Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR ILMU POLITIK

Disusun Oleh :
Kelompok 7

Nama : Milda Husna (2002090125)


Sri Wulamdari (2002090126)
Zakky Rafsanjani (2002090127)
Hasanuddin (2002090128)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga Makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini.

Matangglumpangdua, Maret 2021

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................2
C. Tujuan.................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN


A. Landasan Teori Ilmu Politik..............................................3
B. Objek Kajian Ilmu Politik..................................................4
C. Manfaat Ilmu Politik Bagi Kehidupan...............................6

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................7
B. Saran ..................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam makalah ini kami membahas tentang “Konsep – Konsep Ilmu
Politik”. Yang dimana dalam menjalankan aktivitas politik baik di tingkat
terendah sampai tingkat tertinggi pastilah memiliki konsep – konsep tertentu
yang dapat menunjang keberhasilan dari aktivitas politik tersebut. Kami juga
melengkapi makalah ini dengan berbagai definisi tentang negara yang dimana
itu harus kita pahami lebih jauh kembali.
Ilmu politik adalah salah satu cabang dari ilmu sosial, yang
berdampingan dengan cabang ilmu lainya yakni sosiologi, antoropolgi, dll.
Dengan demikian maka ilmu politik berhubungan erat dengan ilmu – ilmu
sosial tersebut dengan objeknya ialah manusia itu sendiri.
Ilmu – ilmu tersebut mempelajari karakter – karakter manusia sebagai
makhluk hidup dan cara mereka untuk bertahan hidup dengan hidup
berdampingan. Tetapi dari sini kita dapat menyimpulkan walau ilmu – ilmu ini
saling berdampingan tetapi mereka memiliki batas – batas ilmu satu sama lain
yang diliat dalam suatu sudut pandang tertentu. Konsep – konsep yang dibahas
dalam ilmu politik antara lain teori politik, masyarakat, negara, dan konsep
kekuasaan.
Konsep – konsep ini hanya merupakan rangkaian dari sebuah
pemahaman tentang ilmu politik itu sendiri. Intinya konsep ini hanya
menjelaskan tentang ilmu politik, masyarakat, negara, dan konsep kekuasaan
yang ranahnya didalam konsep – konsep ilmu politik sendiri. Karena sebuah
negara tidak dapat terpisahkan oleh politik dan politik tidak ada kalau tidak ada
unsur negara itu sendiri.
Karena itu kiranya kita mulai memahami Ilmu politik dengan memahami
konsep – konsep ilmu politik terlebih dulu. Berdasarkan uraian latar belakang
makalah di atas, maka disini kami ingin membahas tentang “ Konsep – Konsep
Ilmu Politik”.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagimana Landasan Teori Ilmu Politik
2. Bagimana Objek Kajian Ilmu Politik
3. Bagimana Manfaat Ilmu Politik Bagi Kehidupan

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Landasan Teori Ilmu Politik
2. Untuk mengetahui Objek Kajian Ilmu Politik
3. Untuk mengetahui Manfaat Ilmu Politik Bagi Kehidupan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori Ilmu Politik


Teori adalah generelisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena.
Dalam menyusun generalisasi, teori selalu memakai konsep – konsep. Konsep
lahir dalam pikiran manusia dan karena itu bersifat abstrak, sekalipun fakta –
fakta dapat dipakai sebagai batu loncatan. Konsep adalah unsur yang terpenting
dalam usaha kita untuk mengerti dunia sekeliling. Generalisasi adalah proses
melalui mana suatu observasi mengenai satu fenomena tertentu berkembang
menjadi suatu observasi mengenai lebih dari satu fenomena. Generalisasi yang
paling tinggi atau yang paling sophisticated generalisasinya dinamakan teori.
Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat
politik. Dengan kata lain, teori politik adalah bahsan dan renungan atas tujuan,
cara – cara, kemungkinan dan kebutuhan yang disertai kewajiban – kewajiban
yang diakibatkan oleh politik itu sendiri. Menurut Thomas P. Jenkin dalam The
Study of Political Theory dapat dibedakan menjadi dua macam walaupun tidak
menunjukan perbedaan yang berarti yaitu:
Teori – teori politik yang mempunyai dasar moral dan bersifat akhlak
yang menentukan norma – norma untuk perilaku politik (norms for political
behavior). Teori ini mengandung nilai (value) yang dinama contohnya yaitu
filsafat politik, teori politik sistematis, ideologi, dan sebagainya
Teori – teori politik yang tidak mempunyai dasar moral atau norma –
norma. Teori ini dapat dinamakan non-valutional (value-free) yang dinama
biasanya bersifat deskriptif dan komparatif. Dari teori – teori politik dasar
moral yang dimana memiliki contoh – contoh seperti filsafat politik, teori
politik sistematis, dan ideologi politik yang akan kami jelaskan sebagai berikut:
1. Filsafat politik adalah mencari penjelasan yang didasari oleh rasio yang
dimana mempunyai pokok pikiran yaitu persoalan – persoalan yang
menyangkut alam semesta, seperti metafisika dan epistemologi sebelum
persoalan politik yang kita alami sehari – hari dapat ditanggulangi.

3
Misalnya, menurut filsuf Yunani, Plato, keadilan merupakan hakikat dari
alam yang baik yang dicita – citakan olehnya.
2. Teori politik sistematis adalah mencari penjelasan yang tidak didasari oleh
metafisika dan epistemologi, tetapi mendasarkan diri atas pandangan yang
sudah lazim diterima pada masa itu. Jadi, ia tidak menjelaskan asal usul
atau cara lahirnya norma – norma, tetapi hanya mencoba untuk
merealisasikan norma – norma itu kedalam suatu program politik.
Misalnya, dalam abad ke – 19 teori – teori politik banyak membahas
mengenai hak – hak individu yang diperjuangkan terhadap kekuasan
negara dan mengenai adanya sistem hukum dan sistem politik yang sesuai
dengan pandangan itu. Bahasan – bahasan ini didasrarkan atas pandangan
yang sudah lazim pada masa itu mengenai adanya hukum alam, tetapi
tidak lagi mempersoalkan hukum alam itu sendiri.
3. Ideologi politik adalah himpunan nilai – nilai , ide – ide atau norma –
norma, kepercayaan atau keyakinan yang dimana seseorang atau kelompok
menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problematika politik yang
dihadapinya dan yang menentukan perilaku politiknya Nilai dan ide ini
merupakan suatu sistem yang berpautan. Dasar dari ideologi politik adalah
keyakinan akan adanya suatu pola tata tertib sosial politik yang ideal yang
dimana mempunyai perbedaan dengan filasat yang dimana sifatnya yang
merenung, mempunyai tujuan untuk menggerakan kegiatan dan aksi.
Contoh dari beberapa ideologi dan doktrin seperti demokrasi, komunisme,
liberalis, fasisme, dan sebagainya. Dalam hal ini, ideologi merupakan
ideologi yang bersifat doktriner dan militannya paling menonjol

B.  Objek Kajian Ilmu Politik


Politik telah lama diakui sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan
sosial yang berdiri sendiri karena politik dinilai telah memenuhi kriteria
sebagai sebuah disiplin ilmu. Perlu digaris bawahi bahwa salah satu syarat
untuk bisa dikatakan sebagai sebuah disiplin ilmu adalah adanya objek.
Sementara itu, objek adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan. Dengan

4
kata lain, objek merupakan apa yang akan diamati, diteliti, dipelajari, dan
dibahas. Dalam penjabarannya, objek itu sendiri terdiri dari objek
materi dan objek formal. Setiap objek materi dari sebuah disiplin ilmu bisa
saja sama dengan objek materi disiplin ilmu lainnya, karena bersifat umum dan
merupakan topik yang dibahas secara global tentang pokok persoalan (subject
matter). Sedangkan objek formal lebih bersifat khusus dan spesifik, karena
merupakan pusat perhatian (focus of interest) suatu disiplin ilmu pengetahuan.
Objek formal berbeda pada masing-masing disiplin ilmu karena perbedaan
sudut pandang, yaitu meninjau sasarannya hanya dari suatu sudut pandang
dengan caranya yang khas dan khusus. Jadi, yang membedakan suatu disiplin
ilmu dengan disiplin ilmu lainnya adalah objek formalnya, walaupun objek
materinya sama. Berikut ini ilustrasi adanya titik persamaan dan perbedaan
antara ilmu politik dengan ilmu-ilmu kenegaraan lainnya dari perspektif objek
materi dan objek formalnya.
Objek Materi dan Objek Formal Ilmu-ilmu Kenegaraan
Nama Disiplin Objek
No. Objek Formal
Ilmu Pengetahuan Materi
1. Ilmu Politik Negara Kekuasaan,pressure
group(kelompok
oposisi), interest
group (kelompok pendukung
pemerintah), elit politik,
pendapat umum (public
opinion), partai politik, dan
pemilihan umum
2. Ilmu Pemerintahan Negara Hubungan-hubungan
pemerintahan, geja-la-gejala
pemerintahan, peristiwa-
peristi-wa pemerintahan
4. Ilmu Hukum Tata Negara Peraturan-peraturan, undang-
Negara undang, konvensi, konstitusi,
yurisprudensi, traktat-traktat,
keputusan-keputusan, serta
hukum-hukum lainnya
5. Ilmu Administrasi Negara Administrasi, ketatausahaan,
Negara pelayanan, manajemen,
pengelolaan, pengawasan, dan
koordinasi

