PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah politik di Indonesia telah menjadi perhatian dan menjangkau masyarakat
yang sangat luas di Indonesia. Masyarakat saat ini tidak hanya sekedar membicarakan
politik dalam diskusi ringan dan non formal tetapi juga sampai pada tingkat pemahaman
yang dapat dikatakan baru dalam ilmu politik, juga melewati batas keilmuan itu sendiri.
Fenomena ini mencapai klimaksnya pada pelaksanaan pemilihan presiden 9 Juli 2014
kemarin, baik selama kampanye maupun setelah Komisi Pemilihan Umum
mengumumkan pemenang Pilpres. Hal ini barangkali, dapat menjadi catatan tersendiri
untuk kondisi masyarakat Indonesia saat ini, karena sangat jarang ditemui di dalam
masyarakat negara lain. Sebagai contoh, sekelompok mahasiswa dari sebuah fakultas
kedokteran membicarakan situasi politik terkini dan bahkan mendiskusikan salah satu
paradigma dalam ilmu politik, yang seharusnya menjadi kajian utama mahasiswa ilmu
politik. Kita tidak akan atau paling tidak sulit untuk menemukan di Malaysia, misalnya,
mahasiswa tehnik sipil, atau mahasiswa elektronik dan jurusan seni rupa, membicarakan
sebuah teori dalam ilmu politik. Karena mereka tahu, bahwa hal itu di luar, bahkan jauh
melewati batas kompetensi keilmuannya. Seperti yang disampaikan oleh Afan Gaffar
dalam sebuah bukunya.
Di Indonesia, semua orang seperti punya peluang untuk menjadi ahli politik,
sekalipun tidak mempunyai latar belakang yang cukup tentang itu. Sepanjang dia menulis
dan berbicara di seminar, kemudian media mengeksposnya, maka jadilah ia seorang
pakar politik dan masyarakat umum merespon apa yang disampaikannya. Secara umum,
saat ini pergerakan masyarakat sangat rentan terhadap dinamika politik bangsa dan begitu
juga sebaliknya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang tersurat pada latar belakang, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Masyarakat?
2. Apa pengertian dari Politik?
3. Bagaimana hubungan timbal balik antara masyarakat dan politik?
A. Pengertian Politik
Politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik
(negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem politik dan
melaksanakan tujuan-tujuan politik sehingga perlu ditentukan kebijaksanaan-
kebijaksanaan umum (public polities) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau
alokasi dari sumber-sumber dan resources yang ada.
B. Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti kawan, teman.
Sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan.
Ungkapan ini dipublikasikan menurut Roucek dan Warren. Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok
Disisi lain jangkauan ilmu politik bersifat terbatas. Ilmu politik bersifat menyusun atau
mengatur disiplin atau aturan, dan mengenai secara praktis dengan keistimewaan dari
aspek kehidupan sosial atau phenomena politik. Sosiologi juga mempelajari sesuatu yang
tidak merupakan phenomena ilmu politik, sedangkan hak yang tidak merupakan
phenomena perpolitikan bersifat diluar atau terlalu sulit dijangkau dengan ilmu politik.
Maure Dekveger, Sosiologi politik menurut Maure adalah ilmu pengetahuan yang
memberikan kajian tentang kekuasaan terhadap kehidupan masyarakat.
Pitirim Sorokin, Sosiologi politik merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji hubungan
antara manusia dengan kekuasaan, serta dampak yang ditimbulkan dari adanya hubungan
tersebut.
Gordon Marshall, Sosiologi politik adalah bagian dari kajian sosiologi yang membahas
sebab dan akibat dari adanya kekuasaan yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
Rush dan Ahoff, Menurutnya, sosiologi politik merupakan ilmu pengetahuan yang
mengajarkan hubungan masyarakat dengan politik hingga pada akhirnya dapat
mempengaruhi kehidupan yang ada dalam tatanan sosial masyarakat.
Logis, Dalam ciri-ciri ini, sosiologi politik merupakan kajian yang dapat ditangkap
dengan akal sehat.
Komulatif, Komulatif memiliki arti bahwa hubungan yang baik antara teori yang satu
dengan yang lainnya, atau bantahan yang dapat disusun dari adanya teori yang
sebelumnya.
Nonetis, Dalam pandangan ilmu sosiologi tidak mempermasalahkan baik dan buruk suatu
fenomena. Akan tetapi lebih kepada mendeskripsikan tujuan yang akan dijelaskan sesuai
dengan kajian sosiologi politik.
A. Kesimpulan
Mayarakat dan politik memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat
kaitannya. Masyarakat melakukan kegiatan politik dalam menjalankan hubungannya baik
antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat lainnya atau hubungan
antara anggota masyarakat secara individu maupun kelompok dengan negara. Sebaliknya
situasi politik suatau negara mempengaruhi pergerakan masyarakat di dalamnya.
Hubungan timbal balik antara gerakan masyarakat dengan politik adalah termasuk
hubungan timbal balik antara aneka gejala sosial. Hubungan tersebut di pelajari melalui
suatu ilmu yang dinamakan sosiologi.
B. Saran
Diharapkan para pengambil kebijakan dalam praktek politik, mampu mengesampingkan
kepentingan pribadi/ golongan dan menunjung tinggi kepentingan masyarakat. Dlain
pihak, masyarakat diharapkan dapat memainkan perannya untuk mempengaruhi dinamika
perpolitikan agar politik dapat berjalan untuk kepentingan bangsa dan negara.
MAKALAH
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SOSIOLOGI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pemerintahan
Dosen Pengampu : Encep Solihuttaufa, SE., MM
DISUSUN OLEH :
AZRIAL
CINTYA
HENDRIK
SUSAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam makalah ini..
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis