Disusun oleh :
NIM : 2350121168
2023
IDENTITAS BUKU
Ukuran Buku : 15 x 23 cm
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai
kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel,
maupun film dengan cara memaparkan data-data, synopsis, dan kritikan terhadap karya
tersebut.
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau
recensere yang memiliki arti melihat Kembali, menimbang atau melihat. Dalam bahasa
Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah
review.
Resensi buku di samping membuat kita tahu akan banyak hal, tapi melatih kita untuk
aktif membaca karena Orang yang menyukai aktivitas membaca, hasilnya, mereka tidak
akan berpikir sempit ketika menghadapi masalah-masalah yang sedang dialaminya.
Serta mempunya potensi dan kecenderungan yang bijak dalam menyikapi kejadian-
kejadian sehari-hari disekitarnya. Tapi, bagi orang yang ingin berbuat lebih dan mau
berbagi ilmu kepada orang lain, membaca saja tidak cukup. Mereka perlu memiliki
keterampilan lagi yaitu ketrampilan meresensi buku.
Resensi buku non fiksi di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini memang
membuat kita enggan melakukannya karena memang lebih asyik meresensi buku fiksi.
Akan tetapi meresensi buku buku non fiksi seperti buku politik ini sudah pasti sangat
berguna apalagi bagi kita yang suka akan dunia politik, sudah tentu kita harus tau dasar-
dasarnya,oleh karena itu penulis akan meresensi buku politik ini supaya bertambah ilmu
dan wawasan.
ISI / SUBSTANSI BUKU
BAB I
Berisi tentang sifat, arti dan hubungan ilmu politik dengan ilmu pengetahuan lainnya
Ilmu politik lahir dan berkembang dangang cabang-cabang ilmu sosial lainnya
yaitu pada ke-19. Politik adalah ilmu yang mempelajari tentang politik atau
kepolitikan sedangkan politik sendiri adalah usaha menggapai kehidupan yang
baik. Menurut Miriam Budiardjo politik sebagai berbagai macam kegiatan yang
terjadi di suatu negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dan bagaimana
cara mencapai tujuan tersebut.
A. Teori Politik
1. Teori Politik
2. Sejarah Perkembangan Ide-Ide Politik
B. Lembaga-Lembaga Politik
1. Undang-Undang Dasar
2. Pemerintahan Nasional
3. Pemerintahan Daerah dan Lokal
4. Fungsi Ekonomi dan Sosial dari Pemerintah
5. Perbandingan Lembaga-Lembaga Politik
C. Partai-Partai, Golongan-Golongan ( Groups ), dan Pendapatan Umum
1. Partai-Partai Politik
2. Golongan-Golongan dan Asosiasi -Asosiasi
3. Partisipasi Warga Negara Dalam Pemerintah dan Administrasi
4. Pendapatan Umum
D. Hubungan internasional
1. Politik Internasional
2. Organisasi-Organisasi dan Administrasi Internasional
3. Hukum Internasional
Ilmu politik juga berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan lain seperti sejarah dan
filsafat.
a. Sejarah
Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, karena
menyumbang bahan yaitu data dan fakta dari masa lampau, untuk diolah lebih
lanjut. Perbedaan pandangan antara ahli sejarah dan sarjana ilmu politik bahwa
ahli sejarah selalu melihat masa lampau dan inilah yang menjadi tujuannya,
sedangkan sarjana ilmu politik biasanya lebih melihat ke depan (future
oriented)
b. Filsafat
Filsafat dalam Politik adalah usaha untuk secara rasional dan sistematis untuk
mencari pemecahan atau jawaban yang menyangkut kehidupan politik terutama
mengenai sifat hakiki, asal mula, dan nilai negara.
Ilmu Politik juga berhubungan dengan Ilmu-Ilmu Sosial lain
a. Sosiologi
Sosiologi membantu sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar
belakang, susunan, dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan
kelompok dalam kelompok masyarakat.
b. Antropologi
Antropologi dalam perkembangan ilmu politik menyumbang pengertian dan
teori tentangb kedudukan serta peran berbagai satuan sosial budaya yang lebih
kecil dan sederhana. Ilmu Ekonomi
Kerjasama antara ilmu ekonomi dan ilmu politik dibutuhkan untuk
menganalisisi siasat-siasat pembangunan nasional.
c. Psikologi Sosial
Kegunaan psikologi sosial dalam ilmu politik adalah untuk menganalisis secara
lebih mendalam makna dan perang orang yang berpengaruh, kondisi sosial
ekonomi, serta ciri-ciri kepribadian yang memungkinkannya menjadi orang
yang berpengaruh.
d. Geografi
Geografi memengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dan karena
itu mutlak harus diperhitungkan dalam Menyusun politik luar negri dan politik
nasional.
e. Ilmu Hukum
Hukum di dalam politik berguna untuk mengatur dan melaksanakan undang-
undang merupakan patokan dari politik dan sebagai tata cara menjalankan
kenegaraan.
