Anda di halaman 1dari 2

PANITIA PROGAM PELATIHAN

ADMINISTRASI DAN KEORGANISASIAN


HIMFA (HIMPUNAN MAHASISWA S1 FARMASI)
UNIVERSITAS PEKALONGAN
Jalan Sriwijaya No. 3, Bendan, Pekalongan
J ALA

TERM OF REFERENCE (TOR)


MATERI PELATIHAN ADMINISTRASI

A. Latar Belakang
Banyak orang masih menganggap bahwa advokasinmerupakan kerja-kerja
pembelaan hukum (litigasi) yang dilakukan oleh pengacara dan hanya merupakan pekerjaan
yang berkaitan dengan praktek beracara di pengadilan. Pandangan ini kemudian melahirkan
pengertian yang sempit terhadap apa yang disebut sebagai advokasi. Seolah – olahadvokasi
merupakan urusan sekaligus monopoli dari organisasi yang berkaitan dengan ilmu dan praktek
hukum semata.

Pandanagan semacam itu bukan selamanya keliru, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
Mungkin pengertian advokasi menjadi sempit karena pengaruh yang cukup kuat dari padanan
kata advokasi itu dalam bahasa belanda, yakni advocaat yang tak lain memang berarti
pengacara hukum atau pembela. Namun kalau kita mau mengacu pada kata advocate dalam
pengertian bahasa inggris, maka pengertian advokasi akan menjadi luas.

Dari berbagai pengertian di atas terhadap advokasi, kita dapat membagi penjelasan itu
atas empat pembagian, yakni aktor atau pelaku, strategi, ruang lingkup dan tujuan. Mengingat
advokasi dalam perkembanggannya digunakan untuk berbagai macam kepentingan, maka
advokasi dalam pembahasan ini tak lain adalah advokasi yang bertujuan memperjuangkan
keadilan sosial.

Sesungguhnya masalah – masalah yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat


merupakan dampak dari hubungan dan tarik menarik kepentingan antara tiga aktor/pelaku
governance, yakni negara, swasta dan masyarakat. Ketika hubungan itu berjalan tidak
seimbang, biasanya terjadi karena persekongkolan antara negara dan swasta, makadapat
dipastikan akan lahir kebijakan – kebijakan korupyang sangat merugikan masyarakat.

Kebijakan yang mengantarkan pada terciotanya situasi ketidakadilan, kerusakan dan


kemiskinan tidak hanya berdimensi nasional,namun terjadi juga ditingkat lokal. Misalnya saja
pada kebijakan APBD yang telah disahkan dalam perda di beberapa daerah banak protes
warga.

Dari ulasan diatas posisi mahasiswa seharusnya tanggap dalam mengawal permasalah
tersebut. Mahasiswa sebagai agent of control harus bisa memperjuangkan ketidakadilan
dengan cara yang ilmiah, jangan sampai masyrakat sendirian dalam memperjuangkan hal ini
sehingga mahasiswa sebagai kaum intelektual akan hilan esensinya sebagai agen – agen
perubahan.

Maka dari itu dengan diadakannya ”Pelatihan Administrasi” yang di adakan oleh
Himpunan Mahasiswa S1 Farmasi (HIMFA) Universitas Pekalongan dengan tujuan
mahasiswa dapat lebih kritis pada kondisi sosial masyarakat dan mampu merubah setelah
mengikuti pelatihan ini menuju yang lebih baik.
PANITIA PROGAM PELATIHAN
ADMINISTRASI DAN KEORGANISASIAN
HIMFA (HIMPUNAN MAHASISWA S1 FARMASI)
UNIVERSITAS PEKALONGAN
Jalan Sriwijaya No. 3, Bendan, Pekalongan
J ALA

B. Tujuan
Adapun tujuan disampaikannya materi ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses penyusunan proposal yang baik dan benar.
2. Mengetahui dan memahami proses alur proposal.
3. Mengetahui tata cara dan penulisan surat yang benar.
4. Memahami tentang pengarsipan surat.

C. Tema
Tema kegiatan ini adalah “Meningkatkan pengetahuan kearsipan anggota HIMFA
(Himpunan Mahasiswa S1 Farmasi)”

D. Peserta
Peserta terdiri dari pengurus Himpunan Mahasiswa S1 Farmasi (HIMFA).

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Materi ini akan disampaikan pada:
hari : Sabtu
tanggal : 21 April 2018
waktu : 09.15 – 11.30 wib dan 12.30 – 15.00 wib
tempat : Ruang E.304 Universitas Pekalongan
dengan alokasi waktu 135 menit untuk pemaparan materi dan tanya jawab,150 menit untuk
diskusi.

F. Metode
Metode penyampaian materi berupa ceramah, tanya jawab dan diskusi.

G. Indikator
Adapun indikator pencapaian materi ini adalah sebagai berikut:
1. Peserta dapat memahami pengertian proposal
2. Peserta dapat memahami latar belakang pembuatan proposal
3. Peserta dapat memahami isi proposal
4. Peserta dapat memahami pembuatan surat dan cara penulisan kop surat, nomor surat,
isi surat
5. Peserta dapat memahami tentang kearsipan surat (keluar- masuk)

H. Penutup
Demikian Term of Reference ini disusun sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai