Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN ILMU POLITIK DAN HUBUNGANNYA


DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA
Diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ”Pengantar Ilmu Politik”
Dosen pembimbing : Bapak Hamdan Yuapi, SE., MM.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Irfa Ilham Mubarok
2. Akbar Nur Hakim
3. Gia Putra Pratama
4. Hikmal Fahreji
5. Windi Astuti

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


SAMUDERA INDONESIA SELATAN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN ILMU POLITIK
DAN HUBUNGANNYA DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA”. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
para pengikutnya. Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat
Allah SWT.yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis
ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Semoga dengan
selesainya makalah ini dapat menambah ilmu kita khususnya dalam hal menulis
karya tulis ilmiah.

Mekarmukti, 18 Oktober 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Perkembangan Ilmu Politik.......................................................................................6
2.2 Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya......................................7
1. Ilmu Sejarah..........................................................................................................7
2. Ilmu Filsafat..........................................................................................................8
3. Ilmu Sosiologi.......................................................................................................9
4. Ilmu Antropologi..................................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di
dalamnya. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi
fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik
merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan
yang memiliki tantangan dan tekanan dalam melakukan analisis sistem bisa
dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi
juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi
sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas.

Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu


pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan keputusan.proses
politik mengisyaratkan harus adanya kapabilitas sistem. Kapabilitas sistem adalah
kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan. Pandangan
mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para
pakar politik. Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti
oleh teoritisi liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik diukur dari sudut
moral. Sedangkan pada masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat
prestasi (performance level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam
masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional.pengaruh
ini akan memunculkan perubahan politik. Mengenai perkembangan ilmu politik
umumnya mendapat dorongan dari badan internasional seperti UNESCO dan
International Political Science Association (IPSA) .Usaha-usaha nyata dari bentuk
dorongan tersebut adalah antara diadakan Konferensi Paris tahun 1948 yang menjadi
bahan pembicaraan dalam konferensi ini adalah mengenai pengertian-pengertian, obyek,
metodologi dan teori-teori mengenai ilmu politik (sebagai usaha untuk menyeragamkan
tentang materi ilmu politik) Hasil dari konferensi ini disusn dalam buku Contemporary
Political Science . Kemudian pada tahun 1952 UNESCO bersama IPSA
menyelenggarakan konferensi di London. Hasilnya disusn oleh Prof. W.A Robson dari
London Schoolof Economic and Political Science, dalam bukunya The University
Teaching of Social Science Political Science.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan ilmu politik dari masa ke masa?


2. Apa hubungan ilmu politik dengan ilmu sejarah?
3. Apa hubungan ilmu politik dengan ilmu filsafat?
4. Apa hubungan ilmu politik dengan ilmu sosiologi?
5. Apa hubungan ilmu politik dengan ilmu antropologi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana pekembangan ilmu politik


2. Untuk mengetahui hubungan ilmu politik dengan ilmu-ilmu lainnya seperti
ilmu sejarah, ilmu filsafat, ilmu sosiologi dan ilmu antropologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Ilmu Politik

Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang


dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang
jelas maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru
lahir pada abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat
berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya seperti, sosiologi,
antropologi dan psikologi dan dalam perkembangan ini mereka saling
mempengaruhi.
Akan tetapi apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka lebih luas yaitu
sebagai pembahasan rasionil dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik
maka ilmu politik telah sangat tua usianya. Dan dapat dikatakan sebagai ilmu
sosial tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar
pada sejarah dan filsafat.
Hal ini dapat kita lihat dari zaman Yunani kuno misalnya. Pemikiran mengenai
negara sudah dimulai pada tahun 450 s.M filosof-filosof pada zaman tersebut
adalah antara lain Socrates, Plato, Aristoteles, Herodotus dll. Di Asia pada
beberapa pusat kebudayaan antara lain India dan Cina, telah mewariskan tulisan-
tulisan politik yang bermutu, dari zama Cina filosof yang terkenal adalah
misalnya Confusius (Kong Fu Tzu) dan Shang Yang yang telah menulis mengenai
kenegaraan smentara menurut Dr. a.S ALTEKAR dalam bukunya “State and
Government in an Ancient India: menyatakan bahwa di India Kuno telah dikenal
ilmu-ilmu kenegaraan antara lain Rajadharma (Kewajiban Raja), Rajyasastra
(ilmu negara) . Sementara di Asia Barat telah berdiri negara- negara besar seperti
Mesir Kuno, Assyria, Babylonia.

Pada sisi Lain, tahun 1576 Jean Bodin telah mengenalkan istilah politik
dengan istilah Science Politique yang ditulis dalam bukunya “ Les Six Livres de la
Republique”. Sedangkan jika ilmu politik itu dipandang sebagai salah satu cabang
dari ilmu sosial, maka ilmu politik merupakan ilmu yang masih muda usianya,
yaitu baru lahir pada abad 19 M. Bersamaan dengan perkembangan ilmu politik
ini berkembang pula ilmu-ilmu sosial lainnya seperti Sosiologi, Antropologi, dan
Psikologi.
Pada masa sesudah Perang Dunia II ilmu politik menunjukkan kemajuan
yang pesat, yaitu dengan didirikannya beberapa lembaga pendidikan yang
berusaha mempelajari dan meneliti tentang negara, misalnya di Belanda selain
Fakultas Hukum didirikan juga Fakultas Ilmu Sosial (Faculteit der Sociate
Wetenshcapen) di Amerika Serikat didirikan American Political Science
Association (APSA), sedangkan di Indonesia didirikan Fakultas-fakultas Sosial
Politik atau Fakultas ilmu-ilmu Sosial (UGM, UI dll)
Mengenai perkembangan ilmu politik umumnya mendapat dorongan dari badan
internasional seperti UNESCO dan International Political Science Association
(IPSA) .Usaha-usaha nyata dari bentuk dorongan tersebut adalah antara diadakan
Konferensi Paris tahun 1948 yang menjadi bahan pembicaraan dalam konferensi
ini adalah mengenai pengertian-pengertian, obyek, metodologi dan teori-teori
mengenai ilmu politik (sebagai usah untuk menyeragamkan tentang materi ilmu
politik) Hasil dari Konferensi ini disusn dalam buku Contemporary Political
Science . Kemudian pada tahun 1952 UNESCO bersama IPSA menyelenggarakan
konferensi di London. Hasilnya disusn oleh Prof. W.A Robson dari London
Schoolof Economic and Political Science, dalam bukunya The University
Teaching of Social Science Political Science.

2.2 Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya

1. Ilmu Sejarah

Ilmu Politik sangat erat hubungannya dengan Ilmu sejarah. Sejarah


merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena menyumbang
bahan yaitu data dan fakta dari masa yang lampau untuk diolah lebih lanjut.
Perbedaan antara ahli sejarah dan sarjana ilmu politik ialah ahli sejarah selalu
meneropong masa yang lampau dan inilah yang menjadi tujuannya, sedangkan
sarjana ilmu politik biasanya lebih melihat kedepan (future oriented)

2. Ilmu Filsafat

Ilmu Pengetahuan yang juga sangat erat kaitannya dengan ilmu politik
adalah Filsafat. Filasafat ialah usaha untuk secara rasionil dan sistematis mencari
pemecahan atau jawaban atas persoalan-persoalan yang menyangkut universe
(alam semesta) dan kehidupan manusia.Filsafat menjawab pertanyaan seperti:
apakah azas-azas yang mendasari fakta ? apakah yang dapat saya ketahui ? apakah
azas-azas dari kehidupan? Filsafat sering merupakan pedoman bagi manusia
dalam menetapkan sikap hidup dan tingkah lakunya. Ilmu politik terutama erat
sekali hubungannya dengan filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama
mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai (value) dari negara. Negara dan
manusia didalamnya dianggap sebagai bagian dari alam semesta. Dalam filsuf
Yunani Kuno, filsafat politik juga mencakup dasn erat hubungannya dengan
moral philosophy atau ethika (ethics).

3. Ilmu Sosiologi

Diantara ilmu-ilmu sosial, Sosiologilah yang paling pokok dan umum


sifatnya. Sosiologi membantu sarjana ilmu politik dalam usaha memahami latar
belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari pelbagai golongan dan
kelompok dalam masyarakat. dengan menggunakan pengertian dan teori-teori
sosiologi, sarjana ilmu politik dapat mengetahui sampai dimana susunan dan
stratifikasi sosial mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh misalnya keputusan
kebijaksanaan (policy decision), corak dan sifat keabsahan politik (political
legitimacy), sumber-sumber kewenangan politik (sources of political authority),
pengendalian sosial (social control) dan perubahan sosial (social change)
Satu kesamaan adalah ilmu politik dan sosiologi sama-sama mempelajari
negara. tetapi sosiologi menganggap negara sebagai salah satu lembaga
pengendalian sosial, namun ilmu politik dan sosiologi sama dalam pandangannya
yang menganggap bawa negara dapat dilihat baik sebagai asosiasi (kalau melihat
manusia) maupun sebagai sistem pengendalian (system of controls). Hanya saja
bagi ilmu politik negara merupakan obyek penelitian pokok, sedangkan dalam
sosiologi negara hanya merupakan salah satu dari banyak asosiasi dan lembaga
pengendalian dalam masyarakat.

4. Ilmu Antropologi

Jika jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah terutama


dalam memberikan analisa kehidupsn sosila secara umum dan menyeluruh, maka
antropologi menyumbang perngertian-pengertian dan teori-teori tentang
kedudukan serta peranan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil dan
sederhana. Awalnya antropologi lebih banyak memusatkan perhatian pada
masyarakat dan kebudayaan di desa-desa sdan di pedalaman, sedangkan sosilogi
lebih memusatkan perhatian pada kehidupan masyarakat kota yang jauh lebih
banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu ekonomi dan teknologi modern,
lambat laun kedua ilmu ini saling mempengaruhi hingga bats antara keduanya
menjadi agak kabur.
Perhatian sarjana ilmu politik terhadap antropolgi makin meningkat sejalan
dengan bertambahnya perhatian dan penelitian tentang kehidupan serta usaha
mordenisasi politik di negara-negara baru, terutama yang berelai dengan nation
building dan masalah-masalah pembangunan guna menunjang kemampanan suatu
negara baru tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin. 2014. Himpunan Materi Kuliah
Bahasa Indonesia. Makassar.

http://goonersepil.blogsphasot.co.id/2012/02/metode-penulisan-karya-ilmiah.html

http://wahana-mahasiswa.blogspot.co.id/2012/04/karya-tulis-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai