Anda di halaman 1dari 13

ILMU POLITIK

1. Pengertian

Ilmu politik merupakan disiplin kademis,dikhususkan pada


penggambaran,penjelasan,analisis,dan penilaian yang sistematis mengenai politik
dan kekuaa. (Brendan O’I eary 2000:788). Pemahaman ilmu politik sebenarnya
tergantung pada dari dimensi ia melihanya.

Political science is the study of the state,it’s aims and purposes ... the
institutions by which these are going to be realized,its relations with is individual
members,and other states ‘ilmu politik adalah kajian tentang negara,tujuan-tujuan
negara,dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu;hubungan
antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain’. (Roger
F.Soltau 1961:4).

Ilmu politik adalah ilmu tentang kehidupan negara yang merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat;ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan
tugas-tugasnya. (J.Barents 1965:23).

Penjelasan politik banyak perbedaan menurut dari kelompok ahli ilmu


politik yang menggunakan pendekatan pembagian (distribution approach)
dikemukaan oleh Harold Laswel maupun David Easton.Laswel (1950:128)
mengemukakan bahwa “politik adalah masalah siapa mendapat
apa,kapan,danbagaimana?” Sedangkan menurut Easton (1965) “sistem politik
adalah keseluruhan dari interaksi yang mengatur pembagian nilai secara autoritatif
(berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama masyarakat”. Sedangkan menurut
Robert Dhal (1970:4) Bahwa ilmu politik membahas tentang hubungan manusia
yang kokoh,dan melibatkan secara cukup
sencolok,kendali,pengaruh,kekuasaan,dan kewenwngan.

Ruang lingkup disiplin ilmu politik kontemporer sangat luas.Menurut


O’Leary (2000:794) subbidang ilmu politik meliputi: pemikiran politik; teori
politik lembaga-lembaga politik; sejarah politik; politik perbandingan;
ekonomi politik; adminidtrasi publik;teori-teori kenegaraan; hubungan
internasional.

1. Pemikiran Politik

Subbidang ini merupakan akumulasi bangunan teks dan tulian para filsuf
besar yang membingkai pendidikan intelektual kepada banyak mahasiswa ilmu
politik.
Dalam perkembngannya,norma tersebut banyak dikritik berulang kali
karena

Diaggap barsifat etnosentrisme mengingat mengabaikan tradisi filsafat non-Barat


yang sudah berkiprah sebelum dan bersama dengan peradaban Barat dan bersifat
patriarkat (Okin,1980;Pateman,1988).karena itu kelompok yang menolak norma
tadi berangkat dari suatu asumsi bahwa suatu sains yang matang seharusnya
melampaui asal-usulnya,dan karenanya bahwa kajian pemikiran politik harus
diserahkan pada ahli sejarah.

Para penafsir pemikiran politik selalu punya alasan yang berbeda dalam
hal memberikan perhatian yang rinci terhadap teks-teks klasik.Berbeda dengan
para ahli sejarah pemikiran politik walaupun sependapat bahwa ilmu klasik
menyampaikan persoalan yang tidak mengenal zaman,tetapi norma itu lebih
penting untuk pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkannya daripada untuk
menemukan jawaban-jawaban yang diberikannya.

Tugas pmikiran politik adalah untuk menemukan makna dan konteks yang
asli dari wacana klasik,sering kali dengan cara memfokuskan pada para penulis
yang terlupakan dan dimarginalkan.Pendekata kontekstual dan historis di kritik
karena memberikan diskontinuitas radikal dalam makna dan akses abilitas
teks,dan menyiratkan bahwa kita harus melakukan hal yang mustahil maenjadi
orang-orang yang sezaman dengan para pengarang dari teks besar itu guna
memahami semuanya.

2. Teori Politik

Para ahli politik biasanya memliki gaya sendiri-sendiri,kendati


memiliki ciri umum yang bersifat normatif dalam orientasi teori politiknya
yang telah lama berevolusi.Perhaian utama mereka adalah
pertanyaanpertanyaan normatif.Apapun perspektif orang, A Theory of
Justice tidak pernah dipandang sebagai satu edisi filosofi akademis yang
tidak melahirkan inspirasi.

3. Lembaga-Lembaga Politik
Merupakan kajian terhadap lembaga-lembaga politik,khususnya
peranan konstitusi,eksekutif,birokrasi,yudikatif,partai politik,dan
sistem pemilihan,yang mula-mula mendorong pembentukan forma.
4. Sejarah Politik
Politik terbagi pada dua kubu :
a) Hight politics (politik tingi) yaitu yang mempelajari perilaku
politik para pembuat keputusan elite,merea pecaya bahwa
kepribadian dan mekanisasi bahwa elite politik adalah kunci
pembuat sejarah utama,seperti halnya beberapa revolusi yang
terjadi.
b) Low politics (politik bawah),mreka percay bahwa perilaku politik
massa memberikan kunci untuk menjelaskan episode-episode
politik utama,seperti halnya beberapa revolusi yang terjadi.

5. Politik Perbandingan

Yaitu asumsi dari para iluan politik bahwa fokus perbandingan


memberikan satu-satunya cara untuk menjadi ilmu sosial murni.Karena
ilmuan politik dalam pandangannya bahwa ilmu politik berkaitan dengan
upaya membangun hukum-hukum universal atau generalisasi yang dapat
memberikan penjelasan fenomena politik yang tepat dan teruji.

Lembaga-lembaga politik perbandingan telah berkembang menjadi


suatu disiplin yang meliputi konstitusi,eksekutif,legislatif,dan
yudikatif,baik di dalam dan luar negeri,untuk kenudian dijelaskan
perbedaan-perbedaan dengan cara dimana pesoalan-persoalan politik di
poses dan di atasi.

6. Ekonomi Politik

Subbidang ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa teori perilaku


politik sebagaimana teori perilaku ekonomi,harus bermula dari premis
sederhana tentang manusia yang suka membangun prediksi dari perilaku
mereka.

7. Administrasi Publik dan Kebijakan Umum

Merupakan cabang empiris dan normatif dari ilmu politik yang


tumpang-tindih dengan hukum dan ekonomi.

8. Teori Kenegaraan
Teori yang paling padu dalam memberikan perhatian bagi teri
politik kontemporer,pemikiran politik,administrasi publik,kebijakan
publik,sosiologi politik,dan hubungan internasional. (O’Leary,2000:794).

9. Hubungan Internasional

Subbidang ini memfokuskan pada masalah-masalah yang beragam


menyangkut organisasi-organisasi internasional,ekonomi-politik
nasional,kajian perang,kajian perdamaian,dan analisis kebijakan luar
negeri.

Bidang kajian ilmu politik berkembang dengan luas dan banyak


ragam yaitu:

a. Psikologi politik (Political psychology)


b. Pluralisme politik (Political pluralism)
c. Budaya politik
d. Ekonomi politik
e. Antropologi politik (Political anthropology)
f. Politik etnik
g. Rekrutmen politik
h. Partai politik (Political party)
i. Perwakilan politik (Political representation)
j. Birokrasi politik (Bureaucratic polity)

B. PENDEKATAN,METODE,TEKNIK,DAN ILMU BANTU POLITIK

1.Pendekatan

Pendekatan yang dapat digunakann ada dua yaitu pendekatan


kualitatif dan pendekatan kuantitatif.Pendekatan kualitatif adalah
pendekatan yang menggunakan lingkungn almiah sebagai data
langsung,sedangkan pendekatan kuantitatif adalah menggunakan koleksi
data.

2.Metode

Metode penelitian yang digunakan ilmu poltik yaitu induksi


dandeduksi.Metode induksi adalah serangkaian strategi ataupun prosedur
penarikankesimpulan umum yang diperoleh berdasarkan proses pemikiran
setelah mengkajisetelah mengkaji peristiwa-peristiwa yang bersifat khusus
atas dasar fakta teoretis yang khusus ke yang umum,begitupun sebliknya
dengan deduksi.
3.Teknik

Beberapa teknik yang digunakan oleh ilmu politik yaitu field


work,investigation,questionare,sampling,interview,opinionnaire,participan
t observer,schedule,direct observation,case study,dan action reserch.

4.Ilmu bantu

Beberapa ilmu bantu yang digunakan contohnya


sejarah,filsafat,sosiologi,antropologi,ekonomi,psikologi sosial,geografi
dan hukum.(Budiarjo,2000;17-28)

C. TUJUAN DAN FUNGSI ILMU POLITIK

Ilmu politik mengandung rasa ingin tahu,menarik,jiji,bernafsu,serakah,dan


sifat positif bergalau negatif.Tujuan mempelajari ilmu politik yaitu

1.Perspektif intelektual = tujuan politik adalah tindakan politik

2.Perspektif politik = pandangan intelektual mengenai politik tidak banyak


berbeda dengan pandangan politisi

3.perspektif ilmu politik = politik dipandang sebagai ilmu.

D.SEJARAH PERKEMBAGAN POLITIK

Ilmu politik secara formal memang sejak abad ke-19,akantetapi banyak


ragam darimana memulai lahirnya ilmu politik itu.Secara embrio yang lebih luas
dan secara originalitas,pembahasan tentang negara sudah ada sejak 450 SM di
Yunani Kuno. Apabila ilmu politik merupakan diiplin ilmu yang becorak amerika
maka cikl bakalnya adalah Eropa klasik.

Filsafat politik tidak berawal dari ilmu pengetahuan,melainkan bertolok


dari akal sehat dalam tujuan-tujuan manusia.Singkatnya,dalam paradigma politik
waktu itu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari keselarasan atau
keseimbangn antara penguasa dan yang dikuasai.

E.HUBUNGAN POLITIK DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA

1. Hubungan sosiologi dengan politik


Sosiologi banyak membentu memahami latar belakang susunan,dan pola
kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat.

2. Hubungan antropologi dengan politik

Hubungan ini pada pengertian-pengertian dan teori-teori tentang


kedudukan serta peranan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil dan
sedehana.

3. Hubungan sejarah dengan politik

Sejarah banyak menyumbangkan fakta-fakta masa lampau untuk diolah


dalam ilmu politik lebih lanjut.

4. Hubungan geografi dengan ilmu politik

Hal ini tampak dari beberapa faktor yang menyangkut


geografis,perbatasan dengan negara lain,kepadatan penduduk,kesuburan
dan kandungan mineral yang dimilikinya,maupun letak wilayah itu apakah
daerah persimpangan budaya ataukah terpencil,semuanya memiliki
pengaruh politik yang perlu diperhitungkan.

5. Hubungan ekonomi dengan politik

Hubungan ini tampak baik dari aspek sejarahnya maupun peranan


ekonomi dalam politik,dan sebaliknya.

6. Hubungn psikologi dengan politik

Psikologi banyak menyingkap masalah-masalah yang tersembunyi,tidak


muncul kepermukaan,tetapi begitu penting untuk disingkap sebagai bagian
yang inherent kepemimpinan seseorang.

F. MAZHAB-MAZHAB POLITIK

1. Paham Institusionalisme atau Kelembagaan


Paham ini berusaha mewujudkan pemecahan-pemecahan universal
dengan menerjemahkan cita-cita libertarian perwakilan.Teori
politik libertarian timbul dari sejarah sebagai tujuan moral yang
akan dimantapkan di dalam praktik politik.lembaga pemerintahan
terbagi menjadi 3 wewenang yang merupakan perhatian utama
kaum institusionalis,yaitu:
a.badan legislatif (badan pengawas terpenting terhadap kekuasaan
yang nyata maupun potensial)
b.badan eksekutif (badan yang melaksanakan keinginan-keinginan
rakyat)
c.badan yudikatif (pengadilan tinggi mewakili asas mengenai
lembaga yudikatif agung yang independen).

2. Paham behavioralisme

Sistem pemilihan itu penting,namun bentuk perwakilan


presidensial dan parlementer,pengawasan parlemen terhadap
eksekutif,pemisahan atau pembagian kekuasaan,dan
sebagainya,tidaklah dengan sendirinya menentukan bagaimana
jalannya suatu sistem politik berjalan.

3.Paham pluralisme atau kemajemukan

Paham ini dibangun atas dasar perpaduan paham kelembagaan dan


phm tingkah laku.pluralisme menekankan parisipasi partai sebagai
penghubung antara masyarakat dengan pemerintah,dengan ini
membentuk postulat hubungan-hubungan dinamis tertentu diantara
mereka.

4. Paham strukturalisme

Paham ini berasal berasal dari linguistik,antropologi,filsafat dan


sosiologi,paham ini berbeda jauh dengan pluralisme yang jkajian
politiknya bersifat kontemporer.

5. paham developmentaliasme (Perkembangan)

Paham ini mencakup kemajuan ke arah sasaran melalui


pertumbuhan ekonomi.

G. KONSEP-KONSEP POLITIK

1.Kekuasaan

Konsep kekuasaan merujuk kepada keampuan seseorang


atau kelompok masusia untuk mememngaruhi tingkah laku itu
menjadi seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga
tingkah laku itu menjadi sesuaidengan keinginan dan tujuan dari
orang yang memiliki kekasaan.

2. Kedaulatan

Konsep kedaulatan dapat dibdakan menjadi dua,yaitu

a. Dilihat dari hukum tata negara


b. Dilihat dau hukum inernsional
3. Kontrol sosial
Konsep ini mengaju pada peraturantingkah laku manusia oleh
kekuatan sosial yang dilakukan diluar pemerintahan untuk
memelihara menurut hukumdan aturan yang muncul didalam tiap-
tiap masyarakat dan institusi.
4. Negara
Negara adalah integrasi dari kekuasaan politik,yaitu
organisasipokok dalam kekuasaan politik.Negara merupakan
organisasi yang dalam satu wilayah
5. Pemerintah
Pemerintahan kini mengalami perubahan,terutma sejak perang
Dunia 2.
Istilah pemerintahan dibagi dalam 4 pengertian,yaitu:
a) Pemerintah mengacu kepada proses memerintah
b) Istilah ini dapat dipakai untuk menyebut keberadaan proses itu
sendiri
c) Pemerintah acap kali berarti orang-orang yang mengisi
kedudukan otoritas dalam masyarakat atau lembaga
d) Itilah ini dapat mengacu kepada bentuk,metode,atau sistem
pemerintahan dalam suatu masyarkat.
6. Leditimasi
Konsep ini menunjuk pada keterangan yang mengesahkan atau
membenarkan bahwa pemegang keuasaan maupun pemerintah
adalah benar-benar orang yng dimksud (yang secara hukum adalah
sah).
7. Oposisi

Konsep ini merujuk pada kelompok/partai penentang terhdap


pemerintah resmi yang mengkritik pendapat maupun kebijaksanaan
politik golongan yang berkuasa.
8. Sistem politik

Konsep ini adalah istilah yang mengacu pada semua proses dan
institusi yang mengakibatkan pembuatan kebijakan publik.

9. Demokrasi
Konsep demokrasi adalah sistem pemerintah yang segenap rakyat
turut serta memerintah dengan perantara wakil-wakilnya.
10. Pemilihan umum
Pemilihan umun adalah suatu kegiatan politik untuk memilih atau
menentukan orang-orang yang duduk di dewan legislatif maupun
eksekutif.
11. Partai politik
Konsep ini mengacu pada sekelompok manusia yang terorganisasi
secara stabil dengan tujuan merebut atau memperthankan kekuaaan
terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan
penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan
berdasarkan pengasaan ini memberikan manfaat untuk para
anggotanya,baik yg brifat idiil dan material.
12. Desentalisasi
Desentralisasi merupakan alternatif dari sentraisasi tidak
berlawanan.
13. Persamaan
Persamaan adalah sebuah konsep hubungan yang
kompleks,sifatnya berfariasi mulai dari identitas hingga hingga
korelasi,namun didalamnya samasekali tidak ada kandungan nilai
atau moral.
14. Demonstrasi
Demonstrasi berarti memperlihatkan,memamerkan,menunjukkan
dan membuktikan,namun dalam ilmu politik meupakan tindakan
sekelompok orang yang secara bersama-sama menunjukan
dukungan maupun protes kolektif,baik itu ketidakpuasan maupun
ketidaksetujuan.
15. Hak asasi manusia
HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh semua orang sesuai
kondisi yang manusiawi.
16. Voting (pemungutan suara)
Voting yaitu suatu instrumen untuk mengekspresikan dan
mengumpulkan pilihan partai atau calon dalam pemilihan.
H. GENERALISASI-GENERALISASI POLITIK

1) Negara
2) Kedaulatan rakyat
3) Kontrol sosial
4) Negara
5) Pemerintah
6) Legitimasi
7) Oposisi
8) Sistem politik
9) Demokasi
10) Pemilihan umum
11) Partai politik
12) Desentralisasi
13) Demonstrasi
14) Persamaan
15) Hak asasi manusia
16) Voting

I.TEORI-TEORI ILMU POLITIK

1.Teori Politik Kekuasaan Niccolo Machiavelli

Teori ini sebagai penanda transisi dari dunia kuno ke modern yang
sangat kontroversi.

2.Teori Negara Berdaulat Jean Bodin


Pemikiran politik Bodin dibangun dibawah tekanan pengalaman
pribadinya,yaitu beliau hidup pada masa pertentangan agama yang sudah
lama dan mencapai puncak ketika terjadi pembunuhan St.Barthomew
tahun 1972 yang mengakiatkan Prancis berada di ambang kehancuran.
3.Teori Kekuasaan Negara Terbatas John Locke
John Locke anak dari seorang tuan tanah dan pengacara yang
berperang di parlemen pada waktu perang sipil.
4.Teori Pemisahan Kekuasaan Baron de Montesquieu
Montesquieu dikenal sebagai “Bapa Teori Pemisahan Kekuasaan”
beliau banyak membahas tentang hubungan antara hukum dan institusi
politik yang perlu disesuaikan dengan lingkungan,sejarah,dan
geografi,khususnya iklim dimana orang itu tinggal.
5.Teori Hak Pemilikan Legal Robert Nozick
Nozick mengklaim bahwa dengan meningkatnya kekayaan sosial
akan menjadi proefisiensi secara maksimal.
RESUME PENGANTAR ILMU SOSIAL

ILMU POLITIK

DISUSUN OLEH

ANIK RAHAYU (2290180028)

Kelompok 9

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Anda mungkin juga menyukai