Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KONSEP DASAR POLITIK/PEMERINTAHAN,SOSIOLOGI


ANTROPOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL
Mata Kuliah Konsep Dasar Ips

Dosen pengampu :
Prof,Dr.Yavelma Miaz ,M.A,Ph.D.

Di susun oleh:
Ilmi Fitriani
Nim:238620611
9

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

TAHUN 2023/2024
KATA
PENGANTAR

Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA serta kemudahan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik dan perkembangan
sosial dan kemandirian anak.

Shalawat beserta salam tidak lupa kami kirimkan kepada junjungan alam yaitu
Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan
menuju zaman ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk pemenuhan tugas mata kuliah
konsep dasar ips. Sekaligus pula penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyak nya
kepada Bapak Prof,Dr.Yavelma Miaz,M.A,Ph.D. yang telah memberikan kepercayaan
kepada penulis guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Selanjutnya dengan rendah hati penulis meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk tugas ini supaya selanjutnya dapat penulis revisi kembali. Karena penulis sangat
menyadari, bahwa tugas yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Penulis ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian tugas ini
hingga rampungnya tugas ini.

Demikianlah yang dapat penulis haturkan, penulis berharap supaya tugas ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Bangkinang,16 oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Konsep Dasar Politik Dan Pemerintahan .............................................................

B. Konsep Dasar Sosiologi...........................................................................................

C. Konsep Dasar Antropologi ........................................................................................

D. Konsep Dasar Psikologi Sosial ..................................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................................................

B. Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,


melainkan membutuhkan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok-kelompok yang
akan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan agar
tercapainya tujuan hidup. Pada mulanya manusia dalam kehidupan bersama, baik
individu-individu, atapun kelompok-individu. Kemudian manusia hidup dalam kelompok
keluarga, selanjutnya mereka berusaha membentuk kelompok yang lebih besar lagi
seperti suku, masyarakat, dan bangsa.
Dalam membentuk kelompok tersebut, manusia secara tidak langsung telah
mempelajari tentang ilmu, baik ilmu sosial, budaya maupun kealaman. Ilmu sosial
merupakan ilmu yang penting bagi manusia, karena dengan ilmu-ilmu sosial manusia
dapat berinteraksi dengan baik dan benar, sejak kita lahir di dunia ini. Secara tidak
langsung kita sudah mempelajari ilmu-ilmu sosial secara tidak disengaja dan tidak
disadari. Sejak kita lahir, kita sudah berada di tengah-tengah keluarga, maka kita
diajarkan untuk berinteraksi terhadap sesama manusia dan saling menghargai antara yang
satu dengan yang lain.
Dengan ilmu sosial yang dimiliki maka seseorang maka dapat meraih kesuksesan
karena memiliki keterampilan yang baik. Meskipun seseorang menguasai dengan baik
ilmu eksata akan tetapi jika tidak memiliki keterampilan sosial yang baik maka ilmunya
tidak berarti apa-apa.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang konsep dasar ilmu sosial pada IPS. Ilmu
sosial berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial, karena IPS merupakan paduan dari
ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan. Melalui ilmu-ilmu sosial, kita tidak hanya
menegtahui tentang cara bersosialisasi dan berinteraksi di dalam masyarakat tetapi kita
juga dapat mengetahui konsep dasar ilmu-ilmu sosial, yaitu; sosiologi, geografi, ekonomi,
ilmu politik, antropologi, sejarah, dan psikologi sosial.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana konsep dasar politik dan pemerintahan?
2. Bagaimana konsep dasar sosiologi?
3. Bagaimana konsep dasar antropologi?
4. Bagaimana konsep dasar psikologi sosial?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep dasar politik/pemerintahan.
2. Untuk mengetahui konsep dasar sosiologi.
3. Untuk mengetahui konsep dasar antropologi
4. Untuk mengetahui konsep dasar psikologi soial.

BAB II
PEMBAHASA
N
A. Konsep Dasar Politik/Pemerintahan
1. Pengertian Ilmu Politik

Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.
Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita mengenal
sebuah pepatah “gemah ripah loh jinawi”. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan
Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan masalah
kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik
(public policy) dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution). Pemikiran politik
di dunia barat banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 SM, seperti
Plato dan Aristoteles menganggap politik sebagai suatu usaha untuk mencapai
masyarakat politik yang terbaik.
Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normatif itu telah mendesak
yang lebih menekankan pada upaya (means) untuk mencapai masyarakat yang baik,
seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai dan sebagainya.
Pada umumnya politik dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan
peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk
membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis. Usaha untuk
menggapai the good life ini menyangkut bermacam-macam kegiatan yang antara lain
menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-cara melaksanakan tujuan
tersebut. Cara-cara yang dapat dipakainya dapat bersifat persuasi (meyakinkan) dan
jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa unsur paksaan, kebijakan ini
hanya merupakan perumusan keinginan (statement of intent) belaka.
Menurut Rod Hague et al, politik adalah kegiatan yang menyangkut cara
bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif
dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara
anggota- anggotanya. Ada pendapat lain yang datang dari Andrew Heywood yang
menyatakan bahwa politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk
membuat, mempertahankan dan mengamendemen peraturan-peraturan umum yang
mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat lepas dari gejala konflik dan kerja
sama.
Di samping itu ada definisi-definisi lain yang lebih bersifat pragmatis, perbedaan-
perbedaan dalam definisi disebabkan karena setiap sarjana meneropong hanya satu
aspek atau unsur dari politik. Unsur ini diperlukan sebagai konsep pokok yang
akan dipakainya untuk meneropong unsur-unsur lain. Konsep-konsep itu antara
lain:
– Negara
– Kekuasaan (power)
– Pengambilan keputusan (decision making)
– Kebijakan (policy, beleid)
– Pembagian (distribution) atau alokasi (allocation)
2. Objek Ilmu Politik

Politik telah lama diakui sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan sosial yang berdiri
sendiri, karena politik dinilai telah memenuhi kriteria sebagai sebuah disiplin ilmu. Perlu
digaris bawahi bahwa salah satu syarat untuk bisa dikatakan sebagai sebuah disiplin ilmu
adalah adanya objek. Sementara itu, objek adalah sesuatu yang menjadi pokok
pembicaraan. Dengan kata lain, objek merupakan apa yang akan diamati, diteliti,
dipelajari, dan dibahas. Dalam penjabarannya, objek itu sendiri terdiri dari objek materi
dan objek formal. Setiap objek materi dari sebuah disiplin ilmu bisa saja sama dengan
objek materi disiplin ilmu lainnya, karena bersifat umum dan merupakan topik yang
dibahas secara global tentang pokok persoalan (subject matter). Sedangkan objek formal
lebih bersifat khusus dan spesifik, karena merupakan pusat perhatian (focus of
interest)suatu disiplin ilmu pengetahuan. Objek formal berbeda pada masing-masing
disiplin ilmu karena perbedaan sudut pandang, yaitu meninjau sasarannya hanya dari suatu
sudut pandang dengan caranya yang khas dan khusus. Jadi, yang membedakan suatu
disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya adalah objek formalnya, walaupun objek
materinya sama.
Obyek formal ilmu politik adalah kekuasaan, sedangkan obyek formal pengetahuan
adalah hubungan – hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah. Tetapi obyek
formal ilmu negara adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pertumbuhan,
perkembangan, sifat, hakikat, dan bentuk- bentuk negara secara umum dalam keadaan
diam, oleh karena itu meliputi pengkajian konstitusi, lembaga tertinggi negara, penduduk
dan wilayah dalam batasan keperluan negara itu sendiri. Namun demikian obyek materi
ilmu negara itu sendiri, secara kebetulan sama dengan obyek materi ilmu politik,
pemerintahan, administrasi negara dan hukum tata negara yaitu negara. Oleh kerana itulah
antara masing- masing disiplin ilmu pengetahuan tersebut terdapat tumpang tindih.
2. Ruang Lingkup Ilmu Politik
1. Teori Politik
Melibatkan studi tentang konsep-konsep dasar dalam politik, seperti
kekuasaan, otoritas, legitimasi, dan sistem politik.
Teori politik membantu memahami dasar-dasar pemikiran di balik tindakan politik.

2. Sistem Politik dan Pemerintahan


Mempelajari struktur pemerintahan, konstitusi, cabang-cabang pemerintahan, serta
peran lembaga-lembaga politik dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan
kebijakan.

3. Partai Politik dan Pemilu


Mengkaji peran partai politik dalam sistem politik, strategi kampanye, dan
proses pemilihan umum. Ini juga melibatkan analisis hasil pemilu dan dampaknya
pada pembentukan pemerintahan.
Meneliti proses perumusan, implementasi, dan evaluasi kebijakan publik. Ini
mencakup studi tentang bagaimana kebijakan mempengaruhi masyarakat dan
ekonomi.

5. Politik Internasional
Memahami hubungan antarnegara, diplomasi, perdagangan internasional, kerja
sama internasional, serta konflik dan resolusi konflik di tingkat internasional.

6. Politik Komparatif
Membandingkan sistem politik, lembaga, proses politik, dan kebijakan
antara berbagai negara untuk mengidentifikasi pola dan perbedaan.

7. Politik Identitas
Mempelajari hubungan antara identitas sosial (seperti suku, agama, gender) dengan
proses politik, termasuk peran identitas dalam konflik dan integrasi sosial.

8. Teori Hubungan Internasional


Melibatkan studi tentang berbagai teori yang menjelaskan dinamika
hubungan antarnegara, termasuk teori realisme, liberalisme, dan
konstruktivisme.
Menggunakan metode analisis untuk memahami dampak kebijakan pada
berbagai aspek masyarakat, termasuk sosial, ekonomi, dan lingkungan.

10. Politik Lingkungan


Memeriksa bagaimana kebijakan dan tindakan politik mempengaruhi
lingkungan, sumber daya alam, dan dampak perubahan iklim.
Dengan ruang lingkup yang luas ini, ilmu politik membantu kita memahami
kompleksitas interaksi antara individu, masyarakat, dan lembaga-lembaga politik dalam
pembentukan dan pengambilan keputusan dalam masyarakat.
Dengan mengkaji aspek-aspek ini, ilmu politik memainkan peran penting
dalam membentuk pandangan kita tentang pemerintahan, partisipasi politik, dan
perkembangan sosial.

4. Manfaat dan Tujuan Ilmu Politik


Manfaat ilmu politik adalah untuk memberi jalan atau cara yang lebih baik dalam hal
negosiasi kepentingan antar kelompok dalam masyarakat. Memperhatikan yang
dikemukakan Aristoteles tujuan ilmu politik secara umum adalah membahagiakan hidup
manusia yang bermukim dan tinggal dalam suatu wilayah. Secara khusus ilmu politik
diharapkan memberi wawasan bahwa setiap orang akan berada dalam satu kawasan yang
bernama negara.
5. Konsep Dasar Ilmu Politik pada IPS
Menurut Tanwifi (2009: 8-15) bahwa konsep dasar ilmu politik yang dikaji dalam
IPS, yaitu:3
a. Pemerintah yang berdaulat. Pemerintah sebagai salah satu unsur negara adalah
gabungan seluruh alat perlengkapan negara. Pemerintah haruslah berdaulat naik ke
dalam maupun keluar. Mengenai kedaulatan, David E. Apter mengartikan sebagai
kekuasaan mutlak, abadi dan asli.
b. Bentuk-Bentuk Demokrasi. Teori kedaulatan rakyat disebut
demokrasi. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
c. Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD 1945. Adapun
sistem pemerintahan Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
d. D. Lembaga-Lembag Tinggi Negara, Lembaga Tinggi Negara Indonesia, yaitu: 1)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
2) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
3) Dewan Perwakilan Rakyat,
4) Presiden,
5)MahkamahAgung,danMahkamahKonstitusiitusi.
B. Konsep Dasar Sosiologi
1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius Berarti teman atau kawan,
sedangkan logos berarti penngetahuan. Sosiologi diartikan sebagai pengetahuan tentang
pertemanan. Pengertian pertemanan diperluas menjadi hidup bersama atau masyarakat.
Sosiologi artinya pengetahuan tentang hidup bermasyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu yang berkembang pesat dalam era globalisasi dewasa ini.
Pertama kali dirintis oleh seorang Filosof Prancis bernama Auguste Comte pada tahun 1843,
selanjutnya Emile Durkheim melanjutkan istilah tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah
ilmu disisplin ilmu.
2. Objek Kajian Sosiologi
Objek studi sosiologi ialah masyarakat yaitu hubungan anatar manusia dan proses
yang timbul sebagai konsekuensi dari hubungan antar manusia tersebut oleh karena itu
sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek antara lain:

a. Objek Material: Kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan


antara manusia yang mempengaruhi kesatuan itu sendiri.
b. Objek Formal: Lebih di tekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat.
c. Objek Budaya: Merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hubungan satudengan yang lainnya.
d. Objek Agama: Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam
hubungan sosial masyarakat, dari banyak hal, ataupun damapak yang
mempengaruhi hubungan manusia.

3. Ruang Lingkup Sosiologi


Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki cakupan luas dan banyak
cabang yang dipersatukan. Menurut Susanto memiliki aspek-aspek yang diteliti oleh sosiologi.
Hubungan manusia sebagai satuan sosisal, proses sosial dan ketentuan sosial pembentukan
masyarakat, struktur sosial masyarakat, unsur-unsur pengawasan sosial yang menjamin
kelangsungan hidup kelompok sosial masyarakat.

4. Tujuan dan Manfaat Sosiologi


a. Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat
tertentu, diantaranya: petani, pedagang, pegawai, buruh, komunitas
keagamaan, dan militer.
b. Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta
stratifikasi sosial.
c. Hasil studi sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan
masalah- masalah sosial.
d. Dan data tentang masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, sampai deangan evaluasi hasil-hasilnya.

5. Konsep Dasar Sosiologi pada IPS


b. Budaya
Budaya adalah seluruh warisan dari masa lampau berupa perilaku umat manusia yang
sekarang berfungsi efektif dalam keturunan secara sosial. Di dalamnya terdapat artefakta,
keterampilan, pengetahuan, kepercayaan, dan nilai-nilai.
c. Norma
Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui
lingkungan sosialnya. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma
dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada atau tidaknya norma diperkirakan
mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku.
e. Kelembagaan
Adapun wujud lembaga ada empat kategori:

) Lembaga politik berkembang disekitar adaptasi terhadap


pengertian kekuasaan.
2) Lembaga ekonomi berkaitan dengan alokasi sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan materil manusia.
3) Lembaga ekspresif-integrative berkaitan dengan transmini serta komusikasi.
4) Lembaga kekerabatan berkaitan dengan pemeliharaan anak.
e. Status dan Peranan
Williams mendefinisikan status sebagai posisi, tempat dalam perangkat relasi
antar orang. Menurutnya, status-status itu selalu polar yakni timbal balik.
Misalnya guru dengan murid dan dokter dengan pasien.5

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsep sosiologi dimasukkan ke dalam


IPS karena membahas tentang pengetahuan kehidupan masyarakat, gejala-gejala sosial,
dan memecahkan masalah sosial yang ada.
C. Konsep Dasar Antropologi
1. Pengertian Antropologi
Kata Antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu antropos dan logos yang
berarti manusia dan ilmu. Jadi Antropologi ilmu yang mempelajari tentang manusia
sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.6 Manusia merupakan makhluk
yang memiliki kebudayaan dan peradaban, hal ini dapat dibuktikan sejak zaman
manusia purba sampai manusia modern. Keunikan dalam hal peradaban ini tidak
dimiliki makhluk lainnya.

2. Objek Studi Antropologi


Objek kajian antropologi adalah manusia didalam masyarakat kebudayaan, suku
bangsa dan perilakunya. Dari penjabarannya dapat di simpulkan bahwa objek
antropologi fokus kepada:

a. Masalah Sejarah perkembangan manusia sebagai makhluk sosial.


b. Keanekaragaman manusia dari segi ciri tubuhnya.
c. Penyebaran warna bahasa sebagai suku bangsa
d. Keragaman warna kebudayaan
3. Ruang Lingkup Antropologi

Ruang lingkup antropologi terbagi menjadi 2:

a. Antropologi fisik : yaitu menyelidiki manusia sebagai makhluk biologis, mempelajari


manusia dari sudut jasmaninya, dalam arti seluas-luasnya, adapun cabang-cabang
antropologi fisik ilmu yang mempelajari deskripsi manusia, ilmu yang mempelajarai
tipe-tipe manusia, dan studi tentang teknik pengukuran tubuh manusia.

b. Antropologi budaya : menyelidiki kebudayaan manusia pada uumnya dan kebudayaan-


kebudayaan dari berbagai bangsa. Yaitu: Mempelajari sejarah perkembangan
persebaran kebudayaan manusia di muka bumi dalam zaman manusia, mempelajari
kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat, yang di kumpulkan sebanyak-
banyaknya suku bangsa, mempelajari tentang kebudayaan manusia yang di muka bumi.

4. Tujuan dan Manfaat Antropologi

Menurut Aswata antropologi mempunyai 3 tujuan utama:

a. Mendeskripsikan selengkap mungkin tata cara kehidupan kelompok


manusia dari berbagai sudut belahan bumi setiap periode.

b. Memahami manusia sebagai kelompok tertentu secara keseluruhan.

c. Menemukan prinsip-prinsip umum tentang gaya hidup manusia


serta bagaimana gaya hidup tertentu.
6. Konsep Dasar Antropologi pada IPS

a. Konsep Evolusi sosial universal


Pada semua Bangsa Religi di dunia mulai karena manusia sadar dan takut akan
maut. Serupa dengan pendirian ahli kebudayaan E.B. Tylor bahwa bentuk Religi yang tertua
adalah penyembahan kepada roh-roh yang merupakan personifikasi dari jiwa orang orang
yang telah meninggal.
b. Konsep kulturkreis dan kulturschicht
Konsep ini diperkenalkan oleh F. Graebner, menawarkan suatu cara baru.
untuk menyusun benda kebudayaan di museum. Biasanya benda-benda tersebut di susun
menurut asal, tetapi Graebner disusun berdasarkan persamaan dari unsur- unsur tersebut.

c. Konsep daerah kebudayaan


Merupakan suatu penggolongan yang dilakukan oleh para ahli antropologi dari
berbagai macam suku bangsa yang beragam kebudayaannya. konsep daearah
kebudayaan sebenarnya merupakan bentuk penggolongan yang mengkelaskan
beragam suku bangsa yang tersebar di daearah atau benua besar kedalam suatu
golongan-golongan bedasarkan persamaan unsur kebudayaan.

d. Konsep azas klasifikasi elementer


Levi-Strauss menyatakan bahwa sistem-sistem simbol adalah didasarkan pada
adanya pembedaan yang bersifat universal antara alam dan kebudayaan.
Pertentangan secara dualistik ini ditunjukkan bukti-buktinya baik secara sinkronik
maupun secara diakronik, sebagaimana terwujud dalam prinsip-prinsip statis dari
alam dan kebudayaan yang diperantarai oleh suatu prinsip transformasi yang
bersifat dualistik; yaitu kalau tidak berasal dari suatu transformasi alamiah maka
akan berasal dari suatu transformasi kebudayaan. 7

Dengan demikian konsep dasar antopologi yang membahas tentang kebudayaan


manusia dimasukkan ke dalam IPS karena manusia memikiki kebudayaan dan peradaban.
Oleh sebab itu konsep tersebut dimasukkan agar manusia mengetahui seluk beluk
kebudayaan dan peradabannya sendiri.

