Disusun Oleh:
Teddy Chrisprimanata Putra
221186918005
Kelas C1
Masyarakat madani merupakan suatu “ideologi pasar” dan suatu tindak lanjut dari
informasi dan ide yang tidak hanya dipengaruhi oleh media massa yang bebas, tetapi juga
dipengaruhi oleh lembaga pendidikan. Berangkat dari pendapat tersebut sudah jelas
bahwa masyarakat madani bukanlah kelompok masyarakat yang dapat dikategorikan
sebagai masyarakat tertinggal. Adapun yang memebedakan masyarakat madani dengan
kelompok sosial lainnya, yaitu:
1. Masyarakat madani lebih memikirkan kepentingan kelompok dibanding
kepentingan pribadi;
2. Masyarakat madani dapat terhubung langsung dengan negara dalam beberapa
hal, namun tidak mengincar kekuasaan. Hal yang dicari oleh masyarakat
madani adalah keuntungan, perubahan kebijakan, pembebasan, mewujudkan
kondisi masyarakat yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pemerintahan;
3. Masyarakat madani berdasarkan keragaman dan pluralisme;
4. Masyarakat madani adalah kelompok yang mewakili kepentingan individu
maupun kelompok dalam sebuah komunitas.
Masyarakat madani adalah masyarakat yang berbeda. Ia memiliki sistemnya
tersendiri. Tidak hanya dari negara dan masyarakat, tetapi juga dari aksi sosial, hingga
masyarakat politik. Jaringan yang dimiliki oleh masyarakat madani dapat membentuk
aliansi dengan partai politik. Akan tetapi, jika mereka terjerumus ke dalam partai politik,
maka dengan sendirinya mereka akan memindahkan aktivitasnya menuju masyarakat
yang berpolitik dan kehilangan kemampuan mereka dalam melakukan mediasi dan
fungsi demokrasinya.
Konsolidasi Demokrasi
Telah muncul generasi yang lebih kuat dan lebih luas yang dapat menjamin satu-
satunya faktor yang paling penting dalam konsolidasi demokrasi. Generasi tersebut
bukanlah masyarakat sipil, melainkan institusi politik. Konsolidasi sendiri merupakan
proses dimana demokrasi menjadi luas dan sangat sah, yang tidak dapat dirubah di
antara penduduk. Konsolidasi melibatkan tingkah laku dan perubahan institusi yang
menormalkan demokrasi politik dan menyempitkan kebimbangan. Penormalan tersebut
membutuhkan ekspansi akses penduduk, pengembangan kewarganegaraan dan budaya
demokrasi, perluasan perekrutan dan pelatihan dasar kepemimpinan dan fungsi lainnya.
Dari hal tersebut, maka hal yang paling penting dan paling dibutuhkan adalah institusi
politik. Institusi politik yang sehat dibutuhkan untuk memenuhi reformasi ekonomi di
bawah kondisi demokratis. Sistem partai yang ada di mana satu atau dua berdasarkan
keluasan. Partai secara konsisten memperoleh hampir keseluruhan dari suara pemilihan
sangat baik diposisikan untuk menolak kelas yang sempit dan keinginan sektor untuk
memelihara kelangsungan reformasi ekonomi sampai kepada administrasi. Badan
legislatif yang efektif terkadang memblokir informasi, namun jika mereka terdiri dari
beberapa partai yang kuat, maka pada akhirnya mereka akan merestorasikan demokrasi
dan reformasi ekonomi dengan cara menyediakan bantuan politik, serta menyerap dan
memediasi protes masyarakat. Sistem yudisial yang otonom, profesional dan
terorganisir menjadi sangat sulit untuk melindungi peraturan dalam hukum.
Keberatan-keberatan ini membuat mereka berpikir lebih serius, tetapi mereka
tidak akan menghapuskan prinsip keilmiahan. Masyarakat madani dapat dan harus
memainkan peranan penting dalam membangun dan mengkonsolidasikan demokrasi.
Tugasnya bukan untuk meyakinkan tetapi juga menyeimbangkan ketegangan melalui
pemerintah, semakin jelas bahwa demokrasi akan muncul.
II. KESIMPULAN
Berangkat dari pandangan yang disampaikan Diamond, maka masyarakat madani dapat
dikatakan sebagai lingkup kehidupan sosial yang terbuka, sukarela, otonom dari negara yang
lahir secara mandiri, berswadaya secara parsial setidaknya dan terikat oleh tatanan legal atau
seperangkat nilai bersama. Masyarakat madani sendiri memiliki keterkaitan dengan
demokratisasi. Hal ini karena masyarakat madani dapat berkembang dengan baik dalam negara
demokrasi, sehingga kehadiran masyarakat madani dapat membuka peluang untuk
berkembangnya demokratisasi. Diamond sendiri berpandangan bahwa masyarakat madani
memberikan kontribusi yang tinggi dalam proses pertumbuhan demokrasi. Masyarakat madani
menyediakan sumber daya politik, ekonomi, kebudayaan, dan moral untuk menjaga dan
mengawasi keseimbangan negara. Masyarakat madani terdiri dari individu-individu yang
beragam dan plural dengan berbagai kepentingan. Apabila dikelola dengan baik, maka hal ini
dapat menjadi dasar yang kuat dalam menciptakan persaingan yang demokratis. Kemudian
masyarakat madani dapat memperkaya peranan politik dalam hal partisipasi politik,
meningkatkan efektivitas politik, dan meningkatkakn kesadaran kewarganegaraan. Masyarakat
madani juga dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas negara dan dapat sebagai wadah bagi
seleksi dan lahirnya calon-calon pemimpin politik yang baru, sehingga mencegah munculnya
rezim otoriter.
Masyarakat madani memiliki tujuan untuk membela kepentingan bersama. Masyarakat
madani bukan hanya sekadar kelompok, tetapi juga sebagai kelompok yang berusaha untuk
mengartikulasikan atau mengagregasi kepentingan bersama, juga memiliki kesadaran
horisontal dari kelompok masyarakat untuk menghimpun dirinya dalam organisasi secara
sukarela dan bekerja sama dalam bingkai keteraturan. Masyarakat madani hadir tidak untuk
memenangkan jabatan-jabatan yang ada di dalam pemerintahan, tetapi masyarakat madani
hadir untuk memenangkan kepentingan umum yang diperjuangkannya. Kunci dari
memenangkan kepentingan umum adalah bahwa masyarakat madani harus peduli dengan
setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dan keaktifan dari masyarakat madani
dalam merespon berbagai kebijakan pemerintah adalah kunci dalam pengembangan
demokratisasi sebuah negara.
Meski telah menjelaskan definisi masyarakat madani, fungsi masyarakat madani, batasan
masyarakat madani, hingga kaitannya dengan demokratisasi, Diamond masih belum
menjelaskan bagaimana memberdayakan masyarakat madani untuk mewujudkan kepentingan
lebih besar, yakni kemajuan sebuah negara.
Bahan Bacaan
Larry Diamond. (1994). Rethinking Civil Society: Toward Democratic Consolidation. Journal
of Democracy Vol. 5, No. 3.