Anda di halaman 1dari 3

Sebuah critical review Winarno, Budi, dan Dedy Permadi.

Ilmu Sosial dan Ilmu


Politik : Filsafat, Teori, dan Metodologi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Filsafat, Teori, dan Metodologi sebuah bahan bacaan
kuliah yang disusun oleh Prof. Dr. Budi Winarno, MA dan Dedy Permadi, SIP, MA ini akan
memberikan pengertian tentang apa itu ilmu sosial dan apa itu ilmu politik kepada civitas
akademika yang mungkin baru pertama kali mencoba terjun ke dunia ilmu sosial dan ilmu
politik. Ataupun untuk mencoba mengingat kembali dan memperdalam pengetahuannya
dalam bidang ilmu sosial dan ilmu politik.
Bahan bacaan kuliah ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum kepada
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada umumnya tentang apa yang akan
dipelajarinya nanti, tetapi tidak terbatas juga kepada pembaca manapun yang ingin
memperdalam pengetahuannya dalam bidang ilmu sosial dan ilmu politik.
Ada tiga bagian dari tulisan ini yang menjadi fokus bahasan, yaitu mengenai filsafat,
teori, dan metodologi ilmu sosial dan ilmu politik. Pada bagian filsafat ilmu sosial dan ilmu
politik, penyusun menjelaskan bahwa ilmu politik merupakan bagian (subordinate) dari ilmu
sosial. Kemudian muncullah berbagai macam upaya untuk menjadikan ilmu sosial sejajar
dengan ilmu alam. Pada bagian teori ilmu sosial dan ilmu politik, penyusun menjelaskan
bahwa teori-teori yang berkembang dalam ilmu sosial diantaranya lahir dari pemikiran Karl
Marx, Max Weber, Emile Durkheim, Sigmund Freud, dan sebagainya. Sedangkan dalam ilmu
politik terdapat sedikitnya tiga aliran utama atau mahzab yaitu tradisionalisme (penekanan
pada institusi atau kelembagaan), behavioralisme (penekanan pada perilaku aktor-aktor
politik), dan post-behavioralisme (menjembatani tradisionalisme dan behavioralisme). Pada
bagian metodologi ilmu sosial dan ilmu politik, penyusun menjelaskan bahwa terdapat dua
macam metodologi yaitu metodologi ilmu dan metodologi penelitian. Metodologi ilmu
menggambarkan proses perkembangan dan cakupan atau ruang lingkup ilmu sosial dan
politik. Sedangkan metodologi penelitian lebih banyak berbicara tentang bagaimana seorang
peneliti menemukan pengetahuan dengan tetap mengusahakan kualitas maupun objektivitas
setinggi-tingginya.
Penyusun menjabarkan semua bahasan dengan sangat baik tetapi sayangnya masih
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan berupa minimnya pemberian contoh dan aplikasi
terhadap masa kini atau yang akan datang dirasa sangat diperlukan. Contoh, pada bagian
bahasan teori ilmu sosial Karl Marx (lihat Teori dalam ilmu sosial, Karl Marx (1818-1883)
pada halaman 10) yang jika dilihat lebih jauh, kelak akan menjadi cikal bakal paham
komunis. Dan kelak paham itu akan sangat mempengaruhi perkembangan konstelasi dunia,

dimana negara besar sepeti Uni Soviet akan mengadopsi teori ini dan akan menjadi ideologi
Timur, yang nantinya akan bertentangan dengan ideologi Barat berupa paham liberalis yang
diadopsi oleh Amerika Serikat. Kedua ideologi tersebut yang akan menjadi alasan utama
terjadinya Perang Dunia Kedua dan alasan mengapa terjadi perbedaan antara Korea Utara
dengan Korea Selatan (yang nota bene sekarang sedang mengalami krisis perbatasan di
semenanjung Korea). Contoh lainnya juga dapat diambil pada bagian bahasan teori ilmu
politik, dimana seharusnya penyusun dapat memberikan contoh nyata pada teori-teorinya,
seperti teori behavioralisme (lihat halaman 15) yang lebih menekankan kepada perilaku
aktor-aktor politik. Kasus konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada masa pemerintahan
Soekarno dapat dijadikan contoh yang baik, dimana Presiden Soekarno ketika itu
menafsirkan bahwa pembentukan Malaysia tersebut sebagai suatu usaha dari negara-negara
kolonialis dan neo-kolonialis untuk mengepung Indonesia. Oleh sebab itu, hal tersebut
merupakan ancaman terhadap keselamatan negara dan bangsa Indonesia1.
Tetapi kelemahan tersebut dapat ditutupi dengan berbagai macam kelebihan yang
dapat ditunjukkan oleh penyusun dalam bahan bacaan kuliah ini. Kelebihan-kelebihan
tersebut sangat jelas dapat dilihat dari penjabaran setiap bahasan yang sangat baik sehingga
mudah dimengerti. Ditambah lagi dengan penggambaran diagram yang membantu pembaca
memahami bahasan (lihat Diagram Paradigma Dominan dalam Politik Perbandingan pada
halaman 6, Proses penelitian sosial menurut kaum positivis pada halaman 7, Siklus Struktur
revolusi Keilmuan menurut Thomas Khun pada halaman 10, Diagaram Easton tentang Sistem
Politik pada halaman 19, dan Bagan proses penalaran dalam metode keilmuan pada halaman
33). Serta tidak lupa catatan kaki yang bisa digunakan pembaca untuk mencari referensi lain
yang terkait dengan bahasan ataupun beberapa pengertian yang tidak dicantumkan di dalam
bahasan.
Secara garis besar, bahan bacaan ini dapat diakui mendekati sempurna. Sedikit
penambahan pada contoh teori yang ada dalam bahasan yang sedang digunakan di masa kini
serta contoh kasus-kasus terkini yang dapat dikaitkan dengan bahasan dapat menutupi dan
menyempurnakan bahan bacaan kuliah ini. Sehingga pada akhirnya bahan bacaan kuliah ini
dapat membantu pembaca, khususnya mahasiswa untuk dapat lebih mudah mengerti bahasan
yang coba disampaikan oleh penyusun dan memperdalam pengetahuannya terutama dalam
bidang ilmu sosial dan ilmu politik serta tidak ketinggalan atau update dengan masalahmasalah sosial ataupun politik yang sedang berlangsung pada saat ini.

Wuryandari, Ganewati (2008). Politik Luar Negeri Indonesia Di Tengah Pusaran Politik
Domestik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Materi yang telah diberikan oleh Dedy Permadi juga telah memberikan banyak
manfaat. Selain memberikan penjelasan yang baik, materi ini padat akan isi yang sangat
berguna terutama bagi akademisi hubungan internasional.
Tugas ini seharusnya telah dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai