A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
A. Kesimpulan 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja implikasi filsafat ilmu dalam pengembangan sosial dan politik?
3. Apa saja implementasi filsafat ilmu dalam pengembangan sosial dan politik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai peran filsafat ilmu
dalam pengembangan sosial dan politik
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu politik merupakan bagian dari filsafat yang menyangkut hubungan politik
khususnya mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai dari suatu negara. Selain itu juga
membahas persoalan-persoalan politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai
dan norma-norma tertentu. Hubungan atara keduanya, dijelaskan dalam politik
Gramsci. Gramsci mengatakan bahwa filsafat yang sejati bukan merupakan cabang
kajian terisolasi, tetapi dalam diri sendiri mengandung seluruh anasir fundamental
yang dubutuhkan untuk mengonstruksi konsep tentang dunia yang total dan integral
serta segala hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan organisasi masyarakat politik
1
Marco Oriolesi, “Filsafat Sosial dan Politik, Berikut Pengertiannya”, dalam https://cafeberita.com/filsafat-
sosial-dan-politik-berikut-pengertiannya/, diakses pada 10 Juni 2022
2
yang integral dalam kehidupan manusia. Politiknya mengarakannya pada filsafat dan
filsafatnya bersifat politis. Dengan kata lain, Gramsci melihat filsafat sebagai
pendidikan politik dan politik sebagai arena untuk menerapkan pengetahuan filosofi.2
2
Abi Asmana, “Hubungan Ilmu Poltik dengan Ilmu Pengetahuan Sosial yang Lain”, dalam
https://legalstudies71.blogspot.com/2018/11/hubungan-ilmu-politik-dengan-ilmu.html , diakses 10 Juni 2022
3
Suherman, “Implikasi dan Implementasi Filsafat Ilmu di Dalam Pengembangan Keilmuan dan Kepada Cara
Kerja Para Ilmuan”, dalam https://suhermantp1.blogspot.com/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
diakses 10 Juni 2022
4
Sunyoto Usman, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial: Ilmu Sosial Modern: Perkembangan dan Tantangan.
(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1998), Vol. 1 No. 3, hal. 2
5
Budi Winarno, Jurnal Masalah Sosial, Politik dan Kebijakan: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan
Metodologi. (Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional, 2013), Vol. 17 No. 1, hal. 1
3
penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Kedua,
filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan, karena dalam
setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggung jawabkan secara
logis dan rasional. Ketiga, filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji,
mengkritik asumsi dan metode keilmuwan. Kecenderungan yang terjadi dikalangan
para ilmuwan modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan
struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan di sini adalah
menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan struktur ilmu pengetahuan,
bukan sebaliknya. Metode hanya sarana berpikir, bukan merupakan hakikat ilmu
pengetahuan.6
6
Sulhatul Habibah, Artikel: Implikasi Filsafat Ilmu terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
(Lamongan: Universitas Islam Darul ‘Ulum, 2017), Vol. 4 No. 1, hal. 175
7
Syahrul Kirom, Jurnal Filsafat: Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam
Mengatasi Pesoalan Kebangsaan. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2011), Vol. 21 No. 2, hal.102
4
ilmu pengetahuan.8 Filsafat ilmu dalam pengembangan sosial sangat penting bagi
seorang untuk dijadikan landasan berpijak. Secara garis besar ilmu-ilmu sosial dan
politik perlu dipelajari dan dipahami agar terjadi kerjasama yang harmonis untuk
memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan. Aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat
dilepaskan dari konteks kehidupan sosial kemasyarakatan, dalam arah perkembangan
kemajuan nasional, diperlukan etika untuk menjamin keadalian sosial internasional
dan hak asasi bangsa-bangsa.9
Filsafat dan ilmu saling bergantung pada hubungan timbal balik dan saling
mempengaruhi, yang mana menjadikan filsafat ilmu sebagai pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut lendasan ilmu dengan segala segi dari
8
Ibid, hal. 103
9
Habibah, Implikasi Filsafati Ilmu Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, hal.176
10
Winarno, Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik: Filsafat, hal. 1
11
Ibid
5
kehidupan sosial umat manusia. Filsafat ilmu tidak dapat dilepaskan dengan Pancasila
sebagai sebuah ilmu, pandangan dunia yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat.
Pancasila sebagai petujuk kegiatan dan aktivitas warga Indonesia di segala bidang
yaitu politik, pendidikan, agama, sosial, dan ekonomi. Maka pengembangan Pancasila
menjadi implementasi filsafat ilmu dalam bidang sosial dan politik, karena
mengandung sistem normatif prespektif bagi kehidupan manusia.
Sumber pengetahuan yang terdapat pada nilai-nilai pancasila yang terdiri dari
lima sila seharusnya mampu diimplementasikan dalam kehidupan manusia untuk
dijadikan petunjuk dalam berperilaku. Saling menghormati kekebasan dalam
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena dengan orang lain,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan mengurangi perbuatan tercela yang
merugikan orang lain. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa. Menjiwai keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai contoh dengan mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama untuk mencapai mufakat. Gotong royong, bersikap adil,
menghormati hak orang lain, bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.12
12
Kirom, Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam Mengatasi Pesoalan
Kebangsaan, hal. 105
13
Ibid, hal. 101
6
Pancasila bagian dari filsafah bangsa Indonesia memiliki nilai etis dan luhur
untuk selalu diimplementasikan di dalam perguruan tinggi sehingga ajaran dan nilai
Pancasila tidak menjadi sebuah simbol saja serta dijadikan sebagai alat kepentingan
politik. Agar tidak dijadikan alat kepentingan politik masyarakat Indonesia harus
dapat menempatkan ideologi Pancasila sebagai sebuah sistem ilmu pengetahuan untuk
mengikis anggapan negatif atas ideologi Pancasila. Kebutuhan bangsa saat ini
dibidang sosial dan politik adalah dengan memberikan pemahaman secara
komprehensif dan filosofis mengenai nilai-nilai Pancasila dalam pemenuhan
eksplanasinya di kalangan elit politik, pejabat negara dan birokrat. Untuk mengurangi
praktek korupsi dan kecurangan lainnya di dalam sistem demokrasi Indonesia.14
14
Ibid, hal. 114
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
tidak dapat dilepaskan dengan Pancasila sebagai sebuah ilmu, pandangan dunia yang
juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila sebagai petujuk kegiatan dan
aktivitas warga Indonesia di segala bidang yaitu politik, pendidikan, agama, sosial,
dan ekonomi. Maka pengembangan Pancasila menjadi implementasi filsafat ilmu
dalam bidang sosial dan politik, karena mengandung sistem normatif prespektif bagi
kehidupan manusia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Asmana, Abi. 2018. “Hubungan Ilmu Poltik dengan Ilmu Pengetahuan Sosial yang Lain”,
dalam https://legalstudies71.blogspot.com/2018/11/hubungan-ilmu-politik-dengan-
ilmu.html, diakses 10 Juni 2022.
Habibah, Sulhatul. 2017. Implikasi Filsafat Ilmu terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Artikel. Vol. 4 No. 1. Lamongan: Universitas Islam Darul ‘Ulum.
Kirom, Syahrul. 2011. Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya
Dalam Mengatasi Pesoalan Kebangsaan. Jurnal Filsafat. Vol. 21 No. 2. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Usman, Sunyoto. 1998. Ilmu Sosial Modern: Perkembangan dan Tantangan. Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Sosial. Vol. 1 No. 3. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Winarno, Budi. 2013. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi. Jurnal
Masalah Sosial, Politik dan Kebijakan. Vol. 17 No. 1. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional.
10
1
M Taufiq Rahman, Filsafat Ilmu Pengetahuan. (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020), hal 18-19
A. Susanto, Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistimologis dan Aksiologis. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), hal. 125
B. Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat, dan Agama. (Surabaya: Kiblat Buku Utama, 2021), hal 15
11