A. Pengertian Sosiologi
Sosiologi dicuatkan oleh COMTE dan HERBERT SPENCER (1820-1903)
1.PITIRIM SOROKIN
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbale balik antara aneka
macam gejala social.
Contoh: gejala ekonomi. Gejala keluarga dan gejala moral
2.SELO SUMARDJAN DAN SOELAEMAN SOEMARDI
Sosiologi adalah ilmu kemasyakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses proses
sosial termasuk perubahan social
B. Pengertian Politik
Menurut ARISTOTELES
Politik adalah usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan Negara
Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan dimasyarakat
Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan politik
Memfokuskan perhatiannya pada aspek di kelas sosial, gerakan sosial, parpol, aksi politik,
dan politik global.
Ilmu tentang kekuasaan pemerintahan otoritas, komando dalam semua masyarakat manusia
yang bukan saja masyarakat nasional, tetapi juga dalam masyarakat lokal dan masyarakat
lainnya.
3. Fanlks, 1999 :
Studi yang mempelajari hubungan kekuasaan yang saling bergantung antara negara dan
masyarakat sipil.
4. Secara umum :
Disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan politik hukum dengan
masyarakat, lembaga-lembaga politik disuatu sisi dan masyarakat dengan proses politik
(sosialisasi, partisipasi, rekrument komunikasi dan konflik lain).
7. Kolkorj 1987 :
Sebagai studi yang mempelajari partisipasi dalam pembuatan kegiatan tentang kehidupan
yang luas dan yang menyempit
Sebagai proses khususnya, proses hubungan antara masyarakat dan politik, hubungan antara
struktur-struktur sosial dan hubungan antara tingkah laku sosial dan tingkah laku politik.
9. Maunce Duverger :
Studi tentang kekuasaan setiap pengelompokkan manusia bukan saja didalam bangsa.
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial, hubungan dan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala non-sosial ,
ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial
Jadi sosiologi politik adalah ilmu yang mempelajari mata rantai antara politik dan
Masyarakat. sebagai jembatan teoritis dan sosiologis antara sosiologi dan ilmu politik(hybrid
interdisipliner) Satori.
1. Bidang sosiologi Politik
a. masalah-masalah politik dan Masyarakat
b. struktur social dan struktur politik
c. antara tingkah laku social dan tingkah laku politik
2. Konsepsi Sosiologi Politik
a. Sosialisasi Politik
adalah proses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali system politik,
yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-
reaksinya terhadap gejala-gejala politik.
Mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultur, lingkungan politik dan
lingkungan social dari Masyarakat individu yang bersangkutan
Mempelajari sikap-sikap politik serta penilainnya terhadap politik
Maka sosialisasi politik merupakan mata rantai paling penting antara system-sistem social
dengan system-sistem politik.
Sosialisasi politik sangat penting sebagai suatu proses dengan mana individu-individu
sampai pada kadar yang berbeda , bisa terlibat dalam satu system politik yaitu dalam
partisipasi politik.
b. Partai Politik
adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan didalam sistem politik
aktivitas politik bisa bergerak dari ketidakterlibatan sampai dengan aktivitas
jabatannya. Karena partisipasi politik berbeda-beda dalam Masyarakat,maka penting untuk
kita pelajari konsep-konsep mengenai APATHI Politik dan dan alienasi serta peran mereka
dalam ketidakterlibatan meeka dan keterlibatan mereka yang terbatas. Dan partisipasi bisa
menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan partisipasinya termasuk didalamnya tingkatan
paling atas dari partisipasi dalam bentuk pengadaan bermacam-macam tipe jabatan
c. Pengrekrutan Politik
adalah proses dengan mana individu-individu menjamin atau mendaftarkan diri untuk
menduduki suatu jabatan.
Pengrekrutan merupakan proses dua arah dan sifatnya bisa formal maupun informal.
Dikatakan formal apabila para individu direkrut dengan terbuka melalui cara institusional
berupa seleksi ataupun pemilihan. Sedangkan dikatakan informal apabila para individu
direkrut secara Prive (sendirian)tanpa melalui atau sedikit sekali melalui cara institusional
d. Komunikasi Politik
Sebagian system politik kepada bagian lainnya dan diantara system-sistem social dengan
system-sistem politik.
Komunikasi politik memainkan peranan penting dalam sistem politik komunikasi
politik menentukan elemen dinamis dan menjadi bagain menentukan dari sosialisasi politik
partisipasi politik dan pengrekrutan politik
Jelaskan pengertian, sejarah perkembangan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat sosiologi
politik !
Sosiologi politik merupakan sebuah sub-bidang yang muncul dan berkembang dalam
sosiologi kontemporer dan ilmu politik. Dari definisi yang sederhana tersebut sebenarnya
dapat dianalisa bahwa sosiologi politik merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yaitu
ilmu politik dan ilmu sosial yang kemudian sosiologi politik ini dapat dikategorikan sebagai
sub-bidang dari sosiologi kontemporer atau dari ilmu politik, sehingga menjadi suatu
kewajaran apabila sosiologi politik menjadi bagian bidang ilmu politik maupun bidang
sosiologi kontemporer. Karena pada dasarnya materi yang terdapat di dalamnya merupakan
campuran dari berbagai bahan yang dipinjam dari ilmu politik dan sosial.
b) Sejarah perkembangan
Dari segi bahasa sosiologi politik terdiri dari dua kata yaitu sosiologi dan politik. Istilah
sosiologi ditemukan oleh Auguste Comte untuk menunjukkan ilmu tentang masyarakat.
Sebelum itu Comte pernah mempergunakan istilah „fisika sosial‟ dalam arti yang sama, akan
tetapi kemudian menggantikannya dengan „sosiologi‟ karena ahli matematika asal Belgia
Quetelet telah mempergunakan istilah „fisika sosial‟ bagi studi statistika tentang gejala moral
(1836), yang dikatakan Comte sebagai sebuah percobaan pemberian istilah yang jelek. Istilah
yang lain adalah istilah politik. Istilah politik (Politics) di dunia barat banyak dipengaruhi
oleh filsuf Yunani kuno abad ke-5 S.M filsuf seperti Plato dan Aristoteles menganggap
politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang terbaik. Di
dalam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang untuk
mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam
suasana moralitas yang tinggi. Pandangan normatif ini berlangsung sampai abad ke-19.
c) ruang lingkup
hubungan antara sosiologi politik dan ilmu politik sangat erat kaitannya dan nyaris sama
artinya bahkan di beberapa negara tertentu pembedaan yang terjadi pada keduanya ini hanya
semata- mata bersifat administratif dan pedagogis. Di Amerika Serikat misalnya, di mana
sosiologi dan ilmu politik biasanya menjadi dua “departemen” yang berbeda namun tetap saja
di kedua departemen tersebut sosiologi politik tetap diajarkan sebagai telaah terhadap
fenomena kekuasaan. Selain itu ada pembahasan yang menarik mengenai hubungan yang
terjadi dalam sosiologi politik yaitu mengenai masalah pembedaan antara ilmu politik dalam
sosiologi dengan sosiologi politik. Ilmu politik dalam sosiologi jelas-jelas merupakan sub
bidang dan sub divisi dari bidang sosiologi. Pada ilmu politik dalam sosiologi, fenomena
politik diperlakukan sebagai variabel dependen dan fenomena sosial diterima sebagai dasar
variabel penjelas. Padahal dalam sosiologi politik, upaya untuk memahami fenomena politik
selalu dihubungkan dengan faktor-faktor sosial, seperti pengujian hubungan antara politik
dan masyarakat, struktur sosial dan struktur politik, dan perilaku sosial dan perilaku politik.
Dengan demikian, sosiologi politik merupakan titik persimpangan yang lahir ketika
pendekatan sosiologi dan politik digabungkan.2[8] Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang
lingkup dari sosiologi politik lebih luas dibandingkan dengan ilmu politik dalam sosiologi
yang ruang lingkupnya lebih sempit karena hanya melihat dan memahami satu fenomena
saja.
d) Tujuan
ahli terhadap makna yang tepat pada sosiologi politik kemungkinan disebabkan oleh
sosiologi politik itu sendiri yang begitu kaya akan gagasan yang saling bertentangan.
• Gagasan pertama yang saling bertentangan adalah mengenai anggapan bahwa sosiologi
politik sebagai ilmu mengenai negara. Cara untuk menentukan sosiologi politik sebagai ilmu
berdasarkan pada sifat masyarakat yang dipelajari. Konsep politik di sini mungkin mengenai
negara bisa diinterpretasikan sebagai negara bangsa atau negara pemerintah. Sebuah negara
bangsa adalah yang merujuk kepada masyarakat nasional. Sedangkan negara pemerintah
adalah yang merujuk kepada para penguasa dan pemimpin dari masyarakat nasional. Oleh
• Gagasan kedua dalam sosiologi politik adalah mengenai proses interaksi antara masyarakat
dan politik. Pandangan dari Bendix dan Lipset di sini lebih cocok dan tepat untuk digunakan.