BAB II
KONSEP-KONSEP POLITIK
Di dalam BAB 2 berisi tentang konsep-konsep dari Ilmu Politik. Teori Politik adalah
bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat politi. Bahasannya dan renungan
di atas yaitu :
Konsep-konsep yang dibahas dalam teori politik ini mencakup masyarakat, kelas sosial,
negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, Lembaga-lembaga
negara, perubahan sosial, pembangunan politik, modernisasi, dan sebagainya.
A. Masyarakat
Masyarakat adalah keseluruhan antara hubungan-hubungan antarmanusia. Dan didalam
ilmu sosial mempelajari manusia sebagai anggota kelompok.
Dimana kelompok-kelompok itu adalah karena dua sifat manusia yang bertentangan satu
sama lain, disatu pihak dia ingin bekerja sam dipihak yang lain dia cenderung untuk
bersaing dengan sesama manusia.
B. Negara
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara adalah organisasi pokok dari
kekuasaan politik. Dan negara pun memiliki tugas untuk mengendalikan mengatur
gejala-gejala kekuasaan yang asosial yang bertentangan satu sama lain dan tugas untuk
mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan gologan-golongan kearah
tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.
Sifat-Sifat Negara :
a. Sifat memaksa
b. Sifat monopoli
unsur-unsur Negara :
1) Wilayah
2) Penduduk
3) Pemerintah
4) Kedaulatan
Konsep Kekuasaan
a. Definisi
Kekuasaan adalah kemampuan seoraang pelaku untuk mempengaruhi perilaku
seseorang, sehingga seseorang tersebut menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku
yang mempunyai kekuasaan.
b. Sumber Kekuasaan
sumber Kekuasaan dapat berupa kedudukan,kekayaan atau,kepercayaan .
c. Pengaruh
kekuasaan dapat mempengaruhi sifat seseorang dalambertindak . sedangkan didalam
negara pengaruh masyarakat dan peimpin yang memberikan kontribusi penuh bagaimana
kualitas suatu negara dapat dinilai.
BAB III
Didalam Bab III berisi tentang berbagai pendekatan dalam ilmu politik.
• Pendekatan
- Mulai berkembang pada abad ke-19.
BAB IV
Tahap kedua yang ditempuh oleh Komisi Hak Asasi PBB adalah menyusun suatu yang lebih
mengikat dibanding deklarasi dalam bentuk perjanjian (covenant). Dan diputuskan untuk
menyusun dua perjanjian (covenant) yaitu mengenai hak politik dan sipil, dan meliput ekonomi,
sosial, dan budaya.
BAB VIII
Didalam Bab VIII berisi tentang pembagian kekuasaan secara vertikal dan horizontal.
•Perbandingan Konfederasi, Negara Kesatuan, dan Negara Federal
Pembagian kekuasaan menurut tingkat dapat dinamakan pembagian kekuasaan secara vertikal,
yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan atau dapat juga dinamakan
pembagian kekuasaan secara territorial. Persoalan sifat kesatuan atau sifat federal dari sesuatu
Negara sungguhnya merupakan bagian dari suatu persoalan yang lebih besar, yaitu persoalan
integrasi dari golongan-golongan yang berada dalam suatu wilayah.
•Beberapa Contoh Integrasi dalam Sejarah
Contohnya adalah Negara Amerika, Jerman, dan Belanda.
•Beberapa Macam Negara Federal
a.Federalisme di Amerika Serikat
b.Federalisme di Uni Soviet
c.Federalism di Indonesia (Republik Indonesia Serikat, Desember 1949-Agustus 1950)
•Perkembangan Konsep Trias Politika: Pemisahan Kekuasaan Menjadi Pembagian Kekuasaan
Trias Politika adalah anggapan bahwa kekuasaan Negara terdiri atas tiga macam kekuasaan:
kekuasaan legislatif atau kekuasaan membuat undang-undang, eksekutif atau kekuasaan
melaksanakan undang-undang, dan yudikatif atau kekuasaan mengadili atas pelanggaran undang-
undang.
BAB IX
BAB X
Didalam Bab X berisi tentang partisipasi politik.
• Sifat dan Definisi Partisipasi Politik
Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta aktif dalam
kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pemimpin Negara secara langsung atau
tidak langsung atau memengaruhi kebijakan pemerintah.
• Partisipasi Politik di Negara Demokrasi
Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai partisipasi politik memiliki berbagai bentuk dan
intensitas. Biasanya dibedakan jenis partisipasi menurut frekuensi dan intensitas.
• Partisipasi Politik di Negara Otoriter
Di Negara -negara otoriter seperti komunis pada masa lampau, partisipasi massa umumnya
diakui kewajarannya, karena secara formal kekuasaan ada ditangan rakyat.
• Partisipasi Politik di Negara Berkembang
Negara -negara berkembang non komunis menunjukkan pengalaman yang berbeda-beda.
Kebanyakan Negara baru ini ingin cepat mengadakan pembangunan untuk mengejar
ketertinggalan mereka karena berhasil atau tidaknya pembangunan dianggap bergantung pada
partisipasi rakyat.
• Partisipasi Politik Melalui New Social Movements (NSM) dan Kelompok-Kelompok
Kepentingan
Partisipasi yang relatif dapat selain dapat diukur berdasarkan hasil pemilihan umum, ada juga
bentuk partisipasi lain, yaitu melalui kelompok-kelompok.
• Beberapa Jenis Kelompok
a. Kelompok Anomi
b. Kelompok Nonasosiasional
c. Kelompok Institusional
d. Kelompok Asosiasional
e. Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia
BAB XI
BAB XII
Buku ini adalah sebuah yang bagus karena dapat menuntun orang yang baru pertama kali terjun
ke dunia politik untuk memahami dan mempelajari dasar-dasar ilmu politik dan apa saja yang da
pat kita dalami dalam ilmu politik. Dan didalam edisi revisi sekarang ini materi yang disajikan le
bih banyak dan lebih mendetail dalam menjelaskan materi-materi yang sebelumnya pada edisi ya
ng lalu masih sangat sederhana dan isinya pun belum sejelas sekarang. Hal itu bisa dilihat dari bu
kunya yang lebih tebal dibanding cetakan sebelumnya.
Yang paling menarik adalah buku ini karangan Prof. Miriam Budiardjo, beliau merupakan seora
ng ilmuwan politik senior sekaligus Prof. Miriam Budiarjo, pernah menjabat sebagai Dekan Faku
ltas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) periode 1974–1979, di FISIP
UI dan sekarang buku karangannya yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Politik kini telah menjadi bu
ku wajib mahasiswa Ilmu politik di Indonesia.
Kelemahan dari buku ini adalah dikarenakan halamanya sangat tebal dan terlaalu banyak sehing
ga membuat orang malas untuk membaca buku ini, seperti yang saya alami, selain halaman buku
yang sangat banyak dan membuat orang malas untuk membaca buku ini. Bahasa yang digunakan
juga lumayan sulit untuk dipahami, karena kalimat yang digunakan menurut saya terlalu berbela
t-belit dan tidak langsung merujuk kepada point sesungguhnya. Sehingga harus dengan ketelitian
ekstra ketika saya membaca buku ini agar dapat memahami isinya, dan halaman buku yang tidak
berwarna semakin membuat minat untuk membaca buku ini bagus.
Secara keseluruhan buku ini bagus untuk dipelajari, terlebih bagi kita yang ingin mendalami tent
ang politik. Saya dapat menyimpulkan bahwa siapa saja yang akan membaca buku ini akan
mendapat banyak wawasan baru tentang ilmu politik baik secara umu diindonesia maupun di
tingkat internasional.
Secara kseluruhan, buku dasar ilmu politik memainkan peran penting dalam memperkenalkan
dan membangun pengetahuan bagi setiap orang yang ingin mempelajari studi ilmu politik. Ilmu
politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang
menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang
hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun
hubungan sesama Negara. Sehingga buku ini membuat kita tahu banyak hal tentang apa itu dasar
politik dan apa saja yang ada didalamnya. Kontribusi yang dimiliki buku ini sangat banyak ,yaitu
diantarannya kita dapat mengetahui apa itu dasar ilmu politik,bagaimana cara berpolitik yang
baik, dan apa asaja yang dimiliki ilmu politik. Dan stelah kita tahu semua itu maka apa yang
telah kita pelajari dan ketahui harus di praktekkkan dan melaksanakan sesuai teori yng telah di
pelajari sehingga kita tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan seperti oleh oknum yang
semena-mena terhadap tanggungjawab.
Sebagai generasi yang akan melanjutkan perjuangan dari pemerintah yang sebelumnya, sudah
sepatuhnya kita tahu dan paham tentang apa itu ilmu politik , sebagai generasi muda kita harus
menjadi contoh yang baik karena secara tidak langsung kita dapat memperbaiki kondisi politik
saaat ini dan dapat menciptakan kehidupan bernegara yang lebih bak lagi