Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

PENYEBAB KURANGNYA MINAT SISWA/SISWI SMA NEGERI 1


KABUPATEN TANGERANG TERHADAP POLITIK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
Mohamad Akmal Maulana Firji Ihsan
(0052706473)

Guru pembimbing:
Hj.Fitriyah S. Pd

SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG


Jl. Raya Serang KM.23,5 Desa Talagasari, Kecamatan. Balaraja, Kabupaten
Tangerang, 15610

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Penyebab kurang Nya
Minat Siswa/Siswi SMA NEGERI 1 KABUPATEN TERHADAP POLITIK. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada pembaca, peneliti, dan guru mengenai penyebab Kurang Nya Minat Siswa/Siswi
SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG TERHADAP POLITIK. Karya Tulis
Ilmiah ini dapat diselesaikan semata-mata karena penulis menerima banyak bantuan dan
dukungan. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Djamilah Sudjana M.Si selaku kepala sekolah SMAN 1 Kabupaten
Tangerang.
2. Ibu Fitryah widyatamaka, S.Pd selaku guru pembimbing yang selalu memberikan
bimbingann.
3. Ibu Restu annisa, S.Pd., selaku wali kelas XI IPS 2 di SMAN 1 Kabupaten
Tangerang;
4. Serta berbagai pihak yang tidak mungkin dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran dan kritik
yang bersifat membangun akan peneliti terima dengan senang hati. Peneliti berharap
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Tangerang; Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Judul...............................................................................................................i
Kata Pengantar ............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................1
D. Manfaat Penelitian....................................................................................2
E. Hipotesis...................................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Pembahasan..............................................................................................3
1. Pengertian Politik................................................................................3
2. Dampak positif dan negatif dari kurangnya minat terhadap politik....4
3. Pengaruh Politik Dalam Kehidupan Sehari-Hari................................6
B. Hasil Penelitian........................................................................................7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan...............................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................8
Daftar Pustaka
Lampiran

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa usia yang labil, karena di usia tersebut
siswa/siswi masih mengalami apa yang dinamakan dengan masa pencarian jati diri atau
penyesuaian diri. Pencarian jati diri atau penyesuaian diri dapat dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Sebagai
periode penting karena akibatnya yang langsung berdampak terhadap sikap dan
perilaku. Selain itu juga karena pada usia remaja, seorang individu mulai menyerap
berbagai konsep keilmuan dan menggunakannya secara langsung di masyarakat. Pada
usia itu pula, seorang individu sedang berusaha untuk mengembangkan berbagai aspek
yang dimiliki, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Oleh karena itu, pada
usia remaja siswa/siswi mudah untuk diarahkan pada konsep-konsep positif yaitu
konsep keilmuan. Konsep keilmuan yang diserap tersebut termasuk juga di dalamnya
berbagai konsep politik. Hal ini menjadi penting agar kelak mereka tidak buta terhadap
politik dan menjadi sasaran pembodohan politik, karena siswa/siswi yang dikatakan
sebagai pemilih pemula memiliki kedudukan strategis dalam setiap pelaksanaan politik
praktis yaitu pemilu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam


penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pengertian politik?
2. Bagaimana dampak positif dan negatif terhadap tingkah laku siswa/siswi
SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG dari kurangnya minat
politik?
3. Bagaimana pengaruh politik dalam kehidupan sehari hari?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan penelitian yaitu:
1. Untuk mengetahui politik?
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap tingkah laku
siswa/siswi SISWA SISWI NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG dari
kurangnya minat politik?
3. Untuk mengetahui pengaruh politik dalam kehidupan sehari-hari?

v
D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi pembaca, baik bersifat
teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan perkembangan ilmu
politik di kalangan siswa/siswi
b. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan
politik di siswa/siswi SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG

2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memperkaya dan menambah
wawasan, sehingga bermanfaat bagi perkembangan politik yang ada di
SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG
b. Bagi para orang tua dan masyarakat umum, penelitian ini dapat
memberikan kilasan gambaran mengenai kurangnya minat siswa/siswi
terhadap politik beserta dampaknya, sehingga dapat berperan aktif
dalam meminimalisir terjadinya perbedaan sikap pada remaja.
c. Bagi guru pengajar, penelitian ini dapat memberikan masukan yang
disertai data dan fakta agar mampu mengambil kebijakan strategis
dalam meminimalisasi terjadinya kurangnya minat siswa/siswi
terhadap politik.

E. Hipotesis

Hipotesis yang di gunakan analogi sebab-akibat karena Penyebab kurangnya minat


siswa/siswi SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG

HO: Terdapat faktor penyebab dari kurangnya minat siswa/siswi SMA NEGERI I
KABUPATEN TANGERANG terhadap politik.
H1: Tidak terdapat faktor penyebab dari kurangnya minat siswa/siswi SMA NEGERI I
KABUPATEN TANGERANG terhadap politik.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembahasan

1.Pengertian Politik
Pengertian politik perlu disimak dari sejarahnya. Secara etimologis,
politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis berarti kota yang
berstatus negara kota (city state). Pengertian politik yang berkembang di
Yunani saat itu dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi antara
individu dengan individu lainnya demi mencapai kebaikan bersama.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian politik
adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti
tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan). Pengertian politik juga
dikenal sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan
sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.
Politik merupakan cara orang yang hidup berkelompok membuat
keputusan. Politik adalah tentang membuat kesepakatan antar manusia
sehingga mereka dapat hidup bersama dalam kelompok seperti suku, kota,
atau negara2.
Sementara itu, ilmu politik adalah salah satu subjek yang bisa
dimanfaatkan untuk memahami apa itu politik. Ilmu politik merupakan ilmu
yang mengkaji konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai
tujuan tersebut dan segala konsekuensinya. Ilmu politik mempelajari
pemerintahan dalam segala bentuk dan aspeknya, baik teoritis maupun
praktis.
Dulunya merupakan cabang filsafat, ilmu politik saat ini biasanya
dianggap sebagai ilmu sosial. Ilmu politik memiliki beragam cabang.
Beberapa sangat teoritis, termasuk Filsafat Politik, Ekonomi Politik, atau
Sejarah Pemerintahan; yang lainnya memiliki karakter campuran, seperti
Hak Asasi Manusia, Politik Komparatif, Administrasi Publik, Komunikasi
Politik, dan Proses Konflik.
Adanya penyebab kurangnya minat siswa/siswi SMA NEGERI 1
KABUPATEN TANGERANG terhadap politik pasti memiliki faktor
penyebab , yaitu seperti;
1) Kurangnya Pendidikan Politik: Kurikulum sekolah mungkin tidak
memberikan cukup perhatian terhadap pendidikan politik, membuat
siswa kurang memahami pentingnya politik dalam kehidupan mereka.
1
Muhamad Sulhan, Dramaturgi Politik Indonesia.(Malang: intrans publishing, 2021). Hlm 33
2
Ibid; hlm 34

vii
2) Persepsi Negatif: Sering terjadi perilaku korupsi atau konflik dalam
dunia politik, yang dapat menyebabkan siswa memiliki persepsi negatif
terhadap politik dan politisi.
3) Ketidakpercayaan Terhadap Sistem Politik: Sistem politik yang
kompleks dan terkadang tidak transparan dapat membuat siswa merasa
putus asa atau tidak percaya pada kemampuan politik untuk
menciptakan perubahan positif.
4) Ketidakpedulian: Banyak siswa mungkin merasa bahwa politik tidak
relevan dengan kehidupan mereka saat ini, sehingga mereka tidak
tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentangnya.
5) Kurangnya Keterlibatan: Siswa mungkin tidak memiliki kesempatan
atau insentif untuk terlibat dalam aktivitas politik atau organisasi yang
memperjuangkan masalah-masalah yang penting bagi mereka.

2.Dampak positif dan negatif tehadap tingkah laku siswa/siswi SMA NEGERI
1 KABUPATEN TANGERANG dari kurangnya minat terhadap politik
Dampak positif kurangnya minat terhadap politik pada tingkah laku
siswa/siswi SMA NEGERI 1 Kabupaten Tangerang adalah meningkatnya
konsentrasi pada pencapaian akademik dan pengembangan diri. Dengan tidak
terlalu terlibat dalam urusan politik, siswa/siswi mungkin memiliki lebih banyak
waktu dan energi untuk fokus pada belajar, mengikuti ekstrakurikuler, dan
mengejar minat pribadi mereka seperti olahraga atau seni3.
Namun, dampak negatifnya adalah kurangnya kesadaran politik dan sosial di
antara siswa/siswi, yang dapat mengakibatkan ketidaktahuan akan isu-isu penting
yang memengaruhi masyarakat dan negara. Selain itu, kurangnya minat terhadap
politik juga dapat menyebabkan rendahnya partisipasi dalam proses demokratis,
seperti pemilihan umum atau kegiatan kegiatan sosial-politik lainnya. Hal ini dapat
berdampak pada pembentukan warga negara yang tidak aktif secara politik dan
kurangnya pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam sebuah negara
demokratis4.
Berdasarkan hasil penelitian, dampak positif terhadap tingkah laku siswa/siswi
SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG dari kurangnya minat terhadap
politik adalah sebagai berikut;
1) Dampak Positif Pendidikan Politik: Pemahaman yang Lebih Baik
tentang Proses Demokrasi: Pendidikan politik memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana bekerjanya demokrasi. Pelajar
menjadi tahu tentang hak mereka untuk memilih dan berpartisipasi
dalam proses politik.

3
Kenneth Minogue Buku Politik: Sebuah Pengantar Singkat. (Jogjakarta: BasaBasi, 2022). Hlm 35
4
Ibid; hlm 36

viii
2) Peningkatan Partisipasi: Dengan pemahaman yang lebih baik, pelajar
lebih cenderung untuk berpartisipasi dalam pemilu. Mereka merasa
memiliki peran dalam menentukan masa depan negara mereka.
3) Kritis dalam Berpikir: Pendidikan politik mendorong pemikiran kritis.
Pelajar diajarkan untuk menilai informasi dengan cermat,
mengidentifikasi retorika politik, dan menghindari penyebaran berita
palsu.
4) Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi: Pelajar belajar menghargai nilai-
nilai demokrasi seperti kebebasan berbicara, hak asasi manusia, dan
wewenang kekuasaan. Mereka menjadi lebih terbuka terhadap
pandangan yang berbeda.
5) Pengalaman Praktis: Melalui simulasi pemilu atau partisipasi dalam
debat politik, pelajar mendapatkan pengalaman praktis yang membantu
mereka memahami proses politik secara lebih mendalam.

Tidak hanya dampak positif, penyebab kurangnya minat siswa/siswi SMA


NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG terhadap politik juga memiliki
dampak negatif, yaitu sebagai berikut:
1) Tekanan dari Pihak Eksternal: Pelajar bisa menjadi target tekanan dari
pihak eksternal, seperti keluarga atau kelompok politik tertentu, yang
mencoba memengaruhi pandangan mereka.
2) Gangguan dalam Pembelajaran Lainnya: Terlalu banyak fokus pada
politik dapat mengganggu proses pembelajaran lainnya. Pelajar
mungkin mengabaikan mata pelajaran lain yang juga penting.
3) Penyalahgunaan Informasi: Sementara pendidikan politik mengajarkan
pemikiran kritis, ada potensi bagi pelajar untuk menggunakan
keterampilan ini untuk menyebarkan informasi palsu atau meremehkan,
terutama jika dipengaruhi oleh kelompok radikal.
4) Polarisasi Politik: Terlalu banyak penekanan pada pendidikan politik
dapat menyebabkan polarisasi politik di kalangan pelajar. Mereka
mungkin terjebak dalam persepsi yang sangat berlawanan dan sulit
untuk mencapai kesepakatan.
5) Stres dan Ketegangan: Proses politik yang sering kali intens dan
emosional dapat menimbulkan stres dan ketegangan pada pelajar.
Mereka merasa mungkin tertekan oleh politik yang menegangkan.

Kesimpulannya, Penyebab kurangnya minat siswa-siswi SMA Negeri 1


Kabupaten Tangerang terhadap politik memiliki dampak positif dalam
meningkatkan fokus pada pembelajaran akademis dan mengurangi potensi
konflik di antara siswa-siswi. Namun, dampak negatifnya adalah dapat
menghasilkan generasi yang kurang terlibat dalam proses demokrasi,
potensi ketidakpedulian terhadap isu-isu sosial dan politik, serta risiko
peningkatan korupsi dan tindakan tidak etis di tingkat pemerintahan. Oleh
karena itu, penting bagi sekolah dan masyarakat untuk mendorong
pemahaman dan partisipasi politik yang sehat di kalangan siswa-siswi SMA
ix
untuk memastikan keterlibatan mereka dalam proses demokrasi dan
pembangunan negara yang berkelanjutan.

3.PENGARUH POLITIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Salah satu contohnya adalah kebijakan kesehatan publik dalam menangani
pandemi COVID-19 memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, atau
bagaimana regulasi ekonomi memengaruhi harga barang dan ketersediaan lapangan
kerja, yaitu:
1. Kebijakan Kesehatan Publik dan Pandemi COVID-19:
•Jumlah kasus COVID-19 dan tingkat vaksinasi di negara-negara dengan
kebijakan kesehatan publik yang berbeda.
•Data tentang dampak lockdown dan pembatasan sosial pada tingkat
penyebaran virus dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
•Survei atau studi tentang persepsi masyarakat terhadap kebijakan
pemerintah dalam menangani pandemi.
2. Regulasi Ekonomi:
•Data inflasi, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi dalam
konteks implementasi kebijakan fiskal dan moneter.
•Analisis tentang dampak kebijakan perdagangan internasional terhadap
harga barang konsumen di pasar domestik.
•Perbandingan pendapatan rata-rata dan tingkat kemiskinan di negara-
negara dengan sistem redistribusi pendapatan yang berbeda.
3. Keterlibatan Politik dalam Pendidikan:
 Data partisipasi pemilih dalam pemilihan umum dan tingkat
pendidikan penduduk di berbagai negara.
 •Analisis tentang anggaran pendidikan dan alokasi sumber daya
untuk sekolah-sekolah di daerah perkotaan dan pedesaan.
 •Studi tentang kebijakan kurikulum dan dampaknya terhadap
pandangan politik dan nilai-nilai yang dianut oleh generasi muda.
4. Ketahanan dan Keamanan Nasional:
 Statistik kejahatan, tingkat keamanan, dan pengeluaran anggaran
untuk kepolisian dan pertahanan nasional.
 Analisis tentang hubungan antara stabilitas politik dan tingkat
kejahatan atau konflik internal di suatu negara.
 Data tentang pengungsi atau pengungsi politik sebagai akibat dari
konflik bersenjata atau kebijakan politik yang kontroversial.

x
Berdasarkan hasil penelitian, dampak positif pengaruh politik dalam kehidupan
sehari-hati adalah sebagai berikut;
1) Pengembangan Infrastruktur: Melalui politik, pemerintah dapat
mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan infrastruktur seperti
jalan, jembatan, dan sarana transportasi publik lainnya.
2) Perubahan Sosial: Politik dapat menjadi sarana untuk memperjuangkan
perubahan sosial yang lebih baik, termasuk kesetaraan gender, hak-hak
LGBTQ+, dan hak-hak
3) Pengambilan Keputusan Bersama: Politik membantu dalam proses
pengambilan keputusan bersama untuk kepentingan masyarakat secara
keseluruhan.
4) Perlindungan Hak: Politik memainkan peran dalam membentuk kebijakan
publik yang melindungi hak-hak individu, seperti hak atas pendidikan,
kesehatan, dan pekerjaan yang layak.
5) Partisipasi Demokratis: Melalui politik, kita dapat berpartisipasi dalam
proses demokratis seperti pemilihan umum atau memberikan masukan
kepada para pemimpin kita

Tidak hanya dampak positif, dampak negatif pengaruh politik dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu sebagai berikut:
1) Ketidakstabilan Ekonomi: Ketidakstabilan politik dapat mengganggu
perekonomian suatu negara, mengakibatkan ketidakpastian bagi bisnis dan
individu.
2) Ketidakadilan Sosial: Kebijakan politik yang tidak adil dapat meningkatkan
kesenjangan sosial, menciptakan ketidaksetaraan dalam hal akses terhadap
sumber daya dan kesempatan.
3) Manipulasi Informasi: Politik sering kali disertai dengan manipulasi
informasi dan propaganda, yang dapat membingungkan masyarakat dan
mengaburkan fakta.
4) Korupsi: Politik dapat menjadi sumber korupsi, di mana pejabat pemerintah
memanfaatkan kekuasaan mereka untuk kepentingan pribadi, merugikan
masyarakat secara keseluruhan.
5) Polarisasi: Politik sering kali memicu polarisasi di antara masyarakat,
memecah belah hubungan interpersonal dan menghasilkan konflik sosial.

B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di SMA NEGERI 1
KABUPATEN TANGERANG memiliki hasil yang cukup jelas. Hasilnya adalah
Penelitian tentang dampak politik dalam kehidupan sehari-hari telah menghasilkan
pemahaman yang mendalam tentang bagaimana aktivitas politik memengaruhi
individu dan masyarakat secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

xi
politik memiliki peran yang signifikan dalam membentuk perilaku, persepsi, dan
kesejahteraan masyarakat.

xii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penyebab kurangnya minat siswa/siswi SMA NEGERI 1
KABUPATEN TANGERANG, kita dapat menyimpulkan bawah Keterbatasan
pendidikan politik di sekolah dapat menjadi faktor utama dalam menurunkan minat
siswa/siswi terhadap politik. Keterampilan politik dan pemahaman tentang proses
politik yang kurang dapat mengurangi minat mereka untuk terlibat dalam aktivitas
politik.
Untuk meningkatkan minat siswa/siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang
terhadap politik, seperti meningkatkan pendidikan politik di sekolah, meningkatkan
kesadaran politik, membangun kepercayaan terhadap sistem politik, dan menyediakan
model peran yang baik dalam politik.
B . Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diusulkan berdasarkan kesimpulan
yang telah diambil dari penelitian mengenai kurangnya minat siswa/siswi SMA Negeri 1
Kabupaten Tangerang terhadap politik:
1) Peningkatan Pendidikan Politik: Sekolah dapat mengintegrasikan lebih banyak
materi pendidikan politik dalam kurikulum mereka, termasuk diskusi tentang
sistem politik, proses demokrasi, hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya
partisipasi politik.
2) Mengadakan Kegiatan Ekstrakurikuler: Sekolah dapat menawarkan kegiatan
ekstrakurikuler yang berfokus pada politik, seperti klub debat, forum diskusi
politik, atau simulasi pemilihan umum, untuk memberikan siswa/siswi pengalaman
langsung dalam proses politik.
3) Mengundang Pembicara Tamu: Sekolah dapat mengundang tokoh-tokoh politik
lokal atau aktivis masyarakat untuk berbicara di depan siswa/siswi, sehingga
mereka dapat mendengar langsung pengalaman dan pandangan dari mereka yang
terlibat dalam politik.
4) Pelatihan Keterampilan Politik: Memberikan pelatihan tentang keterampilan politik
seperti komunikasi efektif, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan berpikir
kritis dapat membantu siswa/siswi merasa lebih percaya diri dan siap untuk terlibat
dalam aktivitas politik.
5) Membangun Kemitraan dengan Komunitas: Sekolah dapat bekerja sama dengan
organisasi masyarakat atau lembaga pemerintah setempat untuk mengorganisir
acara politik atau proyek-proyek kolaboratif yang melibatkan siswa/siswi dalam
menyelesaikan masalah-masalah sosial dan politik di lingkungan mereka.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Dwitama Muhammad Irfan, Firza Alif Hakiki, Endang Sulastri, Usni, Djoni Gunanto.
(2022). ”Media Sosial Dan Pengaruhnya Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat
Di Pilkada 2020 Tangerang Selatan”. Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. K.H.

Fanfield Edward C. (2003).“Political Influence-edisi pertama”.Amos Perlmutter


Khairiyah,Miftahul, Ridho Al-Hamdi (2023). “Efektivitas Pendidikan Politik Tingkat
SMA/Sederajat dengan Aplikasi E-Pemilos di Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta”. Ilmu Pemerintahan, FISIPOL, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

Minogue, Kenneth. (2022).”Buku Politik: Sebuah Pengantar Singkat”. BasaBasi

Sulhan Muhamad.(2021).”Dramaturgi Politik Indonesia”. intrans publishing

xiv
LAMPIRAN

Hasil Wawancara responden 1

1.Apa faktor-faktor utama yang mungkin menyebabkan kurangnya minat siswa/siswi SMA
Negeri 1 Kabupaten Tangerang terhadap politik?
Jawaban:Banyak faktor sih, kayak kurang kepikiran soal pentingnya politik, atau mungkin
mereka lebih tertarik sama hal lain.
2.Bagaimana peran lingkungan sosial di sekitar siswa/siswi dalam memengaruhi minat
mereka terhadap politik di SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang?
Jawaban:Pasti pengaruhnya besar banget, temen- temen bisa jadi penentu banget minat
politik kita.
3.Apakah kurikulum sekolah telah memadukan materi politik yang relevan untuk
meningkatkan minat siswa/siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang terhadap politik?
Jawaban:Kurikulumnya kayaknya belum cukup menarik buat bikin anak-anak betah
belajar politik.
4.apakah ada hambatan-hambatan spesifik dalam pembelajaran politik yang mungkin
menghambat minat siswa/siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang?
Jawaban:Kayaknya banyak deh, mulai dari kurangnya pemahaman sampe materinya terlalu
berat.
5.Bagaimana pengaruh media sosial dan teknologi terhadap minat siswa/siswi SMA Negeri
1 Kabupaten Tangerang terhadap politik?
Jawaban:Sosmed pasti punya andil besar, bisa bikin mereka lebih sibuk sama hal lain
daripada politik.
6.Apakah terdapat kegiatan ekstrakurikuler atau program-program lain di sekolah yang
dapat membangun minat siswa/siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang terhadap

xv
politik?
Jawaban:Mungkin ada klub debat atau kegiatan sosial lain yang bisa buka wawasan
mereka tentang politik.

Hasil Responden 2

1.Apa faktor-faktor utama yang mungkin menyebabkan kurangnya minat siswa/siswi SMA
Negeri 1 Kabupaten Tangerang terhadap politik?
Jawaban:Bisa jadi karena politik dianggap ribet atau nggak relevan sama kehidupan
mereka sehari-hari.
2.Bagaimana peran lingkungan sosial di sekitar siswa/siswi dalam memengaruhi minat
mereka terhadap politik di SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang?
Jawaban:Teman-teman mereka mungkin nggak terlalu peduli sama politik, jadi ikut-ikutan
juga nggak tertarik.
3.Apakah kurikulum sekolah telah memadukan materi politik yang relevan untuk
meningkatkan minat siswa/siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang terhadap politik?
Jawaban:Kayaknya kurikulumnya masih kurang menarik, perlu ada pendekatan yang lebih
kreatif buat bikin anak-anak tertarik.
4.apakah ada hambatan-hambatan spesifik dalam pembelajaran politik yang mungkin
menghambat minat siswa/siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang?
Jawaban:Ada banyak, mulai dari materi yang terlalu teoritis sampe kurangnya pengalaman
langsung dalam politik.

5.Bagaimana pengaruh media sosial dan teknologi terhadap minat siswa/siswi


SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang terhadap politik?
Jawaban:Pasti sosmed punya pengaruh besar, bisa bikin anak-anak lebih sibuk
sama hiburan daripada hal-hal politik.
6.Apakah terdapat kegiatan ekstrakurikuler atau program-program lain di sekolah yang
dapat membangun minat siswa/siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang terhadap
politik?

xvi
Jawaban:Mungkin ada klub politik atau kegiatan lain yang bisa buka wawasan mereka
tentang politik secara lebih praktis dan menarik.

xvii

Anda mungkin juga menyukai