Anda di halaman 1dari 5

Pada dasarnya, sangat banyak pengertian sosiologi berdasarkan pendapat para ahli

dan berbagai definisi lainnya. Akan tetapi, sosiologi biasanya dihubungkan dengan
filsafat, sejarah, dan politik, karena pada dasarnya sosiologi akan mempelajari
mengenai gejala hubungan antarmanusia, di mana secara etimologis istilah sosiologi
terdiri dari ‘socius’ dan ‘logos’ ‘Socius’ memiliki arti ‘teman’, sementara ‘logos’
memiliki arti ilmu. Jadi, sosiologi merupakan ilmu yang hendak memahami dan
menje laskan mengenai tindakan-tindakan sosialdari manusia yang mempunyai
pengaruh terhadap masyarakat (Weber). Artinya, implikasinya ada lah tindakan
sosial tersebut harus membawa pengaruh pada masyarakat.Seh ingga pada
akhirnya
seorang individu yang hidup secara asing bukan termasuk pada bidang kajian
sosiologi, melainkan lebih ke bidang psiko logi.

Dalam hal ini, masyarakat yang dipengaruh i oleh masyarakat da lam


pembentukan kepribadian dan individu akan mempengaruhi masyarakat. Artinya,
manusia selain sebagai hasil pendidikan tetapi juga berpikir dan memberi
kesimpulan.

Kesimpulan tersebut diambildari pelajaran atau pengalaman berdasarkan proses


hidupnya yang kemudian mencetuskan ke dalam ide baru, seh ingga dapat
berpengaruh pada masyarakat yang menyebabkan terjad inya perubahan dalam
suatu rangkaian sosial. Dapat dikatakan, masyarakat akan sela lu mengalami
perubahan,
penyesuaian, dan pembentukan diri.

Berikut ini akan dije laskan mengenai be berapa tipe perilaku sosial yang
bersifat konseptual dan teoritis, seh ingga sering d itemui di dalam ke hidupan
sehari-hari.

Perilak u pada tipe pertama ini diarahkan secara rasional untuk


mencapai tujuan, termasuk pada dampak yang akan diterima oleh pelaku
yang juga telahdipertimbangkan secara rasional.

Perilaku tipe kedua berorientasi pada suatu nilai, misalnya mengenai nilai
keindahan atau estetika, kemerdekaan atau nilai politik, serta persaudaraan
atau nilai agama. Di dalamnya individu akan mengatur hidupnya berdasarkan
nilai tersebut seh ingga tidak ada tujuan dan motivasi lainnya.Pada satu sisi,
perilaku ini dianggap rasional karena individu mau menanggung segala risiko
yang berkaitan dengan keyakinannya, tapi disisi lain menjadi irasional karena
tidak mempertimbangkan nilai-nilai lain yang ada, misalnya seseorangyang
terla lu fanatik pada agama kemud ian menganggap semua hallainnya b
uruk.
Perilaku yang menerima arahannya karena dampak emosi seseorang.
Biasanya perilaku ini disebut sebagai perilaku afe ktif atau emosional,
misalnya mengabdikan d iri pada seseorang atau mereka bertindak di
bawah pengaruh ketegangan emosional.

Perilaku yang orientasinya berasaldari tradisi seh ingga disebut perilaku


tradisional. Perilaku ini seolah mendarahdaging dan rutin dilakukan karena
tak tau apa tujuan dan latar belakangnya.

Sementara itu, politik di dalam sosiologi politik merupakan ilmu yang usianya bisa
dibilang masih muda daripada ilmu lainnya. I lmu politik ini lahir pada akhir abad
ke- 19 yang mengalami perkembangan pesat, sama seperti ilmu lainnya, misalnya
sosiologi, antropologi, dan psiko logi.Jika dikaji lebih luas lagi, politik merupakan
berbagai aspek yang terdapat di dalam negara. Kehidupan politik juga sering
disebut sebagai ke hidupan politik yang mana berhubungan dengan ilmu filsafat. I
lmu politik umumnya melihat ke masa depan dan menjadikan sejarah sebagai
bahan untuk
menemukan pola ulangan yang dapat membantu untuk menentukan proyeksi masa
depan.

Di dalam ilmu politik ini, masalah etika menjadi pokok permasalahan utama yang
juga berhub ungan dengan ilmu filsafat yang berhubungan dengan norma baik atau
buruk, tindakan baik atau b uruk, adi l atau tidak adil. Politik merupakan sifat sistem
pemerintah yang terbaik untuk mencapai tujuan dan bagaimana seorang pemimpin
harus bertindak untuk keselamatan masyarakatnya.

Sebenarnya, i lmu politik ini memiliki pengertian yang sangat luas. Namun
biasanya i lmu politik berhubungan dengan berbagai kegiatan dalam suatu sistem
politik
maupun di dalam suatu negara yang sedang mencapai atau sedang berupaya untuk
menetapkan pelaksanaan negara dan mengambilkeputusan mengenai tujuan yang
ingin dicapai.

Tujuan yang dicapai tersebut berkaitan dengan sele ksi antara berbagai alternatif
untuk menyusun skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telahdipilih, dalam rangka
menentukan dan melaksanakan tujuan yang memerlukan adanya kebijakan-kebijakan
yang mengatur tentang alokasi sumber-sumber yang ada.
Menjadi salah satu ciri dari sosiologi politik adalah sebagai berikut;

1. , artinya ilmu sosiologi politik tidak diahasilkan dari prasangka atau sikap
menduga-duga dengan keadaan sosial.
2. , da lam pandangan ini ciri sosiologi politik sebagai ilmu pengetahuan
adalah berdasarkan kajian teoriyang ada dalam sosiologi dan ilmu politik.
3. , ciri ini mengindikasikan bahwa kajian yang ada dalam ilmu sosiologi politik
dapat ditangkap dengan aka l sehat.
4. , yaitu artinya terjadi hubungan yang baik dalam sosiologi politik, misalnya
hubungan antara teori satu dengan lainnya atau bahkan bantahan yang disusun
dalam teori sebelumnya.
5. artinya da lam pandangan ilmu sosiologi politik tidaklah mempersoalkan
baik dan buruk akan tetapi le bih mendeskripsikan pada tujuan yang ingin dije
laskan sesuai kapastitas dalam sosiologi politik.

a. Sosiologi Politik Sebagai Studi Tentang Negara

Kajian dalam sosiologi politik yang pertama adalah spesif ik dalam


negara, khususnya dalam tanggapan masyarakat yang ada di dalamnya
serta
kebijakan yang mesti diambil untuk melangsungkan dan mensejahterakan
masyarakat.

Dalam hal ini contoh yang bisa dilakukan ada lah Kebijakan Program
Indonesia Pintar atau Program Indonesia Sehat yang dilakukan dalam upaya
menyambul Bonus Demograf i di Indonesia. Kebijakan ini diambil o leh
negara berdasarkan pada kajian sosiologi politik.

b. Sosiologi Politik Sebagai Studi Tentang Kekuasaan

Selain sebagai studi tentang negara dalam peranannya sosiologi politik juga
dipergunakan dalam menggapi keuasaan yang langgeng dengan cara-cara
yang baik. Kekuasaan ini dipereoleh mela lui kajian dalam sosiologi politik
terutama da lam menarik partisipasi masyarakat untuk dapat
memeberikan kepercayaan.

Contoh yang bisa diberikan misalnya saja adalahdisaat kamapanye politik


yang banyak membutuhkan peranserta masyarakat Indonesia agar
memeperoleh dukungan.

Konsep dalam kajian yang ada di dalam sosiologi pilitik adalah sebagai berikut;
1. , sosialisasi dalam sosiologi politik sangatlah penting di
lakukan bagi siapapun yang ingin memeproleh kekuasaan. Konsep ini d itemukan
melalui pengertian penelitian sosial, seh ingga hasilnya pas dengan apada yang ada
di masyarakat.
2. , konsep kedua ini berhubungan dengan partai politik dalam
memberikan pengajaran dan memberikan wawasan kepada masyarakat.
3. , bagian ketiga dalam konsep sosiologi politik ada lah denan
memberikan pengerekutan politik, baik menjadi anggota ataupun dalam partisipasi
yang dingginkannya.
, komunikasi politik menjadi hal penting da lam konsep yang
d iterapkan di dalam sosiologi politik. Komunikasi ini diberikan mela lui kajian
yang dalam memperoelah ke kuasaan.

Kajian dalam sosiologi politik pada saat ini sangatlah mudahditemukan d i


tengah- tengah masyarakat Indonesia. Antara lain;

Survai pada Pilkada atau Pilpres

Kajian politik yang terlihat di saat ada survai tentang elaktabi litas calon
dalam Pilkada atau Pilpres yang dihasilkan data-data akurat serta rekomenasi
agar dapat tercapai kekuasaan yang diinginkan. Contohda lam pengertian
lembaga politik yang sering melakukan kajian ini adalah LSI, LPI dan lain
sebagainya.

Peran Kelompok pada Pengambilan Keputusan

Contohlainnya kajian dalam sosiologi politik juga bisa melihat dari adanya
peran bentukke lompok sosial yang bersifat kepentingan dalam
pengambilan
keputusan politik. Prihal ini misalnya saja adanya aliansi buruh yang
memperjuangkan hak buruhdalam tingkat loka ldan nasional atau peran
organisasi HIPMI untuk menampung aspirasi setiap pengusaha di Indonesia.

Dari penjelasan dapatlahdikatakan jika pengertian sosiologi politik secara umum


adalah cabang ilmu pengetahuan dalam sosiologi yang mengajarkan tentang
pengertian fenomena sosial sebagai akbiat dari adanya hubungan antara ke
kuasaan lembaga sosialdan masyarakat. Oleh karena itulah aspak-aspek nya tidak
terlepas
daripada adanya peran negara dalam mengatur dan mempengaruhi kehidupan politik.

Anda mungkin juga menyukai