Keduanya mengatakan bahwa “ilmu politik dimulai dengan negara dan meneliti bagaimana
hal itu mempengaruhi masyarakat, sementara sosiologi politik dimulai dengan masyarakat
• Gagasan ketiga adalah mengenai konsep dalam sosiologi politik yang lebih modern yang
Konsep ini terinspirasi dari Leon Duguit. Ia membuat perbedaan antara pemerintah dan yang
diperintah. Ia percaya bahwa dalam setiap kelompok manusia dari terkecil hingga terbesar
didapati orang-orang yang memerintah dan patuh, orang-orang yang membuat aturan dan
Duverger.
• Gagasan ke empat adalah mengenai sosiologi politik sebagai integrasi antara sosiologi dan
ilmu politik yang kemudian diduga menjurus pada spesialisasi. Dengan demikian sosiologi
politik dapat disetting sebagai keturunan dari orangtua yang lebih mapan yaitu sosiologi dan
ilmu politik yang kemudian mengkhususkan diri pada hubungan interaksi yang dihasilkan
dari kedua disiplin ilmu tersebut. Gagasan ini bermanfaaat karena menghancurkan hambatan
antara sosiologi dan ilmu politik tanpa menghapuskan batasan-batasan identitas dan ciri khas
keduanya. Hal ini secara sistematis lebih dimaksudkan untuk membangun jembatan
penghubung yang melintasi berbagai batas. Meskipun „sosiologi politik‟ masih belum
menghasilkan makna yang jelas. Jadi secara garis besar, keempat pengertian di atas
e) Manfaat
Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normatif itu telah terdesak oleh definisi-
definsi lain yang lebih menekankan pada upaya (means) untuk mencapai masyarakat yang
baik, seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai, dan sebagainya. Jadi
pada hakikatnya sosiologi politik merupakan jembatan yang menghubungkan antara bidang
sosiologi dan ilmu politik & di antara keduanya dipercaya memiliki hubungan dua arah yaitu
di mana sosiologi politik memberikan penekanan yang sama pada variabel sosial dan politik.
Sebagai contoh adalah mengenai sistem kepartaian yang sosiologi politik tidak menjelaskan
tentang bagaimana sistem kerja partai yang hanya merespon & merefleksikan dari sosial
diakibatkan oleh sistem kepartaian.1[6] Sehingga tidak tepat juga bila sosiologi politik
dipersepsikan oleh banyak kalangan sebagai sosiologi yang menginvasi ilmu politik.
manfaat mempelajari sosiologi politik agar kita bisa memahami perilaku dan sikap
wawasan tentang bagaimana fungsi politik itu berproses dalam sebuah lingkungan
masyarakat
2. Jelaskan pengertian Negara dan masyarakat dan hubungan nya dalam kajian sosiologi
baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan
Di sini kata “politik” dipakai dalam konotasinya yang biasa, yaitu yang berhubungan dengan
negara. Kata “negara “ mengacu pada kategori khusus dari kelompok-kelompok manusia atau
masyarakat. Terdapat dua arti negara yang patut diperhatikan. Pertama, negara bangsa
(nation-state), yang mengacu pada masyarakat nasional. Yang dimaksud adalah komunitas
yang muncul pada akhir abad pertengahan, yang dewasa ini kuat terorganisir sekaligus paling
yang terikat oleh suatu system, kebiasaan dan adapt istiadat tertentu yang dianut oleh
anggota-anggotanya. Oleh karena itu hidup bermasyarakat dapat dipandang dari dua sisi yaitu
Dari sudut formal, yaitu hidup bermasyarakat ialah suatu bentuk kehidupan bersama manusia,
dimana hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya dianggap sebagai sesame.
Dari sudut material, yaitu dalam kehidupan bersama manusia antara manusia yang satu
dengan manusia yang lainnya, antara individu yang satu dengan yang lainnya, mereka saling
kesetiaan untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan tata cara yang dianggap perlu dan
penting.
Objek kajian sosiologi tentang masyarakat sangat luas sekali, karena di dalam masyarakat
itu sendiri terdapat kelompok-kelompok social serta realitas-realitas sosial yang beragam.
Manusia adalah mahluk yang berpolitik. Politik memiliki tujuan untuk mencapai tujuan atau
kekuasaan. Pelaku politik adalah individu atau lembaga yang merupakan bagian dari
kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Dalam kehidupan berpolitik manusia akan
saling berhubungan untuk mencapai tujuan atau kekuasaan. Sosiologi melihat hubungan antar
individu dengan individu, individu dengan masyarakat, individu dengan lembaga, atau
semuanya yang saling berkaitan tetapi mereka memiliki tujuan yang sama : yaitu mencapai
kekuasaan. Pola interaksi mereka menjadi bahan kajian sosiologi politik. Contoh : Kampanye
partai-partai politik dalam pemilihan langsung pasangan presiden dan wakil presiden.
c) Rezim adalah serangkaian peraturan, baik formal (misalnya, Konstitusi) dan informal
(hukum adat, norma-norma budaya atau sosial, dll) yang mengatur pelaksanaan suatu
pemerintahan dan interaksinya dengan ekonomi dan masyarakat. Misalnya, Amerika Serikat
mempunyai salah satu rezim tertua yang masih aktif di dunia, yang terbentuk sejak
diratifikasinya Konstitusinya pada tahun 1780-an. Secara teoretis, istilah ini tidak
d) Apa yang dimaksud dengan birokrasi? Secara etimologis, birokrasi berasal dari kata Biro
(meja) dan Kratein (pemerintahan), yang jika disintesakan berarti pemerintahan Meja. Tentu
agak 'lucu' pengertian seperti ini, tetapi memang demikianlah hakikat birokrasi oleh sebab
lembaga inilah tampak kaku yang dikuasai oleh orang-orang di belakang meja.
Salah satu tugas birokrat adalah membentuk suatu kebijakan publik yang dapat diterima oleh
semua golongan masyarakat. Setiap kebijakan yang dibuat tentu harus memperhatikan
apakah kebijakan tersebut nantinya dapat diterapkan dalam masyarakat, sehingga setiap
kebijakan yang ada tidak akan sia-sia belaka. Oleh sebab itu, seorang birokrat haruslah orang
yang independen dan dapat menampung setiap aspirasi masyarakat. Namun, dalam realitanya
ternyata banyak aspek yang dapat mempengaruhi para birokrat dalam membentuk suatu
kebijakan, sehingga kebijakan yang dibuat sebenarnya hanyalah kepentingan dari beberapa
Ada dua alasan yang melatar belakangi sehingga sosialisasi politik menjadi kajian tersendiri
dalam politik. Pertama, sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem
berjalan dengan baik dan positif. Dengan demikian, sosialisasi merupakan alat agar individu
sadar dan merasa cocok dengan sistem serta kultur (budaya) politik yang ada. Kedua,
sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan pelaksanaannya
Proses dan Tahapan Metode Sosiologi Politik, Perkembangan sosiologi politik diawali
pada masa kanak-kanak atau remaja. Hasil riset David Easton dan Robert Hess
mengemukakan bahwa di Amerika Serikat, belajar politik dimulai pada usia tiga tahun dan
menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Tahap lebih awal dari belajar politik mencakup
mereka", bahwa mereka berdiam di suatu daerah tertentu. Anak muda itu mempunyai
kepercayaan pada keindahan negerinva, kebaikan serta kebersihan rakyatnya. Manifestasi ini
diikuti oleh simbol-simbol otoritas umum, seperti agen polisi, presiden, dan bendera nasional.
Pada usia sembilan dan sepuluh tahun timbul kesadaran akan konsep yang lebih abstrak,
seperti pemberian suara, demokrasi, kebebasan sipil, dan peranan warga negara dalam sistem
politik.
a) Istilah partisipasi telah cukup lama dikenal khususnya di dalam pengkajian peranan anggota
di dalam suatu organisasi yang sifatnya sukarela (nonvoluntary) maupun yang sukarela
(voluntary). Definisi tentang partisipasi di dalam literatur-literatur yang sekarang ini telah
mulai memberikan pengertian yang tegas tentang arti partisipasi. Umumnya definisi-definisi
yang mereka ketengahkan dapat dibedakan menjadi dua:definisi yang bersifat umum dan
ke dalam tiga pengertian pokok, yaitu Partisipasi sebagai kontribusi; Partisipasi sebagai
b) Partisipasi politik secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini
mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. Keikutsertaan warga
dalam proses politik tidaklah hanya berarti warga mendukung keputusan atau kebijakan yang
telah digariskan oleh para pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka istilah yang tepat
adalah mobilisasi politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan
kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan,
Konsep partisipasi politik ini menjadi sangat penting dalam arus pemikiran deliberative
democracy atau demokrasi musawarah. Pemikiran demokrasi musyawarah muncul antara lain
terdorong oleh tingginya tingkat apatisme politik di Barat yang terlihat dengan rendahnya
tingkat pemilih (hanya berkisar 50 - 60 %). Besarnya kelompok yang tidak puas atau tidak
merasa perlu terlibat dalam proses politik perwakilan menghawatirkan banyak pemikir Barat
Di Indonesia saat ini penggunaan kata partisipasi (politik) lebih sering mengacu pada
dukungan yang diberikan warga untuk pelaksanaan keputusan yang sudah dibuat oleh para
Dengan meilhat derajat partisipasi politik warga dalam proses politik rezim atau
Rezim patrimonial - warga diberitahu tentang keputusan politik yang telah dibuat oleh para
Rezim partisipatif - warga bisa memengaruhi keputusan yang dibuat oleh para pemimpinnya.