DI SUSUN OLEH :
NAMA : RESKIA
NPM : 43182073
PRODI : ADMINISTRASI NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu politik adalah salah satu cabang ilmu sosial yang berdampingan erat
dengan cabang ilmu sosial lainnya, namun walaupun ilmu-ilmu itu saling
berdampingan dan berhubungan erat tentu ada pembatas antara ilmu politik dan ilmu-
ilmu sosial lainnya dengan melihat sifat dan ruang lingkup ilmu politk itu sendiri.
Karena itu, masyarakat perlu mengetahui dam memahami ilmu politik mulai
dari lingkup kecil sampai lingkup yang labih luas. Agar masyarakat dapat
berkontribusi langsung demi memajukan negara kita tercinta ini.
B. Rumusan Masalah
Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara sudah dimulai pada tahun
450 S.M. seperti dalam karya Herodotus, Plato, Aristoteles, dan lainnya. terbukti dari
hasil karya filosof seperti Plato dan Aristoteles. Bahkan Plato yang telah meletakan
dasar-dasar pemikiran ilmu politik dikenal sebagai bapak filsafat politik, sedangkan
Aristoteles yang telah meletakan dasar-dasar keilmuan dalam kajian politik dikenal
sebagai Bapak ilmu politik. Baik Plato maupun Aristoteles pada dasarnya menjadikan
negara sebagai perspektif filosofis, dan pandangan mereka tentang pengetahuan
merupakan sesuatu yang utuh. Perbedaan keduanya terletak pada tekanan dan obyek
pengamatan yang dilakukan, kalau Plato bersifat normatif-deskriptif, sedangkan
Aristoteles sudah mendekati empiris dengan memberikan dukungan dan preferensi
nilai melalui fakta yang dapat diamati dengan nyata. zaman ini yang terkenal dengan
zaman Romawi Kuno memberikan sumbangan yang berharga bagi ilmu politik,
antara lain: bidang hukum, yurisprudensi dan administrasi negara. Bidang-bidang
tersebut didasarkan atas persefektif mengenai kesamaan manusia, persaudaraan
setiap orang, ke-Tuhan-an dan keunikan nilai-nilai individu.
Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi ide-ide seperti keadilan
dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti
pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara atau
sebaliknya. Analisis-analisis yang digunakan bersifat analisis normatif dan deduktif.
Analisis normatif adalah membicarakan asumsi-asumsi bahwa ciri khas tertentu
adalah baik atau diinginkan, sedangkan analisis deduktif adalah didasarakan pada
penalaran dari premis umum menuju kesimpulan khusus.
Beberapa pusat kebudayaan Asia seperti India dan Cina, telah terkumpul
beberapa karya tulis bermutu. Tulisan-tulisan dari India terkumpul dalam
kesusasteraan Dharmasatra dan Arthasastra, berasal kira-kira dari tahun 500 S.M. Di
antara filsuf Cina terkenal, ada Konfusius, Mencius, dan Shan Yang(±350 S.M.).
Faktor pertama tentang hakekat manusia, telah diakui bahwa sifat manusia
sangat beragam dan kompleks. Pengakuan akan sifat manusia tersebut menimbulkan
implikasi-implikasi yaitu: pertama, digugatnya pernyataan mengenai hukum
menentukan pemerintahan yang baik, hal ini disebabkan sifat manusia yang berbeda-
beda. Kedua, tidak semua manusia akan berperilaku sama dalam suatu lembaga
tertentu. Ketiga, sifat itu diyakini sebagai obyek resmi penelitian. Faktor yang kedua
yang mempengaruhi ilmu politik adalah pragmatisme. Ini berarti bahwa tindakan-
tindakan yang dilakukan manusia tidak dapat dinilai dari logika, melainkan dari hasil
tindakan atau perilaku tersebut. Misanya, sesorang dicap sebagai nasionalis, karena
hasil dari tindakan dan perilakunya selalu menunjukkan sikap antipati terhadap
bangsa sendiri, terhadap produksi dalam negeri, menjelek-jelekan bangsa sendiri di
hadapan bangsa lain, dan sebagainya. Sedangkan faktor yang ketiga, yakni pluralisme,
mengandung pengertian bahwa kekuasaan dalam politik dibagi-bagi antara berbagai
kelompok, partai dan lembaga-lembaga pemerintahan. Misalnya, organisasi
kemasyarakatan, golongan, partai politik, dan yang lebih ekstrim seperti partai oposisi
memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah. Hal ini
disebabkan karena organisasi kemasyarakatan dan partai politik tersebut memiliki
kekuasaan untuk melakukan itu walaupun kekuasaan tersebut belum tentu mampu
mempengarui kekuasaan yang lainnya.
Pada akhir abad ke 19 ilmu politik mengukuhkan dirinya sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri dengan berbagai sumbangan besar yang diberikan
oleh para sarjana politik untuk lebih mengetahui politik itu sendiri dan memberikan
informasi serta fakta-fakta yang terkuak saat melakukan penelitian tentang sejarah
politik. Pada saat itulah ilmu politik juga mempelajari ilmu lainnya yang menjadi
landasan untuk mempelajari imu politik karena seperti sosiologi dan sejarah adalah
sumber informasi dan bukti untuk mempelajari ilmu politik lebih dalam lagi. Stelah
terbukanya penyelidikan yang terarah secara fungsional dan menggunakan metode-
metode yang telah disempurnakan ilmu politik mulai memantapkan diri dengan
penyelidikannya.
Collini, Winch, dan Burrow menunjukkan bahwa dalam dalil pada abad ke-19
tentang alam dan penjelasan dari gejala politis yang terus meningkat berdasarkan pada
induksi historis dan bukannya dari asumsi tentang alam manusia. kolonialisme dan
Kekaisaran membawa kultur kompleks dan luas, seperti halnya masyarakat primitif
dan kecil-kecilan, ke dalam bidang yang intelektual mengenai sarjana Eropa dan
intelektual. Pada Oxford dan Cambridge, di akhir abad 19, di bawah kepemimpinan
komparatip sejarah dipandang sedikit banyak secara penuh harapan sebagai basis
untuk suatu studi politik yang ilmiah.
Dalam kehidupan dimana perdagangan atau kegiatan jual beli dipasar yang
dilakukan dalam keseharian merupakan suatu kegiatan politik. Yang tanpa disadari
disana terjadi istilah tawar-menawar barang yang dimana seseorang dapat menawar
barang atau saling mendesak dan membuat strategi-strategi yang dapat menjadi
keuntungan bagi mereka. Disinilah dapat melihat dimana ilmu politik tidak hanya
dapat terjadi antara kelompok atau Negara, tetapi juga terjadi antar individu-individu
yang memiliki kepentingan masing-masing. Ilmu politik juga dapat terjadi di segala
aspek masyarakat yang ada disuatu Negara.
C. Pembidangan Ilmu Politik
Upaya para pakar ilmu politik untuk mengadakan pembidangan ilmu politik ke
dalam suatu pokok-pokok bahasan tertentu telah melewati masa yang cukup panjang
dan telah membuahkan konsep-konsep pembidangan dalam pengajaran ilmu politik.
Upaya tersebut jika ditelusuri secara teliti, dan literatur-literatur ilmu politik yang ada,
barangkali dapat dimulai dari apa yang pernah diekmukan oleh APSA (The American
Political Science Assoiartion - berdiri tahun 1904) lembaga APSA ini memiliki
komite, antara lain Comitte on Instmction yang mengadakan penelitian untuk
menggali informasi tentang perkembangan ruang lingkup pengkajian (materi yang
diajarkan) ilmu politik pada kurun waktu sebelum Prang Dunia I. Dalam hasil
penelitiammya dikemukakan 5 bidang utama dalam ilmu politik, yaitu:
Komite ini dalam tahun yang sama juga mengemukakan hasil penemuan atau
penelitiannya yang merupakan pengembangan penelitian pertama, yaitu:
Dalarn perkembangan selanjutnya, selain hasil penelitian APSA ada hasil nemuan
perorangan dan para pakar ilmu politik, antara lain seperti pakar ilmu Politik: Canton
C, Rodee dkk, dan Joseph S. Roucek dkk. Rode dan kawan-kawan mengemukakan
pembidangan ilmu politik sebagai Berikut :
1) Political Philosophy
2) Judicial and Legal Process
3) Executive process
4) Administrative Organization and Behavior
5) Legislative Politics
6) Political parties and Interest Groups
7) Voting and Public Opinion
8) Political Socialization and Political Culture
9) Comparative Politics
10) Political Development
11) International Politic
12) Political Theory and Methodology
1. Political Theory
2. Law
3. The Study of Government
4. Political Forces
5. International Relations
A. Kesimpulan
Politik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam
kehidupan bermasyarakatdengan pemusatan perhatian pada perjuangan manusia
mencari atau mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa yang diinginkan. Politik
bertujuan untuk mencapai tujuan negara, diantaranya kesejahteraan, pertahanan,
keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan teman-teman, khususnya bagi penulis
sendiri agar lebih mudah memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi yang dikaji dalam Pengantar ilmu politik “Sejarah Perkembangan Ilmu
Politik dan pembidangannya ”.