Dosen pengampu :
Prof,Dr.Yavelma Miaz ,M.A,Ph.D.
Di susun oleh:
Ilmi Fitriani
Nim:238620611
9
TAHUN 2023/2024
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA serta kemudahan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik dan perkembangan
sosial dan kemandirian anak.
Shalawat beserta salam tidak lupa kami kirimkan kepada junjungan alam yaitu
Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan
menuju zaman ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk pemenuhan tugas mata kuliah
konsep dasar ips. Sekaligus pula penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyak nya
kepada Bapak Prof,Dr.Yavelma Miaz,M.A,Ph.D. yang telah memberikan kepercayaan
kepada penulis guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Selanjutnya dengan rendah hati penulis meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk tugas ini supaya selanjutnya dapat penulis revisi kembali. Karena penulis sangat
menyadari, bahwa tugas yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Demikianlah yang dapat penulis haturkan, penulis berharap supaya tugas ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep dasar politik/pemerintahan.
2. Untuk mengetahui konsep dasar sosiologi.
3. Untuk mengetahui konsep dasar antropologi
4. Untuk mengetahui konsep dasar psikologi soial.
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Konsep Dasar Politik/Pemerintahan
1. Pengertian Ilmu Politik
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.
Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita mengenal
sebuah pepatah “gemah ripah loh jinawi”. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan
Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan masalah
kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik
(public policy) dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution). Pemikiran politik
di dunia barat banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 SM, seperti
Plato dan Aristoteles menganggap politik sebagai suatu usaha untuk mencapai
masyarakat politik yang terbaik.
Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normatif itu telah mendesak
yang lebih menekankan pada upaya (means) untuk mencapai masyarakat yang baik,
seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai dan sebagainya.
Pada umumnya politik dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan
peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk
membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis. Usaha untuk
menggapai the good life ini menyangkut bermacam-macam kegiatan yang antara lain
menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-cara melaksanakan tujuan
tersebut. Cara-cara yang dapat dipakainya dapat bersifat persuasi (meyakinkan) dan
jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa unsur paksaan, kebijakan ini
hanya merupakan perumusan keinginan (statement of intent) belaka.
Menurut Rod Hague et al, politik adalah kegiatan yang menyangkut cara
bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif
dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara
anggota- anggotanya. Ada pendapat lain yang datang dari Andrew Heywood yang
menyatakan bahwa politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk
membuat, mempertahankan dan mengamendemen peraturan-peraturan umum yang
mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat lepas dari gejala konflik dan kerja
sama.
Di samping itu ada definisi-definisi lain yang lebih bersifat pragmatis, perbedaan-
perbedaan dalam definisi disebabkan karena setiap sarjana meneropong hanya satu
aspek atau unsur dari politik. Unsur ini diperlukan sebagai konsep pokok yang
akan dipakainya untuk meneropong unsur-unsur lain. Konsep-konsep itu antara
lain:
– Negara
– Kekuasaan (power)
– Pengambilan keputusan (decision making)
– Kebijakan (policy, beleid)
– Pembagian (distribution) atau alokasi (allocation)
2. Objek Ilmu Politik
Politik telah lama diakui sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan sosial yang berdiri
sendiri, karena politik dinilai telah memenuhi kriteria sebagai sebuah disiplin ilmu. Perlu
digaris bawahi bahwa salah satu syarat untuk bisa dikatakan sebagai sebuah disiplin ilmu
adalah adanya objek. Sementara itu, objek adalah sesuatu yang menjadi pokok
pembicaraan. Dengan kata lain, objek merupakan apa yang akan diamati, diteliti,
dipelajari, dan dibahas. Dalam penjabarannya, objek itu sendiri terdiri dari objek materi
dan objek formal. Setiap objek materi dari sebuah disiplin ilmu bisa saja sama dengan
objek materi disiplin ilmu lainnya, karena bersifat umum dan merupakan topik yang
dibahas secara global tentang pokok persoalan (subject matter). Sedangkan objek formal
lebih bersifat khusus dan spesifik, karena merupakan pusat perhatian (focus of
interest)suatu disiplin ilmu pengetahuan. Objek formal berbeda pada masing-masing
disiplin ilmu karena perbedaan sudut pandang, yaitu meninjau sasarannya hanya dari suatu
sudut pandang dengan caranya yang khas dan khusus. Jadi, yang membedakan suatu
disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya adalah objek formalnya, walaupun objek
materinya sama.
Obyek formal ilmu politik adalah kekuasaan, sedangkan obyek formal pengetahuan
adalah hubungan – hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah. Tetapi obyek
formal ilmu negara adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pertumbuhan,
perkembangan, sifat, hakikat, dan bentuk- bentuk negara secara umum dalam keadaan
diam, oleh karena itu meliputi pengkajian konstitusi, lembaga tertinggi negara, penduduk
dan wilayah dalam batasan keperluan negara itu sendiri. Namun demikian obyek materi
ilmu negara itu sendiri, secara kebetulan sama dengan obyek materi ilmu politik,
pemerintahan, administrasi negara dan hukum tata negara yaitu negara. Oleh kerana itulah
antara masing- masing disiplin ilmu pengetahuan tersebut terdapat tumpang tindih.
2. Ruang Lingkup Ilmu Politik
1. Teori Politik
Melibatkan studi tentang konsep-konsep dasar dalam politik, seperti
kekuasaan, otoritas, legitimasi, dan sistem politik.
Teori politik membantu memahami dasar-dasar pemikiran di balik tindakan politik.
5. Politik Internasional
Memahami hubungan antarnegara, diplomasi, perdagangan internasional, kerja
sama internasional, serta konflik dan resolusi konflik di tingkat internasional.
6. Politik Komparatif
Membandingkan sistem politik, lembaga, proses politik, dan kebijakan
antara berbagai negara untuk mengidentifikasi pola dan perbedaan.
7. Politik Identitas
Mempelajari hubungan antara identitas sosial (seperti suku, agama, gender) dengan
proses politik, termasuk peran identitas dalam konflik dan integrasi sosial.
Adapun pendapat tokoh tentang pengertian psikologi sosial yang dirangkum oleh
Ahmad (2002) sebagai berikut:
a. Kamus paedagogik menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu jiwa yang
mempelajari gejala-gejala psikis pada massa, bangsa, golongan, masyarakat, dan
sebagainya.
b. Hubert Bonner dalam bukunya “social psychology” menyatakan bahwa:
psikologi sosial adalah lmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.
Definisi ini menunjunkkan bahwa Bonner lebih menitikberatkan pada tingkah
laku indivudu, bukan tingkah laku sosial.
c. A.M. Chorus menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
memepelajari tingkah laku individu manusia sebagai anggota suatu masyarakat.
d. Sherif dan Sherif menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku manusia dalam kaitannha dengan
situasi-situasi perangsang sosial.
e. Roueck dan Warren menyatakan bahwa: psikologi sosial ialah ilmu pengetahuan
yang mempelajari segi-segi psychologis dari pada tingkah laku manusia, yang
dipengaruhi oleh interaksi sosial.
f. Boring, Langveld, and Weld menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari individu manusia dalam kelompoknya dan
hubungan antara manusia dengan manusia.
g. Kimbal Young menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah studi tentang proses
interaksi individu manusia.
h. Krech, Crutchfield, dan Ballachey menyatakan bahwa: psikologi sosial adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku individu di dalam masyarakat.
i. Joseph E. Mc. Grath menyatakan bahwa psiologi sosial adalah ilmu yang
menyelidiki tingkah laku manusia sebagaimana dipengaruhi oleh kehadiran,
keyakinan, tindakan dan labg-lambang orang lain.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku individu atau kelompok dalam
beinteraksi dalam masyarakat.
3. Objek dan Ruang Lingkup Psikologi Sosial
Objek pembahasan dari psikologi sosial tidaklah berbeda dengan psikologi
secara umumnya. Hal ini bisa dipahami karena psikologi sosial adalah salah satu
cabang ilmu dari psikologi. Bila obyek pembahasan psikologi adalah manusia dan
kegiatannya, maka psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosialnya. Masalah
yang dikupas dalam psikologi umum adalah gejala-gejala jiwa seperti perasaan,
kemauan, dam berfikir yang terlepas dalam alam sekitar. Sedangkan dalam
psikologi sosial
Masalah yang dikupas adalah manusia sebagai anggota masyarakat, seperti
hubungan individu dengan individu yang lain dalam kelompoknya.
Adapun ruang lingkup sosial menurut Shaw dan Constanzo terbagi menjadi 3,
yaitu:
a. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses pada individu yang
dicontohkan seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar.
b. Studi tentang proses individu bersama seperti, bahasa,
sikap, perilaku, dan lainnya.
c. Studi tentang interaksi dalam kelompok mislanya
kepemimpinan, komunikasi, persaingan, kerjasama, dan lainnya.
Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku individu
untuk berinteraksi dalam masyarakat. Psikologi ini berfokus untuk memahami
bagaimana dan mengapa individu berprilaku, berpikir, dan memiliki perasaan
dalam konteks situasi sosial. Adapun yang termasuk konsep dasar psikologi sosial
ini adalah emosi terhadap objek, perhatian, minat, kemauan, motivas, kecerdasan,
penghayatan,Kesadaran, sikap mental, dan kepribadian.
BAB III
PENUTU
P
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Konsep pokok ilmu politik, yaitu: negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijkasanaan, pembagian kekuasaan dan demokrasi.
2. Konsep-konsep utama sosiologi mencakup budaya, norma, kelembagaan, staus dan
peranan. Sosiologi memeberikan sumbagan kepada ilmu pengetahuan sosial berupa
pemahaman tentang bagaimana lembaga-lembaga sosial berkembang dan bagaimana
orang-orang yang memiliki nilai itu.
3. Konsep dasar antropologi yaitu: konsep evolusi sosial universal, konsep
kulturkreisDan kultulschicht, konsep daerah kebudayaan, dan konsep azas klasifikasi
elementer.
4. Konsep dasar psikologi sosial ini adalah emosi terhadap objek, perhatian, minat,
kemauan, motivas, kecerdasan, penghayatan, kesadaran, sikap mental, dan
kepribadian.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat keterbatasan materi.
Untuk itu, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk membaca referensi yang lain agar
mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Karima, Muhammad Kaulan., Toni Nasution dan Ramadhani. 2019. Ilmu Pengetahuan
Sosial: Pengantar dan Konsep Dasar. Medan: Perdana Publishing.
Bentang Pustaka.
Susanti, Eka dan Henni Endayani. 2018. Konsep Dasar IPS. Medan: Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.