Achmad Muhajir
NPM: 211186918016
II. ANALISIS
Dipandang penting makna atau definisi ilmu politik seperti yang diuraikan oleh Sthepen
L. Wasby sebelum memaknai ilmu politik tersebut harus kita pahami terlebih dahulu apa itu
politik?. Menurut Wasby politik merupakan seni yang melibatkan kekuasaan dan pengaruh,
pengaruh dan keberpengaruhan. Menurutnya kekuasaan dibentuk untuk membatasi
kehendak/ hasrat seseorang. Namun Miriam budiarjo berpendapat politik merupakan usaha
menggapai kehidupan lebih baik. Sejak dahulu kala masyarakat mengatur kehidupan
kolektif dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber daya
alam, atau perlu dicari satu cara distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia
dan puas. Selanjutnya inilah yang disebut politik. Berarti ilmu politik dapat kita artikan
sebagai ilmu yang mempelajari tatanan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.
Berbicara tatanan maka kita dapat mengartikan ilmu politik merupakan ilmu yang
multidisiplin karena akan berkaitan dengan ekonomi, hukum, social, budaya, sejarah,
pendidikan dan lain sebagainya agar menggapai kehidupan lebih baik. Wasby menilai sulit
mengartikan politik dalam arti yang tetap, karena kajian politik selalu berkembang dan selalu
memunculkan asumsi baru, sehingga ilmu politik harus memiliki batasan-batasan
metodologi.
Lingkup Akademis
Dalam lingkup akademis, Wasby menyebutkan elemen dasar untuk mendefinisikan
ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan adalah: Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari
tentang pemerintahan atau masalah- masalah kebijakan yang memiliki relevansi dengan
pemerintahan, dan proses memproduksi materi-materi untuk pengajaran yang terkait dengan
studi politik.
Profesi
Dalam kaitan dengan profesi, Wasby mendefinisikan ilmuwan politik sebagai orang
yang memiliki pelatihan khusus untuk memperoleh pengetahuan khusus yang bisa
diwujudkan atau diungkapkan meskipun dengan pendekatan atau kepentingan yang berbeda,
yang dengan ketrampilan dan pengetahuan ini menjadi pemersatu terhadap upaya-upaya
mereka.
Tujuan
Ada yang berargumen, bahwa “tujuan seni adalah untuk seni”. Beberapa ilmuwan
politik juga membuat argumen: “tujuan pengetahuan adalah untuk pengetahuan”. Walaupun
banyak yang tidak menolak, termasuk mereka yang sudah menggunakan perangkat ilmu
politik, tapi ilmu politik masih memerlukan capaian-capaian besar dari kerja politik sebelum
mulai menentukan bagaimana tujuan-tujuan pentingnya bisa dicapai. Misalnya, kerja- kerja
riset untuk mengetahui adanya gejala-gejala masyarakat yang sakit. Ilmuwan politik tidak
harus menunggu suatu pengetahuan untuk bisa menelusuri penyebab penyakit itu.
Ilmu Pengetahuan
Apakah ilmu politik itu ilmu pengetahuan, adalah masalah krusial dan kontroversinya
di dalam studi politik masih menjadi perdebatan. Para ilmuwan politik membangun argumen
bahwa subyek dari politik sama dengan subyek dari ilmu pengetahuan "pasti" seperti fisika,
kimia atau geologi. Namun, ilmu politik lebih mempertimbangkan dirinya sebagai ilmu
pengetahuan "lunak", seperti yang ada pada ilmu sosial atau studi perubahan perilaku.
Beberapa ilmuwan politik menggunakan model dari disiplin "ilmu pasti" dengan pola-pola
seperti yang ada pada hukum fisika, walaupun hasil akhirnya tidak selalu tepat.
Tentang ilmu perilaku ini, Wasby mendefinisikan sebagai ilmu yang konsentrasi
utamanya pada perilaku manusia sebagai individu dan dalam bentuk-bentuk kolektifnya.
Yang dimaksud bentuk kolektif di sini lebih luas daripada yang ada di ilmu sosial, yang
konsentrasinya hanya pada bentuk-bentuk prilaku kolektif. Ilmu psikologi, sosiologi,
ekonomi, antropologi dan politik memiliki kajian terhadap ilmu perilaku. Tetapi kajian
terhadap ilmu perilaku tidak bisa dikembangkan pada bidang-bidang keilmuan tersebut,
kecuali melalui adanya kualifikasi yang bisa memperluas pendalaman terhadap studi tentang
perilaku-perilaku tertentu
Metodologi
Dalam mengembangkan temuan-temuannya, ilmuwan politik menggunakan metode-
metode yang ada pada sejarawan, ilmuwan sosiologi, ilmuwan ekonomi, ilmuwan psikologi
dan ilmuwan antropologi, walaupun metodologi yang dipinjam tersebut akan diadaptasikan
untuk membuat kesesuaian dengan masalah-masalah yang lebih spesifik dan menjadikannya
lebih bernilai pada upaya pengumpulan data dan interpretasi pada ilmu politik. Hasilnya, dari
metodologi yang dipinjam tersebut, ilmu politik bisa melihat beberapa keterkaitan antara
sejarah, sosiologi atau ekonomi pada data politiknya. Ilmu politik berbeda dari bidang-bidang
yang lain, walaupun beberapa disiplin keilmuan itu memiliki obyek yang sama, tetapi ilmu
politik tidak bisa didefinisikan dengan bentuk-bentuk metodologi yang unik atau khusus.
Terminologi
Terminologi yang digunakan ilmuwan di bidang politik mungkin lebih
menggambarkan karakteristikanya daripada metodenya. Konsep Negara yang sesekali
menandai kajian politik secara umum sekarang dianggap kuno, seperti kata demokrasi dan
koalisi yang merupakan khas bagi ilmu politik menjadi bahasa politik sehari-hari. Upaya yang
dilakukan untuk mengembangkan definisi-definisi baru yang ingin diterapkan menghasilkan
dugaan bahwa ilmu politik itu dibangun atas jargon, tetapi tidak cukup pengenalan ilmu
politik hanya melalui terminologinya.
Kekuasaan
Politik selalu melibatkan kekuasaan dan pengaruh. Suatu formulasi dari ide-ide
politik adalah menjawab pertanyaan: ”Siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana?"
Konsep kekuasaan dan pengaruh adalah inti dari studi tentang politik, meskipun konsepnya
sulit didefinisikan. Orang mungkin mengira bahwa bidang studi ini akan menentukan
setidaknya suatu konsep utama. Tetapi, hal seperti itu tidak terjadi pada ilmu politik
Dalam bukunya wasby menilai kekuasaan merupakan pembawaan aksi seseorang
untuk melawan/membatasi kehendak orang lain dengan menjalankan kekuasaannya membuat
kebijakan publik. Dalam konteks politik, kekuasaan yang dirujuk adalah kekuasaan social,
yaitu produksi, distribusi, dan penggunaan sumber daya masyarakat. Dalam asumsi ini,
politik dilihat sebagai penggunaan kapital, politik melibatkan nilai-nilai secara otoritatif di
dalam masyarakat yang dilakukan secara penuh oleh pemegang kekuasaan.
Penentuan Nilai
Ada anggapan bahwa politik itu terkait dengan seberapa kuat “kewenangan” hidup di
dalam nilai-nilai yang ada di masyarakat. Pada masyarakat secara keseluruhan, hal ini harus
didukung oleh digunakannya monopoli kekuatan secara fisik. Ketika kita menyampaikan
suatu "nilai" pada seseorang, maka yang kita maksudkan di sini adalah keinginan dia untuk
memiliki hubungan dengan perangkat-perangkat lain, untuk disesuaikan dengan yang tersedia
pada dirinya.
III. KESIMPULAN
Lantas, semua ini akan membawa kita kemana? Di sinilah Wasby merumuskan
beberapa elemen yang secara bersama-sama bisa disebut sebagai suatu definisi.
• Ilmu politik adalah bidang studi yang bisa diidentifikasi, dengan ruang lingkup dan
konten yang bisa saja bertentangan, yang sering ditemukan oleh para praktisi di
dalam suatu lembaga dalam tingkat pemahaman yang lebih tinggi, dimana untuk
itu mereka bisa melakukan pembelajaran dan mengadakan riset, atau juga di dalam
pemerintahan
• Ilmu politik tidak sama dengan ilmu fisika, tetapi politik dapat dipelajari secara
sistematis dengan metodologi ilmu pengetahuan. Ilmu politik dapat diidentifikasi
secara tepat, baik dengan metode yang khusus untuk itu maupun dengan
terminologi tertentu. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membahas, bahkan
untuk membuat definisi sementara dari ilmu politik, menjelaskan bahwa ilmu
politik tidak dapat mengembangkan model utama yang bisa berfungsi sebagai titik
awal yang cukup masuk akal untuk dilakukannya suatu penelitian tentang politik.
Setelah melakukan upaya untuk membuat definisi tentang ilmu politik, Wasby menekankan
perlunya untuk merumuskan pada apa itu yang disebut sebagai politik dan hal-hal yang
bersifat politis.
Ilmu politik menurut Wasby ialah ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya,
namun dalam penjelasannya yang disampaikan terlalu berbelit-belit dengan perumpamaan
penggunaan metode ilmu lain seperti fisika, sehingga metodenya tidak akan mendapatkan
hasil sesuai yang ingin dicapai.
Kajian yang dibuat dalam buku ini bersifat aplikatif sesuai dengan kultur negaranya
namun tidak akan terlalu cocok diterapkan pada Negara-negara timur. Terutama bahan kajian
ini merupakan bahan ajar, sehingga dapat dikatakan aplikatif dalam sisi kajian akademis.
Politik mempelajari kegiatan yang berhubungan dengan kendali pembuatan keputusan
publik dalam masyarakat tertentu di wailayah tertentu, dan kendali ini didukung oleh
instrument yang bersifat otoritatif dan koersif. Definisi lain juga berbicara tentang teori
politik modern yaitu mencakup pemerintahan suatu Negara yang didirikan manusia lain,
bahwa pemerintah adalah otoritas yang terorganisasi dan menekankan pelembagaan
kepemimpinan serta pengalokasian nilai secara otoritatif. Sedangkan ilmu politik dapat kita
artikan sebagai ilmu yang mempelajari tatanan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.
Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan behavioral yang
berarti setiap individu manusia sebagai unit dasar politik. Konsep-konsep pokok dalam politik
ialah : Negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan, dan pembagian / alokasi. Ada
beberapa aspek yang dikaji dalam buku ini antara lain politik melibatkan niali-nilai,
kebijakan publik, kontroversi, dan Konsensus