Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PEDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

A. Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sosial dan Politik 2


B. Implikasi Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sosial dan Politik 3
C. Implementasi Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sosial dan Politik 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 8

A. Kesimpulan 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan


secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dengan
masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai
pengetahuan yang ilmiah. Filsafat ilmu juga merupakan kajian filosofis terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan ilmu dengan kata lain filsafat ilmu adalah upaya
pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu. Sehingga filsafat juga memiliki implikasi
dan implementasi terhadap pengembanan sosial dan politik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran filsafat ilmu dalam pengembangan sosial dan politik?

2. Apa saja implikasi filsafat ilmu dalam pengembangan sosial dan politik?

3. Apa saja implementasi filsafat ilmu dalam pengembangan sosial dan politik?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai peran filsafat ilmu
dalam pengembangan sosial dan politik

2. Untuk mengetahui dan memahami implikasi filsafat ilmu dalam pengembangan


sosial dan politik

3. Untuk mengetahui dan memahami implementasi filsafat ilmu dalam


pengembangan sosial dan politik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sosial dan Politik

Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan


secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dengan
masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai
pengetahuan yang ilmiah. Filsafat ilmu juga merupakan kajian filosofis terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan ilmu dengan kata lain filsafat ilmu adalah upaya
pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu. Filsafat ilmu dalam pengembangan sosial
politik yakni berarti filsafat ilmu berpengaruh dalam berjalannya bidang sosial dan
politik. Robert N. Beck (1967) menjelaskan, filsafat sosial adalah usaha filsof untuk
memberi bimbingan dan jawaban agar dapat mengatasi masalah-masalah sosial.
Filsafat ini juga dapat diklasifikasikan sebagai ilmu pengetahuan normatif. Sebagai
filsafat kritik, filsafat sosial mencari dan mengembangkan alasan-alasan yang
membenarkan lembaga-lembaga sosial dan politik. Jika tekanannya adalah evaluatif,
maka filsafat sosial merupakan cabang etika yang membicarakan mengenai baik dan
buruk.1 Hubungan antara filsafat ilmu dan sosial yakni keduanya sangat erat kaitannya
karena ilmu sosial menelaah atau mempelajari masalah-masalah sosial yang timbul
dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu, dalam menelaah masalah-
masalah tersebut kita harus mempunyai pengetahuan tentang segala yang ada dan
merupakan kebenaran yang asli.

Ilmu politik merupakan bagian dari filsafat yang menyangkut hubungan politik
khususnya mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai dari suatu negara. Selain itu juga
membahas persoalan-persoalan politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai
dan norma-norma tertentu. Hubungan atara keduanya, dijelaskan dalam politik
Gramsci. Gramsci mengatakan bahwa filsafat yang sejati bukan merupakan cabang
kajian terisolasi, tetapi dalam diri sendiri mengandung seluruh anasir fundamental
yang dubutuhkan untuk mengonstruksi konsep tentang dunia yang total dan integral
serta segala hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan organisasi masyarakat politik

1
Marco Oriolesi, “Filsafat Sosial dan Politik, Berikut Pengertiannya”, dalam https://cafeberita.com/filsafat-
sosial-dan-politik-berikut-pengertiannya/, diakses pada 10 Juni 2022

2
yang integral dalam kehidupan manusia. Politiknya mengarakannya pada filsafat dan
filsafatnya bersifat politis. Dengan kata lain, Gramsci melihat filsafat sebagai
pendidikan politik dan politik sebagai arena untuk menerapkan pengetahuan filosofi.2

B. Ilmplikasi Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sosial dan Politik

Dalam KBBI, Implikasi berarti keterlibatan atau keadaan terlibat yakni


manusia sebagai objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dalam
kepentingannya. Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi yang secara spesifik
mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang
mempunyai karateristik tertentu. Meskipun secara metodologi ilmu tidak membedakan
antara ilmu- ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis
yang bersifat khas, maka filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam
dan filsafat ilmu-ilmu sosial termasuk di dalamnya adalah ilmu ekonomi.3

Ilmu sosial merupakan ilmu yang berusaha menerangkan keberadaan sebuah


fenomena lazimnya diupayakan melalui proses penelitian yaitu untuk menjawab
pernyataan: mengapa sesuatu terjadi atau mengapa gejala-gejala sosial tertentu
muncul dalam masyarakat.4 Dalam pengertian sederhana, ilmu sosial dapat diartikan
sebagai sebuah ilmu yang membahas fenomena/gejala sosial, yaitu hubungan antara
manusia dengan lingkungan sosialnya.5 Lalu yang dimaksud ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari tentang seni pemerintahan, interaksi publik, kompromi dan
konsensus, serta power dan distribusi sumber-sumber dalam interaksi publik tersebut.
Atau menurut Alfred Apsler, ilmu politik adalah ilmu mengenai institusi-institusi
pemerintah dan pola perilaku aktor politik yang mengkaji bagaimana kekuatan politik
berkembang dan bagaimana proses pengambilan keputusan berlangsung.

Implikasi Filsafat ilmu sebagai cabang khusus filsafat yang membicarakan


sejarah perkembangan ilmu yaitu, yang pertama filsafat ilmu sebagai sarana pengujian

2
Abi Asmana, “Hubungan Ilmu Poltik dengan Ilmu Pengetahuan Sosial yang Lain”, dalam
https://legalstudies71.blogspot.com/2018/11/hubungan-ilmu-politik-dengan-ilmu.html , diakses 10 Juni 2022
3
Suherman, “Implikasi dan Implementasi Filsafat Ilmu di Dalam Pengembangan Keilmuan dan Kepada Cara
Kerja Para Ilmuan”, dalam https://suhermantp1.blogspot.com/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
diakses 10 Juni 2022
4
Sunyoto Usman, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial: Ilmu Sosial Modern: Perkembangan dan Tantangan.
(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1998), Vol. 1 No. 3, hal. 2
5
Budi Winarno, Jurnal Masalah Sosial, Politik dan Kebijakan: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan
Metodologi. (Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional, 2013), Vol. 17 No. 1, hal. 1
3
penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Kedua,
filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan, karena dalam
setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggung jawabkan secara
logis dan rasional. Ketiga, filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji,
mengkritik asumsi dan metode keilmuwan. Kecenderungan yang terjadi dikalangan
para ilmuwan modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan
struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan di sini adalah
menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan struktur ilmu pengetahuan,
bukan sebaliknya. Metode hanya sarana berpikir, bukan merupakan hakikat ilmu
pengetahuan.6

C. Implementasi Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sosial dan Politik

Filsuf Yunani kuno telah merintis bagaimana ilmu pengetahuan menampakan


sebagai masyarakat, sebagai proses dan sebagai produk dimana kaidah-kaidah ilmu
pengetahuan itu dikatakan oleh Robert Merton adalah universalisme, komunalisme,
disinterestedness dan skeptisisme yang terarah (Wibisono, 2009:2).7 Semakin lama
ilmu pengetahuan semakin maju dengan unculnya ilmu-ilmu baru sehingga
memunculkan pola sub-sub ilmu pengetahuan baru yang lebih khusus. Ilmu
pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang
terdiri dari dari berbagai metode berupa aneka prosedur yang menghasilkan kumpulan
pengetahuan mengenai kemasyarakatan sosial atau perorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan
penerapan. Peranan ilmu pengetahuan individu maupun sosial menjadi sangat
menentukan terhadap kehidupan manusia.

Filsafat ilmu (Sutrisno, 2006:19) sebagai pandangan hidup yang berkaitan


dengan upaya sekelompok manusia yang hampir sama dengan Pancasila yang
merupakan way of life. Nilai- nilai Pancasila yang terdiri dari lima sila
memperlihatkan hubungan-hubungan keilmuan begitupun filsafat yang juga memiliki

6
Sulhatul Habibah, Artikel: Implikasi Filsafat Ilmu terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
(Lamongan: Universitas Islam Darul ‘Ulum, 2017), Vol. 4 No. 1, hal. 175
7
Syahrul Kirom, Jurnal Filsafat: Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam
Mengatasi Pesoalan Kebangsaan. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2011), Vol. 21 No. 2, hal.102

4
ilmu pengetahuan.8 Filsafat ilmu dalam pengembangan sosial sangat penting bagi
seorang untuk dijadikan landasan berpijak. Secara garis besar ilmu-ilmu sosial dan
politik perlu dipelajari dan dipahami agar terjadi kerjasama yang harmonis untuk
memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan. Aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat
dilepaskan dari konteks kehidupan sosial kemasyarakatan, dalam arah perkembangan
kemajuan nasional, diperlukan etika untuk menjamin keadalian sosial internasional
dan hak asasi bangsa-bangsa.9

Ilmu sosial merupakan ilmu yang berusaha menerangkan keberadaan sebuah


fenomena lazimnya diupayakan melalui proses penelitan yaitu untuk menjawab
pertanyaan, mengapa sesuatu terjadi atau mengapa gejala-gejala sosial tertentu
muncul dalam masyarakat. Hubungan antar manusia dengan lingkungan sosialnya.
Filsafat ilmu sosial sebetulnya merujuk pada pertanyaan yang terfokus pada
interpretasi, konfirmasi, eksplanasi dan reduksi yang muncul dalam hubungan dengan
teori tentang human society. Ilmu politik adalah sebagai bagian (sub-ordinat) yang tak
terpisahkan dari ilmu sosial yang mencakup sosiologi, antropologi, psikologi,
ekonomi, ilmu politi, sejarah dan psikiatri.10

Ilmu politik adalah ilmu yang memperlajari tentang seni pemerintahan,


interaksi publik, kompromi dan konsensus, serta power distribusi sumber-sumber
dalam interaksi publik tersebut. Menurut Alfred Apsler ilmu politik adalah ilmu
mengenai institusi-institusi pemerintah dan pola perilaku aktor politik yang mengkaji
bagaimana kekuatan politik berkembang dan bangaimana proses pengambilan
kebutusan berlangsung.11 Sejak jaman Yunani kuno, filsafat potilik merupakan tradisi
untuk memperlajari lebih mendalam tentang politik, yang lebih menekankan aspek
normative. Memandang nilai budaya dalam masyarakat sangat penting, juga
melibatkan norma-norma dalam bentuk aturan-aturan atau hak-hak dan kewajiban
dengan menjelaskan bagaimana nilai-nilai itu diwujudkan.

Filsafat dan ilmu saling bergantung pada hubungan timbal balik dan saling
mempengaruhi, yang mana menjadikan filsafat ilmu sebagai pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut lendasan ilmu dengan segala segi dari

8
Ibid, hal. 103
9
Habibah, Implikasi Filsafati Ilmu Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, hal.176
10
Winarno, Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik: Filsafat, hal. 1
11
Ibid
5
kehidupan sosial umat manusia. Filsafat ilmu tidak dapat dilepaskan dengan Pancasila
sebagai sebuah ilmu, pandangan dunia yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat.
Pancasila sebagai petujuk kegiatan dan aktivitas warga Indonesia di segala bidang
yaitu politik, pendidikan, agama, sosial, dan ekonomi. Maka pengembangan Pancasila
menjadi implementasi filsafat ilmu dalam bidang sosial dan politik, karena
mengandung sistem normatif prespektif bagi kehidupan manusia.

Sumber pengetahuan yang terdapat pada nilai-nilai pancasila yang terdiri dari
lima sila seharusnya mampu diimplementasikan dalam kehidupan manusia untuk
dijadikan petunjuk dalam berperilaku. Saling menghormati kekebasan dalam
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena dengan orang lain,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan mengurangi perbuatan tercela yang
merugikan orang lain. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa. Menjiwai keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai contoh dengan mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama untuk mencapai mufakat. Gotong royong, bersikap adil,
menghormati hak orang lain, bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.12

Pengetahuan yang terkandung dalam Pancasila sesungguhnya sudah cukup


untuk mengatasi persoalan kebangsaan dan membawa kemajuan jika ia diterapkan
dalam menjalankan semua aktivitas, tugas negara maupun akademik. Nilai-nilai luhur
dalam Pancasila seharusnya juga mampu diserap oleh masyarakat Indonesia.
Pengetahuan mengenai Pancasila sebagai dasar filsafat di dalamnya terkandung
makna-makna kebijaksanaan refkektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang
dianggap benar, indah dan bermanfaat bagi manusia. Sudah seharusnya juga
dikembangkan di dalam sturuktur masyarakat bahkan mulai dari RT, RW, Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan bahkan ditingkat pejabat negara.13

12
Kirom, Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam Mengatasi Pesoalan
Kebangsaan, hal. 105
13
Ibid, hal. 101
6
Pancasila bagian dari filsafah bangsa Indonesia memiliki nilai etis dan luhur
untuk selalu diimplementasikan di dalam perguruan tinggi sehingga ajaran dan nilai
Pancasila tidak menjadi sebuah simbol saja serta dijadikan sebagai alat kepentingan
politik. Agar tidak dijadikan alat kepentingan politik masyarakat Indonesia harus
dapat menempatkan ideologi Pancasila sebagai sebuah sistem ilmu pengetahuan untuk
mengikis anggapan negatif atas ideologi Pancasila. Kebutuhan bangsa saat ini
dibidang sosial dan politik adalah dengan memberikan pemahaman secara
komprehensif dan filosofis mengenai nilai-nilai Pancasila dalam pemenuhan
eksplanasinya di kalangan elit politik, pejabat negara dan birokrat. Untuk mengurangi
praktek korupsi dan kecurangan lainnya di dalam sistem demokrasi Indonesia.14

14
Ibid, hal. 114

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mempelajari dan


mempertanyakan secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang
berhubungan dengan masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada
ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah. Filsafat ilmu juga merupakan kajian
filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu dengan kata lain filsafat ilmu
adalah upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu. Filsafat ilmu dalam
pengembangan sosial politik yakni berarti filsafat ilmu berpengaruh dalam
berjalannya bidang sosial dan politik.

Implikasi Filsafat ilmu sebagai cabang khusus filsafat yang membicarakan


sejarah perkembangan ilmu yaitu, yang pertama filsafat ilmu sebagai sarana pengujian
penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Kedua,
filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan, karena dalam
setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggung jawabkan secara
logis dan rasional. Ketiga, filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji,
mengkritik asumsi dan metode keilmuwan. Kecenderungan yang terjadi dikalangan
para ilmuwan modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan
struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan di sini adalah
menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan struktur ilmu pengetahuan,
bukan sebaliknya. Metode hanya sarana berpikir, bukan merupakan hakikat ilmu
pengetahuan.

Peranan ilmu pengetahuan individu maupun sosial menjadi sangat menentukan


terhadap kehidupan manusia. Secara garis besar ilmu-ilmu sosial dan politik perlu
dipelajari dan dipahami agar terjadi kerjasama yang harmonis untuk memecahkan
persoalan-persoalan kemanusiaan. Sejak jaman Yunani kuno, filsafat potilik
merupakan tradisi untuk memperlajari lebih mendalam tentang politik, yang lebih
menekankan aspek normative. Memandang nilai budaya dalam masyarakat sangat
penting, juga melibatkan norma-norma dalam bentuk aturan-aturan atau hak-hak dan
kewajiban dengan menjelaskan bagaimana nilai-nilai itu diwujudkan. Filsafat ilmu

8
tidak dapat dilepaskan dengan Pancasila sebagai sebuah ilmu, pandangan dunia yang
juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila sebagai petujuk kegiatan dan
aktivitas warga Indonesia di segala bidang yaitu politik, pendidikan, agama, sosial,
dan ekonomi. Maka pengembangan Pancasila menjadi implementasi filsafat ilmu
dalam bidang sosial dan politik, karena mengandung sistem normatif prespektif bagi
kehidupan manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asmana, Abi. 2018. “Hubungan Ilmu Poltik dengan Ilmu Pengetahuan Sosial yang Lain”,
dalam https://legalstudies71.blogspot.com/2018/11/hubungan-ilmu-politik-dengan-
ilmu.html, diakses 10 Juni 2022.

Habibah, Sulhatul. 2017. Implikasi Filsafat Ilmu terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Artikel. Vol. 4 No. 1. Lamongan: Universitas Islam Darul ‘Ulum.

Kirom, Syahrul. 2011. Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya
Dalam Mengatasi Pesoalan Kebangsaan. Jurnal Filsafat. Vol. 21 No. 2. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.

Oriolesi, Marco. “Filsafat Sosial dan Politik, Berikut Pengertiannya”, dalam


https://cafeberita.com/filsafat-sosial-dan-politik-berikut-pengertiannya/, diakses 10
Juni 2022.

Suherman. 2014. “Implikasi dan Implementasi Filsafat Ilmu di Dalam Pengembangan


Keilmuan dan Kepada Cara Kerja Para Ilmuan”, dalam
https://suhermantp1.blogspot.com/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses 10
Juni 2022.

Usman, Sunyoto. 1998. Ilmu Sosial Modern: Perkembangan dan Tantangan. Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Sosial. Vol. 1 No. 3. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Winarno, Budi. 2013. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi. Jurnal
Masalah Sosial, Politik dan Kebijakan. Vol. 17 No. 1. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional.

10
1
M Taufiq Rahman, Filsafat Ilmu Pengetahuan. (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020), hal 18-19

A. Susanto, Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistimologis dan Aksiologis. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), hal. 125

B. Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat, dan Agama. (Surabaya: Kiblat Buku Utama, 2021), hal 15

11

Anda mungkin juga menyukai