Anda di halaman 1dari 3

Nama : Charina Galuh Nur Handayani

NIM : 180521100025
Kelas : Pengantar Sosiologi Politik 1D

REVIEW BUKU DASAR-DASAR ILMU POLITIK (PROF. MIRIAM BUDIARDJO)


BAB I : SIFAT, ARTI, DAN HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU
PENGETAHUAN LAINNYA

Dalam tugas kali ini, saya diminta untuk mereview salah satu bab dari buku yang
berjudul Dasar-Dasar Politik karangan Prof. Miriam Budiardjo. Dalam kesempatan kali ini,
bab yang akan di review adalah bab pertama yang berjudul “Sifat, Arti, Dan Hubungan
Ilmu Politik Dengan Ilmu Pengetahuan lainnya.” Berdasarkan judul, tentunya kita sudah
paham arah pembahasan pada bab ini adalah membahas tentang makna, sejarah dan
perkembangan ilmu politik. Dalam bab ini, penulis membagi pebahasan dalam beberapa
point untuk mempermudah dalam pembahasannya.
Pada point pertama, penulis membahas tentang definisi singkat dan perkembangan
ilmu politik. Dalam pembahasan tersebut di jelaskan bahwa ilmu politik merupakan cabang
dari ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang jelas. Penulis
juga menjelaskan bahwa ilmu politik lahir pada akhir abad 19. Dari sini kita dapat
menyimpulkan bahwa ilmu politik juga merupakan salah satu ilmu sosial yang masih
muda. Selain itu, dalam perkebangannya ilmu politik juga di pengaruhi oleh cabang-
cabang ilmu sosial. Kemudian pembahasan berlanjut ke perkembangan ilmu politik. Disini,
penulis memberi beberapa contoh negara yang terjamah oleh ilmu poliitik. Awal mulanya
di Yunani Kuno yang ditandai dengan adanya pemikiran mengenai negara sejak tahun
450 S.M. Selain itu juga terjadi hal yang sama di India dan China ± 350-500 S.M yaitu
telah banyak nya tulisan politik yang bermutu. Di Indonesia pun ± abad ke 13-15 Masehi
sudah ada karya tulis mengenai sejarah dan kenegaraan. Seiring berjalannya waktu,
pemikian tentang ilmu politik sempat mengalami penurunan akibat pengaruh pikiran barat.
Di Eropa, ilmu politik dipengauhi oleh ilmu hukum sedangkan di Inggris, ilmu politik
dianggap sama dengan filsafat. Namun setelah usai perang dunia II, perkembangan ilmu
politik mulai menikat kembali dan sangat pesat. Hal ini didukung karena adanya sekolah-
sekolah yang terbuka untuk mpembahasan ilmu politik.
Pada poin kedua, penulis membahas tentang ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan
(Science). Tentunya ilmu pengetahuan sangat lekat degan yang namanya eksperimen
dan hipotesis. Ilmu politik juga merupakan ilmu pengetahuan yang di uji coba
(eksperimen) kepada manusia yang memiliki perilaku yang tidak dapat diamati dalam
keadaan terkontrol. Seperti halnya menurut Sarjana ilmu politik di Paris (1948),
menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dalam ilmu politik merupakan keseluruhan dari
pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu. Dari penjelasan
tersebut sehingga lahir lah pendekatan perilaku (behavioral approach) pada tahun 1950-
an. Lalu setelah 10 tahun kemudian akhirnya banyak yang mengkritik pendekatan tersebut
sehingga muncul lah kelompok pasca-perilaku. Reaksi pasca-behavioralis ditujukan pada
usaha untuk mengubah penelitian dan pendidikan ilmu politik menjadi ilmu pengetahuan
yang murni, sesuai pola ilmu eksak. Pada perkembangan selanjutnya muncul pendapat
juga bahwa pendapat behavioralis, dalam usaha meneliti perilaku manusia, terlalu
meremehkan negara beserta lembaga-lembaganya.
Poin ke tiga, penulis membahas tentang definisi ilmu politik. Disini penulis
menyuguhi pembaca mengenai arti dan penjelasan tetang ilmu politik. Menurut nya, ilmu
politik adalah sbuah ilmu yang mempelajari politik atau kepolitikan demi usaha mencapai
kehidupan yang baik. Ilmu politik sangat penting adanya dalam kehidupan karena sejak
dulu masyarakat telah mengatur kehidupan kolektif dengan sangat baik sesuai dengan
keberadaan Sumber Daya Alam (SDA). Hal ini merupakan sebagian dari bentuk politik
karena politik terbangun dari masalah kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan
publik, dan alokasi atau distribusi. Dalam definisi politik juga terdapat konsep-konsep
politik seperti negara (merupakan suatu organisasi di suatu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya), kekuasaan (merupakan
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok, mempengaruhi perilaku
seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan pelaku), pengambian keputusan
(merupakan hasi dari membuat pilihan di antara beberapa alternatif untuk menuju pada
proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai), kebijakan (merupakan kumpulan
keputusan yang diambil oleh pelaku atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara
untuk mencapai tujuan yang dicapai melalui usaha bersama, dan perlu rencana-rencana
yang mengikat, yang dituang dalam kebijakan oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini
pemerintah), pembagian atau alokasi (merupakan pembagian dan penjatahan nilai-niai
(abstrak atau konkret) dalam masyarakat).
Poin keempat, penulis membahas tentang bidang-bidang ilmu politik. Bidang politik
terbagi menjadi 4 bagian, yaitu teori politik (membahas tentang teori politik dan sejarah
perkembangan ide-ide politik), lembaga-lembaga politik (membahas tentang undang-
undang dasar, pemerintah nasional, pemerintah daerah dan lokal, fungsi ekonomi dan
sosial dari pemerintah, dan perbandingan lembaga-lembaga poitik), partai golongan dan
pendapat umum (membahas tentang partai-partai politik, golongan-golongan dan
asosiasi-asosiasi, partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi, dan
Pendapat umum), dan hubungan internasional (membahas tentang politik internasional,
organisasi-organisasi dan adminstrasi internasional, dan hukum internasional).
Poin terakhir, penulis membahas tentang hubungan ilmu politik dan ilmu pengetahuan
lainnya. Ada beberapa ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu politik seperti
sejarah, filsafat, sosiologi, antropologi, ilmu ekonomi, psikologi sosial, geografi, dan ilmu
hukum. Hubungan ilmu politik dengan sejarah menjadi alat penting bagi ilmu politik karena
merupakan penyumbang bahan (data dan fakta) dari masa lampau untuk diolah lebih
lanjut. Filsafat menyangkut kehidupan politik mengenai sifat hakiki, asal mula, dan nilai
dari negara. Sosiologi menjadikan suatu negara sebagai salah satu lembaga
pengendalian sosial. Sedangkan ilmu politik menganggap negara merupakan objek
penelitian pokok. Antropologi memiliki pengertian dan teori tetang kedudukan serta peran
berbagai satuan sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana. Antropologi juga
mempengaruhi dalam bidang metodelogi penelitian ilmu politik. Ilmu ekonomi dikenal
sebagai ilmu sosila yang sangat planning-oriented, pengaruhnya meluas pada politik.
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hbungan timbal balik
antara manusia dengan masyarakat, khususnya faktor yang mendorong manusia untuk
berperan dalam ikatan kelompok atau golongan. Geografi mempengaruhi karakter dan
kehidupan nasional dari rakyat.Ilmu hukum mengatur dan melaksanakan undang-undang
adalah kewajiban negara. Mengenai perbedaan antara impu politik dan ilmu negara,
Herman Heller teah menyimpulkan beberapa pendapat dalam Encyclopaedia of the Social
Science.
Dalam buku berjudul Dasar-dasar Politik, Prof. Miriam Budiardjo menampilkan
informasi dengan cara membaginya dalam beberapa poin sehingga mempermudah bagi
para pembaca dalam memahaminya. Selain itu banyak penjelasan yang dibuat ringkas
dan padat sehingga pembaca tidak kesulitan dalam mencari poin dan maksud dari
penjelasan. Banyak juga contoh dan penjelasan terperinci yang dituliskan. Namun
beberapa kekurangan ada beberapa penyusunan kata yang kurang benar sehingga
sedikit mempersulit dalam membaca. Namun secara keseluruhan, buku ini sangat
berguna sehingga sangat direkomendasikan untuk digunakan saat ingin mengetahui atau
memahami dasar-dasar ilmu politik.

Anda mungkin juga menyukai