5
C. Manfaat Ilmu Politik 
Ilmu tentang politik menjadikan Anda semakin ahli dalam bidang politik.
Bila mempelajarinya maka, beragam manfaat yang akan didapatkan. Apa saja
manfaat mempelajari politik? Berikut ini merupakan manfaat yang bisa Anda
dapatkan ketika mempelajarinya.
1. Meningkatkan kemampuan melakukan negosiasi
Memahami politik dapat membuat Anda pintar melakukan negosiasi.
Kemampuan negosiasi sangat diperlukan dalam bidang apapun untuk
mendapatkan penawaran yang bagus. Anda bisa negosiasi hingga mencapai
kesepakatan antara kedua belah pihak tanpa adanya kendala apapun.
Biasanya orang yang pandai politik akan melakukan negosiasi dalam
semua pekerjaannya. Bahkan dalam negosiasi tersebut harus memperoleh
keuntungan bagi dirinya sendiri.
2. Semakin pintar memahami dunia politik
Pintar dalam dunia politik artinya Anda semakin bisa dalam menanggapi
hal-hal yang berhubungan dengan politik. Secara tidak langsung politik
tidak hanya menyangkut pada pembelajaran sistem pemerintahan saja,
namun juga menyangkut pada kehidupan sehari-hari. Bila seseorang yang
pintar berpolitik maka, semakin kecil kesalahan yang dilakukan dalam
menjalankan tugasnya.
3. Turut serta memajukan sistem pemerintahan
Mengerti ilmu politik memberikan peluang besar bagi siapapun untuk
membuat sistem pemerintahan menjadi lebih baik lagi. Dari pendapatnya
tentang perubahan yang lebih baik terhadap sistem pemerintahan maka,
dijamin pemerintahan suatu negara semakin kuat dan maju. Intinya rakyat
dan pemerintah bisa saling membantu untuk memajukan Negara bersama.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut aristoteles, selama manusia menjadi makhluk sosial (zoon
politicon), selama itu pula ditemukan politik. Ini bearti dalam kehidupan
bersama, manusia memiliki hubungan yang khusus yang diwarnai poleh
adanya aturan yang mengatur. Ada kekuasaan dan wewenang yang dipegang
oleh segelintir orang yang sekaligus melahirkan aturan serta aturan mana yang
perlu diperlihara dan dipatuhi. Kemudian menentukan apakah seseorang yang
mengikuti aturan atau tida, serta menentukan serta ganjaran bagi yang tidak
melakukan.
Dalam politik itu memiliki konsep – konsep tersendiri, konsep – konsep
itu antara lain Teori Politik, Masyarakat, Kekuasaan dan Negara. Dimana dari
keempat konsep politik itu berkaitan antara satu dengan yang lainya. Politik
selalu diawali dengan adanya teori keilmuanya, teori ini memiliki tujuan untuk
bagaimana mengatur dan mensejahterahkan masyarakat, dan untuk
mewujudkan tujuan tersebut di harus di wujudkan dengan dibutuhkan suatu
kekuasaan yang mampu mengendalikan masyarakat, kekuasaan itulah yang
disebut dengan negara.
Sementara teori – teori negara sendiri merupakan teori yang
dikemukakan oleh para ahli tentang kemunculan akan suatu negara yang
disertai dengan penjelasan praktis dan memiliki kenyataan atau fakta. Tetapi
teori ini tidak semerta – merta dapat kita terima begitu saja perlu banyak lagi
pemahaman lebih lanjut akan teori terbentuknya negara ini.

7
B. Saran
Sebagai warga negara yang baik dan sekaligus sebagai mahasiswa kita
perlu mengawal dan mengawasi pemerintah dengan segala aktivitasnya yang
bertujuan untuk kemajuan negara yang dilaksanakan dalam kegiatan
perpolitikan nasional sehingga dengan begitu pemerintah dalam perpolitikanya
semakin sadar akan tugas dan fungsi untuk menyeterhkan rakyatnya.
Tetapi itu bukan semerta – merta kita sebagai anak muda yang akan
terjun didunia pemerintahan untuk hanya mengawasi kegiatan pemerintah.
Tetapi kita harus membekali ilmu untuk apa yang akan kita sampaikan berupa
kritik, saran atau apapun itu dapat memiliki pengetahuan dan sumber hukum
yang tepat. Kami harap dari tulisan yang kami tulis kami mendapatkan
pengertian yang lebih akan namanya konsep – konsep ilmu poltik itu sendiri.
Kami mengharapkan sekali adanya perbaikan – perbaikan makalah ini secara
membangun. Kiranya makalah ini bermanfaat untuk semua orang sekian dari
kami kelompok empat kami ucapkan banyak – banyak terima kasih.

8
DAFTAR PUSAKA

Budiharjo, Miriam, Prof. 2018. Pengantar Ilmu Politik. Penerbit Gramedia.


Jakarta

Parmadisme. 2012. Konsep Ilmu Politik

Anda mungkin juga menyukai