Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL REVIEWS

Buku Political Science. The Diciplines


And Its Dimensions: An Introduction
(Stephen L Wasby. New York: Charles Scribner’s Sons, 1970) Part I

MATA KULIAH TEORI-TEORI ILMU POLITIK


Pengajar: Prof. Dr. Maswadi Rauf, MA

Achmad Muhajir

NPM: 211186918016

Program Magister Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana


Universitas Nasional
I. PENDAHULUAN

Definisi Ilmu Politik


Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional. Ada sebuah pertanyaan, apa itu ilmu politik? Ilmu politik dapat diartikan
pada dua definisi yaitu dapat bersifat kajian politik dan apa yang telah dilakukan
pengamat/peneliti dibidang politik. Definisi pertama tidak akan banyak membantu sampai
kita mengerti makna politik itu sendiri, sedangkan definisi kedua digunakan untuk
menyatakan ketidak sepakatan atas suatu definisi bidang kajian sekaligus untuk
menunjukkan pengertian yang luas dimana beberapa orang akan menyebutnya ilmu politik.
Sebagai sebuah kajian bidang akademis, ilmu politik menyertakan kajian politik atau
keterkaitan dengan pemerintahan. Kebanyakan penelitian ilmu politik dilaksanakan di
Universitas-universitas, tetapi beberapa dilaksanakan diluar lingkar akademis. Namun tidak
semua peneliti menggunakan data politik, seperti para jurnalis, anggota partai dan para
pejabat (Mereka juga dapat diartikan sebagai ilmuwan/peneliti politik). Tidak semua
penelitian politik itu menjadi ilmu politik, karena tidak semua penelitian dilaksanakan
melalui proses-proses ilmiah. Namun, bahan yang dikembangkan untuk mencapai tujuan
tertentu, seperti yang dilakukan organisasi-organisasi politik untuk konsumsi publik (sebagai
contoh bibliografi kandidat yang diusung sebuah partai) umumnya tidak menjadi ilmu politik
meski jelas menjadi kepentingan para praktisi politik.
Mereka yang sekarang atau telah menjadi praktisi politik mendapatkan pelatihan
khusus, dimana pengetahuan secara khusus telah ditranformasikan, terlepas perbedaan dalam
pendekatan maupun kepentingan dalam beberapa pengertian bersatu dalam upaya yang
sama. Karakteristik pelatihan khusus dan kesamaan pandangan kelompok ini membuat
mengenal ilmu politik sebagai sebuah profesi.
Ada beberapa pendapat bahwa ilmu politik tidak memiliki pengetahuan secara khusus,
karena setiap orang ingin menjadi praktisi politik. Namun fakta bahwa banyak orang
membicarakan ilmu politik sering tidak memberikan jenis informasi secara khusus, tepat dan
mendalam, berbeda dengan orang yang mempelajari ilmu politik. Tidak semua yang
mempelajari ilmu politik kemudian menjadi peneliti, hal ini seperti orang yang bekerja
dalam pemerintahan, memegang kedudukan tinggi atau jabatan elektif atau sekedar
membantu menjalankan birokrasi. Garis besar disiplin ilmu berdasarkan para ahli adalah
sebagai berikut:
1. Keteraturan cara kerjanya, tercermin dalam penekanan yang ditempatkan diatas
analisis kritis pertumbuhan dan perkembangan bidang kajian
2. Merupakan sebuah karya klasik
3. Spesialisasi personel oleh subbidang
4. Mudah membedakan pokok bahasan
5. Sebuah generalisasi atau abstraksi, sebagiannya ditambahkan, dihapus, atau
diperbaiki seiring waktu yang dianggap perlu dan pantas
6. Konsep-konsep khas bidang tersebut
7. Metode analisis yang dibakukan
8. Kesesuaian data dan laporan-laporan mengenai data
Beberapa orang berpendapat bahwa ilmu politik merupakan seni, pengetahuan dan
memahami tentang kegiatan sosial.
Ilmu politik pada bagian tertentu memiliki batasan, namun memiliki bagian penting
yang menyebabkan perdebatan besar dan kontroversional dalam pengambilan makna kajian
politik, paling tidak disinilah tedapat consensus. Namun mesikpun ilmu politik bersifat lunak,
sama halnya dengan ilmu-ilmu behavioral atau ilmu social lainnya, beberapa ilmuwan politik
menggunakan model-model dari disiplin ilmu keras dan membuat cara kerja ilmu politik
seperti ilmu fisika meskipun hasil akhir tidak dapat dicapai. Bagi kebanyakan akademisi
berbicara soal kajian ilmiah politik hanya untuk membuat kajian itu menjadi sistematik dan
tertata, dan bahwa para mahasiswa berupaya untuk menemukan apa yang sebenarnya ada,
mereka menggunakan metode umum meneliti dan menggunakan fenomena yang dikenal
sebagai metode ilmiah. Mereka juga menggunakan informasi yang dikumpulkan untuk
membentuk generalisasi dari teori-teori politik walaupun dalam waktu singkat teori politik
yang kuat tidak dapat ditemukan. Untuk mengembangkan generalisasi tersebut pengamat
politik akan tertarik pada karakteristik umum dari data ketimbang pada peristiwa-peristiwa
politik yang dilakukan aktor-aktor politik, sebuah focus yang berbeda dari sejarahwan yang
umumnya memusatkan perhatian kepada hal unik atau luar biasa.
Dalam mengembangkan temuan-temuan para pengamat politik menggunakan metode
sejarahwan, sosiolog, ekonom, psikolog dan antropolog meski metode-metode yang
digunakan dari ilmu-ilmu social tersebut biasanya diaplikasikan untuk disesuaikan dengan
persoalan-persoalan spesifik dari keterkaitan data dan interpretasi yang dihadapi ilmu politik.
Ilmu politik berbeda dari bidang-bidang kajian lain, bahkan ketika kelompok beberapa
disiplin kajian memiliki objek kajian yang sama, tapi ilmu politik tidak dapat diartikan pada
metode-metode khusus atau unik.
Ilmu politik merupakan bidang kajian yang bias dikenali, dengan lingkup dan muatan
yang sering diperdebatkan, praktisi ilmu politik banyak ditemukan di institusi-institusi
pendidikan tinggi, lembaga penelitian maupun di pemerintahan, para praktisi ini berbeda
dengan para politisi. Kajian politik dilakukan berkaitan dengan keberlangsungan
penyelenggaraan Negara, meskipun para pengamat politik memiliki pandangan berbeda
seperti harus diterapkan secara langsung demi pembanguan menyeluruh, dan beberapa
lainnya memandang pentingnya menekankan isu-isu kebijakan yang menjadi pokok kajian
utama oleh para pengamat politik.

II. ANALISIS

Dipandang penting makna atau definisi ilmu politik seperti yang diuraikan oleh Sthepen
L. Wasby sebelum memaknai ilmu politik tersebut harus kita pahami terlebih dahulu apa itu
politik?. Menurut Wasby politik merupakan seni yang melibatkan kekuasaan dan pengaruh,
pengaruh dan keberpengaruhan. Menurutnya kekuasaan dibentuk untuk membatasi
kehendak/ hasrat seseorang. Namun Miriam budiarjo berpendapat politik merupakan usaha
menggapai kehidupan lebih baik. Sejak dahulu kala masyarakat mengatur kehidupan
kolektif dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber daya
alam, atau perlu dicari satu cara distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia
dan puas. Selanjutnya inilah yang disebut politik. Berarti ilmu politik dapat kita artikan
sebagai ilmu yang mempelajari tatanan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.
Berbicara tatanan maka kita dapat mengartikan ilmu politik merupakan ilmu yang
multidisiplin karena akan berkaitan dengan ekonomi, hukum, social, budaya, sejarah,
pendidikan dan lain sebagainya agar menggapai kehidupan lebih baik. Wasby menilai sulit
mengartikan politik dalam arti yang tetap, karena kajian politik selalu berkembang dan selalu
memunculkan asumsi baru, sehingga ilmu politik harus memiliki batasan-batasan
metodologi.

Lingkup Akademis
Dalam lingkup akademis, Wasby menyebutkan elemen dasar untuk mendefinisikan
ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan adalah: Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari
tentang pemerintahan atau masalah- masalah kebijakan yang memiliki relevansi dengan
pemerintahan, dan proses memproduksi materi-materi untuk pengajaran yang terkait dengan
studi politik.
Profesi
Dalam kaitan dengan profesi, Wasby mendefinisikan ilmuwan politik sebagai orang
yang memiliki pelatihan khusus untuk memperoleh pengetahuan khusus yang bisa
diwujudkan atau diungkapkan meskipun dengan pendekatan atau kepentingan yang berbeda,
yang dengan ketrampilan dan pengetahuan ini menjadi pemersatu terhadap upaya-upaya
mereka.

Tujuan
Ada yang berargumen, bahwa “tujuan seni adalah untuk seni”. Beberapa ilmuwan
politik juga membuat argumen: “tujuan pengetahuan adalah untuk pengetahuan”. Walaupun
banyak yang tidak menolak, termasuk mereka yang sudah menggunakan perangkat ilmu
politik, tapi ilmu politik masih memerlukan capaian-capaian besar dari kerja politik sebelum
mulai menentukan bagaimana tujuan-tujuan pentingnya bisa dicapai. Misalnya, kerja- kerja
riset untuk mengetahui adanya gejala-gejala masyarakat yang sakit. Ilmuwan politik tidak
harus menunggu suatu pengetahuan untuk bisa menelusuri penyebab penyakit itu.

Ilmu Pengetahuan
Apakah ilmu politik itu ilmu pengetahuan, adalah masalah krusial dan kontroversinya
di dalam studi politik masih menjadi perdebatan. Para ilmuwan politik membangun argumen
bahwa subyek dari politik sama dengan subyek dari ilmu pengetahuan "pasti" seperti fisika,
kimia atau geologi. Namun, ilmu politik lebih mempertimbangkan dirinya sebagai ilmu
pengetahuan "lunak", seperti yang ada pada ilmu sosial atau studi perubahan perilaku.
Beberapa ilmuwan politik menggunakan model dari disiplin "ilmu pasti" dengan pola-pola
seperti yang ada pada hukum fisika, walaupun hasil akhirnya tidak selalu tepat.
Tentang ilmu perilaku ini, Wasby mendefinisikan sebagai ilmu yang konsentrasi
utamanya pada perilaku manusia sebagai individu dan dalam bentuk-bentuk kolektifnya.
Yang dimaksud bentuk kolektif di sini lebih luas daripada yang ada di ilmu sosial, yang
konsentrasinya hanya pada bentuk-bentuk prilaku kolektif. Ilmu psikologi, sosiologi,
ekonomi, antropologi dan politik memiliki kajian terhadap ilmu perilaku. Tetapi kajian
terhadap ilmu perilaku tidak bisa dikembangkan pada bidang-bidang keilmuan tersebut,
kecuali melalui adanya kualifikasi yang bisa memperluas pendalaman terhadap studi tentang
perilaku-perilaku tertentu
Metodologi
Dalam mengembangkan temuan-temuannya, ilmuwan politik menggunakan metode-
metode yang ada pada sejarawan, ilmuwan sosiologi, ilmuwan ekonomi, ilmuwan psikologi
dan ilmuwan antropologi, walaupun metodologi yang dipinjam tersebut akan diadaptasikan
untuk membuat kesesuaian dengan masalah-masalah yang lebih spesifik dan menjadikannya
lebih bernilai pada upaya pengumpulan data dan interpretasi pada ilmu politik. Hasilnya, dari
metodologi yang dipinjam tersebut, ilmu politik bisa melihat beberapa keterkaitan antara
sejarah, sosiologi atau ekonomi pada data politiknya. Ilmu politik berbeda dari bidang-bidang
yang lain, walaupun beberapa disiplin keilmuan itu memiliki obyek yang sama, tetapi ilmu
politik tidak bisa didefinisikan dengan bentuk-bentuk metodologi yang unik atau khusus.

Terminologi
Terminologi yang digunakan ilmuwan di bidang politik mungkin lebih
menggambarkan karakteristikanya daripada metodenya. Konsep Negara yang sesekali
menandai kajian politik secara umum sekarang dianggap kuno, seperti kata demokrasi dan
koalisi yang merupakan khas bagi ilmu politik menjadi bahasa politik sehari-hari. Upaya yang
dilakukan untuk mengembangkan definisi-definisi baru yang ingin diterapkan menghasilkan
dugaan bahwa ilmu politik itu dibangun atas jargon, tetapi tidak cukup pengenalan ilmu
politik hanya melalui terminologinya.

Seni Atau Ilmu Pengetahuan


Wasby menilai politik itu adalah sebuah seni, sementara pada wilayah kajian politik
dipandang sebagai ilmu, berbeda dengan keahlian politik, hal tersebut dapat dipelajari dan
pada sampai tataran tersebut memiliki aspek-aspek ilmiah sementara kebanyakan proses
pengumpulan data itu kreatif, dengan begitu itu merupakan bagian dari kualitas-kulaitas
seni. Lebih jauh lagi dalam buku-buku teori politik mebahas politik merupakan seni
pemerintahan yang artinya adalah penerapan kendali dalam masyarakat melalui pembuatan
dan pemberdayaan keputusan kolektif.

Kekuasaan
Politik selalu melibatkan kekuasaan dan pengaruh. Suatu formulasi dari ide-ide
politik adalah menjawab pertanyaan: ”Siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana?"
Konsep kekuasaan dan pengaruh adalah inti dari studi tentang politik, meskipun konsepnya
sulit didefinisikan. Orang mungkin mengira bahwa bidang studi ini akan menentukan
setidaknya suatu konsep utama. Tetapi, hal seperti itu tidak terjadi pada ilmu politik
Dalam bukunya wasby menilai kekuasaan merupakan pembawaan aksi seseorang
untuk melawan/membatasi kehendak orang lain dengan menjalankan kekuasaannya membuat
kebijakan publik. Dalam konteks politik, kekuasaan yang dirujuk adalah kekuasaan social,
yaitu produksi, distribusi, dan penggunaan sumber daya masyarakat. Dalam asumsi ini,
politik dilihat sebagai penggunaan kapital, politik melibatkan nilai-nilai secara otoritatif di
dalam masyarakat yang dilakukan secara penuh oleh pemegang kekuasaan.

Penentuan Nilai
Ada anggapan bahwa politik itu terkait dengan seberapa kuat “kewenangan” hidup di
dalam nilai-nilai yang ada di masyarakat. Pada masyarakat secara keseluruhan, hal ini harus
didukung oleh digunakannya monopoli kekuatan secara fisik. Ketika kita menyampaikan
suatu "nilai" pada seseorang, maka yang kita maksudkan di sini adalah keinginan dia untuk
memiliki hubungan dengan perangkat-perangkat lain, untuk disesuaikan dengan yang tersedia
pada dirinya.

Urusan Publik Vs Pribadi


Di dalam mendefinisikan politik, kita sering membedakan antara urusan umum/publik
dan pribadi. Kadang kita membicarakan urusan-urusan publik, seperti birokrasi atau
pelayanan publik, atau kehidupan publik pada seseorang di dalam organisasi-organisasi yang
sering dianggap sebagai wilayah pribadi, walaupun mereka sering berkaitan dengan aktivitas
sosial. Istilah publik dan privat juga kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan preferensi
atau kecenderungan.
Kontroversi
Elemen lain dalam mendefinisikan politik adalah kontroversi. Dimana ada politik, di
situ ada kontroversi. Dimana ada isu, di situ ada politik. Jika tidak ada kontroversi, maka
tidak ada isu, dan di situ politik tidak akan eksis. Yang harus dicatat adalah, kontroversi ini
tidak hanya meliputi partai politik saja. Kontroversi bisa meliputi kelompok kepentingan
dan pribadi- pribadi, yang mengungkapkan hal-hal yang bersifat politis. Termasuk juga
urusan-urusan pemerintahan yang tidak terkait dengan kebijakan partai politik, tetap bisa
menjadi bagian dari kontroversi.
Kesepakatan
Ketika terjadi perdebatan atau konflik, pembelahan atau perbedaan pendapat, yang
sering terjadi di antara perkumpulan politik, maka penyelesaian melalui persetujuan atau
kesepakatan adalah bentuk nyata dari dunia politik. Perbedaan atau kesepakatan, sering
menjadi bentuk akhir dari kegiatan tersebut, atau menjadi lawan dari kesepahaman.

Negara dan Batas-batasnya


Wasby dalam definisi tentang negara, menilai bahwa ilmu politik dalam beberapa
tahun sebelumnya banyak membatasi aspek-aspek politik dengan mengkaitkannya pada
urusan pemerintahan sebagai urusan resmi lembaga dan menjadi bagian tertentu dalam
negara. Dia melihat bahwa mulai muncul keragaman yang berhubungan dengan implikasi
dari konsep kenegaraan, yang menganggap bahwa aktivitas politik hanya berlangsung dalam
batas-batas yang telah ditentukan dengan baik dan bahwa politik tidak akan ada jika tidak ada
seperangkat institusi formal.

Politik di Dalam Masyarakat


Tema ini menyiratkan banyak hal, bahwa politik adalah salah satu aspek di dalam
masyarakat sebagai tempat kehidupan individu. Sekalipun ada lembaga khusus yang
dikembangkan untuk menjalankan fungsi politik, politik tidak pernah terpisah dari
masyarakat yang lebih luas. Dalam beberapa kegiatan, bisa jadi politik dan ekonomi bisa
memiliki komponen yang sama. Misalnya terkait dengan pengalokasian kebutuhan atau
pelayanan yang berkaitan dengan penggunaan kekuasaan. Tapi, dalam analisis, keduanya
terpisah. Mempelajari politik adalah mengambil keseluruhan kehidupan sosial untuk
memeriksa satu bagian penting dan bahkan bagian yang krusial, yang ada di dalam struktur dan
operasionalisasinya. Ketika kita melakukan itu, kita perlu mengetahui apa yang dilakukan oleh
aspek politik masyarakat – melalui subsistem politik atau kebijakan, yang berlaku untuk
seluruh masyarakat.

III. KESIMPULAN
Lantas, semua ini akan membawa kita kemana? Di sinilah Wasby merumuskan
beberapa elemen yang secara bersama-sama bisa disebut sebagai suatu definisi.
• Ilmu politik adalah bidang studi yang bisa diidentifikasi, dengan ruang lingkup dan
konten yang bisa saja bertentangan, yang sering ditemukan oleh para praktisi di
dalam suatu lembaga dalam tingkat pemahaman yang lebih tinggi, dimana untuk
itu mereka bisa melakukan pembelajaran dan mengadakan riset, atau juga di dalam
pemerintahan
• Ilmu politik tidak sama dengan ilmu fisika, tetapi politik dapat dipelajari secara
sistematis dengan metodologi ilmu pengetahuan. Ilmu politik dapat diidentifikasi
secara tepat, baik dengan metode yang khusus untuk itu maupun dengan
terminologi tertentu. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membahas, bahkan
untuk membuat definisi sementara dari ilmu politik, menjelaskan bahwa ilmu
politik tidak dapat mengembangkan model utama yang bisa berfungsi sebagai titik
awal yang cukup masuk akal untuk dilakukannya suatu penelitian tentang politik.
Setelah melakukan upaya untuk membuat definisi tentang ilmu politik, Wasby menekankan
perlunya untuk merumuskan pada apa itu yang disebut sebagai politik dan hal-hal yang
bersifat politis.
Ilmu politik menurut Wasby ialah ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya,
namun dalam penjelasannya yang disampaikan terlalu berbelit-belit dengan perumpamaan
penggunaan metode ilmu lain seperti fisika, sehingga metodenya tidak akan mendapatkan
hasil sesuai yang ingin dicapai.
Kajian yang dibuat dalam buku ini bersifat aplikatif sesuai dengan kultur negaranya
namun tidak akan terlalu cocok diterapkan pada Negara-negara timur. Terutama bahan kajian
ini merupakan bahan ajar, sehingga dapat dikatakan aplikatif dalam sisi kajian akademis.
Politik mempelajari kegiatan yang berhubungan dengan kendali pembuatan keputusan
publik dalam masyarakat tertentu di wailayah tertentu, dan kendali ini didukung oleh
instrument yang bersifat otoritatif dan koersif. Definisi lain juga berbicara tentang teori
politik modern yaitu mencakup pemerintahan suatu Negara yang didirikan manusia lain,
bahwa pemerintah adalah otoritas yang terorganisasi dan menekankan pelembagaan
kepemimpinan serta pengalokasian nilai secara otoritatif. Sedangkan ilmu politik dapat kita
artikan sebagai ilmu yang mempelajari tatanan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.
Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan behavioral yang
berarti setiap individu manusia sebagai unit dasar politik. Konsep-konsep pokok dalam politik
ialah : Negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan, dan pembagian / alokasi. Ada
beberapa aspek yang dikaji dalam buku ini antara lain politik melibatkan niali-nilai,
kebijakan publik, kontroversi, dan Konsensus

Anda mungkin juga menyukai