Politik
Kelompok
Nadhar A Pakaya 33.0860
Pengertian Politik
Manusia memiliki kebutuhan atau keinginan. Setiap individu atau kelompok kepentingan, tidah
Dengan berbagai tindakan dan perilakunya, hanya dihadapkan pada satu kepentingan. Setiap
manusia kerap melakukan upaya-upaya untuk pelaku politik, kerkap dihadapkan pada berbagai
mendapatkan kebutuhan atau keinginnya. Menurut kepentingan. Dimana kepentingan tersebut, bukan
Deliar Noer keinginan itu bisa terwujud dalam hanya sebuah kepentingan yang mampu saling
bentuk yang lebih keras, yaitu kepentingan. berdampingan atau saling menunjang, tetapi
Masalah kepentingan ini, sudah dengan konsepsi mungkin bersifat bersebrangan.
hak sebagaimana di kenal dalam konsep politik
demokrasi.
1. Pendefisinian Secara Institusional
Konsep institusional yang dimaksudkan di sini, yaitu kelembagaan. Dengan kata lain,
terdapat sejumlah ilmuwan politik yang mendefinisikan ilmu politik sebagai ilmu yang
mempelajari lembaga-lembaga politik, seperti negara, pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat
dan sebagainya berdasarkan struktur dan dokumen-dokumen resmi tentang lembaga-lembaga
yang bersangkutan.
ilmu politik, adalah ilmu yang mempelajarai bentuk negara, struktur organisasi kenegeraan,
alat-alat negara atau perangkat kenegaraan dalam menjalan roda pemerintahan guna
mencapai tujuan kenegaraan itu sendiri. dalam batasan tertentu, pada sisi inilah, definisi ilmu
politik bersinggungan erat dengan ilmu negara atau ilmu tata negara.
2. Pendefisinian Secara Fungsional
Terhadap definisi yang bersifat institusional ini, tidak memberikan sebuah
kegairahan akademik ilmu politik. Sejumlah pandangan dan kritik terhadap
pendefinisian institusional itu terus berkembang. Mereka memandang bahwa
definisi secara institusional, tampak pasif dan formalistic.
Sebagai reaksi terhadap definisian politik secara fungsional ini, memunculkan
ilmuwan politik yang menggunakan konteks fungsi dan aktivitas politik yang
dinamis sebagai cirri khas dari kajian ilmu politik Pendefinisian ini didasari
suatu asumsi bahwa lembaga-lembaga politik merupakan sesuatu yang
dinamis yang tidak luput dari pengawasan faktor-faktor non yuridis.
3. Pendefisinian Menurut Hakikat Politik itu sendiri
Jadi menurut pendefinisian hakekat kekuasaan, ilmu politik adalah ilmu tentang
kekuasaan, karena hakekat politik itu sendiri adalah tentang kekuasan. Hal ini
didasari oleh suatu kesadaran bahwa faktor kekuasaan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kehidupan sosial.
Pendefinisian ilmu politik menurut hakikat kekuasaan dapat dibagi dalam tiga
golongan, yaitu (1) Pendekatan Postulation, (2)Pendekatan Psikologis, (3)
Pendekatan sosiologis
5 Bidang Ilmu Kajian Politik menurut Teuku Rudy
Ilmu Politik adalah ilmu yang Ilmu Politik adalah ilmu yang
mempelajari (negara dan) mempelajari kegiatan politik
pemerintah
Jika definisi ini dipakai sebagai patokan, maka ilmu politik serta ilmu ilmu sosial lainnya belum
memenuhi syarat, karena sampai sekarang belum ditemukan hukum hukum ilmiah seperti itu. Oleh
karena itu pada awalnya para sarjana ilmu sosial cenderung untuk merumuskan definisi yang umum
sifatnya, seperti yang terlihat pada pertemuan para sarjana ilmu politik yang diadakan di Paris pada tahun
1948. Mereka berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari pengetahuan yang
terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu. Apabila perumusan ini dipakai sebagai patokan, maka
memang ilmu politik boleh dinamakan suatu ilmu pengetahuan.
Konsep konsep pokok para behaviollaris
• Perilaku politik memperlihatkan keteraturan yang dapat dirumuskan dalam
generalisasi-generalisasi.
• Generalisasi ini pada asasnya harus dapat dibuktikan kebenarannya dengan
menunjuk pada perilaku yang relevan.
• Untuk mengumpulkan dan menafsirkan data diperlukan teknik teknik penelitian
yang cermat.
• Untuk mencapai kecermatan dalam penelitian diperlukan pengukuran dan
kuantifikasi melalui ilmu statistik dan matematika.
• Dalam membuat analisis politik nilai nilai pribadi si peneliti sedapat mungkin
tidak main peranan (value free)
Berkat timbulnya pendekatan perilaku, telah berkembang beberapa macam analisis yang
mengajukan rumusan rumusan baru tentang kedudukan nilai nilai dalam penelitian
politik serta satuan satuan sosial yang hendak diamati. Diantaranya yang dikenal
ialah analisa struktural fungsional dan pendekatan analisa sistem. Kedua analisa ini
erat berhubungan dan pada intinya berpangkal tolak pada meneropong masyarakat
dari segi keseluruhan berdasarkan adanya hubungan erat antara unsur masyarakat
yang satu dengan unsur masyarakat lainnya yang akhirnya cenderung untuk
mencapai adanya keseimbangan dalam masyarakat.
Pendekatan perilaku mempunyai beberapa keuntungan, antara lain memberi kesempatan
untuk mempelajari kegiatan dan susunan politik di beberapa negara yang berbeda
sejarah perkembangan, latar belakang kebudayaan, serta ideologinya, dengan
mempelajari bermacam macam mekanisme yang menjalankan fungsi fungsi tertentu,
yang memang merupakan tujuan dari setiap kegiatan politik dimana pun terjadi
Thanks