Sebagai sebuah disiplin ilmu, ruang lingkup ilmu politik lebih luas dan umum dari
pada ideologi apapun. Akan tetapi secara khusus untuk memahami nilai-nilai
demokrasi, hal itu begitu tampak, terutama di Amerika Serikat dan negara-negara
Barat lainnya yang mengunggulkan cita-cita demokrasi dalam praktik-praktik
kelembagaan.
Sebagai sebuah disiplin ilmu, ruang lingkup ilmu politik lebih luas dan umum dari
ideologi apapun. Akan tetapi, secara khusus untuk memahami nilai-nilai demokrasi,
hal itu begitu tampak, terutama di Amaerika Serikat dan Negara-negara barat lainya.
Singkatnya, dunia politisi adalah dunia hari ini dan hari esok yang dekat, sedangkan
kaum intelektual menaruh perhatian dalam tiga dimensi yaitu hari kemarin, hari ini
dan hari esok. Keputusan-keputusan dari politisi di uji dalam kenyataan tanggapan
public yang keras.
Suara lebih dahulu sedangkan asas belakangan. Jika tujuan pertama politisi adalah
memperoleh kekuasaan maka kaidah kedua adalah mempertahankan kekuasaan.
Tidak usah heran sebagian politisi, termasuk yang terbaik dan tercedik sekalipun
sering melakukan hal-hal yang mengerikan, karena itu tidak usah heran pula jika
politisi adalah orang yang selalu optimis yang seantiasa tergugah oleh kemungkinan-
kemungkinan yang dapat di peroleh dari kekuasaan (apter,1996:20).
Prespektif ilmu politik, dalam hal ini politik di pandang sebagai ilmu Pendirian ini
memandang terhadap kebutuhan ke depan, untuk meramalkan akibat tindakan politik
maupun kebijaksanaan para politisi. Jika para politisi memandang politik sebagai
pusat kekuasaan public, kaum intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat
moral dari diri. Dengan demikian, sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil-dalil
keabsahan, percobaan, hukum ,keragaman, dan pembentukan asas-asas yang
universal (apter,1996:21).
Selain itu, baik sosiologi maupun politik mempelajari institusi makro seperti negara.
Hanya saja, sosisologi menganggap negara itu sebagai salah satu lembaga
pengendalian sosial. Hal itu wajar karena dalam sosiologi masyarakat yang sederhana
maupun kompleks, senantiasa terdapat kecenderungan untuk menimbulkan proses
pengaturan atau pola-pola pengendalian tertentu yang formal maupun tidak formal.
Disamping itu, sosiologi melihat bahwa negara pun sebagai salah satu asosiasi dalam
masyarakat dan memerhatikan bagaimana sifat dan kegiatan anggota asosiasi itu
memengaruhi sifat dan aktivitas negara. Dengan demikian, sosiologi dan ilmu politik
memiliki persamaan pandangan bahwa negara dapat dianggap, baik sebagai asosiasi
maupun sebagai sistem pengendalian. Hanya saja bagi ilmu politik negara
merupakan objek penelitian pokok, sedangkan, dalam sosiologi negara hanya
merupakan salah satu dari banyak asosiasi dan lembaga pengendalian dalam
masyarakat.
Ide-ide generatif utama yang diikuti oleh para penganut paham kelembagaan :
Kekuasaan
Ketertiban Keadilan
Wewenang Hukum
Hak Perwakilan
Kebebasan Persamaan
Demokrasi
4. Paham Strukturalisme
Paham ini berbeda jauh dengan pluralisme yang kajian politiknya bersifat
kontemporer. Sedangkan dalam paham strukturalisme ini sebenarnya kurang dikenal
dan lebih kompleks karena bersifat interdisipliner. Paham ini berasal dari linguistik,
antropologi, filsafat, dan sosiologi. Strukturalisme pada hakikatnya menyusun potensi
fungsi-fungsi yang terdapat dalam politik. Fungsi-fungsi politik mempunyai nama-
nama lain seperti informasi, komunikasi dan agregasi.
Ada 3 bentuk strukturalisme dari banyak bentuk yang ada, yakni strukturalisme
metode kontradiksi dan metode keseimbangan :
- Menekankan tentang konflik bersifat dialektis dimana nenek moyangnya adalah
Karl Marx.
- Menekankan keseimbangan (keharmonisan) yang bersifat fungsional pengaruh dari
Emile Durkheim.
- Berkaitan dengan linguistik yang didirikan oleh Ferdinand de Saussure.
Kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan isyarat, mirip kaidah permaianan catur
adalah struktur. Perhatian lain adalah menunjukkan bagaimana kaidah-kaidah diambil
dari pikiran manusia. Dalam kehidupan sosial dan politik, kaidah-kaidah itu dapat
diterapkan kepada timbal balik pertukaran seperti tanggung jawab. Kaidah-kaidah
normatif yang mengatur hubungan-hubungan sosial adalah ide-ide politik dalam
masyarakat manusia, struktur-struktur secara fungsional berkaitan dengan
kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri. Kepada sub-sub unitnya dan kepada
anggota individual maupun kepada keseluruhan.
5. Paham Developmentalisme (Perkembangan)
Dasar pemikiran developmentalisme, maupun janjinya teleologi pertumbuhan,
merupakan sebuah ideologi bahwa pertumbuhan itu sendiri merupakan sejarah yang
diperankan dalam seperangkat tahapan setiap tahapan memilikikategorinya sendiri.
Teori unlinear menganggap perkembangan tidak terelakan. Dalammodel unlinear,
modernisasi adalah sebuah proses. Seperti arus barang dan jasa dalm kehidupan
ekonomi, bisnis bergerak ketempat dimana keuntungan akan diperoleh,modernisasi
terjadi dimana ia paling mudah diterima atau dikehendaki.
3.1. Kesimpulan
Secara etimologis politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis, yang berarti nagara
kota. Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari suatu segi khusus kehidupan
masyarakat yang nenyangkut soal kekuasaan.