OLEH :
DAFTAR ISI
KOVER............................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
3.1 Simpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Judul makalah ini ialah “Nilai-nilai Pancasila Hakikatnya ialah suatu Sistem
Filsafat”. Makalah ini berisi tentang filsafat, filsafat pancasila, dasar filsafat pancasila, dan
hakikat sila-sila Pancasila. Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat mengikuti UAS mata
kuliah umum Pancasila.
Penulis menyadari bahwa pembahasan hanya pada batasan permasalahan pada makalah
ini, sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk melengkapi makalah ini baik
secara teori, metode, dan analisis sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi peneliti
selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap negara yang berdiri teguh ini memiliki suatu landasan yang mendasari
semua lapisan kehidupan dan aktivitas yang berlangsung. Bukan hanya mendasari tetapi melindungi
sebuah negara dari berbagai bentuk ancaman yang datang silih berganti dan menjadi suatu persoalan
yang sekira diselesaikan. Untuk penyelesaian setiap permasalahan yang ada dibutuhkan suatu dasar
fundamental yang menjadi penopang dan juga penuntun. Sehingga diharuskan adanya sebuah
ideologi. Bukan sebagai pandangan semata tetapi menjadi landasan dan alasan suatu negara berdiri.
Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan
distansi terhadap dunia kehidupannya. Ideologi lahir dari cara berpikir masyarakat, bangsa maupun
negara, dan disamping itu membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Indonesia pun tak terlepas
dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, menguraikan berbagai nilai-nilai yang menjadi
cerminan bangsa Indonesia. Menurut sejarah, Pancasila diambil dan dibentuk dari masyarakat
Indonesia itu sendiri. Jiwa masyarakat Indonesia adalah Pancasila, menjadi suatu kekuatan yang
membimbing bangsa Indonesia menjalani kehidupannya untuk mencapai cita-cita nasional yaitu
Tentu untuk mewujudkan kemakmuran dan keadilan itu tidak terlepas dari usaha masyarakat
yang mau mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam mempertahankan
nilai-nilai tersebut dibutuhkan pengamalan Pancasila di semua segi kehidupan. Pengamalan ini harus
dilaksanakan oleh semua warga negara Indonesia, dilalui dengan pengertian yang benar pada filsafat
Pancasila yakni nilai-nila kebudayaan. Melalui makalah ini, diharapkan kita dituntun untuk
memahami benar tentang nilai-nilai pada Pancasila yang hakikatnya adalah suatu sistem filsafat.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan makalah adalah sebagai berikut.
1.4 Manfaat
1) Kaum muda dapat memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai sistem filsafat.
3) Sebagai motivasi bagi masyarakat untuk terus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Memberikan sumbangsih ilmu bagi pelajar ataupun mahasiswa tentang Pancasila sebagai
sistem filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata filsafat erasal dari bahasa Yunani, (philosophia), tersusun dari kata philos yang
berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan dan kata sophos yang berarti kebijaksanaan
philosophia secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan. Secara umum, filsafat merupakan
ilmu yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
Berdasarkan pengertian umum ini, ciri-ciri filsafat dapat disebut sebagai usaha berpikir
radikal, menyeluruh, dan integral, atau dapat dikatakan sebagai suatu cara berpikir yang
mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep yang bermanfaat bagi
peradaban manusia.
1. Plato
Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada atau ilmu pengetahuan
2. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya
dan estetika atau filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda.
4. Immanuel Kant
Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di
dalamnya persoalan, yaitu: “apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh
metafisika), apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika), sampai di
5. Hasbullah Bakry
Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
Tujuan filsafat adalah mencari hakikat dari suatu objek/ gejala secara mendalam.
Untuk sampai ke hakikat harus melalui suatu metode-metode yang khas dari filsafat.
Kalau digambarkan dalam suatu bagan perbedaan antara filsafat dengan ilmu
pengetahuan empiris jadi filsafat itu harus refleksi, radikal, dan integral. Refleksi berarti
manusia menangkap objek secara internasional dan sebagai hasil dri proses. Radikal
adalah berasal dari kata radix (berarti akar). Jadi filsafat itu radikal berarti filsafat harus
koordinasikan. Suatu sistem filsafat haruslah memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda
dengan sistem lain, misalnya sistem ilmiah. Dalam pengertian sebagai pengetahuan yang
menembus dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu. Filsafat memiliki empat cabang
1. Metafisika
Cabang filsafat yang mempelajari asal mula segala sesuatu yang ada dan
2) Metafisika Khusus
2. Epistemologi
3. Aksiologi
Cabang filsafat yang menelusuri hakikat nilai. Dalam aksiologi terdapat etika
yang membahas hakikat nilai baik-buruk, dan estetika yang membahas nilai-
nilai keindahan.
4. Logika
Cabang filsafat yang memuat aturan-aturan berpikir rasional. Logika
berdasarkan bukti-buktinya.
Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri Negara
filsofis, tetapi pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih
Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia
yang diyakini sebagai kenyataan dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian
a. Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambildari budaya dan tradisi
Indonesia.
Filsafat Pancasila menurut Soeharto telah mengalami Indonesianisasi. Semua sila dalam
Pancasila adalah asli diangkat dari budaya Indonesia dan selanjutnya dijabarkan menjadi
Filsafat Pancasila digolongkan sebagai filsafat praktis sehingga filsafat Pancasila tidak
hanya mengandung pemikiran yang sedalam-dalamnya atau tidak hanya bertujuan mencari,
tetapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat Pancasila dipergunakan sebagai pedoman
hidup sehari-hari (way of life ) agar hidup bangsa Indonesia dapat mencapai kebahagiaan
Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat pancasila, yaitu
pancasila sebagai genetivus objectivus dan pancasila sebagai genetivus- objectivus. Kedua
pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan pancasila sebagai
aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya, sedangkan yang deua
merupakan sumber dari segala sumber hukum bangsa dan negara republik Indonesia.
Orang yang berfikir filsafatan adalah orang yang tidak meremehkan terhadap orang yang
lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, selalu berpikiran
mendalam dari para tokoh kenegaraan indonesia. Hasil perenungan itu semula
dimaksudkan untuk merumuskan asas Negara yang merdeka, selain itu hasil perenungan
tersebut merupakan suatu sistem filsafat karena telah memenuhi ciri-ciri berfikir
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan segala
yang terdapt dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa
merupakan suatu pola yang dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika
masyarakat di indonesia.
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam
yang sampai ke inti mutlak persoalan sehingga menemukan aspek yang sangat
tata kehidupan manusia menghadapi diri sendiri, sesama manusia, dan tuhan dalam
4. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah fikir hasil perenungan sebagai para
anggapan sebagai titik awal yang kemudian menjadi pola dasar berdasarkan
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.
a. Deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusun
merefleksikan dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.
berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat
bangsa yang semua itu dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai sistem
filsafat, Pancasila memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lain yang
ada di dunia, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme dan
lain sebagainya. Ciri khas nilai filsafat yang terkandung dalam Pancasila berkembang
dalam budaya dan peradaban Indonesia, terutama sebagai jiwa dan asas kerohanian
Pancasila, baik sebagai pandangan hidup atau filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa
maupun sebagai jiwa bangsa atau jati diri (Volksgeist) nasional, memberikan identitas dan
integritas serta martabat bangsa dalam menghadapi budaya dan peradaban dunia.
Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat pancasila, yaitu
dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik untuk
menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila maupun untuk menemukan
hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Selain itu nilai-nilai pancasila tidak
hanya dipakai dasar bagi pembuatan peraturan perundang-undangan, tetapi juga nilai-
nilai pancasila harus mampu menjadikan pelaksanaansistem politik dan dasar bagi
pembangunan nasional. Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat
sebagai prinsip-prinsip politik; agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi
operasional dalam penyelenggaraan negara; agar dapat membuka dialog dengan berbagai
perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan agar dapat menjadi
kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan
Menurut notonagoro (1975) pancasila kalau ditinjau asal mulanya atau sebab terjadinya
maka pancasila memenuhi syarat empat sebab (kausalitas) menurut aristoteles yaitu:
Bangsa indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai pancasila, sehingga pancasila itu
pada hakikatnya nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur pancasila digali dari bangsa
indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religious.
Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula bentuk atau bagaimana bentuk pancasila
2. Kausa Efisien (Asal Mula Karya) Kausa efisien yaitu asal mula yang menjadikan
pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar Negara yang sah.
3. Kausa Finalis (Asal Mula Tujuan) Pancasila dirumuskan dan dibalas dalam siding
siding para pendiri Negara, tujuannya dalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara.
Istilah ontology berasal dari kata yunani onta yang berarti sesuatu yang
sungguhsungguh ada, kenyataan yang sesungguhnya ada logos yang berarti teori atau
ilmu. Pandangan ontologi dari pancasila adalah tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil.
Untuk memahami kesesuaian antara landasan sila-sila pancasila dengan hakikat sifat
keadaan Negara, maka menurut Notonagoro terdapat tiga teori atas hubungan di
Epistemologi berasal dari kata yunani “episteme” dan “logos”. Episteme biasa
diartikan sebagai pengetahuan atau kebenaran dan logos diartikan pikiran atau teori.
Epistimologi adalah cabang filsafat di menelidiki sejarah kritis hakikat, lndasan, btas-
Isi arti sila-sila pancasila pada hakikatnya dapat dibedakan atas hakikat pancasila
yang umum universal yang merupakan substansi sila-sila pancasila, sebagai pedoman
pelaksnaan dan penyelenggaraan Negara yaitu sebagai dasar Negara yang bersifat
umum kolektif serta realisasi pengalaman pancasila bersifat khusus dan konkret.
Landasan pancasila merujuk pada nilai-nilai dasar yang terdapat di dalam pembukaan
UUD 1945 diteken nilai dasar itu harus menjadi koma menghayati nilai instrumental
Kata ‘hakikat’ dapat diartikan sebagai suatu inti yang terdalam dari segala sesuatu yang
terdiri dari sejumlah usur tertentu dan yang mewujudkan sesuatu itu, sehingga terpisah
dengan sesuatu lainya dan bersifat mutlak. Terkait dengan hakikat sila-sila pancasila,
2. Hakikat pribadi sebagai hakikat memiliki sifat khusus, artinya terkait kepada barang
sesuatu.
3. Hakikat konkret yang bersifat nyata sebagaimana dalam kenyataanya hakikat konkret
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat merupakan hasil perenungan yang mendalam dari
para tokoh kenegaraan indonesia. Hasil perenungan itu semula dimaksudkan untuk
merumuskan asas Negara yang merdeka, selain itu hasil perenungan tersebut merupakan
suatu sistem filsafat karena telah memenugi cir-ciri berfikir kefilsafatan. Beberapa ciri
kefilsafatan meliputi:
a. Sistem filsafat harus koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara rutin.
meskipun berbeda, bahkan saling melengkapi, dan tiap bagian mempunyai fungsi
b. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan
segala yang terdapat dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai filsafat hidup
bangsa merupakan suatu pola yang dapat mewadahi semua kehidupan dan
berdasarkan inti mutlak tata kehidupan manusia menghadapi diri sendiri, sesame
d. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah fikir hasil perenungan sebagai
para anggapan sebagai titik awal yang kemudian menjadi pola dasar berdasarkan
penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu pancasila sebagai
dasar filsafat Negara, nilai nilai filsafat yang terkandung dalam sila-sila pancasila
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pancasila merupakan bagian dari filsafat yang berisi tentang kebenaran. Filsafat
terciptanya sebuah kossep filsafat pancasila. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir
yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang diyakini sebagai kenyataan dan
paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia. Kebudayaan yang
sendiri yang tercakup dalam Pancasila. Nilai filsafat Pancasila, baik sebagai
pandangan hidup atau filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa maupun sebagai jiwa
bangsa atau jati diri (Volksgeist) nasional, memberikan identitas dan integritas serta
3.2 Saran
Diharapkan semua yang membaca makalah ini terus menyadari bahwa Pancasila
ialah suatu pandangan hidup yang harus terus dipegang dan diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pengamalan ini terlahir dari bangsa Indonesia itu sendiri
sehingga sudah menjadi ciri khas kita. Pada saat pembuatan makalah, penulis
menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
DAFTAR PUSTAKA
Dikti, D. B. K. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila. Jakarta: Belmawa
Mudhofir Ali. 1996. Pancasila sebagai Sistem Kefilsafatan. Jurnal Filsafat, 9-13.
Kemahasiswaan.
Sugiarti Ida,dkk. 2020. Modul Pendidikan Pancasila. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.