Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

SIFAT, ARTI, DAN HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN


ILMU PENGETAHUAN LAINNYA

Disusun oleh :

Nabila Desta Purnamasari 1906015089

Anggita Titiana 1906015026

Karmelia Adiyuliani 1906015076

Saberina Wada Huna 1906015023


A. PERKEMBANGAN DAN DEFINISI ILMU POLITIK
Ilmu politik dianggap ilmu paling muda karena baru lahir pada akhir abad ke-19.
Pemikiran tentang ilmu politik atau negara sudah ada di Yunani Kuno sejak tahun 450
S.M terbukti pada karya karya ahli sejarah atau filsuf filsuf . Di Asia ditemukan berbagai
tulisan tentang politik yang berasal dari masa kira-kira 500 S.M. Di Eropa bahasan
mengenai politik dalam abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi ilmu hukum.

B. ILMU POLITIK SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN


Karakteristik ilmu pengetahuan ialah tantangan untuk menguji hipotesis melalui
eksperimen yang dapat dilakukan dalam control circumstance, Misalnya Laboratorium.,
Jika definisi ini dijadikan patokan, maka ilmu politik serta ilmu sosial lainnya belumlah
memenuhi syarat, karena sampai sekarang belum ditemukan hukum hukum ilmiahnya.
Oleh karena itu, pada awalnya para sarjana ilmu sosial cenderunhg untuk merumuskan
definisi yang umum sifatnya, seperti terlihat pada pertemuan para sarjana politik yang
diadakan di paris pada tahun 1948. Mereka berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah
keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu.

Akan tetapi, pada tahun 1950-an ternyata banyak sarjana ilmu politik sendiri yang
tidak puas dengan perumusan luas ini, karena tidak mendorong para ahli untuk
mengembangkan metode ilmiah. Munculnya pendekatan perilaku dalam dekade 1950-an,
merupakan gerakan pembaharuan yang ingin meningkatkan mutu ilmu politik dan
mencari suatu new science of politics. Gerakan baru ini dapat disebut revolusi dalam ilmu
politik. Akan tetapi pada akhir decade 1960-an timbul reaksi terhadap pendekatan
prilaku. Kritik ini dating dari para ahli ahli yang orientasi politiknya ke kiri kirian.
Pernyataannya pendekatan prilaku terlalu kuantitatif dan abstrak. Lalu muncullah
kelompok post behavioralist, yang berpendapat bahwa nilai nilai boleh masuk dalam
analisis keadaan sosial dan harus turut mewarnai penelitian. Tabel dibawah adalah table
perbedaan antara para Tradisionalis dan Para Behavioralis.
C. DEFINISI ILMU POLITIK
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau kepolitikan. Plato dan
Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life. Pada umumnya
politik adalah usaha untuk menentukan peraturan peraturan yang dapat diterima baik oleh
sebagian warga, untuk membawa masyarakat kearah kehidupan bersama yang harmonis.
Pemikiraan mengenai politik di dunia barat banyak dipengaruhi oleh filsuf yunani kuno
di abad ke-5 S.M. Filsuf seperti Aristoteles dan Plato menganggap Politik sebagai suatu
usaha untuk mencapai masyarakat politik yang baik. Lalu Peter Markl mengatakan :
“Politik dalam bentuk yang paling baik adalah usaha mencapai tatanan sosial yang baik
dan berkeadilan”. Ada pula definisi ilmu politik yang berkaitan dengan masalah konflik
dan konsensus. Seperti yang dikatakan oleh Rod Hague : “Politik adalah kegiatan yang
menyangkut cara bagaimana kelompok kelompok mencapai keputusan yang bersifat
kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaab diantara anggota-
anggotanya” lalu ada Peter Markl : “Politik dalam bentuk yang paling buruk adalah
perebutan kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan untuk kepentingan diri sendiri” serta ada
pula Andrew Heywood yang mengatakan : “Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang
bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan umum yang
mengatur kehidupannya yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan
kerjasama”

D. UNSUR UNSUR POLITIK


1. Negara ( State)
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Menurut para ahli, Negara adalah inti
dari politik. Adapun definisi dari Roger F. Soltau misalnya dalam buku Introduction
of Politics : “ Ilmu Politik mempelajari Negara, tujuan – tujuan Negara dan lembaga
lembaga yang akan melaksanakan tujuan tujuan itu, hubungan antara Negara dengan
warganya serta antarnegara”
2. Kekuasaan ( Power )
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok mempengaruhi perilaku
seseorang atau kelompok lain dengan keinginan para pelaku.
3. Pengambilan Keputusan
Menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
4. Pembagian atau alokasi
Pembagian dan penjatahan nilai nilai dalam masyarakat.. Ahli menyatakan
pembagian dan alokasi beranggapan bahwa politik tidak lain dan tidak bukan adalah
membagikan daqn mengalokasikan nillai nilai secara meningkat.
5. Kebijakan Umum
Kebijakan adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau
kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu.
Para ahli menekankan aspek kebijakan umum menganggap bahwa setiap masyarakat
mempunyau beberapa tujuan bersama.
E. BIDANG – BIDANG ILMU POLITIK
 Teori Politik
Teori politik yang merupakan bidang pertama dari ilmu politik adalah bahasa sistematis
dan generalisasi dari fenomena politik. Bersifat spekulatif , deskriptif, komparatif.

 Lembaga – Lembaga Politik


Lembaga lembaga pemerintah, mencakup aparatur politik teknis untuk mencapai tujuan
tujuan sosial.Hubungan antara lapangan pertama dan lapangan kedua sangat erat, sebab
tujuan tujuan sosial dan politik ditentukan dalam filsafat dan doktrin politik.
 Partai – Partai, Golongan – Golongan, dan Pendapat Umum
Banyak memakai konsep konsep sosiologis dan psikologis, sering disebut political
dinamik. Oleh karena itu sangat menonjolokan aspek aspek dinamis dari proses proses
politik.
 Hubungan Internasional
Mempelajari peranan dari lembaga lembaga politik dalam mempengaruhi perkembangan
dan pembangunan hubungan internasional.
F. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAIN
 Sejarah
Sejarah berkaitan erat dengan ilmu politik karena menyumbang bahan, yaitu data
dan fakta dari masa lampau , untuk diolah lebih lanjut.
 Filsafat
Ilmu politik sangat erat pula dengan filsafat politik yaitu, bagian dari filsafat yang
menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai
( value) dari negara.
 Antropologi
Pengaruh antropologi yang amat berguna dan berpengaruh pada ilmu politik dan
sering dipakai dalam penelitian ialah metode peserta pengamat. Yaitu peneliti
politik dapat mengembangkan pembinaan teori atas dasar kenyataan yang
konkret.
 Ilmu Ekonomi
Abad ke 18 dan ke 19 ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang tersendiri
yang dikenal dengan political economy. Dengan berpesatnya ilmu ekonomi
modern, khususnya ekonomi internasional, kerjasama antara ilmu politik dan ilmu
ekonomi makin dibutuhkan untuk menganalisis siasat-siasat pembangunan
nasional.
 Geografi
Faktor faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis , desakan
penduduk, daerah, sangat mempengaruhi politik karena akan berimbas dari suatu
negara terhadap negara lain.
 Psikologi Sosial
Dengan menggunakan analisis psikologi sosial dalam ilmu politik, dapat
menganalisis lebih dalam makna, peran politik, dan kepemimpinan.
 Ilmu Hukum
dalam peranan Negara sebagai pembentuk hukum dan dalam objek ilmu hukum
itu sendiri yaitu hukum. Ilmu politik juga menyelidiki hukum tetapi tidak menitik
beratkan pada segi-segi teknis dari hukum, melainkan terutama menitikberatkan
pada hukum sebagai hasil persaingan kekuatan-kekuatan social, sebagai hasil dari
faktor-faktor kekuasaan.Hukum juga merupakan salah satu diantara sekian
banyak “alat politik” yang dapat digunakan untuk mewujudkan kebijakan
penguasa dan Negara.

G. KESIMPULAN
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau kepolitikan. Dengan
membahas dari segi Sejarah Perkembangan, Definisi Ilmu Politik, Unsur – Unsur Politik,
Bidang – Bidang Ilmu Politik, dan juga Hubungan antara Ilmu Politik dengan Ilmu
Pengetahuan lainnya, akan terus berkesinambungan untuk mempelajari lebih dalam
tentang ilmu politik itu sendiri, sehingga kita dapat mengetahui secara mendetail tentang
Ilmu Politik.

Anda mungkin juga menyukai