D. Konsep Dasar Psikologi


Sosial
1. Pengertian Psikologi Sosial
Psikologi merupakan kata yang diambil dari bahasa Belanda “psycologie” atau
dari bahasa Inggris “psychology”. Ditinjau dari sudut asal katanya, psycologie atau
psychology berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua buah kata, yaitu “psyche”
dan “logos” yang berarti jiwa dan ilmu. Berdasarkan kedua pengertian itu maka orang
dengan mudah memberikan batasan atau pengertian psikologi sebagai ilmu
pengetahuan tentang jiwa atau sering disebut dengan ilmu jiwa.

Adapun pendapat tokoh tentang pengertian psikologi sosial yang dirangkum oleh
Ahmad (2002) sebagai berikut:

a. Kamus paedagogik menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu jiwa yang
mempelajari gejala-gejala psikis pada massa, bangsa, golongan, masyarakat, dan
sebagainya.
b. Hubert Bonner dalam bukunya “social psychology” menyatakan bahwa:
psikologi sosial adalah lmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.
Definisi ini menunjunkkan bahwa Bonner lebih menitikberatkan pada tingkah
laku indivudu, bukan tingkah laku sosial.
c. A.M. Chorus menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
memepelajari tingkah laku individu manusia sebagai anggota suatu masyarakat.
d. Sherif dan Sherif menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku manusia dalam kaitannha dengan
situasi-situasi perangsang sosial.
e. Roueck dan Warren menyatakan bahwa: psikologi sosial ialah ilmu pengetahuan
yang mempelajari segi-segi psychologis dari pada tingkah laku manusia, yang
dipengaruhi oleh interaksi sosial.
f. Boring, Langveld, and Weld menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari individu manusia dalam kelompoknya dan
hubungan antara manusia dengan manusia.
g. Kimbal Young menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah studi tentang proses
interaksi individu manusia.
h. Krech, Crutchfield, dan Ballachey menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku individu di dalam masyarakat.
i. Joseph E. Mc. Grath menyatakan bahwa psiologi sosial adalah ilmu yang
menyelidiki tingkah laku manusia sebagaimana dipengaruhi oleh kehadiran,
keyakinan, tindakan dan labg-lambang orang lain.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku individu atau kelompok dalam
beinteraksi dalam masyarakat.
3. Objek dan Ruang Lingkup Psikologi Sosial
Objek pembahasan dari psikologi sosial tidaklah berbeda dengan psikologi
secara umumnya. Hal ini bisa dipahami karena psikologi sosial adalah salah satu
cabang ilmu dari psikologi. Bila obyek pembahasan psikologi adalah manusia dan
kegiatannya, maka psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosialnya. Masalah
yang dikupas dalam psikologi umum adalah gejala-gejala jiwa seperti perasaan,
kemauan, dam berfikir yang terlepas dalam alam sekitar. Sedangkan dalam
psikologi sosial
Masalah yang dikupas adalah manusia sebagai anggota masyarakat, seperti
hubungan individu dengan individu yang lain dalam kelompoknya.
Adapun ruang lingkup sosial menurut Shaw dan Constanzo terbagi menjadi 3,
yaitu:
a. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses pada individu yang
dicontohkan seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar.
b. Studi tentang proses individu bersama seperti, bahasa,
sikap, perilaku, dan lainnya.
c. Studi tentang interaksi dalam kelompok mislanya
kepemimpinan, komunikasi, persaingan, kerjasama, dan lainnya.

3. Tujuan Psikologi Sosial


Tujuan psikologi sosial yang perlu dicapai terdapat 5 yaitu:
a. Peserta didik perlu mendapat pengetahuan tentang psikologi sosial agar
tidak terpengaruh, tersugesti, oleh stuasi sosial yang tidak baik tersebut.
b. Peserta didik dibekali pengetahuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial secara sistematis dan
menanamkan proses kejiwaan yang berkaitan tentang hubungan kehidupan
bersama yang saling mempengaruhi.
c. Peserta didik dibekali dengan kemampuan berkomunikasi yang baik
dengan sesama individu dalam masyarakat.
d. Peserta didik dibekali dengan kesadaran akan kehidupan bersosial dan
lingkungannya untuk merubah sifat dan prilaku sosialnya lebih baik.

e. Peserta didik dibekali dengan pengetahuan dan keilmuan psikolohi sosial


dalam perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, lingkungan,
teknologi dan keilmuan.

4. Konsep Dasar Psikologi Sosial


Konsep dasar sosiologi sosial berpusat pada manusia yang memiliki potensi untuk
selalu mengalami proses perkembangan setelah individu tersebut berinteraksi
dengan lingkungannya. Adapun konsep psikologi sosial menjadi salah satu bagian
dari kajian ilmu sosial adalah sebagai berikut:
a. Emosi terhadap objek sosial
Emosi dan reaksi emosional dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Pengendalian
respon emosi sangat penting dalam kehidupan bersosial.
b. Perhatian
Perhatian atau rasa peka terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan sosial
seseorang juga mempengaruhi cara seseorang individu bersikap terhadap
hubungan sosialnya.
c. Minat
Minat atau daya tarik individu terhadap hubungan sosialnya juga berpengaruh
terhadap hubungan antar individu dan kelompok yang berkaitan dengan proses
interaksi dan pemberian respon.
d. Motivasi
Motivasi sebagai konsep dasar yang timbul dari dalam diri sendiri dan bisa juga
didapatkan dari lingkungan atau orang terdekat.
e. Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial
Kecerdasan merupakan modal dasar yang ada dalam diri individu dan berbeda
pada setiap individu bahkan modal dasar untuk memecahkan permasalahan sosial
yang muncul.
f. Kesadaran
Kesadaran perlu ada dalam melakukan sesuatu tindakan, mengambil keputusan
dalam interaksi dengan kehidupan sosial.
g. Sikap mental
Sikap mental merupakan reaksi yang timbul dari masing-msing individu jika
ada rangsangan yang datang. Rangsangan yang yang datang akan direspon
oleh individu melalui sikap atau reaksi mental yang bisa dikatakan positif,
negatif ataupun netral.
h. Kepribadian
Kepribadian merupakan gagasan yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina
oleh potensi biologis secara psiko-fisiologikal dan secara sosial di transmisikan
melalui budaya, serta dipadukan dengan kemauan.

Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku individu
untuk berinteraksi dalam masyarakat. Psikologi ini berfokus untuk memahami
bagaimana dan mengapa individu berprilaku, berpikir, dan memiliki perasaan
dalam konteks situasi sosial. Adapun yang termasuk konsep dasar psikologi sosial
ini adalah emosi terhadap objek, perhatian, minat, kemauan, motivas, kecerdasan,
penghayatan,Kesadaran, sikap mental, dan kepribadian.

BAB III
PENUTU
P
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Konsep pokok ilmu politik, yaitu: negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijkasanaan, pembagian kekuasaan dan demokrasi.
2. Konsep-konsep utama sosiologi mencakup budaya, norma, kelembagaan, staus dan
peranan. Sosiologi memeberikan sumbagan kepada ilmu pengetahuan sosial berupa
pemahaman tentang bagaimana lembaga-lembaga sosial berkembang dan bagaimana
orang-orang yang memiliki nilai itu.
3. Konsep dasar antropologi yaitu: konsep evolusi sosial universal, konsep
kulturkreisDan kultulschicht, konsep daerah kebudayaan, dan konsep azas klasifikasi
elementer.
4. Konsep dasar psikologi sosial ini adalah emosi terhadap objek, perhatian, minat,
kemauan, motivas, kecerdasan, penghayatan, kesadaran, sikap mental, dan
kepribadian.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat keterbatasan materi.
Untuk itu, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk membaca referensi yang lain agar
mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Karima, Muhammad Kaulan., Toni Nasution dan Ramadhani. 2019. Ilmu Pengetahuan
Sosial: Pengantar dan Konsep Dasar. Medan: Perdana Publishing.

Koentjaningrat. 2007. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: Universitas

Indonesia. Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: PT

Bentang Pustaka.

Sapriya. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Suhardan, Dadang.,


Riduwan dan Enas. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Susanti, Eka dan Henni Endayani. 2018. Konsep Dasar IPS. Medan: Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai