dimana negara besar sepeti Uni Soviet akan mengadopsi teori ini dan akan menjadi ideologi
Timur, yang nantinya akan bertentangan dengan ideologi Barat berupa paham liberalis yang
diadopsi oleh Amerika Serikat. Kedua ideologi tersebut yang akan menjadi alasan utama
terjadinya Perang Dunia Kedua dan alasan mengapa terjadi perbedaan antara Korea Utara
dengan Korea Selatan (yang nota bene sekarang sedang mengalami krisis perbatasan di
semenanjung Korea). Contoh lainnya juga dapat diambil pada bagian bahasan teori ilmu
politik, dimana seharusnya penyusun dapat memberikan contoh nyata pada teori-teorinya,
seperti teori behavioralisme (lihat halaman 15) yang lebih menekankan kepada perilaku
aktor-aktor politik. Kasus konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada masa pemerintahan
Soekarno dapat dijadikan contoh yang baik, dimana Presiden Soekarno ketika itu
menafsirkan bahwa pembentukan Malaysia tersebut sebagai suatu usaha dari negara-negara
kolonialis dan neo-kolonialis untuk mengepung Indonesia. Oleh sebab itu, hal tersebut
merupakan ancaman terhadap keselamatan negara dan bangsa Indonesia1.
Tetapi kelemahan tersebut dapat ditutupi dengan berbagai macam kelebihan yang
dapat ditunjukkan oleh penyusun dalam bahan bacaan kuliah ini. Kelebihan-kelebihan
tersebut sangat jelas dapat dilihat dari penjabaran setiap bahasan yang sangat baik sehingga
mudah dimengerti. Ditambah lagi dengan penggambaran diagram yang membantu pembaca
memahami bahasan (lihat Diagram Paradigma Dominan dalam Politik Perbandingan pada
halaman 6, Proses penelitian sosial menurut kaum positivis pada halaman 7, Siklus Struktur
revolusi Keilmuan menurut Thomas Khun pada halaman 10, Diagaram Easton tentang Sistem
Politik pada halaman 19, dan Bagan proses penalaran dalam metode keilmuan pada halaman
33). Serta tidak lupa catatan kaki yang bisa digunakan pembaca untuk mencari referensi lain
yang terkait dengan bahasan ataupun beberapa pengertian yang tidak dicantumkan di dalam
bahasan.
Secara garis besar, bahan bacaan ini dapat diakui mendekati sempurna. Sedikit
penambahan pada contoh teori yang ada dalam bahasan yang sedang digunakan di masa kini
serta contoh kasus-kasus terkini yang dapat dikaitkan dengan bahasan dapat menutupi dan
menyempurnakan bahan bacaan kuliah ini. Sehingga pada akhirnya bahan bacaan kuliah ini
dapat membantu pembaca, khususnya mahasiswa untuk dapat lebih mudah mengerti bahasan
yang coba disampaikan oleh penyusun dan memperdalam pengetahuannya terutama dalam
bidang ilmu sosial dan ilmu politik serta tidak ketinggalan atau update dengan masalahmasalah sosial ataupun politik yang sedang berlangsung pada saat ini.
Wuryandari, Ganewati (2008). Politik Luar Negeri Indonesia Di Tengah Pusaran Politik
Domestik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Materi yang telah diberikan oleh Dedy Permadi juga telah memberikan banyak
manfaat. Selain memberikan penjelasan yang baik, materi ini padat akan isi yang sangat
berguna terutama bagi akademisi hubungan internasional.
Tugas ini seharusnya telah dikerjakan