormon
epinephrine atau adrenalin, yaitu hormon yang berperan
dalam mengalirkan darah, sehingga membuat jantung
berdenyut lebih lambat dan sedikit bekerja, serta
tekanan darah turun. Selain itu, obat ini juga membantu
melebarkan pembuluh darah agar sirkulasi darah
berjalan lancar.
Aturan Pakai

Minum obat ini secara rutin untuk mendapatkan


manfaatnya yang optimalSangat disarankan untuk terus
minum obat ini bahkan jika merasa kondisi mulai
membaik.
Dosis :
• Dosis awal: 40 mg per oral sekali sehari.
• Dosis pemeliharaan: 40-80 mg per oral sekali sehari.
• Dosis hingga 240 ke 320 mg mungkin diperlukan.
Efek Samping
• Bradikardi
• Gagal jantung
• Hipotensi
• Gangguan konduksi
• Bronkospasme
• Vasokonstriksi perifer
• Gangguan saluran cerna
• Fatigue
• Gangguan tidur
• Jarang ruam kulit
• Mata kering (reversibel bila obat dihentikan),
• Eksaserbasi psoriasis
Indikasi dan kontraindikasi

• Indikasi
hipertensi, angina, aritmia, profilaksis migrain,
tirotoksikosis.
• Kontraindikasi
asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang
nyata, hipotensi, sindrom penyakit sinus, blok AV derajat
dua atau tiga, syok kardiogenik; feokromositoma.
Interaksi obat

Obat nadolol dapat berinteraksi dengan obat obat


berikut :
• Digoxin (digitalis, Lanoxin)
• Diuretic (water pill)
• Insulin atau obat oral diabetes lainnya atau
• Reserpine
PROPANOLOL

Propranolol adalah obat yang digunakan untuk menangani


sejumlah kondisi yang berhubungan dengan jantung dan
pembuluh darah, seperti :
• Aritmia atau gangguan irama jantung
• Hipertensi
• Hypertrophic Subaortic Stenois, yaitu gangguan pada otot
jantung
• Angina pektoris, yaitu nyeri dada akibat otot jantung
kekurangan oksigen
• Hipertensi porta, yaitu peningkatan tekanan pembuluh
darah disekitar organ hati yang dapat menimbulkan varises
esofagus, sehingga bisa pecah dan menyebabkan muntah
darah
Mekanisme Kerja Propranolol
Propranolol bekerja dengan cara
menghambat kerja dari epinefrin atau
adrenalin, yaitu zat di dalam tubuh yang dapat
menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan
tekanan darah, dan meningkatkan denyut
jantung.
Aturan pakai obat Propranolon
• Dua, tiga, atau empat kali dalam sehari. Gunakan air untuk menelan
obat.
• Usahakan untuk mengkonsumsi propranolol pada jam yang sama
setiap harinya, untuk memaksimalkan efek obat.
• Konsumsi obat sebelum makan
• Jika berbentuk cairan, gunakan sendok khusus dalam menentukan
dosis yang benar
• Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respons
• Konsusmsi obat ini 1 jam sebelum jika anda mengonsumsi obat
kolesterol
• Bagi pasien yang lupa mengonsumsi propranolol, disarankan untuk
segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal
konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan
dan jangan menggandakan dosis.
Penyimpanan obat propranolol

Simpanlah propranolol pada suhu ruangan dan


letakkan di dalam wadah tertutup untuk
menghindari paparan sinar matahri secara
langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak anak
Interaksi Obat Propranolon
• Menyebabkan perubahan irama dan detak jantung atau
perubahan kekuatan otot jantung, jika dikonsumsi
bersamaan dengan Amiodarone atau Antagonis Kalsium
• Beresiko menimbulkan depresi, jika dikonsumsi secara
berkelanjutan dengan obat Reserpine
• Menurunkan efek antihipertensi, jika dikonsumsi dengan
OAINS
• Meningkatkan kadar propranolol dalam darah dan beresiko
menimbulkan pendarahan, jika dikonsumsi bersama dengan
Warfain
• Menurunkan efek menurunkan gula darah, jika digunakan
dengan obat antidiabetes atau insulin
• Meningkatkan risiko hipotensi, jika digunakan dengaa obat
bius
Efek samping Propranolon
• Mual dan muntah
• Konstipasi
• Diare
• Kram perut
• Insomnia
• impotensi
Kontra Indikasi Propranolon
Tidak boleh diberikan pada penderita syok
kardiogenik, sinus bradikardia dan asma, berhari
hati dalam pemberian untuk penderita diabetes,
gangguan tiroid, gangguan hati serta ginjal
Interaksi Obat Propranolol
• Meningkatkan risiko hipotensi dan bradikardia, jika
dikonsusmsi dengan Reserpine
• Efek dari atenolol dapat berkurang, jika dikonsumsi
dengan obat antinflamasi non steroid
• Meningkatkan efek bradikardia, jika dikonsumsi dengan
Amiodarone atau Digoxin
• Meningkatkan efek antihipertensi, jika dikonsumsi
dengan Antagonis Kalsium dan Metildopa
• Meningkatkan resiko bradikardia dan hambatan aliran
listrik jantung, jika dikonsumsi dengan Verapamil
Overdosis Propranolon
Gejala overdosis bisa berupa pingsan,
gangguan penglihatan, sesak nafas, denyut nadi
yang cepat dan tidak beraturan , hilamgnya
keseimbangan , depresi dan halusinasi, serta
detak jantung yang melmbat dan hipoglikemik.
Penanganan Overdosis Propanolon
Segera cari bantuan medis bila ada
gangguan overdosis.
Perbedaan
• Atenolol, betaxolol, bisoprolol, dan metoprolol adalah
penyekat beta yang kardioselektif; jadi lebih aman
daripada penyekat beta yang nonselektif pada pasien
asma, penyakit arteri perifer, dan diabetes yang karena
alasan khusus harus diberi penyekat beta.
• Namun, kardioselektivitas adalah fenomena yang
tergantung dosis. Pada dosis yang lebih tinggi,
penyekat beta yang kardioselektif kehilangan
selektivitas relatifnya untuk reseptor beta-1 dan akan
mengeblok reseptor beta-2 seefektif reseptor beta-1.
• Efek samping yang ditimbulkan β-bloker :
mual, diare, kelesuan, dan kelelahan.
• Efek samping pada sistem kardiovaskular :
payah jantung kongestif, bradikardia,
hipotensi, pemblok jantung dan paresthesia.
• Kebanyakan obat jantung menyebabkan
disfungsi ereksi. … aliran darah dipercepat
jantung bekerja cepat, dapat menyebabkan
kematian. ( ada factor dari pembuluh
darahnya)
• Kenapa pada obat propranolol menyebabkan
efek samping impotensi?

Anda mungkin juga menyukai