TADULAKO
MATA KULIAH :
KELOMPOK :
ASMADINDA A31120042
Ahmad Fahrurrozi A3112060
Rifa A3112041
Perkembangan dan
01. Deinisi Ilmu Politik 03. Deinisi Ilmu Politik
ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki
dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik
masih muda usianya karena baru lahir pada akhir abad ke-19.
Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan
secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat
dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia.
Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan ilsafat.
Sesudah Perang Dunia II perkembangan ilmu politik semakin pesat lagi. Di negeri Belanda, di
mana sampai saat itu penelitian mengenai negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan
Faculteit der Sociale en Politieke Wetenschappen (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) pada tahun
1947 (sekarang namanya Faculteit der Sociale Wetenschappen – Fakultas Ilmu Sosial) di
Amsterdam.
0 Ilmu Politik Sebagai Ilmu
Pengetahuan (Science)
2. ilmu politik merupakan suatu ilmu pengetahuan (science) atau tidak, dan disangsikan apakah ilmu politik
memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan. Karakteristik ilmu pengetahuan (science) ialah tantangan
untuk menguji hipotesis melalui eksperimen yang dapat dilakukan dalam keadaan terkontrol (controlled
circumstances) misalnya laboratorium. Berdasarkan eksperimen-eksperimen itu ilmu-ilmu eksakta dapat
menemukan hukum-hukum yang dapat diuji kebenarannya.
ada tahun 1950-an ternyata banyak sarjana ilmu politik sendiri tidak puas dengan perumusan yang luas
ini, karena tidak mendorong para ahli untuk mengembangkan metode ilmiah. Munculnya pendekatan
perilaku (behavioral approach) dalam dekade 1950-an, merupakan gerakan pembaruan yang ingin
meningkatkan mutu ilmu politik dan mencari suatu new science of politics.
Gerakan baru ini, yang dapat disebut sebagai revolusi dalam ilmu politik, merumuskan pokok pemikiran
sebagai berikut: Sekalipun perilaku manusia adalah kompleks, tetapi ada pola-pola berulang (recurrent
patterns) yang dapat diidentiikasi. Akan tetapi pada akhir dekade 1960-an timbul reaksi terhadap pendekatan
perilaku. Kali ini kritik datang dari ahli-ahli yang orientasi politiknya kekiri-kirian, seperti Herbert Marcuse dan Jean
Paul Sartre. Di antara sarjana behavioralis pun ada yang mendukung alur pemikiran ini.
03. Deinisi Ilmu Politik
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai
kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani Kuno terutama Plato
dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang
dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang
harmonis. Usaha menggapai the good life ini menyangkut bermacam-macam kegiatan yang antara lain
menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-cara melaksanakan tujuan itu.
Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan alokasi
(allocation) dari sumber daya alam, perlu dimiliki kekuasaan (power) serta wewenang (authority). Akan tetapi,
kegiatan-kegiatan ini dapat menimbulkan konlik karena nilai-nilai (baik yang materiil maupun yang mental) yang
dikejar biasanya langka sifatnya. Di pihak lain, di negara demokrasi, kegiatan ini juga memerlukan kerja sama
karena kehidupan manusia bersifat kolektif.
Adapun Unsur yang diperlukannya sebagai konsep pokok yang
akan dipakainya untuk meneropong unsur-unsur lain:
• Negara ,Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
• Kekuasaan, mengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku.
• Pengambilan Keputusan, Keputusan (decision) adalah hasil dari membuat pilihan di antara
beberapa alternatif, sedangkan istilah Pengambilan Keputusan (decision making) menunjuk pada
proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
• Kebijakan Umum (Public Policy, Beleid) ,Kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan
yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk
mencapai tujuan itu.
• Pembagian (Distribution), atau Alokasi Pembagian (distribution) dan alokasi (allocation) ialah
pembagian dan penjatahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Bidang-Bidang Ilmu
04. Politik
Dalam Contemporary Political Science, terbitan UNESCO 1950,
Ilmu Politik dibagi dalam empat bidang:
• Filsafat Ilmu
pengetahuan lain yang erat sekali hubungannya dengan ilmu politik ialah ilsafat. Filsafat ialah usaha untuk
secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan-persoalan yang
menyangkut alam semesta (universe) dan kehidupan manusia. Ilmu politik terutama sekali erat hubungannya
dengan ilsafat politik, yaitu bagian dari ilsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat
hakiki, asal mula dan nilai (value) dari negara.
1.Sosiologi
Di antara ilmu-ilmu sosial, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum sifatnya. Sosiologi membantu sarjana ilmu politik
dalam usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok
dalam masyarakat.
2.Antropologi
Apabila jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah terutama dalam memberikan analisis terhadap
kehidupan sosial secara umum dan menyeluruh, maka antropologi menyumbang pengertian dan teori tentang
kedudukan serta peran berbagai satuan sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana.
3.Ilmu Ekonomi
Pada masa silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebagai ekonomi politik
(political economy), yaitu pemikiran dan analisis kebijakan yang hendak digunakan untuk memajukan kekuatan dan
kesejahteraan negara Inggris dalam menghadapi saingansaingannya seperti Portugis, Spanyol, Prancis, dan Jerman,
pada abad ke18 dan ke-19.
3.Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan
masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok atau
golongan.
4.Geograi
Faktor-faktor yang berdasarkan geograi, seperti perbatasan strategis (strategic frontiers), desakan penduduk
(population pressure), daerah pengaruh (sphere of inluence) memengaruhi politik. Montesquieu, seorang
sarjana Prancis, untuk pertama kali membahas bagaimana faktor-faktor geograi memengaruhi konstelasi politik
suatu negara.
5.Ilmu Hukum
Terutama di negara-negara Benua Eropa, ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya dengan ilmu politik,
karena mengatur dan melaksanakan undang-undang (law enforcement) merupakan salah satu kewajiban
negara yang penting. Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong negara ialah hukum tata-
negara (Staatsrecht, public law) dan ilmu negara (Staatslehre, general theory of the state).
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH